BAB I
PENDAHULUAN
2009, jumlah Penduduk miskin di Indonesia sebanyak 32,53 juta jiwa atau
14,15 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Dari sekian banyak
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi
1
2
landasan utama yaitu mutu, akses dan dan biaya. Ketiga landasan tersebut
lebih kuat pada dua landasan lainnya. Mutu dapat dicapai jika layanan yang
terjangkau dapat diberikan dengan cara yang pantas, effisien, dan hemat
pasien yaitu dengan cara melihat tingkat kepuasan yang dirasakan pasien
(kepedulian).
dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai
oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan
informasi dari berbagai media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama,
kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang
perusahaan tersebut.n
378 orang, 194 orang (51,3 %) menyatakan puas sedangkan 184 orang
diberikan, maka pasien tidak akan mencari pelayanan itu atau menerimanya,
walaupun pelayanan itu tersedia, mudah didapat dan dijangkau. Oleh karena
itu mutu pelayan yang ditawarkan merupakan hal yang penting dalam
Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan
puas dengan pelayanan yang diberikan. Keluhan pasien antara lain petugas
kesehatan yang datang terlambat melebihi jam aktif berkerja sehingga pasien
Lampung. Masih banyak Puskesmas yang belum memiliki kotak saran yang
berguna untuk menampung saran dan kritik dari pasien, Hal ini
Lampung, Mei 2010), media internet (Bee My Blog, Januari 2009) dan
yang berada di kecamatan Gunung Sugih. Selain itu data yang diperoleh
diwilayah Kecamatan Gunung Sugih belum sesuai dengan target visit rate
Jawa Tengah mengenai indikator kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit
6
antara lain keterlambatan pelayanan dokter dan perawat, dokter sulit ditemui,
outcome tak sesuai dengan harapannya, tetapi mereka cukup puas jika
miskin dan tidak mampu di kecamatan Gunung Sugih masih sangat banyak.
7
Masyarakat miskin dan tidak mampu banyak yang belum dapat menikmati
2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja
dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai
harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi
harapan pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan. Pelanggan yang puas
akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar
9
10
technical skill)
keramahan.
mengajukan pertanyaan.
1. Keandalan
- Ketepatan Tingkat
- Pelayanan yang ramah Kepentingan
2. Keresponsifan/ketanggapan
- Cepat tanggap
3. Keyakinan/Jaminan
- Pengetahuan dan kecakapan staf
- Komunikasi yang efektif Tingkat Tanggapan
4. Empati pelayanan pelanggan
- Perhatian penuh pada pelanggan
- Tanggung jawab
5. Berwujud/Bukti Langsung
- Kebersihan dan kerapihan Kepuasan
- Penataan eksterior dan interior Pelanggan
Menurut Levey dan Loomba (1973) yang dikutip oleh Azrul Azwar
masyarakat.
Pelayanan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
Belanja Negara (APBN) dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten
15
kesehatan
dan akuntabel
2.3.3 Kelembagaan
dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak (dalam hal ini
2.3.4 Kepesertaan
1. Peserta Program Jamkesda adalah setiap orang yang terdaftar dan memiliki
2. Peserta dalam kartu JPK Mandiri adalah terdiri dari keluarga inti (suami, istri
Daerah.
17
3. Bagi bayi yang terlahir dari keluarga peserta Jamkesda langsung menjadi
peserta baru sebaliknya bagi peserta yang meninggal dunia langsung hilang
hak kepesertaannya.
4. Anak didik (santri) di Pondok Pesantren berhak menjadi peserta Jamkesda dan
6. Bagi anggota PNS yang memiliki anggota keluarga yang tidak tertanggung
Kesehatan Daerah.
7. Peserta JPK Mandiri tidak dibenarkan memiliki 2 (dua) jenis kepesertaan JPK
Jamsostek.
2.3.5 Manfaat
dasar meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, serta
pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL), rawat inap
Demikian pula dengan rawat inap. Pelayanan rawat inap tingkat pertama
Rumah Sakit Umum, RSU Kabupaten lain dan RSU/RSJ Propinsi. Dinas
Kesehatan melalui UPTD BLU Jamkesda membuat ikatan kerja sama dengan
Rumah Sakit yang diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan meliputi berbagai
aspek pengaturan.
diklaimkan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) atau oleh peserta yang
a. Untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di Puskesmas dan
b. Untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di Rumah Sakit,
mencakup:
d. Tindakan medis
e. Pelayanan kesehatan ibu dan anak (pemeriksaan ibu hamil, ibu nifas dan
neonatus)
f. Imunisasi dasar
h. Pemberian obat-obatan
i. Rujukan
Pada kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan perawatan maka untuk
Perawatan meliputi :
c. Perawatan persalinan
Ketentuan mengenai tarif dan besaran harga obat mengacu pada ketentuan
h. Rujukan
PONED)
e. Pemberian obat-obatan
f. Rujukan
meliputi:
spesialis
22
b. Rehabilitasi medik
meliputi :
d. Tindakan medis
ditempat atau pada kondisi gawat darurat atau diperlukan tindakan medis lebih
Propinsi.
e. Prothesa Gigi
indikasi medis
o. Kecelakaan lalu lintas yang dijamin oleh pihak ketiga (PT. Jasa Raharja).
Dewasa, dll)
2.4 Puskesmas
2.4.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota
berikut:
kesehatan,
masyarakat :
pembiayaan
program kesehatan
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
d. Perbaikan Gizi
f. Pengobatan
2.5 Perilaku
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri (Notoatmodjo, 2003). Oleh
perilaku.
dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan ini merupakan
1. Pengetahuan :
2. Sikap :
sikap ini sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang
lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang untuk dekat atau
29
lain:
saat itu
penting untuknya, maka apa yang dikatakan atau diperbuat orang yang
2.5.2.4 Kebudayaan
terhadap perilaku.
oleh subjek
faktor, yaitu:
31
pikiran menjadi kenyataan. Wujud dari faktor pendukung ini adalah seperti
orang lain, seperti keluarga, teman sebaya, guru dan petugas kesehatan.
diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyakat, tokoh agama
1. Bentuk pasif (covert behavior) adalah respon internal, yaitu yang terjadi
di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang
2. Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung. Oleh karena perilaku mereka ini sudah tampak dalam bentuk
dan tenaga kesehatan, dengan jumlah responden sebanyak 371 orang adalah
172 (46,4%) pasien memiliki persepsi yang kurang baik terhadap kualitas
tenaga kesehatan adalah sebanyak 162 (43,7%) pasien memiliki persepsi yang
kurang baik.
33
Karakteristik
Pasien Kualitas Pelayanan
Umur Keramahan
Pekerjaan
Pasien
Kepuasan
Peserta jamkesda
Pasien
yang berkunjung di
puskesmas Gunung
Puas
Sugih
Tidak Puas
Dokter Tangibles
Perawat Reliabillity
Responsiveness
Assurance
Emphaty
Sumber : Anderson, R, Joanna K, 1998 (A Behaviour Model for Families Use of
Health Services)
34
BAB III
KERANGKA KONSEP
Gambar 3.1
Kerangka Kerja
1. Keramahan
2. Komunikasi Karakteristik
Pasien
3. Tindakan Pelayanan
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Perkawinan
- - - - : Tidak diteliti
pelayanan.
35
Untuk lebih memahami dan menyamakan pengertian maka pada penelitian ini
1. Tangible (fisik/bukti
langsung)
2. Reliability
(kemampuan)
3. Responsiveness
(daya tanggap)
4. Assurance (jaminan)
5. Empahaty
(kepedulian)
36
3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari penelitian yang
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.2.1 Populasi
penelitian (Gulo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
oleh populasi yang diteliti (Sugiono, 2006). Sampel yang digunakan dalam
31
38
berikut :
Rumus
Keterangan :
1 = Bilangan konstan
15 pasien perhari
out maka jumlah sampel ditambahkan 10% sehingga jumlah sampel yang
paru, dan pasien dengan usia 18 tahun kebawah tidak diikutsertakan karena
kepuasan.
yang diberikan.
digunakan nilai mean (rata-rata), median, standar deviasi dan inter kuartil
range, minimal dan maksimal. Pada data kategorik peringkasan data hanya
41
(Hastono, 2001).
Yaitu analisis data yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
(Hastono, 2001):
- Jika hasil perhitungan menghasilkan nilai p value ≤ nilai alpha (0,05), maka
- Jika hasil perhitungan menghasilkan nilai p value > nilai alpha (0,05), maka