Anda di halaman 1dari 4

KURANGNYA PENGETAHUAN MEMBUAT KECEMASAN MENGENAI

VAKSINASI COVID 19

NURSITA WIDYA HERYAWATI

KELOMPOK 1

ALIH JALUR S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


Kurangnya Pengetahuan Membuat Kecemasan Mengenai Vaksinasi Covid 19

Semenjak akhir tahun 2019 dunia di hebohkan oleh virus baru yang berasal dari
China. Virus tersebut dikatakan cukup berbahaya dan penyebaranya begitu cepat. Virus ini
dapat menyebar melalui droplet penderita COVID-19 yang menempel di berbagai tempat
umum yang tidak sengaja disentuh oleh orang yang kondisi tubuhnya sedang tidak sehat atau
sistem imun nya lemah.
Penyebaran virus ini sangatlah cepat dan mudah hingga memakan banyak korban di
dunia. Khususnya di Indonesia, situasi yang mengancam ini menyebabkan pemerintah
Indonesia harus melakukan kebijakan lockdown dan PSBB. Laju penularan virus harus
ditekan dengan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin yaitu menggunakan masker,
rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak. Kemudian melakukan testing, tracing, dan isolasi
mandiri. Testing dilakukan untuk mengindentifikasi masyarakat yang diduga terkonfirmasi
positif Covid 19 (Anindita, K. dikutip dalam Rochani, 2021).
Menurut artikel suara.com bahwa pemerintah Indonesia disebut telah membuat peta
jalan untuk vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,
menyebutkan bahwa rencana vaksinasi di Indonesia akan dilakukan dalam dua periode. Hal
tersebut sudah dikonsutasikan kepada Indonesian Technical Advisory Group on
Immunization (ITAGI) yang bertugas memberikan nasehat atau advice kepada Menteri
Kesehatan. Periode pertama akan dimulai pada Januari sampai dengan April 2021. Fundrika,
B.A.(2021).
Vaksinasi dianggap sebagai intervensi yang paling membutuhkan banyak waktu
(Chakratborty, 2020) dan ratusan lembaga global terlibat dalam kecepatan pengembangan
vaksin (Habersaat,2020). Keragu raguan vaksin meningkat, bervariasi diberbagai negara, dan
dikaitkan dengan pandangan dunia konspirasi (Hornsey, Harris, & Fielding, 2018). Keragu-
raguan dapat berdampak tidak baik bagi individu ( resiko besar terkena penyakit) dan
berpotensi penularan yang lebih luas bagi komunitas. Pertanyaan- pertanyaan seperti itu
menjadikkan masyarakat cemas terhadap vaksinasi Covid 19 ini. Seiring berjalanya waktu
ditemukan banyak sekali informasi tentang Covid 19. Informasi beredar tercampur mulai dari
informasi yang bersifat hoax dengan informasi yang resmi dan akurat.keadaan ini memicu
dari berbagai kalangan bahkan menjadi reaktif dan negatif dengan banyaknya melakukan hal
yang merugikan seperti menimbun alat kesehatan. Situasi ini semakin memicu munculnya
peroalan kesehatan jiwa (Zulva,2020).
Munculnya kabar yang memaparkan Covi 19 sebagai penyebab kematian yang tinggi
akhirnya membuat masyarakat mengalami kecemasan yang meiningkat. Kecemasan
merupakan sebuah perasaan gugup atau gelisah terhadap situasi tertentu. Ramaiah,.S. (2003)
mengatakan kecemasan adalah hasil proses psikolog dan fisiologi dalam tubuh manusia.
Kecemasan adalah reaksi terhadap bahaya yang sesungguhnya yang mungkin menimbukan
bencana. Informasi mengenai pandemik covid 19 serta vaksin akan memperngaruhi
kecemasan masyarakat. Kecemasan masyarakat tentu akan berpengaruh terhadap penurunan
imunitas seseorang serta penerimaan seseorang terhadap vaksin covid 19. Disisi lain,
penurunan imunitas akan meningkatkan seseorang terpapar virus corona.
Dalam penelitian Putri,.K.E.dk (2021) meunjukkan kesediaan masyarakat untuk
dilakukan vaksinasi sebesar 81,2% dan yang tidak mau untuk di vaksin 18,8%. Informasi
akurat yang diterima masyarakat dari sumber terpercaya seperti informasi diberikan dari
pemerintah dan meningkatkan kesediaan untuk dilakukan vaksin oleh masyarakat. Selain itu,
bahwa adanya paparan informasi terkait covid 19 secara berbeda yang diterima oleh
masyarakat berhubungan dengan kecemasan. Informasi yang diperoleh oleh masyarakat akan
mempengaruhi tingkat kecemasan terkait Covid 19 (Liu, Zhang, & Huang, 2020). Sedangkan
kecemasan berhubungan dengan vaksinasi disebabkan oleh efek samping yang mungkin
mucul setelah vaksin (Bendau, 2021)
Dari berbagai masalah kecemasan masyarakat yang menjadi faktor utama adalah
kurangnya pengetahuan dan informasi yang akurat, masyarakat menyatakan diri cemas/
khawatir untuk di vaksin dan kesediaan dilakukan vaksinasi berhubungan dengann
kecemasan. Selain itu pengetahuan masyarakat juga berhubungan dengan kesediaan untuk
divaksin.
DAFTAR PUSTAKA

Bendau, A,. Plag, J., Petzold,M. B,. & Strohle, A. (2021) COVID-19 vaccine hesitancy and
Reported Incidence, Knowledge, dan Behaviour Among US Adults. JAMA network
open, 3(6), e2012403.

Rahayu R, N., & Sensusiyati. 2021. Vaksin Covid19 di Indonesia: Anilisis berita Hoax
Jurnal Ekonomi,Sosial & humaniora, Vol 2 No. 7

Ramaiah,. S (2003). Bagaimana Mengatasi Penyebab Kecemasan. Jakarta : Pustaka Populer


Obor
Zulva, T.N.I (2020). Covid -19 dan Kecenderungan Psikosomatis. J. Chen. Inf. Model, 1-4

Anda mungkin juga menyukai