1. Ketersediaan SDM
Sumber Daya Manusia merupakan factor terpenting dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, dimana dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Adapun
ketersediaan SDM di Rumah Sakit Tk IV 07.07.01 Wirabuana sebagai berikut :
6,95% 8,11%
5,97%
0,29%
25,84%
52,72%
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa pegawai dengan latar belakang
pendidikan SLTA/SMAK adalah yang terbanyak dengan persentase sebanyak 52,78 %,
terbanyak kedua adalah Diploma III dengan persentase 25,84 % dan yang paling sedikit
adalah S-3 dan S-1 dengan persentase masing-masing 0,29 % dan 0,11 %
52,15 %
Dari tabel dan grafik dapat diketahui bahwa Pegawai di Rumah Sakit Tk IV
07.07.01 Wirabuana yang terbanyak adalah Bintara / PNS Golongan II dengan persentasi
52,15 % terbanyak kedua Perwira / PNS Golongan III & IV dengan persentasi 35,85 %,
yang ketiga Tamtama / PNS Golongan I dengan persentasi 11,92 % dan yang terkahir Pati
(Perwira Tinggi) dengan persentasi 0,08 %
2) Ijin Belajar
Rumah Sakit Tk IV 07.07.01 Wirabuana memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada semua SDM untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi melalui program ijin belajar tanpa menggangu
dinas.
3) Program Diklat
Rumah Sakit Tk IV 07.07.01 Wirabuana merupakan instansi yang
menitikberatkan kegiatannya pada pelayanan terhadap masyarakat luas.
Sehubungan dengan hal tersebut Rumah Sakit Tk IV 07.07.01 Wirabuana
harus dapat menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat yang selalu
tumbuh dan berkembang sebagai dampak dari globalisasi, yang
menyebabkan peningkatan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap
kualitas pelayanannya. Karena itu Rumah Sakit Tk IV 07.07.01 Wirabuana
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan bermutu,
sehingga customer merasa puas atas layanan yang diberikan.
Untuk mewujudkan hal tersebut SDM merupakan hal mutlak yang
harus diperhatikan yaitu dengan cara meningkatkan kompetensi melalui
pelatihan setiap tahun sesuai demgan tugas dan profesinya pada tingkat
manajerial maupun fungsional.
Diklat dilaksanakan melalui pengembangan dan peningkatan
kapasitas SDM baik dalam bidang teknis fungsional maupun dalam bidang
umum (non teknis fungsional). Proses diklat diarahkan untuk menambah
pengetahuan dan memperbaiki sikap pegawai maupun meningkatkan
psikomotor pegawai. Sedangkan konsep diklat dirancang dengan sistem
yang integral yaitu malalui proses pengkajian kebutuhan diklat, merumuskan
tujuan diklat, merancang program diklat, melaksanakan program diklat,
evaluasi program diklat, dan diklat dalam bidang teknik fungsional diarahkan
untuk meningkatkan ketrampilan, keahlian, dan psikomotor tenaga
fungsional baik tenaga medis maupun paramedic, sedangkan diklat bidang
umum diarahkan untuk memperbaiki sikap, motivasi, dan menambah
pengetahuan pegawai baik untuk tenaga medis, paramedis maupun tenaga
administrasi.
Proses diklat yang telah dilaksanakan sebagai acuan untuk Training
Need Assesment (TNA), baik untuk tingkat unit kerja maupun tingkat satuan
kerja dilakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan SDM dengan
memperhatikan :
a) Penentuan target kinerja dan kegiatan yang direncanakan.
b) Pengembangan sistem penghargaan dan sangsi (reward dan
punishment)
Adapun hasil kinerja seksi pengembangan SDM yang telah dilaksanakan
khususnya pendidikan dan pelatihan sejak tahun 2005 sampai dengan tahun
2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
66 Workshop on Secondary - - - 1 - -
Standart Doimetry Laboratory
67 Pacom Medical Surge - - - 1 - -
Capabilities Workshop
USPACOM TNI AFMS
68 Pelatihan Perawat Kamar - - - 1 - -
Bedah
69 Pelatihan penguji komptensi - - - 1 - -
tenaga kesehatan Fisioterapi
70 Pelatihan CST - - - 1 - -
71 Workshop peran program - - - 1 - -
Pharmacovigilance
72 Breifing dan Training hibah - - - 3 - -
alat-alat kesehatan
73 Penyusunan Diagnosis Related - - - 2 - -
Group (DRG) untuk
perhitungan tarif di RS
74 Pelatihan Perawatan Paliatif - - - - 45 -
75 Pelatihan pelaksanaan OJT TB - - - - 20 -
DOTS
76 Pelatihan perawatan intensif - - - - 31 -
77 Pelatihan pelayanan Gizi - - - - 43 -
78 Pelatihan perawatan luka - - - - 35 -
79 Pelatihan kegawatdaruratan - - - - 25 -
untuk pengasuh Taruna AAL
80 Pelatihan pengembangan diri - - - - 127 -
81 Pelatihan penanggulangan - - - - 70 -
bahaya kebakaran
82 Pelatihan penanganan - - - - - 31
Kemoterapi
83 Pelatihan pencegahan dan - - - - - 31
pengendalian infeksi (PPI)
84 Pelatihan penganganan gawat - - - - - 13
darurat bagi dokter jaga
85 Pelatihan kegawatdaruratan - - - - - 30
maternal dan neonatal
86 Pelatihan manajemen rawat - - - - - 40
inap
87 Pelatihan pengembangan diri - - - - - 84
88 Pelatihan manajemen laktasi - - - - - 30
Dari tabel diatas terlihat pegawai Rumah Sakit Tk IV 07.07.01 Wirabuana yang
mengikuti pelatihan meningkat dengan variasi pelatihan yang bertambah. Ini
menjadi kekuatan untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal.