Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU KONTEMPORER


AGENDA I LATSAR CPNS 2022

Oleh Kelompok Bekasi 1.1 (A) :

1. dr. Fredy Rodeardo Maringga


2. dr. Felix Hadi Nainggolan, Sp.B
3. apt. Sheena Aulia Risa, S.Farm
4. dr. Diah Utami Purwaningrum
5. apt. Dita Arum Kusumaningsih, S.Farm
A. ISSUE SCAN

1. Hoax terkait Covid-19


COVID-19 menjadi perbincangan hangat masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Berita- berita
tentang COVID-19 cepat menyebar melalui jejaring daring ke setiap penggunanya. Isu-isu liar pun muncul
seiring masifnya pemberitaan COVID-19. Sebagian besar informasi COVID-19 tersiar melalui berbagai
platform, seperti Facebook, Instagram, Twitter, hingga Whatsaap. Sebagian masyarakat seolah-olah
berlomba menyebarkan berita COVID-19 tanpa disaring keabsahannya terlebih dahulu. Salah satu
contonya, hoax mengenai vaksin covid yang mengandung babi, vaksin dimasukkan microchip.
Keengganan untuk memvalidasi sebuah berita menghasilkan kesimpangsiuran sehingga berita fakta dan
hoaks sulit dibedakan. Tidak heran jika ada pendapat yang meyakini bahwa COVID-19 telah masuk ke
Indonesia juga dipandang sebagai hoaks oleh sebagian orang.
Bahkan penyebaran berita/informasi bohong atau hoaks juga sulit dibendung di tengah kondisi yang
serba tidak pasti ini. Hoaks kesehatan sangat berbahaya apabila informasi yang tidak benar dipraktikkan
oleh masyarakat, seperti mengonsumsi jenis obat-obat tertentu akan membahayakan jiwa manusia. Hoaks
jenis ini juga dapat menciptakan keresahan serta kepanikan bagi masyarakat yang membacanya. Karena
itu hoaks mengenai kesehatan perlu dilawan dengan cara peningkatkan literasi di masa Pandemi Covid-
19 ini.
2. Korupsi
Korupsi merupakan suatu perbuatan yang sangat tidak terpuji dan diklasifikasi dalam bentuk
kejahatan luar biasa yang dapat merugikan kehidupan masyarakat luas. Perilaku korupsi di Indonesia
sudah membudaya sedemikian rupa dan berkembang secara sistemik, bagi banyak orang korupsi bukan
lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan, hal tersebut menjadikan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus korupsi yang tertinggi. Hampir di setiap
lembaga pemerintah tidak lepas dari praktik korupsi, kita melihat akhir-akhir ini pemberitaan di media
selalu didominasi dengan pemberitaan beberapa kasus korupsi yang oknumnya kebanyakan berasal dari
pejabat negara, pejabat di pemerintahan, pegawai negeri dan tidak terkecuali aparat penegak hukum
sendiri yang seharusnya berkhidmat untuk negara ini.
Saat ini korupsi bahkan terjadi pada pihak swasta, philantroist dimana terjadi penyelewanagn dana
amal. Aksi Cepat Tanggap disingkat ACT merupakan salah satu lembaga filantropi terbesar di Indonesia.
Pada 2018 hingga 2020 lalu, lembaga ini disebut mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp 500 miliar.
Sebagai pembanding, lembaga lain seperti Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat mengumpulkan dana sebesar
Rp 375 miliar dan Rp 224 miliar.
Dana ratusan miliar tersebut digunakan untuk berbagai program. Mulai dari membantu korban
bencana alam hingga pembangunan sekolah, atau pun tempat ibadah. Akan tetapi pengelolaan dana
ratusan miliar tersebut juga diduga bermasalah. Mantan Presiden ACT, Ahyudin, disebut terseret dalam
masalah penyelewengan dana masyarakat tersebut, dimana dana donasi digunakan untuk kepentingan
pribadi.
3. Investasi bodong
Pandemi Covid 19 membuat semua orang harus banyak beradaptasi. Pandemi mengharuskan
banyak orang tinggal di rumah bahkan tidak sedikit yang harus kehilangan pekerjaan. Kondisi ini
membuat orang harus memikirkan solusi ke depan dari masalah yang ada, termasuk masalah ekonomi.
Situasi ini ternyata dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan menawarkan produk
investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu cepat. Hal ini membuat banyak masyarakat
tergiur dan ikut berinvestasi di produk investasi yang ditawarkan. Namun ternyata produk investasi ini
bodong, banyak uang yang sudah diinvestasikan malah diambil oleh penyelenggara investasi bodong.
Kepolisian Republik Indonesia juga sudah menangkap beberapa tersangka penyelenggara investasi
bodong ini.

B. MENAPIS ISU DENGAN METODE APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan & Kelayakan)

Isu A P K L Jumlah Prioritas


Hoax terkait Covid-19 5 5 5 5 20 I
Korupsi 5 4 3 4 16 II
Investasi bodong 5 3 3 3 14 III
C. ANALISIS DENGAN FISHBONE DIAGRAM UNTUK MENEMUKAN HUBUNGAN SEBAB-
AKIBAT PADA ISU HOAX COVID-19

Penyebab Akibat

Capaian vaksin Covid-19


Surroundings System tidak maksimal

Kurang cermatnya masyarakat


Pengetahuan mengenai
dalam memilih informasi
vaksin covid-19

Masyarakat sangat mudah


percaya dan tidak berhati-hati
Herd immunity tidak
dalam memlilih berita/informasi
tercapai
Kondisi pandemic 2 tahun membuat
masyarakat bingung karena aturan
yang berubah-ubah dengan cepat

Masyarakat tidak memverifikasi Kurangnya kepercayaan


kebenaran terkait informasi masyarakat kepada
pemerintah
Hilangnya kepercayaan
Maraknya provokasi berita hoax di Banyaknya akun media sosial masyarakat terhadap
lingkungan masyarakat yang sengaja menyebarkan tenaga Kesehatan
informasi yang salah
Kurangnya pemahaman mengenai
literasi digital Minimnya sosialisasi terkait
vaksin Covid-19

Skills
Suppliers

D. REKOMENDASI ALTERNATIF PENYELESAIAN ISU

NO ALTERNATIF TAHAPAN SETIAP HASIL YANG PARA PIHAK


PENYELESAIAN ALTERNATIF DIHARAPKAN

1 Membentuk tim yang − Pembentukan satgas - Meningkatnya Puskesmas,


ditujukan untuk covid-19 di tingkat angka cakupan Kelurahan, Kader,
mengajak masyarakat kelurahan vaksin RT, RW, Karang
melakukan vaksinasi − Membuka posko vaksin taruna, pemuka
Covid-19 covid-19 di beberapa - Banyaknya agama, kepala suku
titik tiap kelurahan masyarakat yang
contoh; Terminal, Mall,
Pasar, Sekolah, tersosialisasi
Posyandu dengan vaksin

- Menigkatnya
kesadaran
masyarakat
mengenai
pentingnya
vaksinasi Covid-
19

2 Kerjasama lintas sector - Pengawasan dan − Berkurangnya Pemerintah pusat,


antara dinas terkait pemblokiran akun hoax penyebaran Dinas, Polri
(Dinas Kesehatan, Dinas di media sosial hoax
Kominfo, Institusi dan - Penegakan hukup − Kepercayaan
dinas terkait) dalam terhadap akun yang masyarakat
mensosialisasikan terkait menyebarkan berita kepada
vaksin Covid-19 hoax pemerintah
- Membangun Chatbot meningkat
antihoax di telegram, − Banyaknya
membangun hotline masyarakat
- Bekerjasama dengan yang melakukan
platform media, seperti vaksinasi
majalah, koran dan Covid-19
televisi
- Berkolaborasi dengan
penyedia platform
media sosial
3 Memperkaya - Menyaring informasi - Masyarakat KOMINFO
pengetahuan masyarakat dari sumber yang dapat
terpercaya menggunakan
dengan meningkatkan - Menampilkan tayangan internet secara
literasi digital edukasi di billboard bijak untuk
jalan protokol mendapatkan
- Menyediakan akses informasi yang
internet gratis dalam terpercaya
rangka meningkatkan
fasilitas public dan
mendukung gerakan
literasi digital
Sebagai
4. ASN yang - Tidak menyebarkan - Berita hoax - ASN
tidak tersebar ke
peduli terhadap berita hoax tentang Masyarakat
seluruh lapisan
lingkungan masyarakat, vaksin Covid-19 yang masyarakat
- Menjadi suri
kita harus ikut andil tidak jelas sumbernya
teladan bagi
dalam pemutusan rantai - Bijak bersosial media masyarakat
penyebaran Covid-19, dengan tidak mudah
menyebarkan berita yang tersulut oleh berita-
akurat berita yang tidak jelas
kebenarannya
- Patuhi protocol
Kesehatan, beri contoh
yang baik kepada
masyarakat dengan
selalu terapkan 5 M

Anda mungkin juga menyukai