Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK AGENDA III HARI - 9

SCRIPT PEMBAHASAN ISU AKTUAL UNTUK PERWUJUDAN SMART


GOVERNANCE

Nama Anggota : Rica Zeovanny Gian (24)


Salma Syafira (27)
Lia Ulifa Utami (09)
Dhiya Aulia Marwa (12)
Ririn Nur Isnaini (25)
Asal Daerah : Kota Bekasi
Angkatan 4
Kelompok 2
Widyaiswara : Drs. Yusuf Wibisana, M.MA

I. Script
Pembukaan
Assalammualaikum Wr. Wb
Kembali lagi dengan kami peserta Latsar CPNS 2022 dari wilayah Kota Bekasi Angkatan 4
Kelompok 2 (B). Perkenalkan nama saya Ririn Nur Isnaini dari Instansi kerja UPTD Pukesmas
Seroja sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan. Pada kesempatan kali ini, saya diberikan
kesempatan untuk bertindak sebagai moderator dalam diskusi mengenai isu aktual untuk
mewujudkan smart governance pada ASN
Langsung saja saya persilahkan kepada teman – teman saya untuk memperkenalkan diri….
Untuk mengefektifkan waktu kita mulai diskusi kita pada hari ini
Zeo : “Temen – temen hari ini kita diskusi tentang smart governance yuk!”
Salma : “Sebelum membahas smart governance kita perlu membahas tentang smart city
karena smart governance itu adalah salah satu dari 6 elemen yang ada dari smart
city. Smart city berkonsep pengelolaan kota yang dapat mengelola semua sumber
daya secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan berbagai tantangan
menggunakan solusi inovatif terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas hidup warganya. Elemen pada smart city adalah smart branding, smart
living, smart economy, smart society, smart environment, dan smart governance
yang bertujuan mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja
birokrasi pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik.

Zeo : “Secara umum penerapan tata Kelola pemerintahan cerdas atau smart
governance dapat diterapkan dengan cara :
1. Menyediakan sumber daya manusia dengan kuantitas dan kualitas yang
memadai kebutuhan pelayanan publik
2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam perencanaan,
sosialisasi, dan pelaksanaan pembangunan.
3. Melaksanakan perbaikan secara continue kinerja pelayanan publik yang
terintegrasi dan transparan.
4. Mengoptimalkan pengembangan system berbasis elektronik.

Ririn : “Menyambung apa yang disampaikan Ka Zeo, seperti yang kita ketahui, smart
governance itu merupakan salah satu unsur terpenting dalam upaya perwujudan
smart city. Smart governance ini merupakan upaya dari penyelesaian berbagai
masalah di Pemerintahan seputar pelayanan publik yang berlarut – larut seperti
kurangnya informasi yang diterima masyarakat seputar pelayanan birokrasi,
pengolahan formulir dan data yang masih manual, adanya oknum - oknum yang
dengan sengaja mengulur waktu penyelesaian, serta ketidakpastian dalam
memberikan informasi. Melalui digitalisasi smart city ini diharapkan dapat
memberikan dampak positif pelayanan publik seperti pengelolaan yang cerdas
melalui implementasi teknologi dan informasi, sehingga dalam pembangunannya
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan dapat mendorong masyarakat
untuk ikut aktif dan berpartisipasi dalam upaya pembangunan tata pemerintahan.”

Lia : “Namun pada hakikatnya implementasi komponen smart governance masih


menghadapi berbagai kendala yakni keterbatasan layanan jaringan seperti
buruknya kualitas jaringan internet, kurangnya kompetensi sumber daya manusia
dalam menggunakan perangkat TIK, terbatasnya sumber daya manusia yang
mencakup perangkat desa maupun masyarakat, serta kurangnya peran pemerintah
dalam memberikan fasilitas perangkat IT untuk mengolah database yang ada,
karena seperti yang kita ketahui Pemerintah berperan sebagai fasilitator,
mediator, koordinator, mobilisator, maupun penyedia pelayanan untuk
menentukan keberhasilan di suatu kota atau pemerintahan.”

Zeo : “Memangnya smart governance sudah diterapkan di Kota Bekasi ?”


Lia : “Sudah ka, contohnya penggunaan aplikasi SILAT atau perizinan online yang
digunakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
untuk masyarakat yang ingin mengurus masalah perizinan atau penanaman
modal. Kemudian ada juga aplikasi E-open yang digunakan oleh Disdukcapil
Kota Bekasi. E-Open merupakan aplikasi pelayanan kependudukan yang dapat
memudahkan masyarakat kota Bekasi untuk melakukan permohonan
kependudukan dimana saja dan kapan saja.”

Dhiya : ”Contoh lainnya adalah sistem data kota terbuka yang merupakan portal satu data
Kota Bekasi. Sebuah media yang memberikan kemudahan layanan dan informasi
terkait smart city kepada warga Kota Bekasi, dengan mengelola semua potensi
sumber daya secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan publik dan kesejahteraan warga. Disana kita dapat mencari data
tentang Kota Bekasi dimana saja dan kapan saja. Informasi tersebut bisa diakses
di danta.bekasikota.co.id. contohnya data jumlah penduduk di Kota Bekasi, data
jumlah pengaduan pelayanan perizinan DPMPTSP Kota Bekasi pertahun, Data
realisasi investasi Kota Bekasi dan banyak data lainnya.

Zeo : “Jadi hubungannya smart governance dan smart ASN itu apa ?”
Salma : “Untuk mewujudkan smart governance kita harus mengimplementasikan
nilai -nilai smart ASN dalam bekerja. Salah satunya dengan rutin melakukan
pengisian aplikasi SIKERJA. Aplikasi SIKERJA merupakan sistem informasi
berbasis aplikasi yang digunakan untuk melaporkan kinerja harian ASN.”
Dhiya : “Kenapa kita harus mengisi SIKERJA setiap hari ya? Padahal kita sudah banyak
melakukan pelaporan pekerjaan berbasis online, bukankah itu sudah menjadi
tolok ukur kinerja kita?”
Lia : “Jadi seperti ini ka, pengisian SIKERJA ini bertujuan untuk menilai kinerja dan
pelaporan capaian kinerja harian ASN. Karena sistem penggajian ASN diukur
sesuai dengan kinerja yang sudah kita buat di aplikasi SIKERJA tersebut.”
Salma : “Memang benar banyak aplikasi yang harus diisi oleh ASN Kota Bekasi,
contohnya seperti SIMANTAP, SIAP, SIMPOK. Namun, dengan
memperhatikan keefisienan kinerja dan pengintegrasian data pada manajemen
ASN. Kota Bekasi, BKPSDM, dan DISKOMINFO Kota Bekasi mengeluarkan
aplikasi Bernama SUNMORI yang didalamnya ada berbagai aplikasi yang harus
diisi oleh ASN Kota Bekasi. Walau nyatanya sampai saat ini penggunaannya
belum maksimal.”
Zeo : “Oh seperti itu, saya mengerti sekarang. Berarti kesimpulannya, untuk
menyokong terwujudnya smart governance harus didorong dengan manajemen
ASN yang baik juga smart ASN yang diterapkan pada pegawai pemerintahan
Kota Bekasi.
Menjadi smart ASN yang pandai, berpikir kritis, dan kreatif serta bijak dalam
penggunaan aplikasi dengan kompetensi literasi digital seperti digital skill, digital
culture, digital etic, dan digital safety. Peningkatan kompetensi ASN yang sesuai
jabatan dan fungsinya masing – masing perlu dilakukan untuk memenuhi
tanggung jawab sebagai ASN.”
Ririn : “Wah ternyata banyak juga ya perwujudan dari smart governance itu. Semoga
kita bisa mempertahankan dan terus memperbaiki kinerja sebagai seorang ASN
agar terwujudnya smart governance. Seru sekali ya diskusi kita hari ini, sampai
bertemu di diskusi selanjutnya.
Sebagai penutup saya punya pantun nih
Jalan – jalan ke senen makan duren
Menjadi smart ASN mewujudkan smart governance
Sekian dari kami, kurang lebihnya mohon maaf
Wassalammualaikum wr.wb”

II. Link Video


https://youtu.be/ISU6MWZJvi4

Anda mungkin juga menyukai