Anda di halaman 1dari 4

PENILAIAN, PENYEDIAAN, PENGENDALIAN DAN

PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen : 440/000/SOP/PKM-TP/2017

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit : 6 Mei 2017

Halaman 1 dari 4

UPTD PUSKESMAS dr. Rina Wijaya, MKM


TELUK PUCUNG NIP.19750426 200312 2 002

1. Pengertian Penilaian penyediaan pengendalian dan penggunaan obat adalah kegiatan


yang di lakukan oleh petugas instalasi farmasi untuk memastikan
tercapainya ketersediaan obat sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat serta penggunaannya sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam penilaian, pengendalian persediaan dan
penggunaan obat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Teluk Pucung No.440/81/SK/PKM-TP/2017 Tentang
Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No, 74 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
3. Buku Pedoman Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai(BMHP) yang Terintegrasi di Dinas Kesehatan Kota
Bekasi,Dinkes Kota Bekasi,2016
5. Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah a. LPLPO
b. LPLPO Sub unit
c. Komputer
d. Alat tulis
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Petugas Instalasi farmasi
b. Petugas ruang farmasi
3. Langkah – langkah :
A.Penilaian dan Penyediaan Kebutuhan Obat:
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim TPOT(Tim perencanaan obat
terpadu)yang terdiri dari perwakilan dari masing-masing unit pelayanan.
2. Kepala Puskesmas mengintruksikan di adakannya rapat tim TPOT .
Dalam rapat Tim TPOT di tentukan obat dan BMHP yang benar-benar di
butuhkan sesuai jenis penyakit yang dapat di layani. Pemilihan obat

1
PENILAIAN, PENYEDIAAN, PENGENDALIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen : 440/000/SOP/PKM-TP/2017

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit : 6 Mei 2017

Halaman 2 dari 4

UPTD PUSKESMAS dr. Rina Wijaya, MKM


TELUK PUCUNG NIP.19750426 200312 2 002

berpedoman pada FORNAS,DOEN dan Panduan Praktis Klinis Bagi


Dokter di FKTP.
3. Petugas Instalasi Farmasi Puskesmas mengkompilasi pemilihan obat
dari hasil rapat tim TPOT. Obat yang di pilih di tuangkan dalam format
Rencana Kebutuhan Obat(RKO) yang nantinya di jadikan dasar bagi
puskesmas untuk mengajukan usulan kebutuhan tahunan
4. Petugas Instalasi Farmasi menghitung kebutuhan obat dan BMHP
dengan menggunakan metoda Konsumsi. Metoda konsumsi adalah
metoda perhitungan kebutuhan berdasarkan pemakaian/ kebutuhan
tahun sebelumnya
5. Petugas Instalasi Farmasi menuangkan rencana kebutuhan dalam
lembar kerja Rencana kebutuhan obat dan BMHP, kemudian meminta
persetujuan kepada kepala Puskesmas.
6. Kepala Puskesmas menyerahkan Rencana Kebutuhan Obat ke dinas
kesehatan kota bekasi sie.farmasi
B. Pengadaan Obat dan BMHP di laksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota
Bekasi berdasarkan kompilasi rencana kebutuhan setiap Puskesmas di
Kota Bekasi
C. Pengendalian dan penggunaan Obat
1. Petugas Instalasi Farmasi mengajukan permintaan obat lewat LPLPO ke
Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kota sesuai dengan jenis dan jumlah
obat yang sudah direncanakan. Puskesmas mendapat dropping obat dari
UPTD POPPF 1 bulan sekali dengan menggunakan LPLPO
2. Petugas Instalasi Farmasi melakukan penerimaan obat-obatan yang
diserahkan dari unit farmasi dinas kesehatan Kota melalui UPTPOF Kota
Bekasi sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang sudah diajukan dalam
LPLPO sebelumnya.

3. Bila ada peningkatan penggunaan obat sehingga terjadi kekosongan


maka puskesmas dapat melakukan permintaan obat ke UPTD POPPF
dengan menggunakan Permohonan Surat Bon Tambahan Obat
4. Jika obat tidak tersedia di UPTD POPPF maka dilakukan pengadaan

2
PENILAIAN, PENYEDIAAN, PENGENDALIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen : 440/000/SOP/PKM-TP/2017

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit : 6 Mei 2017

Halaman 3 dari 4

UPTD PUSKESMAS dr. Rina Wijaya, MKM


TELUK PUCUNG NIP.19750426 200312 2 002

sendiri bila memang obat tersebut sangat diperlukan dengan


sepengetahuan Seksi Farmasi Dinas Kesehatan
6. Petugas Intalasi Farmasi Puskesmas melakukan penyimpanan obat-
obatan yang diterima di Gudang Obat dan mencatatnya di Kartu Stok
Obat
7. Menggunakan LPLPO sub Unit, petugas Instalasi Farmasi melakukan
pendistribusian obat yaitu pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan
kesehatan di lingkungan Puskesmas, Ruang pemeriksaan umum, Ruang
Poned, Ruang pemeriksaan Gigi,ruang KIA dan ruang laboratorium.
8. Melakukan pelayanan obat kepada pasien sesuai dengan resep dokter
dan memberi informasi cara penggunaannya.
9. Melakukan pengendalian terhadap persediaan dan penggunaan obat
untuk menghindari kekosongan dan kelebihan persediaan.

Melakukan pencatatan atas penggunaan dan penerimaan


obat,pengembalian obat rusak dan kadaluwarsa serta pelaporan obat
hilang.
D.Penanganan Obat Hilang :
1) Petugas instalasi farmasi setelah mengetahui ada obat hilang segera
menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta Berita Acaranya,
serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas. Daftar tersebut nantinya
akan digunakan sebagai lampiran dari Berita Acara Obat Hilang yang
diterbitkan oleh kepala Puskesmas
2) Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan kejadian
tersebut, serta menerbitkan Berita Acara Obat Hilang
3) Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota, disertai Berita Acara Obat Hilang tersebut
4) Petugas instalasi farmasi lalu mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang tersebut pada Kartu Stok masing-masing
5) Petugas instalasi farmasi segera membuat LPLPO untuk mengajukan
tambahan obat apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi

3
PENILAIAN, PENYEDIAAN, PENGENDALIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen : 440/000/SOP/PKM-TP/2017

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit : 6 Mei 2017

Halaman 4 dari 4

UPTD PUSKESMAS dr. Rina Wijaya, MKM


TELUK PUCUNG NIP.19750426 200312 2 002

mencukupi kebutuhan pelayanan


6) Apabila hilangnya obat karena pencurian maka Petugas instalasi farmasi
dengan sepengetahuan Kepala Puskesmas melaporkan kepada
kepolisian dengan membuat Berita Acara.
D. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa :
1) Petugas ruang farmasi, atau unit pemeriksaan lainnya segera
melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut kepada Kepala
Puskesmas malalui petugas instalasi farmasi Puskesmas
2) Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan mengumpulkan
obat rusak/kadaluwarsa dalam gudang dan jika di gudang sendiri
ditemukan obat tidak layak pakai maka harus segera dikurangkan
dari catatan stok pada masing-masing kartu stok yang dikelolanya
3) Petugas Instalasi farmasi kemudian melaporkan obat yang
diterimanya dari satuan kerja lainnya ditambah dengan obat
rusak/kadaluwarsa dalam gudang kepada Kepala Puskesmas
4) Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan mengirimkan
kembali obat tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota,
untuk kemudian dibuatkan Berita Acara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
6. Hal-hal yang Tim TPOT merupakan perwakilan dari masing-masing ruang pemeriksaan
perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait Gudang obat , Ruang Farmasi, Ruang Pemeriksaaan
8. Dokumen 1. LPLPO
Terkait 2. Buku harian pemakaian obat
9. Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit
Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai