NIM : 02010010021
SEM : 5 (LIMA)
MK : MANAJEMEN KEPERAWATAN
D. Unsur-unsur
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan)
Sumber daya manusia Kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun
tenaga pendukung/penunjang kesehatan, mempunyai hak untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya (hak asasi) dan sebagai makhluk sosial, dan wajib
memiliki kompetensi untuk mengabdikan dirinya di bidang kesehatan, serta
mempunyai etika, berakhlak luhur, dan berdedikasi tinggi dalam melakukan
tugasnya.
2. Sumber Daya Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Sumber daya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan
adalah sumber daya pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM
Kesehatan, yang meliputi: berbagai standar kompetensi, modul dan
kurikulum serta metode pendidikan dan latihan, sumber daya manusia
pendidikan dan pelatihan, serta institusi/fasilitas pendidikan dan pelatihan
yang menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan. Dalam
sumber daya ini juga termasuk sumber daya manusia, dana, cara atau
metode, serta peralatan dan perlengkapan untuk melakukan perencanaan,
pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan.
E. Prinsip
1) Adil dan Merata serta Demokratis
Pemenuhan ketersediaan SDM Kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia
harus berdasarkan pemerataan dan keadilan sesuai dengan potensi dan
kebutuhan pembangunan kesehatan serta dilaksanakan secara demokratis, tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai budaya, dan kemajemukan bangsa.
2) Kompeten dan Berintegritas
Pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan yang
sesuai standar pelayanan dan standar kompetensi serta menghasilkan SDM yang
menguasai Iptek, profesional, beriman, bertaqwa, mandiri, bertanggung-jawab,
dan berdaya saing tinggi.
3) Objektif dan Transparan
Pembinaan dan pengawasan serta pendayagunaan (termasuk
pengembangan karir) SDM Kesehatan dilakukan secara objektif dan transparan
berdasarkan prestasi kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan
kesehatan.
4) Hierarki dalam SDM Kesehatan
Pengembangan dan pemberdayan SDM Kesehatan dalam mendukung
pembangunan kesehatan perlu memperhatikan adanya susunan hierarki SDM
Kesehatan yang ditetapkan berdasarkan jenis dan tingkat tanggung-jawab,
kompetensi, serta keterampilan masing-masing SDM Kesehatan.
F. Penyelenggaraan
1) Perencanaan SDM Kesehatan
Penyusunan rencana kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan SDM Kesehatan yang diutamakan, baik dalam upaya
kesehatan primer maupun upaya kesehatan sekunder serta tersier. Perencanaan
SDM Kesehatan yang meliputi jenis, jumlah, dan kualifikasinya dilakukan
dengan meningkatkan dan memantapkan keterkaitannya dengan unsur lainnya
dalam manajemen pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dengan
memperhatikan tujuan pembangunan kesehatan dan kecenderungan
permasalahan kesehatan di masa depan.
Perencanaan SDM Kesehatan dilakukan dengan mendasarkan pada fakta
(berbasis bukti) melalui peningkatan sistem informasi SDM Kesehatan.
H. Isu SDMK
Isu Terkini Pengembangan SDMK di Indonesia Studi Burden of Disease
(BOD) yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan melaporkan adanya
peningkatan dampak pembangunan kesehatan diantaranya usia harapan hidup yang
meningkat dari 64 tahun pada tahun 1990 menjadi 71 tahun pada tahun 2017. Angka
stunting juga telah menurun dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun
2018. Demikian pula, selama kurun waktu 2010-2015, angka kematian ibu telah
turun secara signifikan dari 346 menjadi 305 per 100.000 kelahiruan hidup. Namun
demikian, capaian tersebut masih belum mencapai target yang diharapkan.
Tantangan lainnya adalah adanya pergeseran pola penyakit dari mayoritas penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular. Peningkatan usia harapan hidup juga
berimbas pada meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia yang rentan terekspos
penyakit degeneratif dan disabilitas.
Menghadapi berbagai tantangan bidang kesehatan tersebut.
pengembangan SDMK dihadapkan pada berbagai isu kuantitas dan isu kualitas. Isu
kuantitas menyangkut kekurangan atau kelebihan jumlah pada kelompok profesi
tertentu. Misalnya kekurangan jumlah dokter spesialis dan kelebihan jumlah lulusan
perawat. Isu kualitas menyangkut mutu lulusan dan kompetensi tenaga kesehatan
yang telah bekerja di lapangan. Besaran persoalan SDMK secara spesifik pada
setiap daerah mungkin berbeda. Oleh sebab itu, untuk mendalami isu SDMK di
Indonesia, perlu memahami konteks nasional dan lokal, dimana pada kedua tingkat
tersebut, isu yang terjadi bisa berbeda. Selain itu, perlu juga diperhatikan isu untuk
masing-masing profesi, yang juga bisa berbeda antara satu profesi dengan profesi
lainnya. Beberapa isu pengembangan SDMK yang secara umum perlu diatasi oleh
seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah antara lain ketidaksesuaian
antara demand dan supply, distribusi dokter spesialis, penempatan tenaga kesehatan
di daerah terpencil tertinggal, perbatasan dan pulau kecil terdepan, rasio ketenagaan
dan kombinasi kompetensi belum optimal, migrasi SDM kesehatan, penilaian
kinerja jabatan fungsional, insentif SDMK, sosialisasi dan diseminasi peraturan
yang berhubungan dengan pengembangan SDMK, koordinasi multisektor yang
kompleks, serta Pengembangan Sistem Informasi Manajemen SDMK, adalah isu
terpilih yang penting untuk segera dipecahkan dalam beberapa tahun ke depan
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/subsistem-sumber-daya-manusia-kesehatan-
pengertian.q5p3kx7y
Nursalam dan efendi F., 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta ; salemba
medika.