Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LAYANAN KESEHATAN

Untuk memenuhi tugas layanan kesehatan

Guru pengampu : siti nur amami,Amd Kep

Oleh Disusun kelompok 2:

1.Raisya al azwa oktavani 4.Rizky adi putra

2.Rifta jenny anggraeni 5.Cahya faisal ristanto

3.Asruroh febrianti putri

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIDKAN DASAR DAN


MENENGAH PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (YPLP
DASMEN PGRI) SMK KESEHATAN BUNDA MULIA PGRI No.
IzinOperasional: 19.07/108/01/VII/2020 NPSN: 70005044 Jl. Diponegoro No. 15
Tempeh – LumajangNo HP : 085 709 195 554 Kodepos: 67371
Email :smkkesehatanbundamuliatempeh@gmail.com Web :
smkkesehatanbundamuliatempeh.mysch.id
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................i

BAB 1 ...............................................................................................1

A.Latar belakang ...................................................................1

B.Tujuan umum/khusus ........................................................2

C.Manfaat ...............................................................................3

BAB 2 ............................................................................................... ii

A. Tinjauan pustaka ..............................................................4

BAB 3 ...............................................................................................iii

A.Kesimpulan .........................................................................5

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................6

ii
BAB 1

A.Latar belakang

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri

atau secara bersama-sama dalam suatu oraganisasi untuk memelihara dan

meningkatnya kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat

(Azrul anwar, 1996).

Salah satu indikator kualitas mutu pelayanan puskesmas adalah kepuasan

pasien. Namun, tidak semua puskesmas dapat memenuhinya. Fakta menganai

buruknya pelayanan di puskesmas masih ada. Terlebih lagi sikap dari pihak

puskesmas yang membeda-bedakan pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang

cepatn dan tepat, biaya pengobatan yang murah, serta sikap tenaga medis yang

ramah dan komunikatif adalah sebagian dari tuntutan pasien terhadap pelayanan

puskesmas. Namun, hanya sebagian puskesmas yang dapat memenuhi tuntutan

tersebut terutama masalah kepuasan pasien (Zulfa, 2009)

iii
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan,maka masalah yang akan diangkat dalam
makalah ini adalah ;

1.Potret pelayanan kesehatan di indonesia

2.Realita yang terjadi

3.Masalah atau keluhan masyarakat

4.Penyebab rendahnya kualitas pelayanan di rumah sakit

5.Bagaimana pelayanan yang berkualitas dan solusinya?

C.Tujuan umum

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita semua khususnya para pembaca
memahami dan bisa melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai pelayanan kesehatan di
indonesia

D.Manfaat

Memberikan informasi tentang layanan kesehatan dan manfaat layanan kesehatan


adalah sebagai tempat masyarakat mendapatkan pengobatan,penanganan serta tempat
pemulihan penyakit

iv
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A.Teoritis

Pelayanan kesehatan di bedakan dalam dua golongan,yakni:

a. Pelayanan kesehatan primer (primary health care),atau pelayanan kesehatan masyarakat


adalah pelayanan kesehatan yang paling depan,yang pertama kali diperlukan masyarakat
pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan .
b. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care),adalah
rumah sakit,tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan.Di indonesia
terdapat berbagai rumah sakit,mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit
kelas A)

B.Potret pelayanan kesehatan di indonesia

Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.Semua orang
ingin merasa di hargai, ingin dilayani,ingin mendapatkan kedudukan yang sama dimata
masyarakat.Akan tetapi sering terdapat dikotomi dalam upaya pelayanan kesehatan di
indonesia.Sudah begitu banyak khasus yang menggambarkan betapa suramnya wajah
pelayanan kesehatan di negri ini.Seolah olah pelayanan kesehatan yang baik hanya di
peruntukan bagi mereka yang memiliki dompet tebal.Sementara orang orang kurang mampu
tidak mendapatkan perlakuan yang adil dan proposional.Orang orang miskin sepertinya
tidak boleh sakit.

v
Tidak dapat di mengerti apa yang membuat adanya jurang pemisah antara si kaya dan si
miskin dalam domain pelayanan kesehatan.Dokter yang ada di berbagai rumah sakit sering
menunjukkan jati dirinya kepada pasien secara implisit.Bahwa menempuh pendidikan
kedokteran itu tidaklah murah.Oleh sebab itu sebagai buah dari mahalnya pendidikan yang
harus ditempuh,masyarakat harus membayar arti hidup sehat itu dengan nominal yang luar
biasa.Setidaknya dokter adalah pekerjaan yang sangat mulia.Dokter merupakan posisi yang
menjadikan seseorang dapat lebih menghargai kehidupan.Substansinya adalah dewasa ini
gambaran seorang dokter yang terjadi di indonesia merupakan sebuah komersialisasi
pekerjaan bukan pelayanan kesehatan.Seandainya para dikma para dikma yang mengalami
disorientasi tersebut dapat diluruskan maka posisi seorang dokter akan kembali pada
tingkatan yang mulia.

C.Realita yang terjadi

Budiarto (2004) dalam penelitianya tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap


kepuasan pelanggan di 14 rumah sakit yang tersebar pada sepuluh provinsi di indonesia
menunjukan bahwa kualitas pelayanan rumah sakit yang mencakup ketersediaan fasiltas
medis dan fasilitas falitas lain yang menunjang pelayanan medis di samping sumberdaya
manusia berpengaruh siknifikan terhadap kepuasan pelanggan.Pandangan masyarakat akan
kualitas pelayanan kesehatan di indonesia semakin menurun.Pasien indonesia yang berobat
ke luar negeri.Sebuah data dari salah satu situs menyebutkan di singapure saja setiap
tahunya sekitar 300.000 pasien internasional datang berobat.Sekitar 7200 orang di antranya
merupakan warga indonesia ( website komunikasi dokter pasien edisi 13 mei 2009)
sementara itu jumlah orang indonesia yang berobat ke malaysa tahun tahun terakhir ini
sudah melampaui yang ke singapore.Data lainya menyebutkan jumlah pasien indonesia yang
berobat di RS LAM WAH EE Malaysa mencapai 12000 pertahun atau sekitar 32 pasien
perhari.
Tingginya minat masyarakat berobat ke luar negeri seperti malaysa dan singapura secara
umum dii sebabkan factor kelengkapan fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan telah
memenuhi harapan pasien.Berbagai macam alasan yang memicu banyaknya masyarakat
berobat dan memeriksakan kesehatanya keluar negri,diantaranya pelayanan prima dan

vi
ketepatan waktu,mereka cepat mendapatkan kepastian di agnosa sehingga tidak membuat
pasien cemas atau bosan karena menungguh hasil diagnosa yang tak kunjung datang serta
masih banyak keunggulan yang bisa mereka dapatkan disana.Sebagai mana telah diuraikan
sebelumnya bahwa pada saat ini,jumlah pasien yang berobat ke luar negri yaitu singapura
dan malaysa,di dominasi oleh pasien asal indonesia.

D.Masalah \ keluhan masyarakat

Permasalahan juga tampak dari beberapa pengguna jasa rumah sakit yang masih
banyak keluhan dari pelayanan yang diberikan,ini terlihat dari masih banyaknya dijumpai
keluhan tentang pelayanan yang lamban,adanya perilaku petugas perawat yang kurang
ramah dan tidak komunikatif.
Dari data pada tabel 1.2,terdapat keluhan atau ketidakpuasan masyarakat akan
hasil pelayanan,jelas terlihat bahwa keluhan masyarakat akan menunjukkan kualitas
pelayanan yang diberikan,sebab inti dari pelayanan publik bermuara peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan kualtas pelayanan yang diterima masyarakat.

E.Penyebab rendahnya kualitas pelayanan di Rumah sakit

Banyak alasanya kenapa pelayanan di negri kita (tercinta) bisa jadi terburuk salah satunya:
“ Menurut dr.Nugroho Wiyadi,MPH,ada pelaku pelayanan primer yang secara
provesi yang tidak memiliki kompetensi dan kewenagan yang memadai,sehingga penganan
penyakit tidak sesuai standar,dan sering terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat
yang pada akhirnya mengakibatkan keridak efektifan biaya,dan juga masalah masalah lain
seperti resistensi obat akibat pemakaian obat anti biotik”
Pemaham masyarakat yang lemah tentang sistem pelayanan kesehatan primer
(puskesmas\dokter praktek umum) dan sekunder (rumah sakit) mengakibatkan mereka tidak
mengikuti sistem rujukan yang ada.”Masyarakat pada kelas ekonomi lemah cenderung
memilih pelayanan kesehatan yang paling dekat dan murah,tidak peduli apakah petugas
yang dia mintai pertolongan tersebut memiliki kewenangan dan kompetensi yang

vii
memadai.Sedangkan masyarakat pada kelas ekonomi menengah ke atas cenderung langsung
memeriksa diri kedokter spesialis dengan berbagai resiko ketidak tepatan pemilhan jenis
dokter spesialis yang di pilihnya,” papar Nugroho”

F.Bagaimana pelayanan yang berkualitas


Zeithmalh,dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam menilai kualitas jasa atau
pelayanan,terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa\pelayanan yaitu:

1. Tangible (nyata\berwujud)
2. Reliability (keandalan)
3. Responsiveness (cepat tanggap)
4. Competence (kompetensi)
5. Access (kemudahan)
6. Courtesy (keramahan)
7. Comunication (komunikasi)
8. Credibility (kepercayaan)
9. Security (keamanan)
10. Understending the customer (pemahaman pelanggan)

Namun,dalam perkembangan selanjutnya dalam penelitian dirasakan adanya dimensi


mutu pelayanan yang Saling tumpang tindih satu dengan yang lainya yang di kaitkan dengan
kepuasan pelanggan.Selanjutnya oleh Para suraman et al.(1990) dimensi tersebut di
fokuskan menjadi lima dimensi (ukuran) kualitas jasa\pelayanan,yaitu:
1. Tangible (berwujud);meliputi penampilan fisik dari fasilitas,peralatankaryawan dan alat
alat komunikasi.
2. Reability (keandalan);yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah di janjikan
secara konsisten dan dapat di andalkan (akurat)
3. Responsiveness (cepat tanggap);yaitu kemauan untuk membantu pasien dan menyediakan
jasa yang cepat dan tepat.

viii
4. Assurance (kepastian) mencakup pengetahuan dan keramah tamahan-para pasien dan
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,kesopanan dan sifat
dapat di percaya,yang dimiliki para staf,bebas dari bahaya,resiko atau keraguan-raguan.
5. Empaty (empati);meliputi pemahan pemberian perhatian secara individual,kemudahan
dalam melakukan komunikasi yang baik,dan memahami kebuutuhan pasien.

G.Solusi

Aspek-aspek sosial haruslah du junjung tinggi bukan hanya aspek finansial yang
mendapatkan porsi perhatian secara lebih.Begitu juga dengan masyarakat harus bersinergi
dengan pelayan kesehatan tersebut dengan menghargai dan melakukan respon yang positif
terhadap posisi mereka terhadap pelayan masyarakat.Memang solusi ini terkesan
teoristis.Akan tetapi perlu disadari bahwa perubahan itu tidak bisa di lakukan secara tiba
tiba.Perubahan membutuhkan proses yang panjang dan melelahkan.Nampaknya apa yang
Aa’ Gym sampaikan mengenai konsep perubahan sangatlah relevan dengan kondisi
sekarang.Kiat mengubah bangsa:mulailah dari diri sendiri,mulai dari hal hal yang paling
kecil dan di anggap sepele dan mulailah sekarang juga.

Solusi dalam islam

Dalam islam,setiap masyarakat didorong untuk dibina pola pikir dan pola sikapnya
yang pada dasarnya merupakan pembinaan kepribadian islam.Dalam hal ini,keimanan yang
kuat dan ketakwaan masyarakat menjad landasan dalam bertindak.Islam sangat memberi
perhatian pada masalah kebersihan,sanitasi,pola makanan halal yang
menyehatkan,olahraga,dan fasilitas kesehatan.Tentu saja ini hanya bisa direalisasikan melalui
negara,nukan hanya melibatkan di bagian kesehatan,tetapi juga di bagian pemerintahan
lainya.
Ketika masa pemerintahan islam (khilafah),pelayanan kesehatan gratis di berikan oleh
Pelayanan rawat inap negara yang biayai oleh kas baitul mal.pelayanan kesehatan gratis saat
itu berkualitas dan di berikan kepada semua rakyat tanpa diskriminasi agama,suku,warna kulit
dan sebagainya.Negara juga wajib mengadakan pabrik yang memproduksi peralatan medis

ix
danobatobatan;menyediakan SDM kesehatan baik dokter,apoteker,perawat,psikiater,penyuluh
kesehatan dan lainya.Semua pelayanan kesehatan dan pengobatan harus di kelola sesuai
dengan aturan syariah termasuk pemisahan pria dan wanita serta hukum hukum syariah
lainya.

H. MACAM MACAM LAYANAN KESEHATAN


 Pelayanan rawat jalan \ poliklinik
 Pelayanan gawat darurat
 Pelayanan kanker terpadu
 Pelayanan kedokteran nuklir
 Pelayanan ibu dan anak terpadu (NICU,PICU,HCU,ICCU,ICU)
 Pelayanan rawat inap intensif terpadu
 Pelayanan bedah central dan anastesi
 Pelayanan hemodialisa
 Pelayanan farmasi
 Pelayanan radiologi
 Pelayanan laboratorium (PA,PK,MICROBIOLOGI)
 Pelayanan kosmetik medic
 Pelayanan medical checkup
 Pelayanan fisiotrapi
 Pelayanan gizi
 Pelayanan bank darah rumah sakit

x
BAB 3

A.Kesimpulan

Suramnya wajah pelayanan kesehatan di indonesia haruslah mejadi pelajaran bagi


semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut.Bukan hanya pranan dokter ataupun
Mentri Kesehatan dalam perwujudan hidup sehat melainkan partisipasi semua
masyarakat.Harus ada perubahan pandangan dalam upaya untuk hidup sehat.Dokter dan
semua elemen dalam dunia kesehatan harus lebih peduli terhadap masyarakat.Aspek aspek
sosial haruslah di junjung tinggi bukan hanya aspek finansial yang mendapatkan porsi
perhatian secara lebih.Begitujuga dengan masyarakat harus bersinergi dengan pelayanan
kesehatan tersebut dengan menghargai dan melakukan respon yang positif.Nampaknya apa
yang Aa’ Gym sampaikan mengenai konsep perubahan sangatlah relevan dengan kondisi
sekarang.Kiat mengubah bangsa:mulailah dari diri sendiri,mulai dari hal hal yang paling
kecil dan di anggap sepele dan mulailah sekarang juga.

Dua hal yang dijelaskan sebelumnya mengenai mahalnya hidup sehat dan pelayanan
kesehatan diindonesia adalah dua hal yang sangat terkai.Stikma yang hadir ditengah tengah
masyarakat saat ini adalah biaya kesehatan yang mahal tidaklah ditunjang oleh pelayanan
kesehatan yang memadai.Dua hal yang seharusnya tidak beririsan sama sekali.Kaarena
berbagai faktor pelayanan yang kurang baik orang orang dengan kantong tebal memilih
berobat keluar negri karena mahalnya biaya untuk berobat justru rakyat kecil memilih jalur
alternatif bahkan yang berbau klinik sekalipun berbau sebagai shortcut untuk sembuh.Dua
mata uang yang berbeda antara kedua kondisi diatas.

xi
Dan juga hendaknya kita sebagai umat islam bisa merujuk kepada solusi islam yang
mana pastinya memberikan kemaslahatan bagi kita semua.Yang mana aturan islam sudah
memberi solusi bagi permasalahan.Terbukti bahwa islam adalah rahmatan lil alamin.

B.Saran saran

Untuk memberikan pelayanan berkualitas yang berorentasi pada kebutuhan pelanggan


dan citra rumah sakit yang baik di masyarakat maka pihak rumah sakit perlu melakukan
upaya perbaikaan yang berkesinambungan dengan langkah langkah sebagai berikut.

1. Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan sikap yang ramah dan juga bisa mengerti
dan memahami keadaan pasien.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan komitmen dalam berkerja pada seluruh petugas rumah
sakit agar bisa memberikan pelayanan yang cepat,tepat,akurat dan dapat melaksnakan
tugas,fungsi serta perananya dengan baik sesuai dengan visi dan misi.
3. Untuk meningkatkan kualitas teknis,perlu di laksanakan program pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan standar pelayanan prima sehingga mampu memberikan
pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi pasien.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Azwar Asrul,menjaga mutu pelayanan keehatan,jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Gani,Ascobat,1995.Aspek aspek pelayanan kesehatan,Jakarta:Rajawali Press.

Jacobalis,Samsi,1992.Penilaian Mutu Pelayanan kesehatan dan Akreditasi Rumah


sakit,Jakarta:Kumpulan Naskah Ilmiah Kongres PERSI II.

Moenir,HAS.1996.Manajemen Pelayanan Umum di indonesia.Jakarta:Bumi Aksara.

Wijono,Djoko,1999.Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.Vol


I,Surabaya,Airlangga,Univercity press.

Departemen Kesehatan RI,1994.Standar Pelayanan Rumah Sakit.Jakarta:ditjen Yanmed.

Departemen Kesehatan RI,1999.Dirjen Pelayanan Medic Di rectorat RSU dan


pendidikan.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI,1999.Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah


Sakit.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI,1999.Undang undang Nomor 23 Tentang Kesehatan.Jakarta.

xiii

Anda mungkin juga menyukai