Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KERAGUAN MELAKUKAN

VAKSINASI COVID-19 PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KECAMATAN


KEPANJEN, MALANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:
Yunike Afina Susana
NIM: 185070201111012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan
Covid-19 per tanggal 13 Oktober 2020, dari total kasus yang terkonfirmasi
positif Covid-19, sebanyak 1.488 pasien tercatat memiliki penyakit komorbid.
Di mana presentase terbanyak terdapat pada penyakit hipertensi sebesar
50,5%. Pasien dengan komorbid kardiovaskular seperti hipertensi lebih
berisiko untuk mengalami manifestasi lebih berat jika terinfeksi SARS-CoV-2
dan berkontribusi terhadap sebagian besar kasus kematian pada Covid-19.
Sebuah studi di Tiongkok terhadap 44.672 pasien terkonfirmasi Covid-19
melaporkan bahwa 12,8% pasien memiliki riwayat hipertensi dengan case
fatality rate (CFR) sebesar 6% (Surveillances, 2020).
Peningkatan ekspresi ACE-2 yang menyebabkan tingginya kerentanan
terhadap infeksi SARS-CoV-2, terjadi pada penderita hipertensi yang
menderita Covid-19. Peningkatan terjadi pada pengobatan dengan
angiotensin II receptor blocker (ARB) dan angiotensin-converting enzyme
inhibitor (ACEi) yang digunakan. Secara teori, kedua obat dapat berujung
pada perburukan dan keparahan infeksi SARS-CoV-2 akibat peningkatan
ikatan virus dengan sel target yang memanfaatkan ACE-2 (Rahayu et al.,
2021). Namun dalam sebuah penelitian di Hubei, hasil secara konsisten
menunjukkan risiko kematian Covid-19 yang lebih rendah pada pasien yang
menerima ACEi dan ARB dibandingkan mereka yang tidak menerimanya
(Zhang et al., 2020). Penelitian yang sama juga dilakukan di New York
dengan hasil menunjukkan tidak adanya hubungan penggunaan obat ACEi
dan ARB terhadap tingkat keparahan Covid-19 (Reynolds et al., 2020).
Sampai saat ini, obat ACE inhibitor dan ARB tetap direkomendasikan untuk
pasien hipertensi sebab belum ditemukannya bukti yang jelas bahwa obat-
obat ini dapat memperparah pasien Covid-19 (Prahasanti & Utama, 2020).
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan kebijakan sebagai
upaya pencegahan penyebaran virus ini dengan membatasi aktivitas di
ruang publik secara langsung. Kebijakan ini merupakan bentuk implementasi
dari UU No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan (Yunus & Rezki,
2020). Selain penerapan protokol kesehatan, perlu dilakukannya intervensi
lain yang dapat memutuskan rantai penularan penyakit yaitu dengan upaya
vaksinasi. PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National
Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and
BioNTech dan vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd, merupakan jenis vaksin
yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/9860/2020 (Mufidah & Tejomurti, 2021). Lansia,
pelayan publik, dan pelayanan medis merupakan kelompok prioritas
penerima vaksin yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/MENKES/12757/2020 (Valerisha &
Putra, 2020). Penetapan kebijakan ini menyebabkan timbulnya beberapa
respon dari masyarakat, terutama keraguan terhadap vaksinasi Covid-19.
Keyakinan berperan sebagai dasar dalam seseorang untuk bertindak.
Keyakinan akan membimbing seseorang dan membentuk tindakannya
dalam berperilaku. Sedangkan keraguan adalah keadaan di mana
seseorang merasa gelisah dan tidak puas terhadap proposisi. Keraguan
menunjukkan suatu sikap yang mempertanyakan dan menyatakan
ketidaksediaan untuk menerima proposisi (Rifai, 2019). Keragu-raguan
vaksin mengacu pada keterlambatan penerimaan atau penolakan terhadap
vaksin, meskipun tersedianya layanan vaksin (MacDonald & SAGE Working
Group on Vaccine Hesitancy, 2015). Merebaknya informasi yang tidak benar
mengenai vaksin Covid-19 menyebabkan masyarakat ragu dan takut untuk
mengikuti program vaksinasi yang ada. Keraguan ini muncul ketika
masyarakat tidak mengetahui efek samping dari vaksin, tingkat
keamanannya dan vaksin yang masih baru sehingga beredar isu bahwa
vaksin belum cukup matang diteliti (Rahmawati & Ningsih, 2020).
The 3Cs Model merupakan faktor determinan yang mempengaruhi
keraguan vaksinasi, di mana faktor pertama yaitu confidence (kepercayaan)
didefinisikan sebagai sikap percaya pada 1) efektivitas dan keamanan suatu
vaksin; 2) suatu layanan yang menyediakan vaksin dan 3) pembuat
kebijakan dalam memutuskan pemilihan vaksin. Faktor yang kedua yaitu
complacency (kepuasan) muncul ketika seseorang merasa rendahnya risiko
dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan menganggap vaksinasi
sebagai tindakan pencegahan yang tidak diperlukan. Faktor ketiga yaitu
convenience (kemudahan) dapat diukur dengan ketersediaan fisik,
keterjangkauan dan kesediaan untuk membayar, aksesibilitas geografis,
pemahaman akan vaksin serta daya tarik dari pelayanan imunisasi (Larson
et al., 2014).
Pada survei yang dilakukan oleh Kemenkes di tahun 2020,
menunjukkan keraguan muncul pada masyarakat dari rasa takut akan jarum
suntik dan efek samping yang pernah dirasakan setelah diimunisasi. Proses
uji klinis vaksin dan keamanannya juga sering dipertanyakan. Banyak
responden yang tidak percaya bahwa Covid-19 nyata ataupun
kemungkinannya untuk menular dan mengancam kesehatan masyarakat.
Beberapa responden menyatakan bahwa pandemi adalah produk
propraganda, konspirasi, hoaks, dan/atau upaya sengaja untuk menebar
ketakutan melalui media untuk mendapatkan keuntungan (Kemenkes, 2020).
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak
seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif
terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala
informasi dan data sekadar berkemampuan untuk menginformasikan atau
bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan atau ranah kognitif
merupakan domain yang berkemampuan dalam mengarahkan tindakan
seseorang (Suraningsih et al., 2020).
Pada survei daring yang berlangsung dari tanggal 19 sampai 30
September 2020 (n=112.888), sekitar 26% responden mengaku belum
pernah mendengar rencana Pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi
Covid-19 secara nasional. Tingkat pengetahuan terkait vaksin yang paling
rendah umumnya ditemukan pada responden dengan penghasilan yang
rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya akses ke informasi yang
dimiliki responden dengan status ekonomi rendah. Sebanyak 27%
responden menyatakan ragu dengan rencana Pemerintah untuk
mendistribusikan vaksin Covid-19. Survei pada alasan penolakan vaksin
Covid-19 (n=16.686) paling umum adalah terkait dengan keamanan vaksin
(30%); keraguan terhadap efektivitas vaksin (22%); ketidakpercayaan
terhadap vaksin (13%); kekhawatiran adanya efek samping seperti demam
dan nyeri (12%); dan alasan keagamaan (8%) (Kemenkes, 2020).
Melihat fenomena di atas, Covid-19 merupakan masalah kesehatan
yang sangat penting untuk diperhatikan. Pengetahuan dalam hal ini berperan
penting dalam mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Diduga tingkat
pengetahuan tentang vaksinasi Covid-19 akan mempengaruhi keraguan
dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19 pada penderita hipertensi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasar dari latar belakang di atas, dapat ditetapkan rumusan masalah
penelitian “Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
keraguan melakukan vaksinasi covid-19 pada penderita di Kecamatan
Kepanjen, Malang”?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui adanya hubungan antara antara tingkat
pengetahuan dengan keraguan melakukan vaksinasi covid-19 pada
penderita di Kecamatan Kepanjen, Malang.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan akan vaksinasi
Covid-19 pada masyarakat dengan penyakit hipertensi di
Kecamatan Kepanjen, Malang.
2. Mengidentifikasi gambaran keraguan akan vaksinasi Covid-19
pada masyarakat dengan penyakit hipertensi di Kecamatan
Kepanjen, Malang.
1.4. Manfaat Akademik
1.4.1. Bagi Peneliti
Proses penelitian berguna bagi peneliti untuk menambah
wawasan mengenai gambaran tingkat pengetahuan dengan
keraguan melakukan vaksinasi covid-19 pada penderita di
Kecamatan Kepanjen, Malang.
1.4.2. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
peneliti lain yang akan meneliti tentang hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan keraguan melakukan vaksinasi covid-19 pada
penderita di Kecamatan Kepanjen, Malang.
1.5. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau
gambaran mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
keraguan melakukan vaksinasi covid-19 pada penderita di Kecamatan
Kepanjen, Malang.
DAFTAR PUSTAKA

Larson, H. J., Jarrett, C., Eckersberger, E., Smith, D. M. D., & Paterson, P.

(2014). Understanding vaccine hesitancy around vaccines and

vaccination from a global perspective: A systematic review of published

literature, 2007–2012. Vaccine, 32(19), 2150–2159.

https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2014.01.081

MacDonald, N. E. & SAGE Working Group on Vaccine Hesitancy. (2015).

Vaccine hesitancy: Definition, scope and determinants. Vaccine, 33(34),

4161–4164. https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2015.04.036

Mufidah, L., & Tejomurti, K. (2021). ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN

PENGADAAN VAKSIN DALAM PENANGANAN CORONAVIRUS

DISEASE 2019 (COVID-19)[A Legal Analysis of the Implementation of

Vaccine Procurement in Managing the Coronavirus Disease 19 (Covid-

19)]. Law Review, 270–299.

Prahasanti, K., & Utama, M. R. (2020). Pengaruh Komorbid Hipertensi Terhadap

Severitas Pasien Yang Terinfeksi Covid 19. Jurnal Implementa Husada,

1(2), 136–151.

Rahayu, L. A. D., Admiyanti, J. C., Khalda, Y. I., Ahda, F. R., Agistany, N. F. F.,

Setiawati, S., Shofiyanti, N. I., & Warnaini, C. (2021). HIPERTENSI,

DIABETES MELLITUS, DAN OBESITAS SEBAGAI FAKTOR

KOMORBIDITAS UTAMA TERHADAP MORTALITAS PASIEN COVID-

19: SEBUAH STUDI LITERATUR. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Kedokteran Indonesia, 9(1), 90–97.

Rahmawati, L., & Ningsih, M. P. (2020). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN

DAN SIKAP TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI


DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT-

HB-HIB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA KOTA

PADANG. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 7(1), 209–220.

Reynolds, H. R., Adhikari, S., Pulgarin, C., Troxel, A. B., Iturrate, E., Johnson, S.

B., Hausvater, A., Newman, J. D., Berger, J. S., & Bangalore, S. (2020).

Renin–angiotensin–aldosterone system inhibitors and risk of Covid-19.

New England Journal of Medicine, 382(25), 2441–2448.

Rifai, A. S. (2019). KEBENARAN DAN KERAGUAN DALAM STUDI KEISLAMAN

(TELAAH PEMIKIRAN CHARLES SANDER PEIRCE DALAM BUKU

CONTEMPORARY ANALYTIC PHILOSHOPHY). Jurnal Penelitian

Agama, 20(1), 95–109. https://doi.org/10.24090/jpa.v20i1.2019.pp95-109

Suraningsih, N., Puspita, M. I., & Fatmayanti, H. (2020). HUBUNGAN TINGKAT

PENGETAHUAN TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA BARU PADA

BAHAYA RADIASI SINAR-X (DI PEMBELAJARAN LABORATORIUM

PRODI D III TEKNIK RONTGEN STIKES WIDYA HUSADA

SEMARANG). Health Care Media, 4(2), 59–62.

Survei penerimaan vaksin COVID-19 di Indonesia. (n.d.). Retrieved July 27,

2021, from

https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/laporan/survei-

penerimaan-vaksin-covid-19-di-indonesia

Surveillances, V. (2020). The epidemiological characteristics of an outbreak of

2019 novel coronavirus diseases (COVID-19)—China, 2020. China CDC

Weekly, 2(8), 113–122.

Valerisha, A., & Putra, M. A. (2020). Pandemi Global COVID-19 dan

Problematika Negara-Bangsa: Transparansi Data Sebagai Vaksin Socio-

digital? Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 131–137.


Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai

antisipasi penyebaran corona virus Covid-19. Salam: Jurnal Sosial Dan

Budaya Syar-i, 7(3), 227–238.

Zhang, P., Zhu, L., Cai, J., Lei, F., Qin, J.-J., Xie, J., Liu, Y.-M., Zhao, Y.-C.,

Huang, X., & Lin, L. (2020). Association of inpatient use of angiotensin-

converting enzyme inhibitors and angiotensin II receptor blockers with

mortality among patients with hypertension hospitalized with COVID-19.

Circulation Research, 126(12), 1671–1681.

Anda mungkin juga menyukai