KEBUTUHAN TAHUNAN
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,
“Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di RSUD Sungai Lilin
tahun 2024” dapat selesai disusun. dokumen ini berisikan gambaran keadaan,
sebaran/distribusi, kebutuhan, kekurangan dan rencana pemenuhan tenaga kesehatan di
dinas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit.
Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan
distribusi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
kesehatan. Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan
serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan. Pembinaan dan Pengawasan Mutu
SDM kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta
mengawasi pengembangan dan pemberdayaan mutu SDM kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan yang mengawali aspek manjemen SDM Kesehatan
secara keseluruhan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan pengadaan yang
meliputi pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan, pendayagunaan SDM Kesehatan dan
pembinaan serta pengawasan mutu SDM Kesehatan belum terlaksana dengan baik. Dalam
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa
perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi,
sampai dengan pemerintah secara nasional berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan.
Pada tahun 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 33, tentang
pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, sebagai acuan dalam
menghitung, menganalisa serta menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan di tingkat institusi, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing, sehingga diperoleh dokumen perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan yang dibuat secara berjenjang dengan pendekatan “perencanaan dari bawah”
(bottom up planning) dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan wilayah masing-
masing.
Metode perencanaan SDM Kesehatan dalam Permenkes No. 33 tahun 2015
dikelompokkan sebagai berikut: 1. Metode berdasarkan Institusi, yang digunakan adalah: a.
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes)untuk menghitung kebutuhan SDMKesehatan di
fasilitas kesehatan di wilayah pemerintah daerah kabupaten/kota; b. Standar Ketenagaan
Minimal, untuk menetapkan kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (rumah sakit dan
puskesmas) yang izin pendirian baru atau peningkatan klasifikasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. 2. Metode berdasarkan Wilayah, Metode yang digunakan adalah Metode “Ratio
Penduduk” yakni Rasio Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk di suatu wilayah.
SDM Kesehatan harus tersedia dan terdistribusi secara merata dalam jumlah, jenis,
dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah daerah, belum merata baik dalam jumlah, jenis dan mutunya. Oleh karena itu
salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersenut yakni tahun 2014, telah
diterbitkan Peraturan Bersama Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara&Reformasi Birokrasi) Nomor. 61 Tahun 2014,
Nomor. 68 Tahun 2014, Nomor 08/SKB/Menpan-RB/2014 Tentang Perencanaan dan
Pemerataan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Daerah.
1.2. TUJUAN
TAHUN 2023
Tabel 2.1
Jenis Kepegawaian
Jenis Dokter Spesialis Jumlah
PNS BLU/BLUD Kontrak
Dokter Sp Anak 2 2
Dokter Sp Obgyn 2 2
Dokter Sp Peny Dalam 1 1
Dokter Sp Bedah 1 2 3
Dokter Sp Anastesi 1 1
Dokter Sp Radiologi 1 1
Dokter Patologi Klinik 2 2
TOTAL 6 6 12
Sumber :
Tabel 2.1 di atas tergambar jumlah dokter spesialis anak yang didayagunakan di
RSUD Sungai Lilin sebanyak 2 orang. Spesilais Obgyn sebanyak 2 Orang, Spesialis
Penyakit Dalam 1 dan spesialis Bedah. Sedangkan dokter spesialis lainnya yakni dokter
spesialis anastesi 1 orang, spesialis radilogi 1 orang dan spesialis patologi klnik 2 Orang.
Tabel 2.2
Table 2.2 di atas jumlah dokter spesialis yang di dayagunakan di RSUD Sungai Lilin
sebanyak 15 Orang, doker Umum 15 orang,doker gigi 2 orang, perawat 70 orang, bidan 47
orang, apoteker 4Orang, tenaga teknis kefarmasian 5, Tenaga gizi 5 orang, sanitarian 5
Orang ,ATLM 2orang, Radiografer 6 Orang, Analis Kesehatan (Lab) 11 Orang, Rekam
Medik 6 Orang, Tenaga Kesehatan Masyarakat 3 Orang,Terapis Gigi dan Mulut 1 Orang,
Refraktionis Optision 1 Orang, Psikologi 1 Orang, dan Fisioterafis, 3 Orang.
Tabel 2.3
Gambar Keadaan Tenaga NON Kesehatan
di RSUD Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2023
Table 2.3 di atas jumlah Pranata Komputer yang di dayagunakan di RSUD Sungai Lilin
sebanyak 7 Orang, Binatu Rumah Sakit 20 Orang, Petugas Keamanan 8 Orang, Teknisi
Listrik dll 2 Orang, Pengadministrasian Keuangan 8 orang, Sopir Ambulance 4 Orang,
Pengadministrasian Umum 10 Orang.
BAB III
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI KABUPATEN
3.1 RUMAH SAKIT
Rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lainnya, tenaga non kesehatan, dan
tenaga manajemen rumah sakit. Jumlah dan jenis SDM Kesehatan harus sesuai dengan
jenis dan kelas rumah sakit.
Table 2.4
Kebutuhan Dokter Spesialis Empat Dasar dan
Spesialis Lainnya Di Rumah Sakit
Tahun 2023
KEBUTUHAN
Jenis Spesialis Kelas D
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D
Pratama
Dokter Sp Anak 4 4 2 2 2
Dokter Sp Obgyn 4 4 2 2 2
Dokter Sp Peny Dalam 4 4 2 2 2
Dokter Sp Bedah 4 4 2 2 2
Dokter Sp Anastesi 5 3 1 1 1
Dokter Sp Radiologi 3 2 1 1 1
Dokter Patologi Klinik 3 2 1 1 1
Tabel 2.11 di atas merupakan kebutuhan rumah sakit umum berdasarkan kelas
rumah sakit umum.
Gambaran kebutuhan dokter spesialis di RSUD Sungai Lilin Kabupaten Musi
Banyuasin pada table di bawah ini:
Table 2.5
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Dokter Spesialis Empat Dasar dan Spesialis Lainnya
Di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin
Tahun 2023
Keaada Kebutuha Kekuranga Kelebiha
Jenis Dokter Spesialis
n n n n
Dokter Sp Anak 2 2 - -
Dokter Sp Obgyn 2 2 - -
Dokter Sp Peny Dalam - 2 2 -
Dokter Sp Bedah 1 2 1 -
Dokter Sp Anastesi 1 1 - -
Dokter Sp Radiologi - 1 1 -
Dokter Patologi Klinik - 1 1 -
Sumber :
RSUD Sungai Lilin adalah RS kelas C sehingga kebutuhan mengacu pada table
12.5.
Berdasarkan tabel 2.5 di atas keadaan atau eksisting dokter spesialis anak sebanyak
2 orang dan kebutuhan 0 orang kekurangan 0 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Obgyn sebanyak 2 orang dan kebutuhan 0
orang kekurangan 0 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Penyakit dalam sebanyak 0 orang dan
kebutuhan 2 orang kekurangan 2orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Bedah sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2
orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Anastesi sebanyak 1 orang dan kebutuhan 1
orang kekurangan 0 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis radiologi sebanyak 0 orang dan kebutuhan 1
orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Patologi Klinik sebanyak 0 orang dan
kebutuhan 1 orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Table 2.6
Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lainnya Di Rumah Sakit
Tahun 2023
Kelas dokter dokter Apoteker TTK ATLM Kesmas Sanitarian Gizi
gigi
A 12 1 11 15 3 3 1 2
B 10 1 8 12 2 3 1 2
C 6 1 6 8 1 2 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
PRATAMA
Untuk kebutuhan perawat dan bidan mengacu pada perbandingan antara eksisting
dengan jumlah tempat tidur berdasarkan kelas RS.
Gambaran kebutuhan tenaga Kesehatan di RSUD Sungai Lilin Kabupaten Musi
Banyuasin pada table di bawah ini:
Table 2.6
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Kesehatan Lainnya
Di Rumah Sakit Umum Daerag Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2023
Keaada
Jenis Tenaga Kebutuhan Kekurangan Kelebihan
n
Dokter 6 25 19
Dokter Gigi 2 5 3
Perawat 15 67 52
Bidan 12 47 35
Apoteker 2 5 3
Tenaga Teknis Kefarmasian 2 20 18
Kesmas 2 8 6
Tenaga Gizi 4 15 11
Sanitarian 3 9 6
ATLM 1 3 2
Radiografer 2 9 7
Analis Kesehatan 3 11 8
Rekam Medik 1 18 17
Terapis Gigi & Mulut 2 2
Refraksionis Optision 1 1
Psikologi 1 3 2
Fisioterafi 1 6 5
Penata Anastesi 6 6
Sumber:
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting dokter sebanyak 6 orang dan
kebutuhan 25 orang, kekurangan 19 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting perawat sebanyak 15 orang
dan kebutuhan 67 orang, kekurangan 52 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting bidan sebanyak 12 orang dan
kebutuhan 47 orang, kekurangan 35 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 2.6 di atas keadaan atau eksisting apoteker sebanyak 2 orang
dan kebutuhan 5 orang, kekurangan 3 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga teknis kefarmasian sebanyak 2 orang dan kebutuhan
20 orang, kekurangan 18 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga kesmas sebanyak 2 orang dan kebutuhan 8 orang,
kekurangan 6 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga gizi sebanyak 4 orang dan kebutuhan 15
orang, kekurangan 11 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga sanitarian sebanyak 3 orang dan kebutuhan
9 orang, kekurangan 6 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga ATLM sebanyak 1 orang dan kebutuhan 3
orang, kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.
BAB IV
RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Konsep pemenuhan yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yakni bahwa pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada Pasal 23 (1)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan
penempatan Tenaga Kesehatan setelah melalui proses seleksi. (2) Penempatan Tenaga
Kesehatan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan cara:
4. 4 RUMAH SAKIT
Tabel 5.2
Asumsi Rencana Pemenuhan Tenaga Kesehatan Lainnya
di Rumah Sakit ……… Kabupaten/kota ……..
Tahun 2023
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Dinas Kesehatan…
5.1.2. Puskesmas….
5.2 Rekomendasi
5.2.2. Puskesmas….
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Rumah Sakit
Rekapan Kesenjangan Jumlah SDM Kes berdasarkan ABK Jabatan
Fungsional (JFT/ jab. fungsional) di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai
Lilin Kab Musi Banyuasin.
3 Retraksionis
0 Optisien/optometris
Pelaksana Lanjutan 1 1 0 S
Terampil
Mahir
Penyelia
Jumlah 1 1 0 S
3
Sanitarian
1
Pertama 3 9 6 k
Muda
Madya
Utama
Jumlah 3 9 6 K
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa jumlah tenaga dokter spesialis
anak ahli pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang
dengan keadaan jumlah tenaga yaitu S (Sesuai), sedangkan dokter spesialis anak madya
berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan
jumlah tenaga yaitu S (Sesuai).
Dokter Spesialis Obgyn Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), dokter spesilis obgyn
ahli muda berjumlah 2 orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan -1 orang dengan
keadaan jumlah tenaga K (Kurang).
Dokter Spesialis Bedah Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang), dokter spesialis
bedah ahli muda berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 3 orang dan kesenjangan 2 orang
dengan keadaan jumlah tenaga K (Kurang).
Dokter Spesialis Jiwa Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).
Dokter Spesialis Mata Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 2 Orang dan
kesenjangan 2 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).
Dokter Spesialis Paru Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang dan
kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Pertama berjumlah 0 Orang dengan
kebutuhan 1 Orang dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K
(kurang).
Dokter Spesialis THT-KL Pertama berjumlah 0 Orang dengan kebutuhan 1 Orang
dan kesenjangan 1 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (kurang).
Dokter Gigi Pertama berjumlah 1 orang dengan kebutuhan 2 orang dan kesenjangan
1 orang dengan keadaan jumlah tenaga K(Kurang). Dokter Gigi Ahli Muda berjumlah 1
orang dengan kebutuhan 1 orang dan kesenjangan 0 orang dengan keadaan jumlah tenaga
S(Sesuai).
Binatu Rumah Sakit berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 6 orang dan kesenjangan
6 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).
Analis data dan informasi berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 14 orang dan
kesenjangan 14 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).
Analis Sumber Daya Manusia Aparatur ahli pertama berjumlah 0 orang dengan
kebutuhan 9 orang dan kesenjangan 9 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K
(Kurang).
Teknisi Listrik, Telepon, Ac, dan Lift berjumlah 0 orang dengan kebutuhan 7 orang
dan kesenjangan 7 orang dengan keadaan jumlah tenaga yaitu K (Kurang).