Anda di halaman 1dari 3

Kepada Yth : Bupati Kutai Timur

Dari : Direktur RSUD Kudungga


Tangga : 17 Oktober 2023
Nomor : B-900.1.1-4/4022/RSUDK-UMUM.1
lampiran : 2 berkas
Perihal : Permohonan Dukungan Anggaran untuk Kegiatan Strategis Pengembangan Rumah Sakit
(Gedung Kamar Operasi) RSUD Kudungga

I. Pokok Permasalahan
Ruang Operasi Rumah Sakit merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan medik di sarana pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung Undang-
Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka diperlukan fasilitas ruang operasi rumah sakit yang
memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Ruang Operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai daerah pelayanan
kritis yang mengutamakan aspek hirarki zonasi sterilitas. Oleh karena itu kegagalan dalam pembedahan
jangan sampai disebabkan oleh faktor perencanaan dan perancangan fisik bangunan dan utilitasnya yang
tidak memenuhi persyaratan teknis. Luas ruangan harus cukup untuk memungkinkan petugas bergerak
sekeliling peralatan bedah. Ruang operasi harus dirancang dengan factor keselamatan yang tinggi.

II. Pra Anggapan


1. Untuk menunjang fungsi penyelenggaraan pelayanan medik, RSUD Kudungga membutuhkan fasilitas
ruang operasi rumah sakit yang memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja.
2. Dalam rangka percepatan penyelesaian tugas dan fungsi perangkat daerah RSUD Kudungga serta
pencapaian visi dan misi Rumah Sakit, maka pengembangan rumah sakit (gedung kamar operasi)
ditetapkan menjadi salah satu kegiatan pekerjaan strategis di RSUD Kudungga.
3. Berdasarkan Masterplan pengembangan RSUD Kudungga, setelah gedung kamar operasi dan ICU yang
baru sudah bisa beroperasional, maka gedung yang lama akan dialihfungsikan menjadi gedung ICCU
(rawat intensif jantung) dan hemodialisa (cuci darah) yang keberadaannya juga sangat dibutuhkan.

III. Fakta-fakta Yang Mempengaruhi


1. Gedung kamar operasi di RSUD Kudungga yang beroperasional saat ini dibangun pada tahun 2007 dan
mulai digunakan pada tahun 2010 dimana gedung tersebut belum memenuhi standar sesuai pedoman
teknis kamar operasi yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan dan kondisi saat ini sudah ditemukan
banyak kerusakan di beberapa bagian gedung.
2. Jumlah operator yang bertugas di kamar operasi (dokter spesialis bedah, urologi, ortopedi, bedah saraf,
bedah mulut, obgyn, anak, mata, THT-KL, kulit dan kelamin, dan anestesi) saat ini total berjumlah 20
orang, sedangkan gedung kamar operasi hanya tersedia 5 ruangan. Kondisi tersebut menyebabkan
seringkali terjadi penundaan jadwal operasi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penurunan tingkat
kepuasan pasien di kamar operasi dan angka keberhasilan operasi.

3. Angka kematian di RSUD Kudungga pada tahun 2022 (NDR = 31,4 dan GDR = 54,1) termasuk kategori
tinggi, dan untuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur berada di urutan tertinggi kedua di bawah RSUD
AWS Samarinda. Hal ini salah satunya diakibatkan minimnya fasilitas ruang operasi, baik dalam hal
jumlah ruangan yang tersedia dan maupun kualitas standar teknis ruangan.
4. Hasil Survei Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit - Darma Husada Paripurna (LARS-DHP)
pada bulan april 2023, menemukan banyak sekali temuan di gedung kamar operasi yang belum
memenuhi standar dan memberikan rekomendasi kepada RSUD Kudungga untuk segera merencanakan
pembangunan gedung kamar operasi yang baru.
5. Salah satu kegiatan strategis Kementerian Kesehatan saat ini berupa transformasi layanan rujukan untuk
penguatan layanan kasus Kanker, Jantung, Stroke dan Urologi. RSUD Kudungga menjadi salah satu
rumah sakit yang ditunjuk untuk penguatan layanan-layanan tersebut, khususnya layanan bedah kanker
yang memerlukan ruang operasi yang terstandar, perawatan intensif untuk pasien jantung di ruang ICCU,
dan penambahan kapasitas ruangan hemodialisis.
6. Rencana kegiatan pengembangan rumah sakit (termasuk pembangunan gedung kamar operasi) sudah
masuk dalam renstra perangkat daerah 2021-2026 dan renstra bisnis 2023-2027, dan sejak tahun 2021
sudah diusulkan ke APBD namun hingga sekarang belum dapat terealisasi.
7. RSUD Kudungga telah memiliki dokumen perencanaan gedung kamar operasi yang diupdate di tahun
2023 dengan total kebutuhan anggaran Rp. 21.000.000.000,-
8. Usulan pembangunan gedung kamar operasi sudah terakomodir di RKPD 2024 senilai Rp.
21.000.000.000, namun setelah KUA-PPAS 2024 terbit hanya tersedia anggaran sebesar
Rp.5.000.000.000.

IV. Analisa
Bahwa dengan anggaran Rp. 5.000.000.000 sebagaimana tercantum di KUA PPAS 2024 tidak mencukupi
kebutuhan biaya pembangunan gedung kamar operasi yang baru, sehingga dibutuhkan penambahan
anggaran sebesar Rp.16.000.000.000 agar pembangunan dapat terealisasi.

V. Kesimpulan
Berkenaan dengan perihal sebagaimana dimaksud diatas demi kelancaran dalam menjalankan tugas mohon
pertimbangan bapak agar dapat diberikan anggaran untuk kegiatan tersebut.

VI. Saran
Mohon arahan Bapak untuk proses lebih lanjut.

Demikian telahaan staf ini disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Direktur

dr. Muhammad Yusuf, M.Kes


Pembina / IV.a
NIP. 1981106022009031004

Anda mungkin juga menyukai