Anda di halaman 1dari 7

Nama : Meliana

NIP: 198605072022032001

Tugas Agenda III

Meningkatkan pelayanan poli rawat jalan di RSUD Kota


Manado

Pendahuluan

Latar Belakang

Mendapatkan pelayanan yang prima tentu menjadi keinginan seluruh


lapisan masyarakat, baik masyarakat kalangan atas, kalangan menengah,
dan tentu juga kalangan bawah. Hingga kini pelayanan publik di Indonesia
masih terus dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakatnya. Pelayanan publik merupakan instrumen penting dalam
mengukur penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan publik dapat
diartikan sebagai suatu upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
masyarakatnya baik berupa barang maupun jasa yang sesuai dengan hak-
hak dasar setiap warga negara itu sendiri. Dalam pelaksanaannya
pelayanan publik dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah, baik itu pusat
maupun daerah yang berkaitan dengan kepentingan publik. Pelayanan
kesehatan menjadi salah satu jenis dari pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Hingga kini permasalahan di bidang
kesehatan tidak pernah ada usainya, mahalnya biaya kesehatan,
ketidakramahannya petugas kesehatan, lambatnya penanganan terhadap
pasien, hingga tindakan diskriminasi terhadap pasien masih menjadi
obrolan yang memang tak ada habisnya. Hal tersebut dikarenakan kualitas
pelayanan kesehatan diberikan kurang maksimal. Pemerintah Kota
Manado telah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit.

Tujuan

Demi terciptanya penyelenggaraan kesehatan yang prima, maka pelayanan


harus memenuhi berbagai syarat, diantaranya: tersedia dan
berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah
dijangkau, dan bermutu. Memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien
supaya tercapainya kepuasan dalam hal pemberian pelayanan kesehatan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan pasien kepada rumah
sakit. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan
berkurangnya pengunjung atau bahkan dapat pula pengunjung rumah sakit
berpindah ke jasa kesehatan lainnya.

Sasaran

Kepuasan pasien menjadi tolak ukur akan kualitas pelayanan kesehatan,


selain itu kepuasan pasien merupakan suatu elemen yang penting dalam
mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur sejauh mana respon
pasien setelah menerima pelayanan. Kualitas pelayanan publik merupakan
hasil interaksi dari berbagai aspek, yaitu sistem pelayanan, sumber daya
manusia pemberi pelayanan, strategi, dan pelanggan.

Analisa masalah untuk mencari akar permasalahan

Permasalahahan-permasalahan yang ditemukan di RSUD, yaitu: Pertama,


jam buka pelayanan adalah jam dimulainya segala bentuk jenis pelayanan
yang ada di rumah sakit, segala bentuk pelayanan rawat jalan yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dimulai dari pukul 07.00-12.00 untuk
hari Senin s/d Sabtu. Berdasarkan observasi, ada beberapa poliklinik yang
tersendat pelayanannya dikarenakan dokter yang bersangkutan datang
pada siang hari, hal ini menunjukkan bahwa kurangnya disiplin waktu para
dokter, permasalahan ini mengakibatkan pelayanan di rumah sakit menjadi
terhambat karena pelayanan baru akan dimulai setelah dokter datang.
Karena permasalahan ini, tidak menutup kemungkinan masalah lain juga
ikut bermunculan, seperti karena banyaknya antrean pasien
mengakibatkan lamanya waktu tunggu pasien untuk diperiksa oleh dokter.

Kedua, waktu pelayanan yang tidak pasti. Peneliti menemukan


permasalahan bahwa terkadang pelayanan poliklinik terpaksa tidak
membuka pelayanan dikarenakan dokter spesialis yang bersangkutan tidak
ada atau tidak masuk. Jika dokter yang bersangkutan tidak masuk
dikarenakan adanya keperluan di luar rumah sakit ataupun menghadiri
seminar, dengan sangat berat hati pelayanan poliklinik terpaksa ditutup
tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dikarenakan minimnya jumlah dokter
spesialis pada setiap poliklinik di Instalasi Rawat Jalan RSUD.

Ketiga, Kurangnya respon dan keramahan pegawai rumah sakit dalam


memberikan pelayanan kesehatan.

Peran anda sebgai PNS dalam mengatasi masalah tersebut

Meningkatan kinerja dengan cara membenahi sikap dan perilaku tenaga


medis (dokter) RSUD. Selain itu pihak rumah sakit perlu memperbaiki
manajemen waktu agar pasien tidak sampai menunggu lebih 60 menit
sampai dokter spesialis memeriksa.

Mengoptimal sistem pendaftaran secara online sehingga pasien tidak perlu


menunggu terlalu lama.

Pegawai rumah sakit seharusnya lebih peka dan mementingkan kebutuhan


pasien dengan cara tidak menunda pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Hoax dibidang kesehatan

Pendahuluan

Latar Belakang

Perkembangan arus informasi yang terjadi pada era digitalisasi seperti saat
ini dapat dikatakan sangat cepat dan cenderung tidak dapat dibatasi.
Informasi terbaru yang dibutuhkan masyarakat dapat dengan muda diakses
melalui jaringan internet dari berbagai sumber dan sudut pandang. Kondisi
tersebut seperti menjadi dua sisi mata uang yang bertolak belakang. Pada
sisi pertama, masyarakat mendapatkan dampak positif akan pembaharuan
infomasi yang hendak mereka dapatkan dengan sangat mudah, namun di
sisi yang lainnya, informasi palsu yang dibuat seolah asli menjadi sulit untuk
dikendalikan. Informasi palsu yang sering kita kenal dengan hoax ini
menjadi ancama tersendiri dalam perkembangan era digital seperti saat ini.
pada zaman yang sudah sangat canggih seperti sekarang ini, seluruh
masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi dan berita dari
berbagai sumber, salah satunya adalah media sosial. Menurut data
Kementrian Komunikasi dan Informasi di indonesia tercatat jumlah
pengguna internet atau media sosial sudah mencapai sekitar 132,7 juta
orang. Dan data Kemenkominfo juga menyebutkan bahwa ada sekitar
800.000 situs di indonesia yang sudah terindikasi sebagai penyebar
informasi atau berita palsu (hoax).

Hoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi


sebenarnya. Dengan kata lain hoax juga bisa diartikan sebagai upaya
penutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan
tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Hoax juga bisa diartikan
sebagai tindakan mengaburkan informasi yang sebenarnya, dengan cara
membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa menutupi
pesan yang benar. Tujuan dari hoax yang disengaja adalah membuat
masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Dalam
kebingungan, masyarakat akan mengambil keptusan yang lemah, tidak
meyakinkan, dan bahkan salah.

Tujuan

Dampak yang ditimbulkan adanya berita hoax akan sangat luar biasa antara
lain, berupa dampak sosial,ekonomi, politik, keamanan dan yang lebih
besar adalah bisa mengancam keutuhan negara. Penyebaran berita hoax
sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Terdapat sejumlah bentuk berita hoaks dan misinformasi kesehatan yang
paling sering ditemui. Pertama, informasi mengenai pengobatan alternatif
yang bermanfaat bagi kesehatan; kedua, berupa larangan terhadap
sesuatu karena berdampak pada kesehatan; ketiga, informasi mengenai
larangan untuk mengonsumsi sesuatu secara bersamaan (misalnya
larangan untuk mengonsumsi mie instan dan coklat secara bersamaan
yang dapat menyebabkan keracunan); keempat yaitu informasi mengenai
manfaat obat herbal terhadap penyakit kanker.

Sementara itu, dampak hoaks dan misinformasi di dunia kesehatan tidak


dapat dianggap sepele. Banyak sekali info yang tidak benar tentang
kesehatan menyebar tanpa terkendali dan bahkan informasi itulah yang
dipercaya oleh masyarakat. Tersebarnya informasi tidak benar mengenai
kesehatan ini menyebabkan timbulnya kekeliruan asumsi di masyarakat
sehingga justru membahayakan bagi kesehatan. Bahkan tidak sedikit
masyarakat menjadi korban karena sebaran hoaks dan misinformasi
kesehatan yang mereka terima.

Hoaks dan misinformasi kesehatan ini bukan hanya berdampak bagi


masyarakat yang terpapar informasi, melainkan juga bagi tenaga maupun
layanan kesehatan secara umum. Kurangnya kepercayaan masyarakat
pada tenaga dan layanan kesehatan merupakan salah satu dampak dari
hoaks dan misinformasi kesehatan ini. Masyarakat menjadi percaya atas
informasi kesehatan yang disampaikan oleh orang lain ketimbang tenaga
kesehatan. Masyarakat pun jadi enggan untuk datang ke layanan
kesehatan, bahkan cenderung tidak mencari informasi pada tenaga
kesehatan. Akibatnya, cakupan kesehatan masyarakat sulit dicapai dengan
maksimal.

Sasaran

Hoax dibidang kesehatan dapat menimbulkan akibat buruk bagi


masyarakat, dan dapat pula merusak citra profesi kedokteran. Maka
langkah pencegahan harus dilakukan dan daya berpikir kritis harus
dibangun, Data Kementrian Komunikasi dan Informasi di indonesia tercatat
jumlah pengguna internet atau media sosial sudah mencapai sekitar 132,7
juta orang, ini merupakan sasaran yang harus dituju dengan mengarahkan
pola berpikir kritis untuk menerima suatu informasi dan bisa saja
berpontensi salah.

Analisa masalah untuk mencari akar permasalahan

Menghadapi hoaks dan misinformasi di tengah badai informasi dan


teknologi ini sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Salah satu penyebab
adalah kurangnya literasi digital masyarakat. Literasi digital diartikan
sebagai kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi,
atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat
informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat,
dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina
komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi digital memiliki arti penting dalam kehidupan komunikasi karena tiga
alasan. Pertama, penggunaan media digital khususnya internet dan media
sosial yang semakin intens dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya, gawai
menjadi perangkat yang tidak boleh tertinggal serta menjadi media yang
paling diandalkan sebagai sarana berkomunikasi serta mencari informasi.
Media digital berkembang dengan sangat cepat, dengan tawaran informasi
dan konten lainnya yang terus menerus diproduksi tanpa mengenal batasan
jarak dan waktu. Pembaharuan informasi bahkan terjadi dalam hitungan
detik, dari banyak sumber dan platform yang tersedia.

Kedua, ketergantungan masyarakat terhadap situs mesin pencari dan


platform media sosial untuk mencari informasi. Tampaknya, internet
menjadi media baru yang menawarkan solusi atas segala pencarian
informasi masyarakat. Internet menjadi unggul karena waktu penyediaan
informasi yang cepat dan kemudahan aksesnya. Demikian halnya dengan
media sosial sebagai kanal akses informasi alternatif.

Ketiga, untuk menyeleksi informasi dari banyaknya sumber yang ada,


individu memerlukan kecakapan atau kemampuan spesifik. Dengan
tersedianya aneka jenis informasi, perlu adanya kecakapan khusus yang
ditunjang dengan literasi digital. Sebagian besar masyarakat masih kurang
cakap, sehingga individu tidak memiliki kontrol lebih pada proses
interpretasi pesan sehingga dapat menerima informasi atau konten tertentu
dengan salah.

Peran anda sebgai PNS dalam mengatasi masalah tersebut

Mendukung langkah meningkatkan literasi digital masyarakat dengan ikut


peran aktif bersama tenaga kesehatan, kader masyarakat, perwakilan
kelompok masyarakat dan kaum muda untuk melakukan penyuluhan dalam
menghadapi hoaks dan misinformasi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai