Anda di halaman 1dari 23

DOKUMEN RENCANA KEBUTUHAN

TAHUNAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM


KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARADUA
TAHUN 2024

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya, “Dokumen
Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2024” dapat selesai disusun. Dokumen ini berisikan gambaran
keadaan, sebaran/distribusi, kebutuhan, kekurangan dan rencana pemenuhan tenaga kesehatan di UPT
Puskesmas Muaradua.

Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan, baik secara
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. oleh karena itu perencanaan pendayagunaan tenaga
kesehatan menjadi salah satu faktor utama guna menjamin ketersediaan, pendistribusian, dan
peningkatan kualitas tenaga kesehatan di pelayanan Kesehatan. Dokumen Rencana Kebutuhan Dan
Pemenuhan Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
tahun 2024 harus ditindak lanjuti oleh para pihak untuk pengadaan pemenuhan dan distribusi tenaga
Kesehatan. Keberhasilan perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan tergantung komitmen
dan kerjasama dari semua stakeholder yang terkait pada proses pengadaan maupun distibusi tenaga
kesehatan untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Kami menyadari bahwa Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan ini
masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan sarandari semua pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan dokumen rencana kebutuhan tenaga Kesehatan ini,

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Dokumen Rencana
Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan tahun 2023 ini. kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Kami berharap
dokumen ini dapat dimanfaatkan dengan baik bagi semua pihak yang membutuhkan dan menjadi dasar
dalam pengelolaan manajemen kepegawaian bidang kesehatan

Plt. Kepala UPT Puskesmas Muaradua


Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Aryuni Astuti, SKM


Nip. 196706231994032007
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata. Pembangunan kesehatan
dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, obat dan
perbekalan kesehatan yang ditandai oleh peningkatan pengawasan dan pemberdayaan masyarakat
serta manajemen kesehatan.
Pada undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamatkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan
merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sumber
daya yang dimaksud adalah tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan,
serta teknologi dan produk teknologi. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
yang menyatakan bahwa kesehatan merupakan pelayanan dasar yang menjadi urusan pemerintah
konkuren yang bersifat wajib, artinya bahwa kesehatan menjadi urusan pemerintahan yang dibagi
antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Dengan demikian akan
tercipta sinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota baik dari segi urusan, kelembagaan dan
personil untuk mencapai target daerah yang sinergik dengan target nasional.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya dibidang kesehatan yang sangat strategis.
Kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap
rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Ketersediaan, penyebaran
dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal menjadi isu dalam pengelolaan SDM Kesehatan.
Dengan demikian tantangan SDMKesehatan saat ini dan masa depan adalah persebaran penempatan,
peningkatan kualitas SDM Kesehatan, termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan kualitas
pendidikan tenaga kesehatan, pengembangan sistem insentif tenaga kesehatan, serta meningkatkan
sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan.
Berdasarkan data dari Direktorat Tenaga Kesehatan data per 1 april 2022, dari 10.372
puskesmas masih terdapat 616 (5,94%) puskesmas yang tidak ada dokter, ketidak beradaan dokter gigi
di puskemas sebanyak 5.325 (51,3%), puskesmas yang tidak ada perawat sebanyak 21 puskesmas
(0,20%), tidak ada bidan 64 puskemas (0,62%), tidak ada tenaga kefarmasian 1.187 puskesmas
(11,44%).
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan acuan dalam penyusunan dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Sistem ini diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional terdapat Subsistem SDM bertujuan agar tersedianya tenaga
kesehatan yang bermutu, dalam jumlah dan jenis yang mencukupi, terdistribusi secar adil dan
didayagunakan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ada 4 unsur Subsistem
Sumber Daya manusia kesehatan adalah pengelolaan upaya pengembangan dan pemberdayaan
sumber daya manusia kesehatan, yang meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi
tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM kesehatan
adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan. Pendayagunaan SDM kesehatan
adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan.
Pembinaan dan Pengawasan Mutu SDM kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan
dukungan, serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan mutu SDM kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan yang mengawali aspek manjemen SDM Kesehatan secara
keseluruhan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan pengadaan yang meliputi pendidikan
dan pelatihan SDM Kesehatan, pendayagunaan SDM Kesehatan dan pembinaan serta pengawasan
mutu SDM Kesehatan belum terlaksana dengan baik. Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara
berjenjang yang dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota,
Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan pemerintah secara nasional berdasarkan ketersediaan
Tenaga Kesehatan. Pada tahun 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 33,
tentang pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, sebagai acuan dalam
menghitung, menganalisa serta menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan di tingkat
institusi, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,
sehingga diperoleh dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang dibuat secara berjenjang
dengan pendekatan “perencanaan dari bawah” (bottom up planning) dan disesuaikan dengan kondisi
serta kebutuhan wilayah masing-masing.
Metode perencanaan SDM Kesehatan dalam Permenkes No. 33 tahun 2015 dikelompokkan
sebagai berikut: 1. Metode berdasarkan Institusi, yang digunakan adalah: a. Analisis Beban Kerja
Kesehatan (ABK Kes)untuk menghitung kebutuhan SDMKesehatan di fasilitas kesehatan di wilayah
pemerintah daerah kabupaten/kota; b. Standar Ketenagaan Minimal, untuk menetapkan kebutuhan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) yang izin pendirian baru atau peningkatan
klasifikasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2. Metode berdasarkan Wilayah, Metode yang digunakan
adalah Metode “Ratio Penduduk” yakni Rasio Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk di suatu
wilayah.
SDM Kesehatan harus tersedia dan terdistribusi secara merata dalam jumlah, jenis, dan
berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Ketersediaan dan
persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah, belum
merata baik dalam jumlah, jenis dan mutunya. Oleh karena itu salah satu upaya pemerintah dalam
mengatasi hal tersenut yakni tahun 2014, telah diterbitkan Peraturan Bersama Menteri (Menteri Dalam
Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara&Reformasi Birokrasi)
Nomor. 61 Tahun 2014, Nomor. 68 Tahun 2014, Nomor 08/SKB/Menpan-RB/2014 Tentang
Perencanaan dan Pemerataan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah
Daerah.

1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum


Tujuan umum penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan
(SDMK) yakni memberikan gambaran situasi kecukupan SDM Kesehatan ditinjau dari
ketersediaan dan distribusi SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Menggambarkan keadaan, kekurangan dan kelebihan SDM Kesehatan di puskesmas
2. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pasca pendidikan spesialis dengan
ikatan dinas, dan tenaga kesehatan lainnya.)
3. Acuan dalam meningkatkan pemerataan tenaga Kesehatan.

1.3. METODE YANG DIGUNAKAN

Dalam dokumen ini rencana kebutuhan SDM Kesehatan disusun menggunakan metode standar
atau rasio terhadap nilai tertentu. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan didasarkan atas standar
sebagai berikut:
1. Standar Ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK No.43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
2. Standar Ketenagaan di RS umum berdasarkan PMK No.30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan
Perijinan RS.
3. Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) Nomor 33 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
SDM Kesehatan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
BAB II
KEADAAN SDM KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS MUARADUA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
TAHUN 2023

2.1 PUSKESMAS

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menetapkan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan


primer menjadi tanggung jawab dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota. Upaya kesehatan yang ada
di puskesmas mencakup upaya kuratif, rehabilitatif, preventif dan promotif. Pada perkembangannya,
puskesmas lebih dominan menjalankan fungsi pelayanan Kesehatan lebih dominan upaya kuratif
dibandingkan promotif dan preventif. Puskesmas saat ini lebih dominan memberikan pelayanan untuk
orang sakit.

2.1.1 Keadaan Umum Puskesmas


Pada Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dinyatakan
bahwa puskesmas dikategorikan berdasarkan karateristik wilayah kerja dan kemampuan pelayanan.
Berdasarkan karakteristik wilayah kerja Puskesmas dikategorikan menjadi Puskesmas kawasan perkotaan,
Puskesmas kawasan perdesaan, Puskesmas kawasan terpencil dan Puskesmas kawasan sangat terpencil.
Berdasarkan data dari SI SDMK per 31 Januari 2023, jumlah puskesmas berdasarkan karatristik wilayah terlihat
pada table 2.3 dibawah ini:

Tabel 2.1
Karakteristik Wilayah Kerja UPT Puskesmas Muaradau
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2023
Karateristik Wilayah Jumlah
Nama puskesmas Pedesan Perkotaan Sangat Terpencil
Terpencil
Puskesmas Muaradua √ 1
TOTAL 1
Sumber : UPT Puskesmas Muaradua 2023

Jumlah Puskesmas di Kecamatan Muaradua Berdasarkan Table 2.2 di atas sebanyak 1


Puskesmas. Puskesmas dengan kriteria wilayah Perkotaan

Berdasarkan kemampuan pelayanan, puskesmas dikategorikan menjadi puskesmas rawat inap


dan puskesmas nonrawat inap. Puskesmas nonrawat inap merupakan Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, perawatan di rumah ( home care), dan pelayanan gawat
darurat. Sedangakan puskesmas rawat inap merupakan Puskesmas yang diberi tambahan sumber
daya sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan untuk menyelenggarakan rawat inap pada
pelayanan persalinan normal dan pelayanan rawat inap pelayanan kesehatan lainnya . Jumlah
puskesmas rawat inap dan nonrawat inap tergambar pada tabel 2.2 di bawah ini:
Tabel 2.2
Jumlah Puskesmas Berdasarkan Kemampuan Pelayanan
Di UPT Puskesmas Muaradua
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2023

Kemampuan Pelayanan
Nama puskesmas
Non Rawat Inap Rawat Inap
Puskesmas Muaradua √ -
TOTAL 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Pada tabel 2.2 di atas terdapat 1 Puskesmas Non Rawat Inap di Wilayah Kerja Kecamatan
Muaradua.

Gambaran keadaan tenaga Kesehatan (9 jenis tenaga) yang didayagunakan di UPT


Puskesmas Muaradua pada kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tergambar pada table di
bawah ini:

Tabel 2.3
Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan (Dokter, Dokter Gigi, Perawat)
di Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2023

DOKTER DOKTER GIGI PERAWAT


NAMA PUSKESMAS
ASN NON ASN ASN NON ASN ASN NON ASN
Puskesamas
1 2 1 - 21 14
Muaradua
TOTAL 1 2 1 - 21 14
Sumber : UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Tabel 2.3 di atas tergambar jumlah dokter yang didayagunakan di Puskesmas sebanyak 3
orang. Berdasarkan status kepegawaian ASN sebanyak 1 orang (20%), Non ASN sebanyak 2 orang
(80%).

Jumlah dokter gigi di puskesmas sebanyak 1 orang. Berdasarkan status kepegawaian dokter
gigi berstatus ASN sebanyak 1 orang (100%).

Jumlah perawat di puskesmas sebanyak 35 orang. Berdasarkan status kepegawaian perawat


berstatus ASN sebanyak 21 orang (%), Non ASN sebanyak 41 orang (%). Jumlah tenaga Perawat di
UPT Puskesmas Muaradua terpenuhi.

Tabel 2.4 tergambar keadaan tenaga Kesehatan di puskesmas khususnya untuk tenaga bidan,
farmasi dan tenaga promosi Kesehatan (promkes) berdasarkan status kepegawaian.
Tabel 2.4
Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan (Bidan, Tenaga Farmasi, dan Tenaga Promkes)
di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu SelatanTahun 2023
BIDAN TENAGA FARMASI PROMKES
NAMA PUSKESMAS
ASN NON ASN ASN NON ASN ASN NON ASN
Puskesamas
22 45 4 1 4 2
Muaradua
TOTAL 22 45 4 1 4 2
Sumber : UPT Puskesmas Muaradua 2023
Tabel 2.4 di atas tergambar jumlah bidan yang didayagunakan di puskesmas sebanyak 67
orang. Berdasarkan status kepegawaian ASN sebanyak 22 orang (…….%), Non ASN sebanyak 45
orang (……..%).

Jumlah tenaga farmasi di puskesmas sebanyak 5 orang. Berdasarkan status kepegawaian


tenaga farmasi berstatus ASN sebanyak 4 orang (90%), Non ASN sebanyak 1 orang (10%).

Jumlah tenaga promosi Kesehatan di puskesmas sebanyak 6 orang. Berdasarkan status


kepegawaian tenaga promkes berstatus ASN sebanyak 4 orang (%), Non ASN sebanyak 2 orang (%).

Tabel 2.5 tergambar keadaan tenaga Kesehatan di puskesmas khususnya untuk tenaga
sanitarian, tenaga gizi dan tenaga ATLM berdasarkan status kepegawaian.

Tabel 2.5
Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan (Sanitarian, Tenaga Gizi, ATLM))
di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2023
SANITARIAN TENAGA GIZI ATLM
NAMA PUSKESMAS
ASN NON ASN ASN NON ASN ASN NON ASN
Puskesamas 3 - 2 - 2 2
TOTAL 3 - 2 - 2 2
Sumber : UPT Puskesmas Muaradua 2023
Tabel 2.5 di atas tergambar jumlah tenaga sanitarian yang didayagunakan di puskesmas
sebanyak 3 orang. Berdasarkan status kepegawaian ASN sebanyak 3 orang (100%), Non ASN
sebanyak 0 orang.

Jumlah tenaga gizi di puskesmas sebanyak 2 orang. Berdasarkan status kepegawaian tenaga farmasi
berstatus ASN sebanyak 2 orang (100%), Non ASN sebanyak 0 orang.

Jumlah tenaga ATLM Kesehatan di puskesmas sebanyak 4 orang. Berdasarkan status


kepegawaian tenaga ATLM berstatus ASN sebanyak 2 orang (…….%), Non ASN sebanyak 2 orang .
BAB III
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI UPT PUSKESMAS MUARADUA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

3.1 PUSKESMAS

3.1.1. Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas


Salah satu metode menghitung kebutuhan tenaga Kesehatan di puskesmas yakni Analisis
Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) dengan mengacu pada Permenkes Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan. Pada permenkes ini berdasarkan
kemampuan pelayanan dan kriteria wilayah puskesmas. Berdasarkan kebutuhan tenaga kesehatan ini
dapat disusun peta kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas. Pemetaan ini disusun untuk
membandingkan antara kebutuhan dengan persediaan tenaga kesehatan yang dimiliki oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis tenaga
kesehatan pada setiap fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian dapat diperkirakan kebutuhan
SDM Kesehatan dan selanjutnya dapat disusun rencana pengadaan dan pemenuhan dengan berbagai
inovasi.
Tabel 3.1 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan standar, kekurangan dan
kelebihan tenaga Kesehatan di puskesmas:
Table 3.1
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Dokter dan Dokter Gigi
Di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2023
DOKTER UMUM DOKTER GIGI
KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN

NAMA PUSKESMAS

Puskesamas 1 1 0 1 1 0 0 0
Muaradua
TOTAL 1 1 0 1 1 0 0 0
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2023

Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total dokter yang didayagunakan di
UPT Puskesmas sebanyak 1 orang. Kebutuhan dokter di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan
minimal sebanyak 1 orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan dokter di UPT Puskesmas Muaradua
kekurangan dokter sebanyak 1 orang.

Jumlah total dokter gigi yang didayagunakan di Puskesmas adalah sebanyak 1 orang.
Kebutuhan dokter gigi di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 1 orang.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan dokter gigi menggunakan standar ketenagaan minimal
menunjukkan kebutuhan dokter gigi di UPT Puskesmas Muaradua terpenuhi.
Table 3.2
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Perawat dan Bidan
Di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2023
PERAWAT D3 PERAWAT S.1 NERS BIDAN

KEKURANGAN

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN

KEADAAN
NAMA PUSKESMAS

Puskesmas 22 5 - 5 0 1 - 1 30 - 9 -
Muaradua
TOTAL 22 5 - 5 0 1 - 1 30 - 9 -
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total perawat yang ada di UPT
Puskesmas Muaradua sebanyak 19 orang.

Jumlah total perawat D3 yang didayagunakan di puskesmas adalah sebanyak 22 orang.


Kebutuhan bidan di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 4 orang.
berdasarkan perhitungan kebutuhan perawat di UPT Puskesmas Muaradua ,masih membutuhkan
perawat sebanyak 5 orang.

Jumlah total perawat S.1 yang didayagunakan di puskesmas belum ada. Kebutuhan perawat di
puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 1 orang. berdasarkan perhitungan
kebutuhan perawat di UPT Puskesmas Muaradua ,masih membutuhkan perawat sebanyak 1 orang.

Jumlah total Bidan D3 yang didayagunakan di puskesmas adalah sebanyak 30 orang.


Kebutuhan bidan di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 5 orang.
berdasarkan perhitungan kebutuhan perawat di UPT Puskesmas Muaradua sudah terpenuhi.

Tabel di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan tenaga
farmasi dan promosi kesehatan di UPT Puskesmas pada kabupaten Ogan Komering Ulu Selatantahun
2023.

Table 3.3
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Tenaga Farmasi dan Promosi Kesehatan
Di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2023
TENAGA FARMASI PROMKES
KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN

NAMA PUSKESMAS

Puskesmas Muaradua 3 0 0 0 4 1 - 1
TOTAL 3 0 0 0 4 1 - 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga farmasi yang didayagunakan di
UPT Puskesmas Muaradua sebanyak 3 orang. Kebutuhan tenaga farmasi di puskesmas berdasarkan
standar ketenagaan minimal sebanyak 1 orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga farmasi
menggunakan standar ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan tenaga farmasi sebanyak 2
orang di UPT Puskesmas Muaradua.
Jumlah total promkes yang didayagunakan di UPT Puskesmas Muaradua adalah sebanyak 4
orang. Kebutuhan promkes di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 2. orang.

Tabel 3.4 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan tenaga
sanitarian dan tenaga gizi di UPT Puskesmas Muaradua pada kabupaten/ko tahun 2023.

Table 3.4
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Tenaga Sanitarian dan Tenaga Gizi
Di Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2023

SANITARIAN TENAGA GIZI

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA PUSKESMAS

Puskesmas Muaradua 3 1 0 1 2 1 0 1
TOTAL 3 1 0 1 2 1 0 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023
Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga sanitarian yang
didayagunakan di puskesmas sebanyak 3 orang. Kebutuhan tenaga sanitarian di puskesmas
berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 1 orang.

Jumlah total Tenaga Gizi yang didayagunakan di UPT Puskesmas Muaradua adalah sebanyak
2 orang. Kebutuhan tenaga gizi di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 1
orang.

Tabel 3.5 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan tenaga
sanitarian dan tenaga gizi di UPT Puskesmas Muaradua pada kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
tahun 2023.

Table 3.5
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu SelatanTahun 2023
AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK (ATLM)
KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

NAMA PUSKESMAS

Puskesmas Muaradua 2 1 - 1
TOTAL 2 1 - 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023
Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga analis teknologi
laboratorium medik yang didayagunakan di puskesmas sebanyak 2 orang.
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dapat mengembangkan dan
meningkatkan sumber daya bidang kesehatan sesuai dengan pelayanan yang dibutuhkan oleh
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

SDM Kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas selain tenaga Kesehatan, dibutuhkan juga
tenaga non Kesehatan. Dalam Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas kebutuhan tenaga
non Kesehatan untuk tenaga system informasi Kesehatan, Tenaga administrasi keuangan, Tenaga
ketatausahaan dan Pekarya disesuaikan dengan karateristik wilayah dan kemampuan pelayanan.

Tabel di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan tenaga
system informasi Kesehatan dan tenaga administrasi keuangan berdasarkan Analisis Beban Kerja
Kesehatan (ABK-Kes).

Table 3.6
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga System Informasi Kesehatan Dan Tenaga Administrasi Keuangan
Di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2023

TENAGA SYSTEM INFORMASI TENAGA ADMINISTRASI


KESEHATAN KEUANGAN
KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN

NAMA PUSKESMAS

Puskesmas Muaradua 0 1 - 1 0 2 - 2
TOTAL 0 1 - 1 0 2 - 2
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga system informasi
kesehatan yang didayagunakan di UPT Puskesmas Muaradua sebanyak 1 orang. Kebutuhan tenaga
system informasi kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak 1 orang.
Tetapi berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja tenaga System Informasi Kesehatan di UPT
Puskesmas Muaradua belum terpenuhi. Karena yang mengelola System Informasi Kesehatan seorang
tenaga Bidan, belum sesuai Peraturan.

Jumlah total tenaga administrasi keuangan yang didayagunakan di puskesmas adalah


sebanyak 2 orang. Kebutuhan tenaga administrasi keuangan di puskesmas berdasarkan standar
ketenagaan minimal sebanyak 1 orang. Tetapi berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja
tenaga System Informasi Kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua belum terpenuhi. Karena yang
mengelola Administrasi Keuangan tidak sesuai basic.
Table 3.7
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Terafis Gigi Dan Mulut Dan Rekam Medis
Di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2023

TERAFIS GIGI DAN MULUT REKAM MEDIS

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA PUSKESMAS

Puskesmas Muaradua 3 0 0 1 0 2 0 2
TOTAL 3 0 0 1 0 2 0 2

Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga Terafis Gigi dan Mulut
yang didayagunakan di puskesmas sebanyak 3 orang. Kebutuhan tenaga Terafis Gigi dan Mulut di
puskesmas berdasarkan standar ketenagaan.

Jumlah total Tenaga Rekam Medis yang didayagunakan di UPT Puskesmas Muaradua adalah
sebanyak 0 orang. Kebutuhan tenaga gizi di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal UPT
Puskesmas Muaradua kekurangan tenaga Rekam Medis.
BAB IV
RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI UPT PUSKESMAS MUARADUA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang telah dihitung dapat digunakan sebagai dasar
dalam mendayagunakan SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk dalam pemenuhan
SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang mempunyai peran
penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Upaya pemenuhan SDM Kesehatan dapat dilakukan
melalui 2 (dua) mekanisme yaitu mekanisme yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara
(temporer).

Konsep pemenuhan yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yakni bahwa pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada Pasal 23 (1) Dalam
rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan penempatan Tenaga Kesehatan
setelah melalui proses seleksi. (2) Penempatan Tenaga Kesehatan oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara:

a. Pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil;


b. Pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja; atau
c. Penugasan khusus.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai Non
Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Kerja Kementerian Kesehatan yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Layanan Umum bahwa BLU dapat melaksanakan pengadaan pegawai Non PNS baik
pegawai tetap dan pegawai kontrak berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021, bahwa salah satu penggunaan
dana BOK yakni Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja. Tenaga Kesehatan meliputi: Penyediaan
tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis, tenaga
epidemiologi, ahli teknologi labotorium medik, apoteker, dan tenaga administrasi keuangan di
Puskesmas, maksimal 4 orang tenaga per Puskesmas dengan sistem perjanjian kerja. Penetapan
maksimal 4 orang tenaga tersebut berdasarkan prioritas kebutuhan tenaga dengan kualifikasi
persyaratan yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut mekanisme pemenuhan tenaga Kesehatan dapat melalui permanen
yakni ASN (PNS dan PPPK) serta tidak permanen penugasan khusus, tenaga BLUD dan Tenaga BOK.
Dalam pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan mekanisme ASN, ada beberapa hal yang diperhatikan
yakni: jumlah pegawai ASN, rasio anggaran belanja pegawai dengan anggaran pendapatam dan
belanja daerah (APBD) dan fiscal daearah.
4.1. PUSKESMAS

Puskesmas harus menghitung kebutuhan ideal yang meliputi jenis jabatan, jenjang jabatan, dan
jumlah dokter dan/atau dokter layanan primer, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya serta tenaga
non tenaga kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan Perhitungan
kebutuhan riil SDM Kesehatan di puskesmas dapat menggunakan metode ABK-Kes. Kebutuhan
standar
Renacana pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2024 yakni tergambar pada table di bawah ini:
4.1.1. Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Pemenuhan Tenaga Kesehatan di puskesmas berdasarkan kekurangan berdasarkan standar
minimal sesuai dengan Permenkes No, 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.
Pada Tabel 4.1 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan standar, kekurangan dan
kelebihan tenaga Kesehatan di puskesmas:
Tabel 4.1
Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter di UPT Puskesmas MuaraduaTahun 2023

DOKTER ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI (HONORER 100%
KEKURANGAN (ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK) PPPK
PEMDA)
Puskesmas 1 1
Muaradua
TOTAL 1 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Tabel 4.1 di atas menggambarkan asumsi Kebutuhan Dokter Di UPT Puskesmas Muaradua
berdasarkan standar ketenagaan berdasarkan permenkes Nomor 43 Tahun 2019 belum terpenuhi

Tabel 4.2
Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter Gigi di UPT Puskesmas MuaraduaTahun 2023

DOKTER GIGI ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas 0
Muaradua
TOTAL 0
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua Januari 2023

Tabel 4.2 di atas menggambarkan asumsi Kebutuhan Dokter Gigi Di UPT Puskesmas
Muaradua berdasarkan standar ketenagaan berdasarkan permenkes Nomor 43 Tahun 2019 sudah
terpenuhi.

Tabel 4.3
Asumsi Rencana Pemenuhan Perawat D3 di UPT Puskesmas Muaradua Tahun 2023

PERAWAT D3 ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI (TUGSUS (BLUD (HONORER 100%
KEKURANGAN (ASN) (BOK) PPPK
) ) PEMDA)
Puskesmas 5 5
Muaradua
TOTAL 5 5
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.3 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan perawat di UPT Puskesmas
Muaradua belum terpenuhi.

Tabel 4.3
Asumsi Rencana Pemenuhan Perawat S.1 Ners di UPT Puskesmas Muaradua Tahun 2023

PERAWAT S.1
ASUMSI PEMENUHAN
Ners
PROVINSI 100%
(TUGSUS (BLUD (HONORER
KEKURANGAN (ASN) (BOK) PPPK
) ) PEMDA)
Puskesmas 1 1
Muaradua
TOTAL 1 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.3 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan perawat S.1 Ners di UPT
Puskesmas Muaradua belum terpenuhi.

Tabel 4.4
Asumsi Rencana Pemenuhan Bidan di UPT Puskesmas Muaradua Tahun 2023

BIDAN ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas Muaradua 0
TOTAL 0
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.4 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan bidan di UPT Puskesmas
Muaradu sudah terpenuhi.

Tabel 4.5
Asumsi Rencana Pemenuhan Apoteker di UPT Puskesmas MuaraduaTahun 2023

APOTEKER ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas Muaradua 0
TOTAL
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.5 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Apoteker di puskesmas sudah
terpenuhi.
Tabel 4.6
Asumsi Rencana Pemenuhan Tenag Teknis Kefarmasian di UPT Puskesmas Muaradua Tahun 2023

TENAGA
TEKNIS ASUMSI PEMENUHAN
KEFARMASIAN
PROVINSI
25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas 0
TOTAL 0
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.6 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Tenaga Teknis Kefarmasian di
puskesmas sudah terpenuhi.

Tabel 4.7
Asumsi Rencana Pemenuhan Kesmas di Puskesmas Tahun 2022

KESMAS ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI (ASN (TUGSUS (BLUD (HONORE 100%
KEKURANGAN (BOK) PPPK
) ) ) R PEMDA)
Puskesmas 1
TOTAL 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.7 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Kesmas di puskesmas bdelum
terpenuhi.

Tabel 4.8
Asumsi Rencana Pemenuhan Tenaga Gizi di Puskesmas Tahun 2023
TENAGA GIZI ASUMSI PEMENUHAN
PROVINSI (HONORER 100%
KEKURANGAN (ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK) PPPK
PEMDA)
Puskesmas 1 1
TOTAL 1 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.8 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Tenaga gizi di puskesmas belum
terpenuhi.

Tabel 4.9
Asumsi Rencana Pemenuhan Sanitarian di Puskesmas Tahun 2023

SANITARIAN ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI (HONORER 100%
KEKURANGAN (ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK) PPPK
PEMDA)
Puskesmas 1 1
Muaradua
TOTAL 1 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023
Tabel 4.9 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Sanitarian di puskesmas belum
terpenuhi.

Tabel 4.10
Asumsi Rencana Pemenuhan ATLM di Puskesmas Tahun 2023

ATLM ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI (ASN (TUGSUS (HONORE 100%
KEKURANGAN (BLUD) (BOK) PPPK
) ) R PEMDA)
Puskesmas 1 1
Muaradua
TOTAL 1 1
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.10 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan ATLM di puskesmas belum terpenuhi.

Tabel 4.10
Asumsi Rencana Pemenuhan Rekam Medis di Puskesmas Tahun 2023
TERAFIS GIGI
ASUMSI PEMENUHAN
DAN MULUT
PROVINSI 100%
(ASN (TUGSUS (HONORE
KEKURANGAN (BLUD) (BOK) PPPK
) ) R PEMDA)
Puskesmas 0 0
Muaradua
TOTAL 0 0
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.10 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Terafis Gigi dan Mulut di puskesmas
sudah terpenuhi.

Tabel 4.10
Asumsi Rencana Pemenuhan Rekam Medis di Puskesmas Tahun 2023

REKAM MEDIS ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI (ASN (TUGSUS (HONORE 100%
KEKURANGAN (BLUD) (BOK) PPPK
) ) R PEMDA)
Puskesmas 2 2
Muaradua
TOTAL 2 2
Sumber: UPT Puskesmas Muaradua 2023

Tabel 4.10 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan REKAM MEDIS di puskesmas belum
terpenuhi.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan

5.1.1. Berdasarkan dari standar ketenagaan minimal kesehatan di UPT Puskesmas Muaradua

untuk ketenagaan yang tersedia sudah relative memenuhi standar yang ada ketenagaan dari ABK dan

pendristibusian yang merata sesuai dengan kebutuhan manajemen diUPT Puskesmas Muaradua.

5.2 Rekomendasi

5.2.2. Dengan adanya aplikasi Renbut ABK diharapakn kekurangan tenaga dapat terpenuhii

dengan baik agar sesuai standar ketenagaan Puskesmas berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun

2019.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Puskesmas
Rekapan Kesenjangan Jumlah SDM Kes berdasarkan ABK Jabatan Fungsional (JFT / jab.
Fungsional Kesehatan) di UPT Puskesmas Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Keadaan
Jumlah tenaga
No Jenis SDMK Kebutuhan Kesenjangan Jumlah
saat ini (pns)
Tenaga

1 Dokter Umum
Keahlian Pertama 0 1 0 K
Keahlian Muda - - - -
Keahlian Madya 1 0 0 S
Keahlian Utama - - - -
Jumlah 1 1 0

2 Dokter Gigi
Keahlian Pertama - - - -
Keahlian Muda 1 - 0 S
Keahlian Madya - - - -
Keahlian Utama - - - -
Jumlah 1 0 0

Penyuluh Kesehatan
3
Masyarakat
Ahli Pertama 0 1 0 K
Ahli Muda 2 0 0 S
Ahli Madya 2 0 0 S
Ahli Utama
Jumlah 4 1 0

4 Bidan
Penyelia 6 - 2 L
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda 1 - 3 L
Ahli Madya 1 - 3 L
Pelaksana Lanjutan 6 - 2 L
Pelaksana 9 - 5 L
Pelaksana Pemula - - - -
Jumlah 23 0 15

5 Perawat
Ahli Pertama 0 1 0 K
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia 14 0 10 L
Pelaksana Lanjutan 4 0 1 L
Pelaksana 1 5 0 K
Pelaksana Pemula - - - -
Jumlah 19 6 11

6 Perawat Gigi
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia 2 0 1 L
Pelaksana Lanjutan 1 0 0 S
Pelaksana
Pelaksana Pemula
Jumlah 3 0 1

7 Apoteker
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda 1 0 0 S
Ahli Madya - - - -
Penyelia - - - -
Pelaksana Lanjutan - - - -
Pelaksana - - - -
Jumlah 1 0 0

8 Asisten Apoteker
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia 1 0 0 S
Pelaksana Lanjutan 1 0 0 S
Pelaksana 1 0 0 S
Jumlah 3 0 0

9 Pranata Laboratorium
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia - - - -
Pelaksana Lanjutan 1 0 0 S
Pelaksana 1 1 0 K
Jumlah 2 1

10 Radiografer
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia 1 0 0 S
Pelaksana Lanjutan 1 0 0 S
Pelaksana
Jumlah 2 0 0 S

11 Nutrisionis
Ahli Pertama 1 0 0 S
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia 1 0 0 S
Pelaksana Lanjutan - - - -
Pelaksana 0 1 - -
Jumlah 2 1 0

12 Sanitarian
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia 1 0 0 S
Pelaksana Lanjutan 1 0 0 S
Pelaksana 0 1 0 K
Jumlah 2 1 0

13 Fisiotrafis
Ahli Pertama - - - -
Ahli Muda - - - -
Ahli Madya - - - -
Penyelia - - - -
Pelaksana Lanjutan 1 0 0 S
Pelaksana - - - -
Jumlah 1 0 0

Pengadministrasi
14 1 0 0 S
Sarana Prasarana

Pengadministrasi
15 2 0 1 L
Keuangan

Pengadministrasi
16 1 0 0 S
Kepegawaian

Pengadministrasi
17 1 0 0 S
Umum

Pengelola
18 1 0 0 S
Kefarmasian

TOTAL 71 11 28

- Berdasarkan hasil rekapan tabel di atas dapat disimpulkan jumlah ketenagaan di UPT
Puskesmas Muaradua berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dengan letak perkotaan
dan non rawat inap sudah memenuhi kriteria standar ketenagaan puskesmas, ada jga beberapa
yang sdh melebihi kriteria standar ketenagaan Puskesmas. Namun ada juga yg masih
kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai