Oleh :
Irfan Nursetiawan
irfan.nursetiawan@gmail.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh
Jln. R.E. Martadinata No. 150 Ciamis
ABSTRAK
Era industri 4.0 dan civil society 5.0 telah mengubah paradigma masyarakat, khususnya
masyarakat perdesaan yang tidak hanya menginginkan inovasi dalam pembangunan
perdesaan berkelanjutan, tetapi dalam bentuk pelayanan administrasi maupun non-
administrasi yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa menginginkan pelayanan yang
prima. Paradigma masyarakat yang ingin serba tepat waktu dan pemenuhan kebutuhan
pelayanan yang baik merupakan keinginan, serta harapan dari masyarakat. Sehingga
diperlukan langkah solutif dari Pemerintahan Desa, salah sataunya penerapan konsep
smart village yang berdasarkan pada Total Quality Service (TQS) dan tetap terfokus
pada kepuasan pelayanan bagi pelanggan (masyrakat desa). Metode yang digunakan,
yakni menggunakan metode penelitian kualitatif dengan lokus penelitian di beberapa
desa yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis. Penerpanan konsep smart village telah
dilakukan di beberapa desa di wilayah Kabupaten Ciamis yang berorientasi pada
penyampaian informasi desa dan membantu dalam pelayanan terhadap masyarakat.
Hasil yang dicapai cukup baik, namun memerlukan perbaikan dalam sistem informasi
manajemen yang diterapkan.
Kata Kunci : Smart Village, Total Quality Service, Sistem Informasi Manajemen.
dan dapat pula dijadikan sebagai media penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
untuk membantu dalam memberikan kepentingan masyarakat setempat dalam
pelayanan terhadap masyarakat perdesaan. sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Inilah momentum dalam adaptasi ke Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan
revolusi industri 4.0. Pemerintahan Desa tidak terlepas dari peran
penting Kepala Desa, Perangkat Desa dan
B. KAJIAN PUSTAKA Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
1. Pemerintahan Desa dalam memberikan pelayanan kepada
Desa merupakan suatu wilayah yang masyarakat.
mempunyai keunikan, baik sosial Kesejahteraan merupakan suatu
masyarakatnya maupun hierarki wujud keberhasilan dari Pemerintah Desa
pemerintahannya. Desa juga dapat dalam menjadikan potensi desanya sebagai
dikatakan sebagai masa depan dari miniatur potensi ekonomi yang berkelanjutan.
demokrasi di Indonesia dalam segi politik Kebutuhan akan informasi bagi masyarakat
dan desa dapat menjadi penggerak ekonomi akan menumbuhkan budaya literasi yang
yang masih menjunjung tinggi kearifan menjunjung tinggi peningkatan kompetensi
lokal setempat. masyarakat desa.
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Salah satu bentuk dari pelayanan
tentunya harus diimbangi dengan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
kompetensi dari Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari penyelenggaraan
(SDM) dalam pemanfaatan potensi Pemerintahaan Desa, yakni dalam
tersebut. Oleh karena itu, penyelenggaraan pemberian pelayanan mengenai
Pemerintahan Desa menjadi ujung tombak administrasi, seperti surat. Menurut
dalam peningkatan kesejahteraan Hidayatulloh, S., & Mulyadi, C. (2015)
masyarakatnya. menyatakan, terdapat 12 (dua belas) jenis
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa surat, diantaranya:
juga tidak terlepas dari penyelenggaraan a. Surat Keterangan Lahir;
pelayanan. Hal tersebut sejalan dengan b. Surat Keterangan Menikah;
penadapat Arifin, M. Z (2018) menyatakan, c. Surat Pengantar SKCK;
bahwa Pemerintah Desa harus bisa d. Surat Keterangan;
menerapkan prinsip akuntabilitas dalam e. Surat Pengantar;
tata f. Surat Keterangan Wali;
pemerintahannya, dimana semua akhir dari g. Surat Keterangan Belum Pernah
kegiatan/program-program desa dalam Menikah;
penyelenggaraan pemerintahan desa baik h. Surat Keterangan Janda/Duda;
yang belum, sedang dan akan dilakukan i. Surat Keterangan Tidak
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Mampu;
masyarakat desa sesuai dengan ketentuan j. Permohonan KTP WNI;
yang berlaku. k. Permohonan KK Baru WNI; dan
Sehingga Pemerintahan Desa l. Surat Permohonan Akta
menurut Undang-undang Nomor 6 tahun Kelahiran.
2014 tentang Desa pasal 1 ayat (2) Hal tersebut merupakan salah satu
menyatakan Pemerintahan Desa adalah pelayanan yang harus dipenuhi oleh
114
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020
Pemerintah Desa, sebagai pelaksana tugas sedangkan layanan digital, rantai layanan
dalam pemberian layanan bagi masyarakat. dan keberlanjutan menjadi dimensi
Hierarki birokrasi untuk mendapatkan pembeda yang diungkap oleh para ahli
pelayanan tentunya tidak menghambat tersebut. Kesamaan pemahaman tersebut
dalam pemenuhan akses masyarakat didasarkan kepada pemahaman bahwa
terhadap informasi dalam mendapatkan dalam penerapan teknologi informasi
pelayanan administrasi dan non- dibutuhkan adanya kapabilitas dari institusi
administrasi. Peran serta Pemerintah Desa sebagai pemegang otoritas dan dukungan
sangat diperlukan untuk merealisasikan kapasistas sumber daya.
pelayanan yang baik bagi masyarakat desa. Adapun menurut Srinadi, N. L. P., &
Konsep birokrasi yang pro terhadap Puspita, N. N. H. (2018) menyatakan,
masyarakat dapat menjadikan masyarakat Kerangka kerja dalam implementasi
lebih percaya terhadap Pemerintah Desa. teknologi informasi dalam Smart Village,
Menurut Suwarno, J. (2012) menyatakan, sebagai berikut:
Birokrasi publik harus dapat memberikan
layanan publik yang lebih profesional,
efektif, sederhana, transparan, terbuka,
tepat waktu, responsif dan adaptif serta
sekaligus dapat membangun kualitas
manusia dalam arti meningkatkan kapasitas
individu dan masyarakat untuk secara aktif
menentukan masa depannya sendiri.
Inilah yang harus menjadi perhatian
utama dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa. Semua sumber daya
yang ada di desa, tentunya menjadi modal
yang dapat dijadikan dasar dalam Gambar. 1 Kerangka Kerja Analisis
pengembangan pembangunan perdesaan Kebutuhann Fungsional
yang berkelanjutan. Sumber: Srinadi, N. L. P., & Puspita, N. N.
2. Konsep Smart Village H. (2018).
Smart Village merupakan salah satu
konsep yang berasal dari Smart City. Konsep Smart Village yang
Konsep tersebut merupakan salah satu berorientasi pada pelayanan, maka
konsep yang melibatkan pemanfaatan mengharuskan pelayanan kepada
teknologi informasi dalam menyelesaikan masyarakat desa bukan hanya berupa
permasalahan pemerintahan, khususnya informasi satu arah, tetapi dapat pula
pemerintahan desa. informasi dua arah yang mengarah pada
Ada beberapa konstruksi dari hubungan timbal balik (feed back) antara
pembentuk Smart Village. Menurut masyarakat desa terhadap Pemerintah Desa
Herdiana, Dian (2019), menyatakan dan sebaliknya.
dimensi sumber daya, institusi dan Konsepsi dasar dalam penerapan dari
teknologi menjadi dimensi yang mendasar Smart Village, yakni berkaitan dengan
bagi terlaksananya Smart Village, teknologi informasi dan digitalisasi dalam
115
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020
120