Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

TEKNIK ANALISIS ISU AKTUAL DI INSTANSI

AGENDA 1 LATSAR CPNS 2022

Oleh,

Nisa Nurazizah, S.KM

A. ISSUE SCAN
1. Lamanya Waktu Tunggu Pasien Untuk Pengambilan Obat Di Apotik
Waktu tunggu pelayanan pasien merupakan masalah yang masih banyak
dijumpai dalam praktik pelayanan Kesehatan, dan salah satu komponen yang
potensial menyebabkan ketidakpuasan, dimana dengan menunggu dalam waktu
yang lama menyebabkan ketidakpuasan terhadap pasien. Berdasarkan hasil rekap
kritik dan saran yang telah di muat di madding puskesmas didapatkan bahwa
sebagian pengunjung Puskesmas Purwaharja 2 mengeluhkan mengenai lamanya
waktu tunggu pengambilan obat setelah pemeriksaan.

2. Cakupan Vaksin Booster Lansia Masih Rendah


Dalam melawan pandemi covid-19 Pemerintah Indonesia terus menggalakan
vaksinasi terhadap masyarakat. Hal ini lantaran vaksinasi dinilai sebagai salah satu
upaya strategis melawan Covid-19. Berdasarkan data yang diperoleh dari Program
Imunisasi tercatat bahwa vaksin dosis ketiga (Booster) untuk lansia baru mencapai
22.72%. Tercatat bahwa sasaran vaksin booster untuk lansia sebanyak 1171
(100%), sedangkan capaian vaksinasi booster untuk lansia baru mencapai 266
(22.72%). Sehingga masih terdapat selisih sebanyak 905 (77,2%) lansia tercatat
yang belum divaksin booster. Hal ini lantaran banyak beredar isu hoax di masyarakat
bahwa vaksin booster untuk lansia dapat menyebabkan kesakitan bahkan sampai
menyebabkan kematian.

3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwaharja 2


Terhadap Protokol Kesehatan Di Era Pandemi Covid-19
Pemerintah telah berupaya menganjurkan masyarakat untuk mematuhi
protocol Kesehatan 5M dengan ketat yakni memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Penyebaran
covid-19 bisa diatasi apabila setiap orang sadar dan mau mengikuti protocol
Kesehatan. Namun kenyataannya ditengah anjuran ini abainya masyarakat terhadap
protocol Kesehatan terlihat dari masih banyaknya pengunjung Puskesmas
Purwaharja 2 yang tidak menggunakan masker dan tidak mencuci tangan terlebih
dahulu sebelum memasuki kawasan puskesmas. Hal ini terjadi karena selain
kurangnya kesadaran masyarakat menganggap bahwa covid benar-benar telah tidak
ada.

B. MENEPIS ISU DENGAN METODE USG (Urgency, Seriousness, Growth)


Penentuan isu yang akan dianalisis menggunakan analisis Urgency,
Seriousnes, Growth (USG) dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai
sangat USG atau tidak sangat USG. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu berupa tabel USG.
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindak lanjuti.
2. Seriousness artinya merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth artinya menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah dengan
memberikan skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat
urgent dan sangat serius untuk segera diselesaikan.

Score
No Identifikasi Isu Total Peringkat
U S G
1 Lamanya waktu tunggu pasien untuk 3 3 2 8 III
pengambilan obat di apotik
2 Cakupan vaksin booster lansia masih 4 5 5 14 I
rendah
3 Kurangnya kesadaran masyarakat di 4 5 4 13 II
wilayah kerja puskesmas purwaharja
2 terhadap protokol kesehatan di era
pandemi covid-19

Berdasarkan matriks USG di atas, terdapat total nilai tertinggi pada isu kedua,
yaitu Cakupan vaksin booster lansia masih rendah. Isu ini memiliki nilai 14 yang akan
diangkat menjadi isu strategis.
C. Penyebab Terjadinya Isu

Penyebab Akibat

Surroudings a. Meningkatnya
System
kasus Covid-
19
Lansia mudah percaya Pengetahuan
dengan berita hoax lansia masih b. Persentase
rendah kematian
Menurunkan herd
immunity Kurangnya edukasi pada akibat Covid-
masyarakat 19 lebih
banyak pada
kelompok
umur lansia.
Kalimat berita terlalu
Kurangnya minat pada c. Level PPKM
persuasif dan memaksa
lansia untuk vaksin daerah akan
Lansia tidak memverifikasi semakin
kebenaran informasi meningkat
Lansia mudah
terprovokasi

Skills Suppliers
D. DAMPAK YANG AKAN TERJADI JIKA TIDAK DICEGAH
1. Meningkatnya kasus Covid-19
Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh
seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus
penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19
adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini.
Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin
ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi
akibat COVID-19. Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong
terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Jika masyarakat tidak
melakukan vaksinasi maka herd immunity akan menurun dan kasus Covid-19
semakin meningkat yang akhirnya menyebabkan pandemi menjadi lebih
Panjang.
2. Persentase kematian akibat Covid-19 lebih banyak pada kelompok umur lansia.
3. Level PPKM daerah akan semakin meningkat.

E. REKOMENDASI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH


1. Koordinasi lintas sektor antara kominfo, dinkes, dan institusi atau Lembaga
terkait lainnya untuk terus mengkampanyekan kewaspadaan terhadap berita
hoax vaksinasi booster bagi lansia.
2. Membentuk satgas Covid-19 yang ditujukan khusus untuk memberikan informasi
tentang vaksin booster bagi lansia yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
3. Sebagai ASN yang peduli pada lingkungan sekitar kita dapat turut memutus mata
rantai penyebaran hoax di masyarakat, menyebarkan berita yang akurat dan
bermanfaat, serta membantu pemerintah menuntaskan pandemi.
4. Melakukan kegiatan vaksinasi secara door to door dengan didampingi para tokoh
masyarakat.
5. Menjadikan sertifikat vaksin salah satu syarat untuk kegiatan adminitrasi.
6. Meningkatkan peran anggota keluarga dalam memberikan informasi, penjelasan
dan support sangat dibutuhkan agar vaksinasi Covid-19 pada lansia dapat
terlaksana dengan baik, sehingga herd immunity dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai