PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah hak dasar individu dan setiap warga negara berhak mendapatkan
Kesehatan adalah hak dan investasi, semua warga negara berhak atas
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
pelayanan kesehatan. Dalam pasal 34 ayat (1), bahwa fakir miskin dan anak-
anak yang terlantar dipelihara oleh negara, ayat (3) bahwa negara
aktivitas manusia yang semakin padat menuntut kondisi fisik yang prima.
1
disinilah peran sentral rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan
rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
2
(acceptable), bermutu (qualified), mudah dicapai (accessible), serta
terjangkau (affordable).
kesehatan masyarakat. Banyak hal yang perlu diperhatikan antara lain yang
dengan baik. Banyak syarat yang harus dipenuhi salah satunya adalah
(Azwar,1993).
tolak dari hal tersebut maka usaha untuk memampatkan sumber daya yang
sumber dan hasil dalam bentuk yang optimal, tenaga kerja manusia,
disamping fasilitas dan sumber produksi lainnya adalah sumber daya yang
3
Untuk memahami strategi peningkatan produktifitas suatu pelayanan
kesehatan secara lebih baik maka dilakukan analisis secara lebih tajam
terhadap kondisi kerja yang tidak produktif. Untuk mewujudkan hal tersebut
sumber daya tenaga kesehatan yang memadai sesuai dengan yang dibutuhkan
salah satu strategi yang penting yang tidak bias diabaikan oleh para penentu
4
kesehatan yang dapat mengarahkan system pemeliharaan kesehatan kesuatu
untuk surat masuk dan surat keluar, tugas pokok mengeluarkan surat
keterangan, Fungsinya untuk berbadan sehat, untuk istirahat dan untuk cuti,
tugas pokok membuat laporan, Fungsinya, untuk notulen rapat, untuk buku
tamu, untuk dokumen penting Puskesmas dan pegawai, dan askes. Bagian
5
dalam pelayanan poli gigi. Bagian ruang laboratorium, tugas pokoknya,
(SDM) utama yang dimiliki oleh puskesmas. Oleh karena itu, peningkatan
kesehatan yang ada dapat bekerja lebih produktif sesuai dengan Tugas pokok
6
kerjadan hubungan antar manusia bagi tenaga kesehatan merupakan pilar-pilar
pengunjung tiap tahunnya Pada tahun 2015 jumlah kunjungan 3.899, tahun
2016 jumlah kunjungan 6.605 dan tahun 2017 jumlah kunjungan 9.532.
kesehatan.
7
B. Rumusan Masalah
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Dompu NTB
Dompu NTB
Dompu NTB
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
di Puskesmas.
kinerja bagi para tenaga kesehatan agar bekerja dengan baik dalam
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggungjawab dalam
daerah yang merupakan perangkat Daerah Tingkat II; yang dipimpin oleh
4. Lingkungan pengobatan
6. Pemeriksaan laboratorium
11
7. Kesehatan sekolah
Sanitarian.
12
5. Tenaga Gizi : Nutrisionis dan Dietasien
Perekan Medis
essensial – public goods) karena pelayanan dasar ini harus menjadi tanggung
puskesmas.
bekerja lebih baik dan berdedikasi tinggi, karena hasil penilaian kinerja ini
mengerti lebih banyak mengenai tugas, peranan, dan fungsi puskesmas selain
itu merupakan suatu alat dalam membantu tiap tenaga kesehatan mengetahui
13
kekuatan dan kelemahannya sendiri dalam kaitan dengan tugas, peran dan
fungsinya.
kode etik, standar pelayanan medic, system rekam medic, sarana dan teknologi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
14
sumber keunggulan kompetitif, maka perlu diadakan sistem penilaian
tidak selalu bersifat hitam dan putih, namun suatu aktivitas penilaian
a. Pengertian
Kinerja
15
maupun struktual, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil
diukur baik dari ucapan maupun tindakan. Kinerja yang diukur ada 2
b. Penilaian kerja
16
Tujuan penilaian kerja yaitu : a). mengetahui keadaan,
(Soeprihanto,2000).
demikianlah seharusnya.
kelompok.
17
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk
ditetapkan.
18
Beban kerja dapat dihitung dari waktu kerja yang efektif,artinya
yang digunakan dalam sebulanyang dilihat dari waktu kerja pada setiap
2000).
keinginan untuk lebih maju dan berprestasi serta ingin mendapatkan hasil
berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri maupun dorongan dari luar.
Dorongan yang berasal dari luar tersebut dapat berasal dari pimpinan
berupa uang, barang dan sebagainya. Dimana hal ini disebut dengan
istilah insentif.
19
dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil kerjanya”. Dalam kamus
agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam
dan Ibnu Sukotjo (1995: 270) adalah suatu dorongan kerja yang efektif
adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang. Jadi
lebih giat lagi dalam bekerja dan dapat meningkatkan prestasi kerjanya di
dalam perusahaan.
20
4. Tinjauan Umum Pelatihan
(Soeprihanto, 2000).
21
f. Pelatihan pagawai adalah suatu pelatihan yang ditujukan untuk
pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dan dengan metode
Adapun beberapa sasaran yang lebih cepat dan lebih baik adalah :
22
Winardi (2002) mengemukakan bahwa pelatihan adalah
Tabel 2.1
Contoh tabel penelitian terdahulu
23
E. Kerangka Teori
24
BAB III
DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Disiplin
Kinerja
Insentif
Tenaga
Kesehatan
Pelatihan
Keterangan :
= Variabel Dependent
= Variabel Independent
kuesioner yang diajukan dengan memiih salah satu jawaban, Dari jawaban
responden diberi skor tertinggi 4 dan terendah diberi skor 1 dengan jumlah
25
Skor jawaban terendah : Jumlah pertanyaan x skor terendah
= 5x1= 5
= 5/20=1/4.100%= 25%
= 100% - 25%
= 75%
(Sugiyono, 2002)
1. Kinerja
kesehatan yang telah dicapai dalam satu tahun dan dinilai berdasarkan
PROMKES.
Kriteria objektif ;
2. Disiplin
Kriteria Objektif
26
Cukup : Bila skor jawaban responden ≥ 62,5%
3. Insentif
yang diterima oleh tenaga keperawatan baik berupa uang maupun barang
Kriteria objektif :
4. Pelatihan
kemampuan.
Kriteria objektif
D. Hipotesis Penelitian
27
f. Tidak ada hubungan pelatihan dengan kinerja tenaga kesehatan di
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Hu’u Kabupaten Dompu NTBPada bulan April sampai dengan bulan Juni
2018
1. Populasi
2. Sampel
NTB
29
N Z 2 pq
2 2
d ( N −1 )+ Z pq
( Sugiyono, 2008)
Keterangan:
N = Besar populasi
q = 1-p = 1-0,05=0,95
N Z 2 pq
n= 2 2
d ( N−1 ) + Z pq
n=113 ¿ ¿n=120 ¿ ¿
n=¿ 44,58≈45
1. Data primer
2. Data sekunder
30
E. Instrumen penelitian
dengan mengisi langsung format yang telah disediakan sesuai dengan daftar
1. Pengolahan Data
16.0 dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
S. 2002)
(master tabel).
31
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Test dengan hasil uji statistik dikatakan bermakna jika nilai p < α –
32