Anda di halaman 1dari 11

RESUME PRAKTIK MANDIRI KEPERAWATAN

“SUPLAI DEMAND TENAGA KESEHATAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktik mandiri keperawatan

Dosen Pengampu:

Lidya Maryani, S.Kep, Ners, MM, M.Kep

Disusun oleh:

SITI FAUZIYYAH ROHADATUL’AISY

14201180003

PROGRAM S1 KEPERAWATAN 2017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG
Nama : siti fauziyyah rohadatul’ aisy

Nim :1420118003

Tugas :

1. Resume
2. Supply dan demand tenaga kesehatan
3. Ketersediaan dan sebaran tenaga kesehatan di indonesia
4. kebutuhan tenaga kesehatan di indonesia
5. upaya untuk meninggkatkan suplay tenaga kesehatan
6. pendayagunaan tenaga kesehatan didalam negeri dan keluar negeri
7. peraturan
8. kebijakan
9. 5 pertayaan
10. 5 jawaban

A. DEMAND TENAGA KESEHATAN


Grossman menguraikan bahwa demand untuk kesehatan memiliki
beberapa hal yang membedakan dengan pendekatan tradisional demand
dalam sektor lain:
1. Yang diinginkan masyarakat atau konsumen adalah kesehatan, bukan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan derived demand
sebagai input untuk menghasilkan kesehatan. Dengan demikian, demand
untuk pelayanan rumah sakit pada Bagian III umumnya berbeda dengan
demand untuk pelayanan hotel.
2. Masyarakat tidak membeli kesehatan dari pasar secara pasif. Masyarakat
menghasilkannya, menggunakan waktu untuk usahausaha peningkatan
kesehatan, di samping menggunakan pelayanan kesehatan.
3. Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan investasi karena tahan lama
dan tidak terdepresiasi dengan segera.

2
4. Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan konsumsi sekaligus sebagai
bahan investasi. Awal pembahasan mengenai demand terhadap kesehatan
dapat dilakukan melalui pengertian tentang keinginan (wants), permintaan
(demand), dan kebutuhan (needs).
Pada prinsipnya analisis demand merupakan aktivitas dasar dalam
manajemen rumah sakit karena memberikan basis untuk menganalisis
pengaruh pasar pada jenis kegiatan yang dihasilkan rumah sakit dan
mengadaptasikannya. Selain itu analisis demand juga akan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi demand dan memberikan arah untuk
perencanaan rumah sakit.
Demand terhadap pelayanan kesehatan merupakan hal penting yang
mempengaruhi masa depan ataupun survival suatu rumah sakit. Oleh
karena itu informasi mengenai demand perlu diketahui. Informasi mengenai
demand membutuhkan pengukuran yang benar. Kesalahan melakukan
penilaian terhadap demand akan berakibat fatal dalam manajemen rumah
sakit, terutama pada pengembangan baru yang menggunakan kredit
komersial. Pengukuran demand menjadi penting karena secara tradisional
pembelian alat-alat atau pembangunan fasilitas baru rumah sakit
pemerintah biasa dilakukan berdasarkan proyek, tanpa melakukan
pengukuran demand. Secara garis besar pengukuran demand untuk
pelayanan rumah sakit dapat dilakukan melalui analisis pasar atau
melakukan peramalan demand.
B. KETERSEDIAAN DAN SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA
sumber daya manusia kesehatan merupakan hal yang penting, karenanya
dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam
pelaksanaanya suatu sistem kesehatan, sehingga tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai. Sistem kesehatan nasional dilaksanakan secara
berjenjangg oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah disesuaikan
denan kewenangan daerah dan kewenangan bidang
kesehatan(indonesia,2012), namun kenyataan masalah sumber daya

3
manusia sampai saat ini masih kurang diperhatikan, dibutuhkan perubahan
pola pikir bahwa sumber daya manusia adalah suatu yang penting dalam
pembangunan kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan nasional.
Pemerintah dan pembuat kebijakan di berbagai negara manapun berjuang
untuk mencapai kesetaraan kesehatan khususnya bagi komunitas yang
rentan dan kurang beruntung. Tantangan terbesarnya adalah memastikan
masyarakat yang hidup di daerah tertinggal dan terpencil memiliki akses
terhadap tenaga kesehatan yang kompeten (World Health Organization,
2010).
kualitas tenaga hanya dapat diukur dengan pendidikan tenaga yang
dikelompokkan atas 3 yaitu medis yang terdiri dari dokter dan dokter gigi,
paramedis yang terdiri dari perawat, bidan, bidan desa, pembantu ahli gizi
dan paramedis non perawat. Kualitas tenaga dinilai dari prosentase jumlah
tenaga medis dan paramedis dari keseluruhan tenaga.
Secara kewilayahan Indonesia merupakan negara yang sangat luas di
kelompokan menjadi 3 wilayah yaitu Indonesia bagian barat, Indonesia
bagian tengah dan Indonesia bagian timur. Indonesia bagian barat secara
sarana dan prasarana relatif lebih baik. Untuk transportasi di Indonesia
bagian barat transportasi utama adalah trasportasi darat sedangkan untuk
Indonesia tengah dan timur adalah tranportasi air. Secara geografis
Indonesia bagian timur disamping terdapat pulau besar tapi sangat banyak
yang terdiri dari pulaupulau kecil. Secara kependudukan hampir dua per
tiga penduduk Indonesia terdapat di pulau Jawa sementara sisanya
tersebar di bagian lain Indonesia. Pada berbagai penelitian dibidang
kesehatan wilayah Indonesia dikelompokan atas Jawa-Bali, Sumatera dan
Kawasan Timur Indonesia (KTI).
C. KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA
Keperawatan merupakan suatu profesi yang sangat penting dan
menentikan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Di rumah sakit
keperawatan juga memegang peranan yang sangat strategis, dimana

4
kebanyakan tenaga kesehatan adalah para perawat yang memberikan
asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat dicapai
salah satunya tergantung pada seimbangnya anatara jumlah tenaga dan
beban kerja perawat di suatu institusi. Kebutuhan kana tenaga keperawatan
ini sebenarnya dapat dilihat dari situasi sehari-hari, disamping ada cara-cara
yang harus digunakan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga. Adapun
cara-cara tersebut adalah menurut cara Rasio, Need, Demand, Gilies
Dalam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan harus memperhatikan
beberapa faktor yang terkait beban kerja perawat, diantaranya seperti
berikut :
1. Jumlah klien yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit
2. Kondisi atau tingkat ketergantungan klien
3. Rata-rata hari perawatan klien
4. Pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung
5. Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
6. Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung
7. Pemberian cuti

D. UPAYA UNTUK MENINGKATKAN SUPLAY TENAGA KESEHATAN

dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yaitu pelayanan


keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi yang besar terhadap
pelayanan kesehatan, selain itu keperawatan merupakan armada terbesar
dalam pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit sehingga pelayanan
keperawatan mempunyai posisi yang sangat penting dan strategis dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dan salah
faktor utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan adalah
tenaga keperawatan yang efektif dan efisien sebagai sumber daya manusia.
Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang

5
oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat
yang memadai. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang
strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan.
Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan : klasifikasi klien
berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan
keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan
jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan kontribusi dari manager
keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga
keperawatan di suatu unit rumah sakit.

E. PENDAYAGGUNAAN TENAGA KESEHATAN DIDALAM NEGERI DAN DI LUAR


NEGERI
Salah satu masalah utama dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah
produktivitas tenaga kerja yang rendah. Padahal, untuk mempertahankan
pertumbuhan ekspor non-migas, khususnya ekspor industri manufaktur
pada waktu paska krisis ekonomi, Indonesia tidak dapat lagi mengandalkan
diri pada sumber keunggulan komporatif yang dinamis. Pentingnya
produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara
universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan
keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk
menghasilkan lebih banyak barang maupun jasa (Sedarmayanti, 2011).
pelayanan kesehatan pun mengalami perkembangan dalam upaya
menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan yang cukup tinggi
diantara rumah sakit baik rumah sakit swasta maupun pemerintah. Pada
kondisi persaingan yang tinggi, pelanggan memiliki informasi yang memadai
dan mampu untuk memilih diantara beberapa alternatif pelayanan yang
ada. Oleh karena itu untuk memenangkan persaingan dalam mendapatkan
pelanggan, rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas yang dapat memberikan kepuasan pada klien
F. PERATURAN

6
Menurut Undangundang no 23 tahun 1992 dan Keputusan Menteri
Kesehatan RI no 1239/Menkes/SK/XI/2001 disebutkan perawat hanya
boleh melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya21. Dalam berpraktek perawat tidak menentukan tarif tapi
biasanya pasien sudah mengetahui berapa harus membayar, dan sebagian
besar pasiennya berasal dari kalangan bawah. Begitu juga halnya dengan
bidan/bidan desa. Praktek bidan, seperti perawat juga illegal kecuali dalam
hal menolong persalinan, perawatan ibu dan anak serta pelayanan KB.
Peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 menyebutkan standar
tenaga kesehatan dipuskesmas indonesia terdiri dari sembilan yang terdiri
dari dokter umum, dokter gigi, perawat bidan, petugas kesehatan
masyarakat, petugas kesehatan lingkungan, petugas farmasi, petugas gizi,
dan petugas, ahli teknologi laboratorium medik
Undang – undang nommor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab dalam perencanaan,
pengadaan , dan pendayagunaan, dengan melakukan pemerataan,
pemanfaatan, dan pengembangan tenaga kesehatan
Peraturan presiden nomor 32 tahun 2014 menyebutkan bawa dana
kapitasi dapat diunakan sebagai pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan
biaya operasional pelayanan kesehatan, memungkinkan pimpinan unit
kerja untuk memanfaatkan dana tersebut untuk pengadaan tenaga
kesehatan kontrak difasilitas pelayanan kesehatan yang dipimpinnya.

G. KEBIJAKAN
pertama yang bisa dilakukan adalah menganalisis faktor penentu dari minat
dan retensi tenaga kesehatan untuk bekerja di daerah tertinggal. Kedua,
melakukan identifikasi strategi sumber daya manusia kesehatan, terutama
strategi kombinasi yang menjawab permasalahan aktual yang ada. Dari sisi
kemauan politik, pemerintah harus bisa melibatkan aktor yang terlibat
dalam strategi retensi tenaga kesehatan di daerah tertinggal selain

7
mempersiapkan dukungan berkelanjutan lainnya. Penelitian lebih lanjut
terkait dengan lama masa kerja tenaga kesehatan di daerah tertinggal serta
preferensi yang membuat mereka bertahan disana perlu dikaji. Penelitian
sebaiknya melibatkan berbagai jenis tenaga kesehatan (dokter, bidan,
perawat, farmasis dan tenaga kesehatan lain) baik yang berstatus PNS
maupun non PNS.
Pelaksanaan kebijakan sudah tentu harus didukung pula oleh dana atau
anggaran yang memadai, serta mengacu kepada peraturan yang berlaku.
Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan, terutama
pelayanan kesehatan di Puskesmas sarana tersebut meliputi bangunan
termasuk tatakelola didalamnya, kendaraan operasional, peralatan
kesehatan, peralatan penunjang pemeriksaan, obat-obatan serta peralatan
perkantoran sebagai penunjang manajemen organisasi dalam unit kerja
seperti Puskesmas. Pelaksanaan kebijakan publik adalah implementasi atau
penerapan suatu kebijakan publik melalui program, aktifitas, aksi, atau
tindakan dalam suatu mekanisme yang terikat pada suatu sistem tertentu
(Ramdhani & Ramdhani, 2017).

5 SOAL PILIHAN TUNGGAL DAN JAWABAN

1. Perhatikan uraian di bawah!


1. Yang diinginkan masyarakat atau konsumen adalah kesehatan,
bukan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan
derived demand sebagai input untuk menghasilkan kesehatan.
Dengan demikian, demand untuk pelayanan rumah sakit pada
Bagian III umumnya berbeda dengan demand untuk pelayanan
hotel.
2. Masyarakat tidak membeli kesehatan dari pasar secara pasif.
Masyarakat menghasilkannya, menggunakan waktu untuk
usahausaha peningkatan kesehatan, di samping menggunakan
pelayanan kesehatan.

8
3. Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan investasi karena tahan
lama dan tidak terdepresiasi dengan segera.

4. Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan konsumsi sekaligus


sebagai bahan investasi.dari pernyataan diatas di kemukakan oleh
siapa?

a. Grosman
b. Dorothea orem
c. Calista roy
d. Andini
e. budiman

2. aktivitas dasar dalam manajemen rumah sakit karena memberikan


basis untuk menganalisis pengaruh pasar pada jenis kegiatan yang
dihasilkan rumah sakit dan mengadaptasikannya. Selain itu analisis
demand juga akan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi demand dan memberikan arah untuk perencanaan
rumah sakit, dari pernyataan diatas termasuk kedalam ?
a. analisis demand
b. Prinsip demand
c. Pengertian demand
d. Faktor demand
e. Kebijakan demand

3. Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat dicapai salah satunya tergantung


pada seimbangnya anatara , bidan kesehatan apa?
a. jumlah tenaga
b. beban kerja perawat
c. petugas kesehatan

9
d. pelayanan kesehatan
e. pernyataan a dan b benar
4. pertama yang bisa dilakukan adalah menganalisis faktor penentu
dari minat dan retensi tenaga kesehatan untuk bekerja di daerah
tertinggal. Kedua, melakukan identifikasi strategi sumber daya
manusia kesehatan, terutama strategi kombinasi yang menjawab
permasalahan aktual yang ada. Dari pernyataan diatas mana yang
termasuk kedalamnya?
a. Kebijakan tenaga kesehatan
b. Wewenang kesehatan
c. Petugas
d. Penanggung jawab
e. Semua salah

5. perawat hanya boleh melakukan tindakan keperawatan berdasarkan


ilmu yang dimilikinya. Dalam berpraktek perawat tidak menentukan
tarif tapi biasanya pasien sudah mengetahui berapa harus
membayar, dan sebagian besar pasiennya berasal dari kalangan
bawah. Begitu juga halnya dengan bidan/bidan desa. Praktek bidan,
seperti perawat juga illegal kecuali dalam hal menolong persalinan,
perawatan ibu dan anak serta pelayanan KB.dari pernyataan diatas
mana yang termasuk kedalamnya?
a. Menurut Undangundang no 23 tahun 1992
b. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 1239/Menkes/SK/XI/2001
c. Menurut Undangundang no 13 tahun 1987
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 67/Menkes/SK/VI/2007
e. Pernyataan a dan b benar

DAFTAR PUSTAKA

10
Husain. Ikhsan (2006) kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
puskesmas.universitas gajah mada: yogyakarta.

Romadhona, Yuni Sari(2018) analisis sebaran tenaa kesehatan puskesmas


diindonesia berdasarkan peraturan menteri kesehatan no 75 tahun 2014
tentang uskesmas. Fakulltas kesehatan masyarakat universitas indonesia :
Depok

11

Anda mungkin juga menyukai