Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
  Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, juga diperhatikan dinamika
kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK,
serta globalisasi dan demokrasi dengan semangat kemitraan dankerja sama lintas sektoral.
Berbagai studi menunjukkan bahwa tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam
keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan (SDM
Kesehatan) merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan pendidikan, serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
SDM  atau tenaga kesehatan berperan sebagai perencana, penggerak dan sekaligus
pelaksana pembangunan kesehatan sehingga tanpa tersedianya tenaga dalam jumlah dan jenis
yang sesuai, maka pembangunan kesehatan tidak akan dapat berjalan secara optimal. SDM
Kesehatan juga merupakan tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga kesehatan strategis dan
tenaga kesehatan non profesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan
berkerja serta mengabdikan dirinya seperti dalam upaya manajemen kesehatan.
Sumber daya manusia (SDM) Kesehatan dipandang sebagai komponen kunci untuk
menggerakkan pembangunan kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan lesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Dalam hal pencapaian target pembangunan millennium bidang kesehatan, dapat dikatakan secara
nasional sudah sejalan dengan target yang diharapkan, namun beberapa masalah kesehatan masih
menuntut kerja keras semua pihak, antara lain penurunan angka kematian ibu, pencegahan
penularan infeksi baru HIV, perluasan akses terhadap sarana air.      

B.  Rumusan Masalah
1.    Pengertian SDM kesehatan dan tenaga kesehatan?
2.    Perencanaan SDM kesehatan?
3.    Pendidikan dan pelatihan?
4.    Pendayagunaan SDM kesehatan?
5.    Isue strategis SDM kesehatan?
C.      TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian dari SDM kesehatan dan tenaga kesehatan, perncanaan SDM
kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pendayagunaan SDM kesehatan, serta isue starategis SDM
kesehatan.
D.  MANFAAT
 Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini antara lain dapat bergun bagi peminatan ilmu
administrasi kebijakan kesehatan, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan kesehatan, dapat
membantu dalam proses belajar mengajar.
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Pengertian SDM Kesehatan Dan Tenaga Kesehatan
Berdasarkan Word Health Organization (WHO), SDM adalah semua orang yang kegiatan
pokoknya ditujukan untuk meningkatkan kesehatan. Mereka terdiri atas orang-orang yang
memberikan pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker, teknisi laboratorium,
manajemen, serta tenaga pendukung seperti bagian keuangan, sopir, dan lain sebagainya. Secara
kasar, WHO memperkirakanterdapat 59,8 juta tenaga mesehatan di dunia dan dari jumlah
tersebut di perkirakan dua pertiga (39,5 juta) dari jumlah keseluruhan tenaga kesehatan
memberikan tenaga kesehatan dan sepertiganya (19,8 juta) merupakan tenaga pendukung dan
manajemen (WHO, 2006).
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN) yang dikutip oleh adisasmito (2007), SDM
kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya  perencanaan, pendidikan, dan
pelatihan serta terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya. Sementara itu, SDM kesehatan menurut PP No. 32/1996
yang juga dikutip oleh Adisasmito (2007), adalah semua orang yang bekerja secara aktif
dibidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan, maupun tidak yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melaksanakaan upaya kesehatan.
Definisi lain dari tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diridalam
kesehatan, serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
(PP 32, 1996; UU 36, 2009). Ditetapkan bahwa twnaga kesehatan terdiri atas medis (dokter dan
dokter gigi), tenaga keperawatan (perawat dan bidan ), tenaga kefarmasian (apoteker, analis
farmasi, dan analis apoteker), tenaga kesehatan masyarakat (epideniologi kesehatan, entomolog
kesehatan, mikrobiolog keseZhatan, pemyuluh kesehatan, administrator kesehatan, dan
sanitarian), tenaga gizi ( nutrisionis dan dietisien), tenaga keterampilan fisik (fisioterapis,
okupasiterapis, dan terapis wicara), serta tenaga keteknisian medis (radiografer, radioterapis,
teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi
transfusi,dan perekam medis).
SDM kesehatan menurut SKN 2009 adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga
kesehatan straktegis, tenaga kesehatan nonprofesi, serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan,
yang terlibat dan bekerja secara mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan.
Tenaga kesehatan straktegis di sini merupakan tenaga kesehatan yang tidak diproduksi secara
merata di privinsi, tidak dapatdisubstitusi oleh tenaga kesehatan lain dan mempunyai daya ungkit
yang besar bagi pelayan kesehatan. Unsur-unsur dalam SDM kesehatan meliputi SDM
kesehatanitu sendiri, sumber daya pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, serta
penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan SDM (Kemkes, 2009).
Tenaga kesehatan menurut SKN yang dikutip oleh adisasmito (2007), adalah semua orang
yang bekerja secara aktif dan profesional dibidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan
formal kesehatan, maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan.
Sedangkan menurut PP No. 32/1999 yang juga dikutip oleh adisasmito (2007), tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memilii pengetahuan
dan keterampilan melalui pendidikan formal dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam upaya kesehatan.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang memperoleh pendidikan baik formal maupunnonformal yang
mendedikasikan diri dalam berbagai upaya yang bertujuan mencegah, mempertahankan, serta
meningkatkanderajat kesehatan masyarakat.
B.       Perencanaan SDM Kesehatan
Berdasarkan penjelasan diatas tentang manajemen kesehatan, tahapan dalam manajemen
kesehatan dimulai dari perencanaan. Semua orang menyadari bahwa perencanaan bagian
terpenting dalam proses manajemen dan oleh karena itu menyita banyak waktu dalam proses
manajemen. Untuk mgnejer sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan program
kariyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainya sasaran atau tujuan
organisasi itu. Dengan kata lain mengatur orang – orang yang akan menangani tugas – tugas
yang dibebankan kepada masing – masing orang, dalam rangka mencapai tugas organisasi
(Notoatmojo, 2003).
Perencanaan SDM kesehatan adalah sebuah proses estimasi terhadap jumlah SDM berdasarkan
tempat, keterampilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Dengan kata lain, kita meramalkan siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan
dibutukan dan berapa jumlahnya. Melihat kepada pengertian diatas perencanaan SDM
puskesmas seharusnya berdasrkan fungsi dan beban kerja pelayanan kesehatan yang akan
dihadapi di masa depan. Hal ini dimaksudkan agar fungsi puskesmas dapat berjalan dengan baik,
maka kompetensi SDM seharusnya sesuai dengan spesifikasi SDM yang dibutuhkan puskesmas
(Ilyas, 2004).
Determinan yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM kesehata

DAFTAR PUSTAKA
Departement Bakti Husada, 2011, Jurnal Kesehatan,' Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun
2011-2025', Jakarta, Hal 17-19.
Kemenkes RI, 2015, Jurnal Kesehatan, 'Rencana Aksi Kegiatan Pusata Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan Tahun 2015-2019', Jakarta.
Kurniati, A, Efendi, F, 2012, Kajian SDM Kesehatan di Indonesia, Selemba Medika, Jakarta Selatan, Hal
3-5.
Puji Lestari, S, 2008, 'Gambaran Perencanaan Kebutuhan Tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi
Puskesmas serta Analisis Perhitungannya dengan Metode WISN di Kota Bekasi Tahun 2008',
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai