Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMENT SUMBER DAYA KESEHATAN

Proposal Sumber Daya Kesehatan di Puskesmas Jatiwaras Kabupaten


Tasikmalaya

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajement Sumber
Daya Kesehatan

OLEH,
NISA NURAZIZAH 154101033

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018
A. Metode Penyusunan Kebutuhan Kesehatan
Metode penyusunan kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan
Kepmenkes nomor 81 tahun 2004 pada tingkat provinsi, kabupaten/kota
terdapat beberapa metode yang dapat digunakan diantaranya yaitu:
1. Health Need Method
Health Need Method merupakan penyusunan kebutuhan SDM
berdasarkan keperluan kesehatan dimulai dengan ditetapkannya
keperluan (“need”) menurut golongan umur, jenis kelamin, dan lain-
lainnya. Selanjutnya dibuat proyeksi penduduk untuk tahun sasaran
menurut kelompok penduduk yang ditetapkan dan diperhitungkan
keperluan upaya kesehatan untuk tiap-tiap kelompok penduduk pada
tahun sasaran.
2. Health Service Demand Method
Health Service Demand Method merupakan penyusunan kebutuhan
tenaga kesehatan berdasarkan kebutuhan kesehatan dimulai dengan
ditetapkannya kebutuhan (“demand”) upaya atau pelayanan kesehatan
untuk kelompok-kelompok penduduk menurut golongan umur, jenis
kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, lokasi dan lain-lainnya.
Selanjutnya dibuat proyeksi penduduk untuk tahun sasaran menurut
kelompok penduduk yang ditetapkan dan diperhitungkan kebutuhan
pelayanan kesehatan untuk tiap-tiap kelompok penduduk tersebut pada
tahun sasaran. Selanjutnya untuk memperoleh perkiraan kebutuhan
jumlah dari jenis tenaga kesehatan tersebut diperoleh dengan membagi
jumlah keseluruhan pelayanan kesehatan pada tahun sasaran dengan
kemampuan jenis tenaga tersebut untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan termaksud pada tahun sasaran.
3. Health Service Targets Method
Health Service Targets Method merupakan penyusunan kebutuhan
tenaga kesehatan berdasarkan sasaran upaya kesehatan yang ditetapkan
dengan cara dimulai dari menetapkan berbagai sasaran upaya atau
memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan
tertentu diperoleh dengan membagi keseluruhan upaya atau pelayanan
kesehatan tahun sasaran dengan kemampuan jenis tenaga tersebut untuk
melaksanakan upaya atau pelayanan kesehatan termaksud pada tahun
sasaran.
4. Ratio Method
Ratio Method merupakan penyusunan kebutuhan SDM kesehatan
berdasarkan rasio terhadap sesuatu nilai. Pertama-tama ditentukan atau
diperkirakan rasio dari tenaga terhadap suatu nilai tertentu misalnya
jumlah penduduk, tempat tidur rumah sakit, puskesmas dan lain-
lainnya. Selanjutnya nilai tersebut diproyeksikan ke dalam sasaran.
Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu
diperoleh dari membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan
rasio yang ditentukan.
5. Workload Indicators Of Staffing Need
Workload Indicators Of Staffing Need merupakan indikator yang
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga kerja di suatu tempat kerja
berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah
dan rasional. Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban
kerja (WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap
kategori SDM pada tiap unit kerja disuatu tempat kerja.

B. Isu Strategis
Berdasarkan Peraturan Daerah no 5 tahun 2016 tentang pembangunan
jangka menengah daerah kabupaten tasikmalaya tahun 2016-2021.
Permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan
(potensi daerah) yang belum dimanfaatkan secara optimal, kelemahan yang
belum dapat diatasi, peluang yang belum dapat dimanfaatkan serta ancaman
dari luar daerah yang tidak diantisipasi. Dalam rangka penyusunan RPJMD
Kabupaten Tasikmalaya, perlu diidentifikasi permasalahan pembangunan
daerah agar rencana pembangunan yang disusun dapat meminimalkan atau
menyelesaikan masalah tersebut dengan tepat. Dengan teridentifikasinya
permasalahan pembangunan daerah diharapkan teridentifikasi pula berbagai
faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan
daerah dimasa lalu, terutama yang berkaitan dengan wewenang dan tanggung
jawab pemerintah daerah. Berikut merupakan permasalahan pembangunan
daerah bidang kesehatan di kabupaten Tasikmalaya.
1. Rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan
sesuai dengan standard akreditasi nasional
2. Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu
(AKI) serta Balita Kurang Gizi di masyarakat.
3. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
dan penyakit tidakmenular di masyarakat
4. Keterbatasan akses terhadap pelayanan rujukan (RS) bagi masyarakat di
wilayah Tasikmalaya selatan
5. Keterbatasan fasilitas kesehatan yang melayani rawat inap dikarenakan
jumlah tempat tidur yang kurang mencukupi kebutuhan pelayanan
masyarakat sekitar 1.400 TT
6. Keterbatasan tenaga kesehatan terutama Dokter Spesialis di RSUD dan
tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
7. Rendahnya cakupan PHBS di tataran Rumah Tangga dan Tempat-tempat
Umum
8. Belum optimalnya pengelolaan limbah medis dan non medis di puskesmas
dan jaringannya
9. Belum optimalnya promosi kesehatan terutama masih rendahnya cakupan
desa siaga aktif
10. Belum tersedianya RSUD yang representatif setingkat tipe B

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Keberhasilan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh sistem dan
Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh organisasi tersebut, mulai dari
organisasi kecil sampai dengan organisasi yang besar seperti sebuah negara.
Semakin berkualitas sumber daya manusia yang dimiliki maka semakin maju pula
organisasi tersebut. Untuk memiliki sumber daa manusia yang berkualitas berawal
dari perencanaan sumber daya manusianya, harus sesuai dengan tujuan organisasi.
Kualitas sumber daya manusiapun sangat berpengaruh di bidang
pelayanan kesehatan yang notabennya adalah sarana yang melayani masyarakat,
dimana pengelolaan sumber daya manusia di bidang kesehatan merupakan hal
penting demi terlayaninya masyarakat dengan kualitas prima.

I.2 Definisi
Perencanaan merupakan suatu kegiatan atau proses yang sangat penting
dalam berbagai kegiatan di suatu organisasi, termasuk dalam sumber daya
manusia, sebab perencanaan merupakan prasyarat pelaksana kegiatan yang akan
dilakukan. Hal ini dapat dipahami sebab secara umum perencanaan merupakan
proses penentuan tujuan, pengevaluasian berbagai alternatif pencapainannya, dan
penentuan tindakan yang akan diambil. Dalam konteks manajemen SDM,
perencanaan merupakan proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia dan
tindakan untuk mendapatkannya.
Secara definisi (Torrington & Tan Chwee Huat ) Perencanaan sumber
daya manusia merupakan kegiatan yang berkaitan dengan memprediksi atau
memperkirakan seberapa banyak orang atau pegawai yang dibutuhkan untuk
melakukan tugas- tugas, baik jumlahnya maupun jenisnya, berapa yangn akan
tersedia, dan apa yang akan dilakukan.
Sedangkan menurut Handoko (2000) manajemen ketenagaan atau
manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, , pengembangan,
pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik
tujuan individu maupun tujuan organisasi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
81/MENKES/SK/I/2004:
-          SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang
bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
-          Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
-          Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan.

I.3 Tujuan
Tujuan dari perencanaan sumber daya manusia adalah untuk menentukan
jumlah Sumber Daya MAnusia berdasarkan posisi, keterampilan dan perilaku
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain kita
meramalkan atau memperkirakan siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa,
kapan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.

BAB II
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
Jika melihat dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 81/MENKES/SK/I/2004, pada dasarnya kebutuhan SDM kesehatan dapat
ditentukan berdasarkan :
1.      Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat.
2.      Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan; atau
3.      Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
4.      Standar atau ratio terhadap nilai tertentu
Determinan yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM adalah:
a.       Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun
keadaan sosiobudaya dan keadaan darurat / bencana
b.      Pertumbuhan ekonomi; dan
c.       Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan.
Dalam hal perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan terdapat beberapa metode
penyusunan yang dapat digunakan, yaitu :
1.      Need-Based Approach, yaitu perencanaan Kebutuhan tenaga kesehatan
berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan; atau berdasarkan “goal” status
kesehatan.
2.      Utilization-Based Approach, yaitu perencanaan perhitungan kebutuhan tenaga
kesehatan berdasarkan pemanfaatan pelayanan kesehatan saat ini.
3.      Health Workforce to Population Ratio, yaitu perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan yang didasarkan pada standar/rasio penduduk.
4.      Service Target-Based Approach, yaitu perencanaan berdasarkan target
pelayanan spesifik yang ingin dicapai.
5.      Facility-Based Approach, yaitu Proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan fokus
pada peningkatan kapasitas institusi kesehatan, kombinasi fasilitas, distribusi
geografis dari institusi kesehatan, dan perbandingan pelayanan pemerintah dan
swasta.
Sedangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 81/MENKES/SK/I/2004, dalam hal perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan terdapat empat metoda penyusunan yang dapat digunakan yaitu;
1.      Health Need Method, yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang
didasarkan atas epidemiologi penyakit utama yang ada pada masyarakat.
2.      Health Service Demand, yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang
didasarkan atas permintaan akibat beban pelayanan kesehatan.
3.      Health Service Target Method yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
yang didasarkan atas sarana pelayanan kesehatan yang ditetapkan, misalnya
Puskesmas, dan Rumah Sakit.
4.      Ratios Method, yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang didasarkan
pada standar/rasio terhadap nilai tertentu.

BAB III
FACILITY-BASED APPROACH
Facility-Based Approach merupakan metode penetapan target untuk
fasilitas perawatan kesehatan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Thomas Hall telah menggambarkan pendekatan tingkat sektor, target fasilitas
yang fokus pada peningkatan kapasitas institusi kesehatan, kombinasi fasilitas,
distribusi geografis dari institusi kesehatan, dan perbandingan pelayanan
pemerintah dan swasta. Target yang dibangun pada standar kepegawaian di setiap
jenis fasilitas, jumlah tenaga kesmas, dan tingkat pendanaan yang dibutuhkan
untuk membayar gaji pegawai.
Asumsi: Pendekatan berbasis Fasilitas mengasumsikan bahwa penyesuaian
untuk jumlah, ukuran dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan, serta perubahan
dalam fasilitas staf standar, akan meningkatkan kemampuan sektor kesehatan
yang lebih besar untuk alamat kebutuhan layanan kesehatan.
Dalam hal ini kami akan membahas mengenai perencanaan sumber daya
manusia menggunakan Facility-Based Approach dimana hampir sama
pengertiannya dengan Health Service Target Method. Mengapa kami mengatakan
sama ? karena metode perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan sama-sama
menitikberatkan pada sarana dan fasilitas dalam jumlah, ukuran dan jenis fasilitas
pelayanan kesehatan, serta perubahan dalam fasilitas staf standar yg ditetapkan.
Dalam cara ini dimulai dengan menetapkan berbagai sasaran upaya atau
memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu
diperoleh dengan membagi keseluruhan upaya atau pelayanan kesehatan tahun
sasaran dengan kemampuan jenis tenaga tersebut untuk melaksanakan upaya atau
pelayanan kesehatan termaksud pada tahun sasaran.

Contoh :
1). Program : Pelayanan kesehatan puskesmas
2). Tujuan Program : Meningkatkan pemerataan dan
mutu pelayanan kesehatan
puskesmas dengan peran aktif
masyarakat
3). Sasaran dari Strategi Program
Sasaran No. 1 : Angka kematian bayi diturunkan
menjadi 40/1000 kelahiran hidup
Strategi dasar : Pelayanan antenatal kepada ibu
hamil
Lain-lain sasaran dan strategi dasar perhitungannya juga diperlukan
Terhadap sasaran No. 1 dapat dikemukakan :
4). Kegiatan kritis/pokok : Konsultasi ibu hamil
5). Satuan yang membutuhkan : Ibu hamil
6). Kebutuhan di masa mendatang : Jumlah ibu hamil pada tahun 2010
7). Frekwensi kegiatan kritis : 3 kali untuk kehamilan normal
8). Beban kerja yang diperlukan : Butir 6x butir 7x waktu menolong
9). Tenaga Kesehatan pelaksana : Bidan
10). Waktu untuk Melaksanakan : Waktu dalam menit untuk
Kegiatan kritis melaksanakan konsultasi
11). Penggunaan Waktu Tenaga Kesehatan di masa mendatang
Pembagian waktu (%) dalam hari-hari normal :
a) Melaksanakan kegiatan kritis : 0,33
b) Melaksanakan kegiatan lain : 0,25
c) Menunggu/kegiatan pribadi : 0,42
12). Beban kerja yang dapat tersedia : Jumlah jam kerja di masa
per hari mendatang dalam 1 hari x 60 x
butir 11
13). Hari kerja di masa mendatang : 280 dengan telah dikurangi karena
per tahun latihan dan lain-lain sakit.
14). Beban kerja yang dapat tersedia : Butir 12 x butir 13
per tahun
15). Jumlah tenaga kesehatan yang : Butir 8 dibagi butir 14
diperlukan pada tahun 2010

Keuntungan: proyeksi yang dibuat menggunakan pendekatan ini


memberikan informasi lebih detail dan dapat menjelajahi berbeda pilihan
kebijakan lebih mudah daripada kesehatan penduduk workforce-to- rasio, sambil
tetap fokus di titik pelayanan kesehatan pengiriman.
Keterbatasan: Pendekatan ini tidak dapat dengan mudah menampung
informasi tentang kualitas layanan kesehatan atau kebutuhan pasien. Selain itu,
Keith Hurst memiliki rinci berbagai fasilitas berbasis metode yang digunakan
untuk membuat proyeksi tentang tenaga kerja Keperawatan (2002).
BAB IV
PENUTUP

                Manfaat
Manfaat dari materi ini adalah kita dapat mengetahui mengenai
perencanaan sumber daya manusia di bidang kesehatan dengan berbagai metode
yang dapat di terapkan. Dalam pembahasan ini kita dapat mengetahui bagaimana
perencanaan sumber daya manusia berdasarkan Facility-Based Approach yang
memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri, serta mengetahui contoh
penerapannya.
Metode Penyusunan Kebutuhan SDM Kesehatan

Isu Strategis

Anda mungkin juga menyukai