Anda di halaman 1dari 27

DOKUMEN RENCANA

KEBUTUHAN TAHUNAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM


KESEHATAN
RSUD SUNGAI LILIN
KAB. MUSI BANYUASIN
TAHUN 2024

RSUD SUNGAI LILIN


KAB. MUSI BANYUASIN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,
“Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di RSUD Sungai Lilin
tahun 2024” dapat selesai disusun. dokumen ini berisikan gambaran keadaan,
sebaran/distribusi, kebutuhan, kekurangan dan rencana pemenuhan tenaga kesehatan di
dinas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit.

Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan, baik


secara preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. oleh karena itu perencanaan
pendayagunaan tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor utama guna menjamin
ketersediaan, pendistribusian, dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di pelayanan
Kesehatan. Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di RSUD
Sungai Lilin tahun 2024 harus ditindaklanjuti oleh para pihak untuk pengadaan pemenuhan
dan distribusi tenaga Kesehatan. Keberhasilan perencanaan dan pendayagunaan tenaga
kesehatan tergantung komitmen dan kerjasama dari semua stakeholder yang terkait pada
proses pengadaan maupun distibusi tenaga kesehatan untuk mendukung keberhasilan
pembangunan kesehatan di RSUD Sungai Lilin

Kami menyadari bahwa Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga


Kesehatan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan sarandari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan dokumen rencana kebutuhan tenaga Kesehatan ini,

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Dokumen


Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di RSUD Sungai Lilin tahun 2024
ini. kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Kami berharap dokumen ini dapat
dimanfaatkan dengan baik bagi semua pihak yang membutuhkan dan menjadi dasar dalam
pengelolaan manajemen kepegawaian bidang kesehatan

Direktur RSUD Sungai Lilin


Kabupaten Musi Banyuasin

dr. Tri Sinarum, MMRS


Nip. 19830311 201412 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, sumberdaya
manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang ditandai oleh peningkatan
pengawasan dan pemberdayaan masyarakat serta manajemen kesehatan.
Pada undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamatkan
bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan
yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Hal ini
sejalan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa
kesehatan merupakan pelayanan dasar yang menjadi urusan pemerintah konkuren yang
bersifat wajib, artinya bahwa kesehatan menjadi urusan pemerintahan yang dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Dengan demikian akan
tercipta sinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota baik dari segi urusan,
kelembagaan dan personil untuk mencapai target daerah yang sinergik dengan target
nasional.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya dibidang kesehatan yang sangat
strategis. Kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan
dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal menjadi isu
dalam pengelolaan SDM Kesehatan. Dengan demikian tantangan SDMKesehatan saat ini
dan masa depan adalah persebaran penempatan, peningkatan kualitas SDM Kesehatan,
termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga
kesehatan, pengembangan sistem insentif tenaga kesehatan, serta meningkatkan
sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan.
Berdasarkan data dari Direktorat Tenaga Kesehatan data per 1 april 2022, dari
10.372 puskesmas masih terdapat 616 (5,94%) puskesmas yang tidak ada dokter, ketidak
beradaan dokter gigi di puskemas sebanyak 5.325 (51,3%), puskesmas yang tidak ada
perawat sebanyak 21 puskesmas (0,20%), tidak ada bidan 64 puskemas (0,62%), tidak ada
tenaga kefarmasian 1.187 puskesmas (11,44%).
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan. Sistem ini diatur melalui Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional terdapat Subsistem
SDM bertujuan agar tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu, dalam jumlah dan jenis
yang mencukupi, terdistribusi secar adil dan didayagunakan secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Ada 4 unsur Subsistem Sumber Daya manusia kesehatan adalah
pengelolaan upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan,
yang meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan
pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan
distribusi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
kesehatan. Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan
serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan. Pembinaan dan Pengawasan Mutu
SDM kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta
mengawasi pengembangan dan pemberdayaan mutu SDM kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan yang mengawali aspek manjemen SDM Kesehatan
secara keseluruhan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan pengadaan yang
meliputi pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan, pendayagunaan SDM Kesehatan dan
pembinaan serta pengawasan mutu SDM Kesehatan belum terlaksana dengan baik. Dalam
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa
perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi,
sampai dengan pemerintah secara nasional berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan.
Pada tahun 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 33, tentang
pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, sebagai acuan dalam
menghitung, menganalisa serta menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan di tingkat institusi, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing, sehingga diperoleh dokumen perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan yang dibuat secara berjenjang dengan pendekatan “perencanaan dari bawah”
(bottom up planning) dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan wilayah masing-
masing.
Metode perencanaan SDM Kesehatan dalam Permenkes No. 33 tahun 2015
dikelompokkan sebagai berikut: 1. Metode berdasarkan Institusi, yang digunakan adalah: a.
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes)untuk menghitung kebutuhan SDMKesehatan di
fasilitas kesehatan di wilayah pemerintah daerah kabupaten/kota; b. Standar Ketenagaan
Minimal, untuk menetapkan kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (rumah sakit dan
puskesmas) yang izin pendirian baru atau peningkatan klasifikasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. 2. Metode berdasarkan Wilayah, Metode yang digunakan adalah Metode “Ratio
Penduduk” yakni Rasio Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk di suatu wilayah.
SDM Kesehatan harus tersedia dan terdistribusi secara merata dalam jumlah, jenis,
dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah daerah, belum merata baik dalam jumlah, jenis dan mutunya. Oleh karena itu
salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersenut yakni tahun 2014, telah
diterbitkan Peraturan Bersama Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara&Reformasi Birokrasi) Nomor. 61 Tahun 2014,
Nomor. 68 Tahun 2014, Nomor 08/SKB/Menpan-RB/2014 Tentang Perencanaan dan
Pemerataan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Daerah.
1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum


Tujuan umum penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan (SDMK) yakni memberikan gambaran situasi kecukupan SDM Kesehatan
ditinjau dari ketersediaan dan distribusi SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Menggambarkan keadaan, kekurangan dan kelebihan SDM Kesehatan di
puskesmas
2. Menggambarkan keadaan, kekurangan dan kelebihan SDM Kesehatan di RS
3. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui Pegawai Negeri
Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan
penugasan khusus (penempatan dokter pascainternsip, residen senior,
pascapendidikanspesialis denganikatan dinas, dan tenaga kesehatan lainnya.)
4. Acuan dalam meningkatkan pemerataan tenaga Kesehatan.

1.3. METODE YANG DIGUNAKAN

Dalam dokumen ini rencana kebutuhan SDM Kesehatan disusun menggunakan


metode standar atau rasio terhadap nilai tertentu. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan
didasarkan atas standar sebagai berikut:
1. Standar Ketenagaan di RS umum berdasarkan PMK No.30 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi dan Perijinan RS.
2. Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 1 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
BAB II
KEADAAN SDM KESEHATAN DI RSUD SUNGAI LILIN

TAHUN 2023

2.1 RUMAH SAKIT

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,


pengelolaan rumah sakit dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu rumah sakit publik dan rumah
sakit privat. Rumah sakit publik dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan
hukum yang bersifat nirlaba, sedangkan rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum
dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Dan


Perizinan Rumah Sakit bahwa kategori rumah sakit (RS) berdasarkan jenis pelayanan dibagi
menjadi Rumah Sakit umum dan Rumah Sakit khusus. Sumber daya manusia pada Rumah
Sakit umum berupa tenaga tetap meliput a.tenaga medis; b. tenaga psikologi klinis; c.
tenaga keperawatan; d. tenaga kebidanan; e. tenaga kefarmasian; f. tenaga kesehatan
masyarakat; g. tenaga kesehatan lingkungan; h. tenaga gizi; i. tenaga keterapian fisik; j.
tenaga keteknisian medis; k. tenaga teknik biomedika; l. tenaga kesehatan lain; dan m.
tenaga nonkesehatan.

Adapun gambaran tenaga Kesehatan yang di dayagunakan di RSUD Sungai Lilin


tergambar pada table di bawah ini. Table 2.1 menggambarkan keadaan dokter spesialis
empat dasar (Spesialis Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah) Spesialis Penunjang lainnya
(Spesialis Anastesi, Radiologi, Patologi Klinik)

Tabel 2.1

Gambar Keadaan Dokter Spesialis Empat Dasar dan Penunjang


Spesialis Anastesi, Radiologi dan Patologi Klinik
di RSUD Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2023

Jenis Kepegawaian
Jenis Dokter Spesialis Jumlah
PNS BLU/BLUD Kontrak
Dokter Sp Anak 2 2
Dokter Sp Obgyn 2 2
Dokter Sp Peny Dalam 1 1
Dokter Sp Bedah 1 2 3
Dokter Sp Anastesi 1 1
Dokter Sp Radiologi 1 1
Dokter Patologi Klinik 2 2
TOTAL 6 6 12
Sumber :

Tabel 2.1 di atas tergambar jumlah dokter spesialis anak yang didayagunakan di
RSUD Sungai Lilin sebanyak 2 orang. Spesilais Obgyn sebanyak 2 Orang, Spesialis
Penyakit Dalam 1 dan spesialis Bedah. Sedangkan dokter spesialis lainnya yakni dokter
spesialis anastesi 1 orang, spesialis radilogi 1 orang dan spesialis patologi klnik 2 Orang.

Keadaan tenaga Kesehatan lainnya yang di dayagunakan di RSUD Sungai Lilin


tergambar pada table 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2

Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan


di RSUD Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2023

Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian Jumlah


PNS PPPK BLU/ Kontrak
BLUD
Dokter Spesialis 7 2 6
Dokter 6 9
Dokter Gigi 2
Perawat 15 9 4 43
Bidan 12 7 5 23
Apoteker 2 1 1
Tenaga Teknis Farmasi 2 1 2
Tenaga Gizi 4 1
Sanitarian 3 1 1
ATLM 1 1
Radiografer 2 4
Analis Kesehatan Lab 3 2 3 3
Rekam Medik 1 3 2
Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 1
Terapis Gigi & Mulut 1
Refraksionis Optision 1
Psikologi 1
Fisioterafis 1 2
Penata Anastesi 4
TOTAL 64 11 19 103
Sumber :

Table 2.2 di atas jumlah dokter spesialis yang di dayagunakan di RSUD Sungai Lilin
sebanyak 15 Orang, doker Umum 15 orang,doker gigi 2 orang, perawat 70 orang, bidan 47
orang, apoteker 4Orang, tenaga teknis kefarmasian 5, Tenaga gizi 5 orang, sanitarian 5
Orang ,ATLM 2orang, Radiografer 6 Orang, Analis Kesehatan (Lab) 11 Orang, Rekam
Medik 6 Orang, Tenaga Kesehatan Masyarakat 3 Orang,Terapis Gigi dan Mulut 1 Orang,
Refraktionis Optision 1 Orang, Psikologi 1 Orang, dan Fisioterafis, 3 Orang.

Tabel 2.3
Gambar Keadaan Tenaga NON Kesehatan
di RSUD Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2023

Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian Jumlah


PNS BLU/BLUD Kontrak
Pranata Komputer - 2 5
Analis SDM Aparatur - - -
Pranata Perencana - - -
Arsiparis - - -
Binatu Rumah Sakit - 12 8
Petugas keamanan - - 8
Teknisi AC, Listrik, - - 2
Tlpn, dan Lift
Pemulasaran Jenazah - - 1
Pengadministrasian - - 8
Keuangan
Analis Keuangan - - -
Pengadministrasian - 10 -
Umum
Bendahara - - -
Analis Data & Informasi - - -
Pengadministrasian - - -
Kepegawaian
Sopir Ambulance 1 - 3
TOTAL 1 24 34
Sumber :

Table 2.3 di atas jumlah Pranata Komputer yang di dayagunakan di RSUD Sungai Lilin
sebanyak 7 Orang, Binatu Rumah Sakit 20 Orang, Petugas Keamanan 8 Orang, Teknisi
Listrik dll 2 Orang, Pengadministrasian Keuangan 8 orang, Sopir Ambulance 4 Orang,
Pengadministrasian Umum 10 Orang.

BAB III
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI KABUPATEN
3.1 RUMAH SAKIT

Rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lainnya, tenaga non kesehatan, dan
tenaga manajemen rumah sakit. Jumlah dan jenis SDM Kesehatan harus sesuai dengan
jenis dan kelas rumah sakit.

Klasifikasi rumah sakit umum dibagi menjadi berdasarkan fasilitas, kemampuan


pelayanan, Sumber Daya Manusia, peralatan, sarana dan prasarana, serta administrasi dan
manajemen. Berdasarkan akan hal ini, maka kelas RSUD Sungai Lilin adalah kelas C Di
bawah ini tergambar kebutuhan dokter spesialis di RSUD Sungai Lilin.

Table 2.4
Kebutuhan Dokter Spesialis Empat Dasar dan
Spesialis Lainnya Di Rumah Sakit
Tahun 2023

KEBUTUHAN
Jenis Spesialis Kelas D
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D
Pratama
Dokter Sp Anak 4 4 2 2 2
Dokter Sp Obgyn 4 4 2 2 2
Dokter Sp Peny Dalam 4 4 2 2 2
Dokter Sp Bedah 4 4 2 2 2
Dokter Sp Anastesi 5 3 1 1 1
Dokter Sp Radiologi 3 2 1 1 1
Dokter Patologi Klinik 3 2 1 1 1

Tabel 2.11 di atas merupakan kebutuhan rumah sakit umum berdasarkan kelas
rumah sakit umum.
Gambaran kebutuhan dokter spesialis di RSUD Sungai Lilin Kabupaten Musi
Banyuasin pada table di bawah ini:

Table 2.5
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Dokter Spesialis Empat Dasar dan Spesialis Lainnya
Di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin
Tahun 2023
Keaada Kebutuha Kekuranga Kelebiha
Jenis Dokter Spesialis
n n n n
Dokter Sp Anak 2 2 - -
Dokter Sp Obgyn 2 2 - -
Dokter Sp Peny Dalam - 2 2 -
Dokter Sp Bedah 1 2 1 -
Dokter Sp Anastesi 1 1 - -
Dokter Sp Radiologi - 1 1 -
Dokter Patologi Klinik - 1 1 -
Sumber :
RSUD Sungai Lilin adalah RS kelas C sehingga kebutuhan mengacu pada table
12.5.
Berdasarkan tabel 2.5 di atas keadaan atau eksisting dokter spesialis anak sebanyak
2 orang dan kebutuhan 0 orang kekurangan 0 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Obgyn sebanyak 2 orang dan kebutuhan 0
orang kekurangan 0 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Penyakit dalam sebanyak 0 orang dan
kebutuhan 2 orang kekurangan 2orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Bedah sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2
orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Anastesi sebanyak 1 orang dan kebutuhan 1
orang kekurangan 0 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis radiologi sebanyak 0 orang dan kebutuhan 1
orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Patologi Klinik sebanyak 0 orang dan
kebutuhan 1 orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.

Di bawah ini tergambar kebutuhan tenaga Kesehatan lainnya yang di dayagunakan


di RS.

Table 2.6
Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lainnya Di Rumah Sakit
Tahun 2023
Kelas dokter dokter Apoteker TTK ATLM Kesmas Sanitarian Gizi
gigi
A 12 1 11 15 3 3 1 2
B 10 1 8 12 2 3 1 2
C 6 1 6 8 1 2 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
PRATAMA

Untuk kebutuhan perawat dan bidan mengacu pada perbandingan antara eksisting
dengan jumlah tempat tidur berdasarkan kelas RS.
Gambaran kebutuhan tenaga Kesehatan di RSUD Sungai Lilin Kabupaten Musi
Banyuasin pada table di bawah ini:
Table 2.6
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Kesehatan Lainnya
Di Rumah Sakit Umum Daerag Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2023

Keaada
Jenis Tenaga Kebutuhan Kekurangan Kelebihan
n
Dokter 6 25 19
Dokter Gigi 2 5 3
Perawat 15 67 52
Bidan 12 47 35
Apoteker 2 5 3
Tenaga Teknis Kefarmasian 2 20 18
Kesmas 2 8 6
Tenaga Gizi 4 15 11
Sanitarian 3 9 6
ATLM 1 3 2
Radiografer 2 9 7
Analis Kesehatan 3 11 8
Rekam Medik 1 18 17
Terapis Gigi & Mulut 2 2
Refraksionis Optision 1 1
Psikologi 1 3 2
Fisioterafi 1 6 5
Penata Anastesi 6 6
Sumber:

Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting dokter sebanyak 6 orang dan
kebutuhan 25 orang, kekurangan 19 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting perawat sebanyak 15 orang
dan kebutuhan 67 orang, kekurangan 52 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting bidan sebanyak 12 orang dan
kebutuhan 47 orang, kekurangan 35 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting apoteker sebanyak 2 orang
dan kebutuhan 5 orang, kekurangan 3 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga teknis kefarmasian sebanyak 2 orang dan kebutuhan
20 orang, kekurangan 18 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga kesmas sebanyak 2 orang dan kebutuhan 8 orang,
kekurangan 6 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga gizi sebanyak 4 orang dan kebutuhan 15
orang, kekurangan 11 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga sanitarian sebanyak 3 orang dan kebutuhan
9 orang, kekurangan 6 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga ATLM sebanyak 1 orang dan kebutuhan 3
orang, kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.

BAB IV
RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang telah dihitung dapat digunakan


sebagai dasar dalam mendayagunakan SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk dalam pemenuhan SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
(FKRTL) yang mempunyai peran penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Upaya
pemenuhan SDM Kesehatan dapat dilakukan melalui 2 (dua) mekanisme yaitu mekanisme
yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara (temporer).

Konsep pemenuhan yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yakni bahwa pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada Pasal 23 (1)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan
penempatan Tenaga Kesehatan setelah melalui proses seleksi. (2) Penempatan Tenaga
Kesehatan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan cara:

a. pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil;


b. pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja; atau
c. penugasan khusus.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai


Non Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Kerja Kementerian Kesehatan yang Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Layanan Umum bahwa BLU dapat melaksanakan pengadaan
pegawai Non PNS baik pegawai tetap dan pegawai kontrak berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021,
bahwa salah satu penggunaan dana BOK yakni Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian
Kerja. Tenaga Kesehatan meliputi: Penyediaan tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis, tenaga epidemiologi, ahli teknologi
labotorium medik, apoteker, dan tenaga administrasi keuangan di Puskesmas, maksimal 4
orang tenaga per Puskesmas dengan sistem perjanjian kerja. Penetapan maksimal 4 orang
tenaga tersebut berdasarkan prioritas kebutuhan tenaga dengan kualifikasi persyaratan
yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut mekanisme pemenuhan tenaga Kesehatan dapat melalui
permanen yakni ASN (PNS dan PPPK) serta tidak permanen penugasan khusus, tenaga
BLUD dan Tenaga BOK. Dalam pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan mekanisme ASN,
ada beberapa hal yang diperhatikan yakni: jumlah pegawai ASN, rasio anggaran belanja
pegawai dengan anggaran pendapatam dan belanja daerah (APBD) dan fiscal daearah.

4. 4 RUMAH SAKIT

Beberapa metode pemenuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit milik pemerintah


bersarkan kekurangan dari hasil perhitungan Standar Ketenagaan Minimal baik secara
permananen (PNS dan PPPK) serta temporer (BLU dan PTT daerah atau tenaga kontrak).
Pemenuhan berdasarkan kekurangan dari kebutuhan standar minimal tenaga Kesehatan di
RSUD Sungai Lilin kab Musi banyuasin tergambar pada table di bawah ini
Tabel 5.1
Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter Spresialis Empat Dasar dan
Spesialis Anastesi, Radiologi dan Patologi Klinik
di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2023

JENIS KUKURANGAN ASN KONTRAK


BLUD
KETENAGAAN SKM (PNS/PPPK) DAERAH/
15% 60% 25%
Dokter Sp Anak
Dokter Sp Obgyn
Dokter Sp Penyakit
Dalam
Dokter Sp Bedah
Dokter Sp Anastesi
Dokter Sp Radiologi
Dokter Patologi Klinik
Sumber:

Asumsi pemenuhan dokter spesialis di RS …………tahun 2023 berdasarkan SKM


dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah dokter
spesialis yaitu sebanyak ……. orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain
seperti dengan penugasan khusus (tugsus) seperti kontrak BLUD/BLU sebesar 60% dari
kekurangan jumlah dokter spesialis yaitu sebanyak …….orang, dengan mekanisme
perekrutan tenaga PTT daearah/kontrak daerah sebesar 25% dari kekurangan jumlah
dokter spesialis yaitu sebanyak …….. orang.

Pemenuhan tenaga Kesehatan lainnya berdasarkan kekurangan dari kebutuhan


standar minimal di RS ……. Tergambar pada table di bawah ini:

Tabel 5.2
Asumsi Rencana Pemenuhan Tenaga Kesehatan Lainnya
di Rumah Sakit ……… Kabupaten/kota ……..
Tahun 2023

KUKURANGAN ASN KONTRAK


JENIS KETENAGAAN BLUD
SKM (PNS/PPPK) DAERAH/
15% 60% 25%
Dokter
KUKURANGAN ASN KONTRAK
JENIS KETENAGAAN BLUD
SKM (PNS/PPPK) DAERAH/
15% 60% 25%
Dokter Gigi
Perawat
Bidan
Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
Kesehatan Masyarakat
Tenaga Gizi
Sanitarian
ATLM
TOTAL
Sumber:

Asumsi pemenuhan tenaga Kesehatan lainnya di RS …………. tahun 2023


berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari total
kekurangan jumlah tenaaga kesehatan yaitu sebanyak …….. orang. Sisanya dapat dipenuhi
dengan mekanisme lain seperti dengan penugasan khusus (tugsus) seperti kontrak
BLUD/BLU sebesar 60% dari kekurangan jumlah tenaga Kesehatan lainnya yaitu sebanyak
3.884 orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga PTT daearah/kontrak daerah sebesar
250% dari kekurangan jumlah tenaga Kesehatan lainnya yaitu sebanyak ………. orang.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
5.1.1. Dinas Kesehatan…

5.1.2. Puskesmas….

5.1.3. Rumah Sakit …

5.2 Rekomendasi

5.2.1. Dinas Kesehatan…

5.2.2. Puskesmas….

5.2.3. Rumah Sakit …

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Rumah Sakit
Rekapan Kesenjangan Jumlah SDM Kes berdasarkan ABK Jabatan
Fungsional (JFT/ jab. fungsional) di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai
Lilin Kab Musi Banyuasin.

N Jabatan Fungsional (JFT) Jumlah Kebutuha Kesenjanga Keadaan


o tenaga saat n n Jumlah
ini (pns) Tenaga
1 2 3 4 5 6
1 Dokter Spesialis Anak
Pertama 1 1 0 S
Muda
Madya 1 1 0 S
Utama
Jumlah 2 2 0 S
2 Dokter Spesialis Obgyn
Pertama 0 1 1 K
Muda 2 1 -1 K
Madya
Utama
Jumlah 2 2 0 K
3 Dokter Spesialis Bedah
Pertama 0 1 1 K
Muda 1 3 2 K
Madya
Utama
Jumlah 1 4 3 K
Dokter Spesialis Penyakit
4
Dalam
Pertama 0 4 4 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 4 4 K
5 Dokter Spesialis Jiwa
Pertama 0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 1 1 K
6 Dokter Spesialis Mata
Pertama 0 2 2 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 2 2 K
7 Dokter Spesialis Neurologi
Pertama  0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah  0 1 1 K
8 Dokter Spesialis Paru
Pertama  0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah  0 1 1 K
9 Dokter Spesialis Jantung
dan Pembuluh Darah
Pertama  0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 1 1 K
1
0 Dokter Spesialis THT-KL
Pertama 0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah  0 1 1 K
1 Dokter Spesialis Patologi
1 Klinik
Pertama 0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 1 1 K
1 Dokter Spesialis
2 Anestesiologi
Pertama 1 1 0 S
Muda
Madya
Utama
Jumlah 1 1 0 S
1 Dokter spesialis Penyakit
3 Mulut
Pertama 0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 1 1 K
1
Dokter Spesialis Radiologi
4
Pertama 0 1 1 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 1 1 k
Dokter Spesialis
1 Dermatologi dan
5 venerologi
Pertama 1 1 0 s
Muda
Madya
Utama
Jumlah 1 1 0 s
1 Dokter Spesialis Patologi
6 Anatomi
Pertama 0 2 2 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 2 2 K
Dokter Spesialis
1 Kedokteran Fisik dan
7 Rehabilitasi
Pertama 0 2 2 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 0 2 2 K
1
8 Dokter
Pertama 1 22 21 K
Muda 1 2  1 K
Madya 1 1  0 S
Utama
Jumlah 3 25 22 K
1
9 Dokter Gigi
Pertama 1 2 1 K
Muda  1  1  0 s
Madya
Utama
Jumlah 2 3  1 K
2
0 Perawat
Terampil 10 51 41 K
Mahir 8 3 -5 K
Penyelia  2  5  3 k
Pertama 1 8 7 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah  21  67 46
2
1 Bidan
Terampil 8 35 27 K
Mahir  5  6  1  k
Penyelia 2  15 13  K
Pertama 1 12 11 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 16 68 52 K
2
2 Apoteker
Terampil
Mahir
Penyelia
Pertama 1 5 4 K
Muda 1 1 0 S
Madya
Utama
Jumlah 2 6 4 K
2
3 Asisten Apoteker
Pelaksana 1 14 13 K
Pelaksana Lanjutan 1 6 5 k
Terampil
Mahir
Penyelia
Pertama
Muda
Madya
Utama
Jumlah 2 20 18 K
2
4 Radiografer
Pelaksana 1 7 6 K
Pelaksana Lanjutan 1 2 1 k
Terampil
Mahir
Penyelia
Pertama
Muda
Madya
Utama
Jumlah 2 9 7 K
2
5 ATLM
Terampil
Pelaksana 0 7 7 K
Pelaksana lanjutan 3 2 -1 k
Mahir
Penyelia
Pertama 0 2 2 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 3 11 8 K
2
6 Gizi
Terampil 0 9 9 K
Pelaksana lanjutan 2 4 2 K
Mahir
Penyelia
Pertama 0 2 2 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 2 15 13 K
2
7 Rekam Medik
Terampil
Pelaksana 0 8 8 K
Pelaksana lanjutan 1 6 5 K
Mahir
Penyelia
Pertama 0 4 4 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 1 18 17 K
2
8 Perawat Anastesi
Pertama 6 6 K
Muda
Madya
Utama
Jumlah 6 6 K
2
Fisiotrapi
9
Pelaksana 0 5 5 K
Pelaksana Lanjutan 1 1 0 s
Terampil
Mahir
Penyelia
Pertama
Muda
Madya
Utama
Jumlah 1 6 5 K

3 Retraksionis
0 Optisien/optometris
Pelaksana Lanjutan 1 1 0 S
Terampil
Mahir
Penyelia
Jumlah 1 1 0 S
3
Sanitarian
1
Pertama 3 9 6 k
Muda
Madya
Utama
Jumlah 3 9 6 K

Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa jumlah tenaga dokter spesialis
anak ahli pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang
dengan keadaan jumlah tenaga yaitu S (Sesuai), sedangkan dokter spesialis anak madya
berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan
jumlah tenaga yaitu S (Sesuai).

Dokter Spesialis Obgyn Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), dokter spesilis obgyn
ahli muda berjumlah 2 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan -1 orang dengan
keadaan jumlah tenaga K (Kurang).

Dokter Spesialis Bedah Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), dokter spesialis
bedah ahli muda berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 3 orang dan kesenjangan 2 orang
dengan keadaan jumlah tenaga K (Kurang).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 4


Orang dan kesenjangan 4 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Jiwa Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Mata Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 2 Orang dan
kesenjangan 2 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Neurologi Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang


dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Paru Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Pertama berjumlah 0 Orang dengan
kebutuhan 1 Orang dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K
(kurang).
Dokter Spesialis THT-KL Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang
dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Patologi Klinik Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1


Orang dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Anestesi Pertama berjumlah 1 Orang dengan kebutuhan 1 Orang


dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu S (Sesuai).

Dokter Spesialis Penyakit Mulut Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1


Orang dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Radiologi Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang


dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Dermatologi dan venerologi Pertama berjumlah 1 Orang dengan


kebutuhan 1 Orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu S
(Sesuai).

Dokter Spesialis Patologi Anatomi Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 2


Orang dan kesenjangan 2 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Dokter Spesialis Kedokteran fisik dan rehabilitasi Pertama berjumlah 0 Orang


dengan kebutuhan 2 Orang dan kesenjangan 2 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu
K (kurang).

Dokter Umum Pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 22 orang dan


kesenjangan 21 orang keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Dokter Uum Muda
berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan
jumlah tenaga yaitu K (Kurang), Dokter Umum Madya berjumlah 1 orang dengan kebutuhan
1 orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan jumlah tenaga S (sesuai).

Dokter Gigi Pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan
1 orang dengan keadaan jumlah tenaga K(Kurang). Dokter Gigi Ahli Muda berjumlah 1
orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan jumlah tenaga
S(Sesuai).

Perawat Terampil berjumlah 10 orang dengan kebutuhan 51 orang dan kesenjangan


41 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), perawat mahir berjumlah 8 orang
dengan kebutuhan 3 orang dengan kesenjangan -5 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu
K (kurang), perawat ahli pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 8 orang dengan
kesenjangan 7 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang). perawat penyelia
berjumlah 2 orang dengan kebutuhan 5 orang dengan kesenjangan 3 orang dan keadaan
jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Bidan Terampil berjumlah 8 orang dengan kebutuhan 35 orang dan kesenjangan 27


orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Bidan Pertama berjumlah 1 orang
dengan kebutuhan 12 orang dengan kesenjangan 11 orang dan keadaan jumlah tenaga
yaitu K (kurang). Bidan Mahir berjumlah 5 orang dengan kebutuhan 6 orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Bidan Penyelia
berjumlah 2 orang dengan kebutuhan 15 orang dan kesenjangan 13 orang dengan keadaan
jumlah tenaga yaitu K (kurang),

Apoteker Ahli Pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 5 orang dan


kesenjangan 4 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang), Apoteker Ahli Muda
berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dan keadaan
jumlah tenaga yaitu S (sesuai),
Asisten Apoteker Terampil berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 14 orang dan
kesenjangan 13 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Asisten Apoteker
Pelaksana lanjutan berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 6 orang dan kesenjangan 5 orang
dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Radiografer Pelaksana berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 7 orang dan


kesenjangan 6 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang). Radiografer Pelaksana
lanjutan berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan 1 orang dan
keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

ATLM Pelaksana berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 7 orang dan kesenjangan 7


orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), ATLM Pelaskana Lanjutan berjumlah 3
orang dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan -1 orang dan keadaan jumlah tenaga
yaitu K (Kurang). ATLM Pertama berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 2 orang dan
kesenjangan 2 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Gizi Terampil berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 9 orang dan kesenjangan 9


orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Gizi Ahli Pertama berjumlah 0 orang
dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan 2 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K
(kurang). Gizi Pelaksana Lanjutan berjumlah 2 orang dengan kebutuhan 4 orang dan
kesenjangan 2 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Rekam Medik Pelaksana berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 8 orang dan


kesenjangan 8 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Rekam Medik Pelaksana
lanjutan berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 6 orang dan kesenjangan 5 orang dan
keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), Rekam Medik Pertama berjumlah 0 orang dengan
kebutuhan 4 orang dan kesenjangan 4 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Perawat Anastesi Terampil berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 6 orang dan


kesenjangan 6 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).

Fisioterapi Pelaksana berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 5 orang dan


kesenjangan 5 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang). Fisioterapi Pelaksana
lanjutan berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dan
keadaan jumlah tenaga yaitu S (Sesuai).

Retraksionis Optisien/optometris pelaksana lanjutan berjumlah 1 orang dengan


kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu S(Sesuai).

Sanitarian Pertama lanjutan berjumlah 3 orang dengan kebutuhan 9 orang dan


kesenjangan 6 orang dan keadaan jumlah tenaga yaitu K(Kurang).
2. Rekapan Kesenjangan Jumlah SDM Non Kesehatan berdasarkan ABK Jabatan
Fungsional (JFT/ jab. fungsional) di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin
Kab Musi Banyuasin.
No Jabatan Fungsional (JFT) Jumlah tenaga Kebutuha Kesenjanga Keadaan
saat ini (pns) n n Jumlah
Tenaga
1 2 3 4 5 6
Penyuluh Kesehatan
1
Masyarakat
Pelakasana 0 0 0 S
Penyelia 2 3 1 K
Jumlah 2 3 1 K
2 Binatu Rumah sakit 0 6 6 K
Jumlah 0 6 6 K
3 Teknisi Elektromedik
Pelaksana 1 3 2 K
Ahli Pertama 0 2 2 K
Jumlah 1 5 4 K
4 Petugas Keamanan 0 12 12 K
Jumlah 0 12 12 K
Pengadministrasi
5 kepegawaian 0 19 19 K
Jumlah 0 19 19 k
Analis Data dan
 6 informasi 0 14 14  K
Jumlah 0 14 14 k
Analis Sumber Daya
Manusia Aparatur ahli
 7 pertama 0 9 9 K
Jumlah 0 9 9 K
8 Analis Keuangan 0 11 11 K
Jumlah 0 11 11 K
 9 Bendahara 0 6 6 K
Jumlah 0 6 6 k
 1 Pengadministrasi
0 Keuangan  0 13  13
Jumlah 0 13 13 K
11 Pemulasaran Jenazah  0 4 4 K
Jumlah  0 4 4 K
Teknisi Listrik ,Telepon,
12 Ac, dan Lift 0 7 7 k
Jumlah 0 7 7 K
13 Pengemudi 1 1 0 S
Jumlah 1 1 0 s
14 Pengemudi Ambulan 0 4 4 K
Jumlah 0 4 4 k
15 Pramu Bakti 0 4 4 K
Jumlah 0 4 4 K
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa jumlah tenaga untuk SDM Non
Kesehatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat pelaksana berjumlah 0 orang dengan
kebutuhan 0 orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu S
(Sesuai), sedangkan Penyuluh Kesehatan Masyarakat pelnyelia berjumlah 2 orang dengan
kebutuhan 3 orang dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K
(Kurang).

Binatu Rumah Sakit berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 6 orang dan kesenjangan
6 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Teknisi Elekromedik Pelaksana berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 3 orang dan


kesenjangan 2 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang), Teknisi Elekromedik
Ahli Pertama berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan 2 orang
dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Petugas Keamanan berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 12 orang dan


kesenjangan 12 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Pengadministrasi Kepegawaian berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 19 orang dan


kesenjangan 19 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Analis data dan informasi berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 14 orang dan
kesenjangan 14 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Analis Sumber Daya Manusia Aparatur ahli pertama berjumlah 0 orang dengan
kebutuhan 9 orang dan kesenjangan 9 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K
(Kurang).

Analis Keuangan berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 11 orang dan kesenjangan


11 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Bendahara berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 6 orang dan kesenjangan 6 orang


dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Pengadministrasi Keuangan berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 13 orang dan


kesenjangan 13 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Pemulasara jenazah berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 4 orang dan


kesenjangan 4 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Teknisi Listrik, Telepon, Ac, dan Lift berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 7 orang
dan kesenjangan 7 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).

Pengemudi berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang


dengan keadaan jumlah tenaga yaitu S(Sesuai).

Pengemudi Ambulan berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 4 orang dan kesenjangan


4 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K(Kurang).

Pramu Bakti berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 4 orang dan kesenjangan 4


orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K(Kurang).

Anda mungkin juga menyukai