PENDAHULUAN
Covid-19 saat ini menjadi masalah yang serius di seluruh dunia, dan jumlah
kasusnya meningkat setiap hari. Menyerang semua orang, tanpa memandang usia atau
jenis kelamin, dianggap sebagai pandemi global. Kasus COVID-19 kian menyebar dan
membuat World Health Organization (WHO) mengumumkan secara resmi bahwa
adanya peningkatan status dari epidemi ke pandemi pada tanggal 11 maret 2020.
Penetapan pandemi sendiri mempertimbangkan apabila suatu penyakit bersifat menular
dan menyebar kebanyak wilayah atau negara (Abdillah 2020-14).
Indonesia adalah salah satu negara yang terkonfirmasi COVID-19. Pada 2 maret
2020, Indonesia melaporkan 2 kasus terkonfirmasi COVID-19. Berawal dari kasus
tersebut, jumlah kasus masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus corona semakin
bertambah setiap harinya, sampai dengan tanggal 13 juli 2021, kasus COVID-19 di
indonesia sudah mencapai 2.615.529 kasus konfirmasi dengan jumlah kematian akibat
COVID-19 adalah sebesar 68.219 kasus (2,6%). Indonesia merupakan negara dengan
tingkat kasus konfirmasi tertinggi di Asia Tenggara (Kemenkes RI, 2020b).
1
Kasus COVID-19 yang kian hari kian meningkat membuat pemerintah indonesia
harus menerapkan berbagai upaya untuk menekan jumlah kasus positif COVID-19 di
indonesia salah satunya adalah dengan upaya preventif berupa kebijakan vaksinasi.
Vaksinasi merupakan harapan terbaik untuk menekan penularan virus corona
(Makarim,2021). Vaksinasi di istilahkan sebagai upaya pemberian vaksin kepada
spesimen yang dapat merangsang terbentuknya sebuah sistem imunitas dalam tubuh
dimana jika vaksinasi dilakukan secara massal kepada masyarakat, maka dapat
terbentuknya kekebalan imun masyarakat kelompok atau herd immunity (Rahman,2021-
82). Jika membiarkan herd immunity terjadi secara alami, maka akan membutuhkan
waktu yang amat lama dan tentu saja akan menimbulkan banyak korban jiwa. Maka
WHO dan pakar kesehatan global lainnya menargetkan herd immunity melalui vaksinasi.
Soumya Swaminathan, Ketua ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
dibutuhkan setidaknnya 60 hingga 70% dari populasi untuk membentuk herd immunity
agar benar-benar bisa memutuskan penularan (Makarim,2021).
2
kewajiban seluruh warga Negara untuk mewujudkan kesehatan masyarakat. Namun
sejumlah aktivis pada bidang Hak Asasi Manusia tegas menyatakan bahwa menolak
vaksin adalah hak asasi rakyat.2
Selain itu masyarakat juga mempertanyakan efikasi dan efektivitas dari vaksin
COVID-19 tersebut dengan dalih seperti tidak efektif, isu konspirasi, menimbulkan efek
samping termasuk aspek kehalalannya telah dinyatakan suci dan halal oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI).3
Masih banyak masyarakat yang meremehkan virus corona dan tidak menerapkan
protokol kesehatan sesuai aturan yang dibuat oleh pemerintah, sehingga resiko penularan
COVID-19 semakin meningkat. Oleh sebab itu, tidak hanya perlu melakukan intervensi
dalam pelaksanaan prosedur kesehatan, tetapi juga perlu segera dilakukan tibdakan
intervensi lain yang efektif untuk memutuskan penyebaran penyakit, yaitu melalui upaya
Vaksinasi (Kemenkes RI Dirjen P2P, 2020). Vaksin tidak hanya melindungi mereka
2
Law Justice,”Natalius Pigai: Menolak Vaksin Adalah Hak Asasi Rakyat!”,2021, Dikutip dari laman
https://www.law-justice.co
3
Majelis Ulama Indonesia., “Komisi Fatwa MUI Pusat Menetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac
Halal Dan Suci”,2021, dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia, https://mui.or.id
3
yang melakukan vaksinasi namun juga melindungi masyarakat luas dengan mengurangi
penyebaran penyakit dalam populasi. Pengembangan vaksin yang aman dan efektif
sangat penting dilakukan karena diharapkan dapat menghentikan penyebaran dan
mencegah penyebaran penyakit di masa mendatang. Selain itu, karena virus menyebar
dengan sangat cepat maka diperlukan vaksin yang dapat diterapkan dalam waktu singkat
sehingga dapat meminimalisir dampaknya (Sari IP,2020).
4
Grafik Perkembangan Kasus Kumulatif Virus Corona Di Kabupaten Aceh Selatan
Sumber m.andrafarm.Com.
5
Komunikasi yang membahas tentang persepsi tentunya juga akan mengkaji
dalam hal psikologi. Pada dasarnya bahwa menurut Fisher ( Permadi, 2018:525)
psikologi melihat pada perilaku individu komunikan. Fisher menyebut empat ciri
psikologi pada komunikasi, yaitu:(1) Penerimaan stimuli secara indrawi, (2) Proses yang
mengentarai stimuli dan respon,(3) Prediksi respond an (4) peneguhan respon.
6
meliputi hal-hal berikut: (1) informative, (2) persuasive, (3) entertainment. Sedangkan
tujuan komunikasi yang bersifat spesifik sebagai berikut: suatu kondisi yang tidak
kontraktif secara logika, Berpusat pada prilaku yang diekpresikan dalam pengertian
perilaku manusia, cukup relavan bagi kita untuk dapat menghubungkannya dengan
prilaku komunikasi yang actual, Konsten dengan cara orang-orang berkomunikasi. Dari
pengertian komunikasi secara umum dan spesifik, dapat disimpulkan bahwa tujuan
komunikasi pada hakekatnya adalah mencapai pengertian bersama antara komunikator
dengan komunikan.
7
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan
masukan sebagai bahan kajian dalam program peningkatan mutu pelayanan terutama
untuk menambah informasi mengenai pemahaman kepada masyarakat tentang vaksin
COVID-19.
2. Manfaat Praktif
Manfaat Praktif dari penelitian ini adalah untuk menampilkan gambaran kepada
masyarakat, pemerintah, dan stakeholders lainnya terhadap sumber informasi serta
pengetahuan yang dapat menambah wawasan tentang pemahaman masyarakat terhadap
vaksin COVID-19 di Kecamatan Meukek Kabupateh Aceh Selatan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Salma (2021) persepsi masyarakat pemerintah terhadap persepsi
mengenai penangganan masyarakat berdasarkan data
sampah di kabupaten hasil uji menunnjukkan variable
bandung x yaitu komunikasi pemerintah
tersebut berpengaruh terhadap
persepsi. Adapun besarnya
pengaruh komunikasi
pemerintah (X) terdapat persepsi
masyarakat (Y) mengenai
penangganan sampah
dikabupaten bandung
berdasarkan hasil uji sebesar
61,4% dan sisanya di pengaruhi
dari factor lain.
4 Zisi lioni Persepsi masyarakat Hasil analisis menunjukkan
argista terhadap vaksin COVID- bahwa terdapat hubungan yang
(2021) 19 di Sumatera barat segnifikan antara pengetahuan
mengenai vaksin covid-19,
kesediaan untuk di vaksin, status
pendidikan dan status
pernikahan dengan persepsi
masyarakat terhadap vaksin
covid-19 di sumatera selatan.
Sedangkan untuk umur, jenis
kelamin,tradisi, pekerjaan,
keamanan vaksin, status
ekonomi, riwayat penyakit tidak
menular dan riwayat covid-19
tidak terdapat hubungan dengan
persepsi masyarakat terhadap
10
vaksin covid-19 di sumatera
selatan.
Dari beberapa hasl penelitian diatas terdapat kesamaan dan perbedaan dengan
penelitian penulis yaitu sebagai berikut:
11
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatimah dkk (2021)
12
2.2 Kerangka Teori
sebagai aktor yang memerankan peran utama dalam persoalan kebijakan yang
dibuat untuk masyarakat. Komunikasi merupakan elemen penting dalam organisasi
pemerintah. Komunikasi dianggap sebagai jantung sebuah organisasi. Tanpa adanya
komunikasi dalam suatu organisasi, maka tidak aka nada kehidupan atau aktivitas yang
bisa kita lakukan dengan baik. Komunikasi pemerintah memiliki dua bentuk yaitu
komunikasi pemerintah internal dan komunikasi pemerintah eksternal. Komunikasi
pemrintah internal lebih merupakan komunikasi untuk hubungan dalam soal pekerjaan
karena didalamnya terdiri dari seluruh aparatur pemerintah (Siti Fatimah dkk 2021).
13
informasiagar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umunya komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
(Iswahyudi, 2017).
Komunikasi menurut Berlo dikutip oleh (Hasan, 2010) bahwa dalam bukunya
communication process mengemukakan komunikasi sebagai “suasana yang penuh
keberhasilan jika penerima pesan memiliki makna yang sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber atau komunikator”. Sedangkan Myers & Myers, (1982:XV)
mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi sebagai “titik pusat kekuatan yang
menyatukan di antara yang berbeda sehingga terjadi koordinasi antara orang-orang dan
karenanya mereka akan bergerak pada suatu tindakan yang terorganisir”.
14
Aparatur pemerintah harus mampu mengomunikasikan setiap yang ingin
disampaikan berkenaan dengan pemerintahan. Seluruh aparatur sipil Negara
harusmemahami karakteristik komunikasi pemerintahan antara lain menyadari
pentingnya komunikasi, memiliki komitmen pada komunikasi dua arah. Penekanan pada
bentuk komunikasi tatap muka, memperlakukan komunikasi sebagai proses
berkelanjutan, transparansi dan keterbukaan menjadi tujuan bersama dalam mencapai
visi,misi, program dan strategi. Perkembangan teknologi telah mengubah persepsi
tentang pendayagunaan teknologi informasi. Teknologi informasi penting untuk
mendukung terlaksananya komunikasi pemerintahan yang efektif, efesien, berkeadilan,
dan akuntabel serta memungkinkan banyak layanan dilakukan tanpa terkait ruang dan
waktu ; mampu menebus sekat-sekat organisasi; sebagai kumpulan system informasi
untuk mengelola data dan informasi. (Tasik, 2020).
15
strategi perencanaan komunikasi dapat dijalankan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
2.2.2 Persepsi
1. pengertian persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh suatu penginderaan yaitu
merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
resetornya. Untuk lebih memahami persepsi berikut adalah beberapa defenisi persepsi
menurut pakar psikologi antara lain sebagai berikut:
4
Pitus APartanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah popular (Surabaya:2001), hal. 591
5
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengentar Psikologi, (Jakarta:1976),hal. 39.
16
Psikologi social dapat menjelaskan bagaimana staf tidak resmi dapat menentukan
keputusan dalam kebijaksanaan pelayanan dan kenegaraan, bagaimana sikap (attitude)
dan harapan (expectation) masyarakat dapat melahirkan tindakan-tindakan serta tingkah
laku yang berpegang teguh pada tuntutan-tuntutan social (conformity), bagaimana
motivasi kerja dapat ditingkatkan sehingga memperbanyak produksi kerja melalui
penanaman penghargaan terhadap waktu dan usaha.
17
kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut. Sebagai
contoh dapat dilihat bagaimana seseorang yang tidak dapat melihat, akan lebih banyak
menggunakan imajinasinya dalam membentuk sebuah persepsi atas objek yang
dipegang, diraba, dicium.
Dari defenisi tersebut dapat kita lihat bahwa persepsi merupakan suatu proses
mengenali dan mengetahui objek atau kejadian berdasarkan pengalaman yang di peroleh
dengan bantuan indrawi dan melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman
terhadap satu peristiwa atau objek.
Dalam melakukan hal itu ada beberapa prinsip persepsi yang perlu diketahui:
pertama persepsi yakni selectivity (penseleksian stimulus). Mengapa kita harus
melakukan seleksi, ketika sedang mempersepsikan keadaan sekeliling? Merupakan
sesuatu hal tidak mungkin menampung (melihat,mendengar,merasakan,membaui dan
mencicipi) segala rangsangan yang ada di sekeliling kita. Agar bisa mempersepsikan
dengan baik maka individu harus melakukan seleksi rangsangan sehingga perhatiannya
hanya tertuju pada elemen rangsangan tertentu saja.10
10
Sugeng Sejati, Psikologi Social Suatu Pengantar (Yogyakarta:2012), Hal. 74-75.
18
2.3 Defenisi Operasional Konsep
a. Perencanaan
19
Perencanaan meliputi pemetaan sasaran, ketersediaan tenaga pelaksana,
fasilitas pelayanan kesehatan, jadwal pelaksanaan, jumlah, jenis jadwal
Vaksin COVID-19, dan logistic lainnya.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan meliputi ketersediaan tenaga pelaksana, tempat, vaksin COVID-
19, standar operasional prosedur, sarana rantai dingin, manajemen logistic,
alat pelindung diri, manajemen limbah, dan pencatatan dan pelaporan.
c. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pasca
pelaksanaan, termasuk surveilans Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-
19.
a. Bidang Perencanaan;
b. Bidang Vaksin, Logistik, Dan Sarana Dan Prasarana;
20
c. Bidang Pelaksanaan
d. Bidang Komunikasi,Advokasi, Dan Pemberdayaan Masyarakat;
e. Bidang Monitoring Dan Evaluasi.
21
Teknis Pelaksanaan Vasinasi dalam rangka penanggulangan pandemic Corona disease
2019 (COVID-19).
22
2.4. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran yang menjadi landasan dari penyelidikan suatu masalah
dalam penelitian ini, adanya masalah mengenai komunikasi pemerintahan. Komunikasi
pemerintahan mempunyai peranan penting dalam sebuah organisasi guna memberikan
pengaruh yang positif bagi masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19.
23
COVID-19 Di Kabupaten Aceh Selatan
Komunikasi pemerintahan
Penyempaian ide
Program Factor
Gagasan pemerintah Penghambat
kepada masyarakat
(Erliana Hasan, 2005)
24
BAB III
METODE PENELITIAN
25
kuantitatif dan juga sesuai dengan tujuan yang ingin peneliti dapatkan, dimana peneliti
ingin mengetahui serta menguji apakah ada pengaruh yang signifikan diantara
komunikasi pemerintah terhadap persepsi masyarakat menenai vaksinasi COVID-19 di
Kabupaten Aceh Selatan.
26
N
n=
1+ N ( e ) ²
Dimana :
n = Ukuran sampel yang dicari
N = Ukuran populasi
e =Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan,
misalnya 5% yaitu 0,05
27
menerangkan/bebas (the explanatory), atau uji regresi ialah metode yang digunakan
dalam mengukur pengaruh antara variabel terikat terhadap variabel bebas.
28
Daftar Pustaka
Deng, S. and Peng, H. (2020) ‘Characteristics of and Public Health Responses to the
Corona virus Disease 2019 Outbreak in China’, (February).
Hasan, Erliana. 2010. Komunikasi Pemerint ahan. Jakarta : PT. Refika Aditama.
Hariyanto, E., Ahli, W., Pusdiklat, M., Umum, K., Komunikasi, T., Erlina, P., Rauf, M.,
Citra, M, Salah, P., Arifin, A., Pendapat, M., & Pembentukan, U. (2010). Komunikasi
Pemerintahan dan Efektifitas Kebijakan. 2005, 2005-2007.
Widodo, a., diah, ayu,p. (2020). Strategi komunikasi pemerintah kota bekasi dalam
program bekasi smart city. Jurnal 5(1)
Sari IP, S (2020) ‘Perkembangan Teknologi Terkini Dalam Mempercepat Produksi Vaksin
Covid-19’, 204-17(5), p.5.
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Carol Wade Dan Carol Travis, Psikologi, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002
Dokumen Website:
29
Makarim, f. r (2021). Perlu tahu, ini fakta lengkap mengenai vaksinasi COVID-19. Maret
31,2021, diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/perlu-tahu-ini-fakta-lengkap-mengenai-
vaksin- COVID-19
https://papers.ssm.com/sol3/paper.cfm?Abstract_id=3482624
https://infeksiemerging.kemerging.kemkes.go,id/?dl_cat=5&dl_page=3#.XzEGJOcxXIU
Enggar Furi H, (2020) vaksin dan pandemi covid-19, Fakultas Psikologi dan ilmu social
budaya.avalable at : https://fpscs.uii.ac.id.
30