Anda di halaman 1dari 3

“AYO PARA LANSIA SEGERA VAKSINASI COVID-19 BIAR

TUBUH SELALU SEHAT “

Disusun oleh:

Rantiningsih sumarni
20211050016

Perseptor :
Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep.,Sp.Jiwa.,Ph. D

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2022
“AYO PARA LANSIA SEGERA VAKSINASI COVID-19 BIAR TUBUH SELALU SEHAT “

LANSIA MELAWAN COVID|SAYANGI LANSIA|AYO LAWAN COVID

PENGANTAR
Jumlah kasus Covid-19 secara global terus meningkat sejak pertama kali dilaporkan. Menurut
data yang di rilis WHO (2021) peningkatan kasus per 14 November 2021 mencapai 251.788.329 kasus,
dengan kasus kematian 5.077.907. Berbagai cara untuk mengurangi penularan Covid-19 mulai dari cuci
tangan dari air mengalir, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak hingga pembatasan
kegiatan. Pemerintah mulai mengencar program vaksinasi karena vaksin dianggap kunci utama untuk
mengatasi pandemi Covid-19 (Sigalingging & Sherlly, 2021). Sasaran utama pemerintah adalah lansia
karena kelompok lansia yang cukup rentan tertular penyakit dan sebagaian besar kematian Covid-19
terjadi pada usia 60 tahun keatas (Harianja & Eryando, 2021).
Kelompok lansia menjadi salah satu sasaran utama program pemerintah ternyata belum
memenuhi target dari 21.553.118 yang baru vaksinasi pertama baru sekitar 10.849.366 (50,34%) dan
vaksin ke dua baru sekitar 6.814.315 (31,62 %) (Kementrian Kesehatan RI, 2021). Banyaknya alasan
diungkapkan lansia kenapa tidak mau vaksinasi diantaranya : 1) kurangnya sosialisasi program vaksinasi
untuk lansia, 2) keraguan akan efektifitas vaksinasi, 3) keterbatasan fisik lansia untuk datang ke tempat
vaksinasi, dan 4) kendala finansial, (Kemenkes, 2021).

Sasaran
Keluarga, Tenaga kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarni & Tantri (2022) lansia enggan melakukan
vaksinasi dikarenakan lansia masih mengganggap Covid-19 adalah penyakit biasa saja serta lansia itu
ragu melakukan vaksinasi dari efek samping vaksin serta penyakit komorbid yang dimiliki. Lansia yang
mengganggap penyakit Covid-19 penyakit biasa dan tidak merasa khwatir akan adanya Covid-19
dikarenakan kurangnya sumber informasi yang didapat oleh lansia. Menurut penelitian Zhong et al,
(2020) tenaga kesehatan adalah sumber informasi yang paling diandalkan oleh masyarakat, tetapi
masyarakat kesulitan untuk mendapat informasi yang yang valid dan konsisten sehingga menjadikan
keraguan dalam masyarakt untuk vaksin, jika sumber informasi yang didapatkan selalu jelas, valid dan
konsisten diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat terutama kelompok lansia untuk
mengikuti program vaksinasi.
Hambatan lansia enggan melakukan vaksinasi dikarenakan takut efek samping dan takut terjadi
komplikasi karena memiliki penyakit komorbid. Padahal menurut (Sigalingging & Sherlly, 2021) bahwa
pemberian vaksinasi pada lansia dapat memberikan kekebalan terhadap tubuh dan mencegah terjadinya
penularan.
Sesuai yang dianjurkan pemerintah melalui surat edar dengan no HK.02.02/I/368/2021tentang
pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok lansia dan penyintas Covid-19 bahwa lansia yang memiliki
penyakit komorbid juga dapat melakukan vaksinasi dengan memperhatikan keadaaan lansia antar lain :

a. Pada kelompok lansia vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan interval 28 hari, sementara untuk
lansia dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, vaksin dapat diberikan jika tekanan darah
dibawah 180/110mmHG.
b. Lansia dengan penyakit penyerta diabetes, vaksin dapat diberikan sepanjang tidak ada komplikasi
akut
c. Lansia dengan komorbid penyintas kanker dapat diberikan vaksin Covid-19.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwasa lansia enggan melakukan vaksinasi dikarenakan kurang
informasi yang jelas, valid dan konsisten ditambah banyaknya informasi dan berita yang tidak jelas
mengenai vaksin Covid-19 sehingga diperlukan pentingnya sosialisasi tentang vaksin Covid-19 yang
harus dilakukan secara konsisten dari pusat hingga tingkat desa, peningkatan promosi melalui media baik
secara digital maupun media promosi secara konvesional dengan cara membuat spanduk, baliho dan
leaflet hingga kepelosok desa, guna mendukung program pemerintah dalam menyukseskan program
vaksinasi sehingga diharapakan lansia tidak perlu takut melakukan vaksinasi karena vaksinasi aman dan
baik untuk kesehatan diri lansia.

“Jadi tunggu apalagi mari para lansia untuk segera vaksin agar tubuh sehat dan mejadi kebal
terhadap Covid-19 “

---Sekian Salam Sehat---

Daftar Pustaka

Harianja, R. R., & Eryando, T. (2021). PERSEPSI KELOMPOK LANSIA TERHADAP KESEDIAAN
MENERIMA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH RURAL INDONESIA. PREPOTIF:
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 775-783.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(Covid-19) Rev.V. Revisi V. . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kesehatan, K., & Who, D. (2020). Survei Penerimaan Vaksin COVID-19 di
Indonesia.https://covid19.go.id/storage/app/media/Hasil%20Kajian/2020/November/vaccine-
acceptance-survey-id-12-11-2020final.pdf
Sigalingging, I. M., & Sherlly, M. (2021). PEMBENTUKAN PERSEPSI LANSIA TENTANG
VAKSINASI COVID-19 DI KABUPATEN MERAUKE. JURNAL SIGNAL, 9(2), 227-235.
Sumarni, R., & Sutantri, S. The Perception and Participation of the Elderly in the COVID-19 Vaccination
Program: Literature Review. International Journal of Health Sciences, (IV), 259-266.
WHO. (2021). Coronavirus disease (COVID-19) outbreak situation 14 November 2021. Coronavirus
disease (COVID-19) pandemic. Available at: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
coronavirus-2019.

Publish : Yogyakampus.com

Anda mungkin juga menyukai