BAB 1 ...............................................................................................1
C.Manfaat ...............................................................................3
BAB 2 ............................................................................................... ii
BAB 3 ...............................................................................................iii
A.Kesimpulan .........................................................................5
ii
BAB 1
A.Latar belakang
buruknya pelayanan di puskesmas masih ada. Terlebih lagi sikap dari pihak
cepatn dan tepat, biaya pengobatan yang murah, serta sikap tenaga medis yang
ramah dan komunikatif adalah sebagian dari tuntutan pasien terhadap pelayanan
iii
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan,maka masalah yang akan diangkat dalam
makalah ini adalah ;
C.Tujuan umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita semua khususnya para pembaca
memahami dan bisa melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai pelayanan kesehatan di
indonesia
D.Manfaat
iv
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.Teoritis
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.Semua orang
ingin merasa di hargai, ingin dilayani,ingin mendapatkan kedudukan yang sama dimata
masyarakat.Akan tetapi sering terdapat dikotomi dalam upaya pelayanan kesehatan di
indonesia.Sudah begitu banyak khasus yang menggambarkan betapa suramnya wajah
pelayanan kesehatan di negri ini.Seolah olah pelayanan kesehatan yang baik hanya di
peruntukan bagi mereka yang memiliki dompet tebal.Sementara orang orang kurang mampu
tidak mendapatkan perlakuan yang adil dan proposional.Orang orang miskin sepertinya
tidak boleh sakit.
v
Tidak dapat di mengerti apa yang membuat adanya jurang pemisah antara si kaya dan si
miskin dalam domain pelayanan kesehatan.Dokter yang ada di berbagai rumah sakit sering
menunjukkan jati dirinya kepada pasien secara implisit.Bahwa menempuh pendidikan
kedokteran itu tidaklah murah.Oleh sebab itu sebagai buah dari mahalnya pendidikan yang
harus ditempuh,masyarakat harus membayar arti hidup sehat itu dengan nominal yang luar
biasa.Setidaknya dokter adalah pekerjaan yang sangat mulia.Dokter merupakan posisi yang
menjadikan seseorang dapat lebih menghargai kehidupan.Substansinya adalah dewasa ini
gambaran seorang dokter yang terjadi di indonesia merupakan sebuah komersialisasi
pekerjaan bukan pelayanan kesehatan.Seandainya para dikma para dikma yang mengalami
disorientasi tersebut dapat diluruskan maka posisi seorang dokter akan kembali pada
tingkatan yang mulia.
vi
ketepatan waktu,mereka cepat mendapatkan kepastian di agnosa sehingga tidak membuat
pasien cemas atau bosan karena menungguh hasil diagnosa yang tak kunjung datang serta
masih banyak keunggulan yang bisa mereka dapatkan disana.Sebagai mana telah diuraikan
sebelumnya bahwa pada saat ini,jumlah pasien yang berobat ke luar negri yaitu singapura
dan malaysa,di dominasi oleh pasien asal indonesia.
Permasalahan juga tampak dari beberapa pengguna jasa rumah sakit yang masih
banyak keluhan dari pelayanan yang diberikan,ini terlihat dari masih banyaknya dijumpai
keluhan tentang pelayanan yang lamban,adanya perilaku petugas perawat yang kurang
ramah dan tidak komunikatif.
Dari data pada tabel 1.2,terdapat keluhan atau ketidakpuasan masyarakat akan
hasil pelayanan,jelas terlihat bahwa keluhan masyarakat akan menunjukkan kualitas
pelayanan yang diberikan,sebab inti dari pelayanan publik bermuara peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan kualtas pelayanan yang diterima masyarakat.
Banyak alasanya kenapa pelayanan di negri kita (tercinta) bisa jadi terburuk salah satunya:
“ Menurut dr.Nugroho Wiyadi,MPH,ada pelaku pelayanan primer yang secara
provesi yang tidak memiliki kompetensi dan kewenagan yang memadai,sehingga penganan
penyakit tidak sesuai standar,dan sering terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat
yang pada akhirnya mengakibatkan keridak efektifan biaya,dan juga masalah masalah lain
seperti resistensi obat akibat pemakaian obat anti biotik”
Pemaham masyarakat yang lemah tentang sistem pelayanan kesehatan primer
(puskesmas\dokter praktek umum) dan sekunder (rumah sakit) mengakibatkan mereka tidak
mengikuti sistem rujukan yang ada.”Masyarakat pada kelas ekonomi lemah cenderung
memilih pelayanan kesehatan yang paling dekat dan murah,tidak peduli apakah petugas
yang dia mintai pertolongan tersebut memiliki kewenangan dan kompetensi yang
vii
memadai.Sedangkan masyarakat pada kelas ekonomi menengah ke atas cenderung langsung
memeriksa diri kedokter spesialis dengan berbagai resiko ketidak tepatan pemilhan jenis
dokter spesialis yang di pilihnya,” papar Nugroho”
1. Tangible (nyata\berwujud)
2. Reliability (keandalan)
3. Responsiveness (cepat tanggap)
4. Competence (kompetensi)
5. Access (kemudahan)
6. Courtesy (keramahan)
7. Comunication (komunikasi)
8. Credibility (kepercayaan)
9. Security (keamanan)
10. Understending the customer (pemahaman pelanggan)
viii
4. Assurance (kepastian) mencakup pengetahuan dan keramah tamahan-para pasien dan
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,kesopanan dan sifat
dapat di percaya,yang dimiliki para staf,bebas dari bahaya,resiko atau keraguan-raguan.
5. Empaty (empati);meliputi pemahan pemberian perhatian secara individual,kemudahan
dalam melakukan komunikasi yang baik,dan memahami kebuutuhan pasien.
G.Solusi
Aspek-aspek sosial haruslah du junjung tinggi bukan hanya aspek finansial yang
mendapatkan porsi perhatian secara lebih.Begitu juga dengan masyarakat harus bersinergi
dengan pelayan kesehatan tersebut dengan menghargai dan melakukan respon yang positif
terhadap posisi mereka terhadap pelayan masyarakat.Memang solusi ini terkesan
teoristis.Akan tetapi perlu disadari bahwa perubahan itu tidak bisa di lakukan secara tiba
tiba.Perubahan membutuhkan proses yang panjang dan melelahkan.Nampaknya apa yang
Aa’ Gym sampaikan mengenai konsep perubahan sangatlah relevan dengan kondisi
sekarang.Kiat mengubah bangsa:mulailah dari diri sendiri,mulai dari hal hal yang paling
kecil dan di anggap sepele dan mulailah sekarang juga.
Dalam islam,setiap masyarakat didorong untuk dibina pola pikir dan pola sikapnya
yang pada dasarnya merupakan pembinaan kepribadian islam.Dalam hal ini,keimanan yang
kuat dan ketakwaan masyarakat menjad landasan dalam bertindak.Islam sangat memberi
perhatian pada masalah kebersihan,sanitasi,pola makanan halal yang
menyehatkan,olahraga,dan fasilitas kesehatan.Tentu saja ini hanya bisa direalisasikan melalui
negara,nukan hanya melibatkan di bagian kesehatan,tetapi juga di bagian pemerintahan
lainya.
Ketika masa pemerintahan islam (khilafah),pelayanan kesehatan gratis di berikan oleh
Pelayanan rawat inap negara yang biayai oleh kas baitul mal.pelayanan kesehatan gratis saat
itu berkualitas dan di berikan kepada semua rakyat tanpa diskriminasi agama,suku,warna kulit
dan sebagainya.Negara juga wajib mengadakan pabrik yang memproduksi peralatan medis
ix
danobatobatan;menyediakan SDM kesehatan baik dokter,apoteker,perawat,psikiater,penyuluh
kesehatan dan lainya.Semua pelayanan kesehatan dan pengobatan harus di kelola sesuai
dengan aturan syariah termasuk pemisahan pria dan wanita serta hukum hukum syariah
lainya.
x
BAB 3
A.Kesimpulan
Dua hal yang dijelaskan sebelumnya mengenai mahalnya hidup sehat dan pelayanan
kesehatan diindonesia adalah dua hal yang sangat terkai.Stikma yang hadir ditengah tengah
masyarakat saat ini adalah biaya kesehatan yang mahal tidaklah ditunjang oleh pelayanan
kesehatan yang memadai.Dua hal yang seharusnya tidak beririsan sama sekali.Kaarena
berbagai faktor pelayanan yang kurang baik orang orang dengan kantong tebal memilih
berobat keluar negri karena mahalnya biaya untuk berobat justru rakyat kecil memilih jalur
alternatif bahkan yang berbau klinik sekalipun berbau sebagai shortcut untuk sembuh.Dua
mata uang yang berbeda antara kedua kondisi diatas.
xi
Dan juga hendaknya kita sebagai umat islam bisa merujuk kepada solusi islam yang
mana pastinya memberikan kemaslahatan bagi kita semua.Yang mana aturan islam sudah
memberi solusi bagi permasalahan.Terbukti bahwa islam adalah rahmatan lil alamin.
B.Saran saran
1. Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan sikap yang ramah dan juga bisa mengerti
dan memahami keadaan pasien.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan komitmen dalam berkerja pada seluruh petugas rumah
sakit agar bisa memberikan pelayanan yang cepat,tepat,akurat dan dapat melaksnakan
tugas,fungsi serta perananya dengan baik sesuai dengan visi dan misi.
3. Untuk meningkatkan kualitas teknis,perlu di laksanakan program pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan standar pelayanan prima sehingga mampu memberikan
pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi pasien.
xii
DAFTAR PUSTAKA
xiii