Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

SRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN SMART


GOVERNMENT DI KANTOR KECAMATAN TEWAH
(STUDI KASUS KECAMATAN TEWAH, KABUPATEN GUNUNG MAS)

Disusun Oleh :

ALIA KARTIKA
(193010703013)

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS


METODE PENELITIAN KUALITATIF
DOSEN PENGAMPU :
DIAN ISKANDAR S.AP., M.A

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan publik merupakan rangkaian kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang – undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang dan jasa serta pelayanaon
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik seperti,
Institusi penyelenggara Negara, Korporasi Lembaga Independen yang dibentuk
seusuai dengan undang – undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan
hukum lainnya. Pada pelaksanaannya, pelayanan publik menjadi tolak ukur yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
Dimana pelayanan publik diatur dalam UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik.
Dalam rangka mengimplementasikan amanat dari Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
telah menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun
2013 tentang Pelayanan Informasi Publik Provinsi Kalimantan Tengah dan
Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44/14/2018 tanggal 6
Februari 2018 tentang Pembentukan Tim Pengelola Layanan Informasi dan
Dokumentasi Provinsi Kalimantan Tengah dimana salah satu tugas Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) menyediakan akses informasi
publik bagi pemohon informasi.
Seperti dalam Misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ada
menuliskan Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan Daerah, melihat hal ini kita
juga akan melihat bagaimana Pemerintahn tingkat Kota, Kabupaten, maupun
Kecamatan untuk mampu mengelola Daerahnya masing-masing dengan baik,
salah satunya yaitu dengan menjalankan Smart Government. Untuk mewujudkan
suatu Provinsi masuk kedalam Smart City maka harus menjalankan program
didalamnya salah satunya Smart Government, yang dimana masyarakat dapat
mengakses beragam informasi dengan mudah dan lebih efisien melalui teknologi
yang berbasis aplikasi. Program tersebut adalah bagian dari implementasi Smart
City (Utomo & Hariadi, 2016). Smart City didefinisikan sebagai konsep yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan kulatias
pelayanan yang lebih efisien dan dapat terciptanya efektifitas interaksi antara
pemerintah maupun staff pemerintah dengan warga secara intens. Penerepan
teknologi informasi (IT) ini harus tepat sasaran untuk terwujudnya kota yang
cerdas. Tata kelola IT sangat diperlukan dalam tata kelola e-government. Tanpa
tata kelola IT, e-government tidak dapat terlaksana (Tampubolon, 2016).
Seperti yang kita lihat dalam proses pelaksanaan pelayanan publik di
Kalimantan Tengah, sudah mulai menggunakan e-Government sejak tahun 2018,
dimana sudah ada beberapa aplikasi yang di keluarkan oleh Pemrov Kalteng,
diantaranya PISDA, DASHBOARD, KALTENG MOBILE, SIM PPID, dan
KALTENG WAREHOUSE dll. Adanya pembuatan aplikasi ini sesuai dengan PP
No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional yang mewajibkan
Kementrian/Lembaga Negara, Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Indonesia untuk
menerapkan e-Government.
Melihat hal diatas saya akan melihat bagaimana pelaksanaan Smart
Government ini di Tingkat Kabupten, disini saya akan memfokuskan
pelaksanaannya di Kabupaten Gunung Mas. Kabupaten Gunung Mas adalah salah
satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah menerapkan
e-Government dimana hal ini bisa kita lihat dalam website Kabupaten Gunung
Mas, ada beberapa aplikasi yang sudah bisa dijalankan seperti SIMPEG, LPSE, e-
SKP, e-Personal, dll. Selain itu ada juga program Bupati Gunung Mas, yang
memfokuskan pada Smart Human Resources (Sumber Daya Manusia yang
cerdas), Smart Argro/Faming (Fokus dalam penanaman jagung), Smart Tourism
(Fokus meningkatkan bidang pariwisata). dimana untuk mewujudkan ketiga
program diatas, setiap Kecamatan harus memiliki website masing-masing, agar
bisa terhubung dengan informasi website Kabupaten, sehingga memudahkan
masyarakat mendapat akses informasi secara cepat dan mudah tanpa harus turun
langsung ke lokasi yang ingin dituju, dan juga masyarakat akan mendapatkan
transparansi data mengenai perkembangan Kabupaten atau Kecamatan.
Tetapi dalam pelaksanaannya di tingkat Kecamatan masih belum
memaksimalkan sistem pelayananya sehingga masih menggunakan cara lama
yaitu dengan langsung ke Kantor Kecamatan tanpa melalui website atau aplikasi.
Disini saya akan memfokuskan dalam pelaksanaan Smart Government di
Kecamatan Tewah, Kecamatan Tewah adalah salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Gunung Mas dengan lokasi Strategis yaitu berada di tengah-tengah
Kecamatan lainnya.
Kecamatan Tewah sebenarnya sudah memiliki website sendiri namun
terkadang website itu tidak bisa diakses entah karena terhambatnya jaringan
internet ataupun kekurangan tenaga IT nya yang memahami penggunaan aplikasi
dan cara menjalankannya. Seperti dulu di Kantor Kecamatan Tewah, masyarakat
bisa mendaftar dan mengambil e-KTP di sana, namun hal itu tidak berjalan lama,
tanpa ada kejelasan yang jelas semua proses pelayanan publik itu sekarang
dialihkan ke Kabupaten, jadi masyarakat harus menempuh jarak yang cukup jauh
ke Kabupaten untuk membuat e-KTP, dan terkadang harus menunggu dalam
waktu yang lama lagi, bisa dalam hitungan minggu ataupun bulan, dimana hal ini
menghambat kegiatan dari masyarakat sendiri karena sekarang e-KTP adalah hal
yang sangat penting bagi proses administrasi dll. ,
Pelaksanaan smart government harus melibatkan banyak aspek yang saling
terintegrasi satu dengan yang lainnya. Di Kecamatan Tewah, pelaksanaan smart
government belum terorganisir dan berjalan dengan baik dikarenakan masih
sangat baru. Selain itu terdapat juga masalah dalam pelayanan e-KTP, Kantor
Kecamatan Tewah kurang transparansi dalam pelayanannya kepada masyarakat,
seperti data yang saya ambil pada website Kabupaten Gunung Mas, mengenai
Renstra Kecamatan Tewah hanya ada pada Tahun 2014-2019, dimana dalam
Renstra tersebut masih nama Camat yang dulu yaitu Barthel, sedangkan
pergantian Camat di Kecamatan Tewah sudah mengalami 2 kali Pergantian
setelah Barthel itu ada Hengki Panto, dan Camat sekarang Rawei.
Kecamatan Tewah merupakan salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Gunung Mas yang melaksanakan pelayanan publik di bidang
administrasi perkantoran, dimana pada aspek pelayanan umumnya sepeti, kinerja
pelayanan SKPD Kecamatan Tewah, yang dilihat dari sisi personil,
profesionalitas dan integritas SDM aparatur pemerintah masih perlu ditingkatkan,
ditambah dengan rendahnya kualitas database pemerintahan dari sisi
pemuktakhiran data dan akses publik serta sarana dan prasarana pemerintah masih
terbatas, dan juga kerjasama dengan daerah bawahan juga perlu ditingkatkan,
dimana sehubungan dengan memaksimalkan akuntabilitas pemerintahan
Kecamatan yang seharusnya didukung dari tingkat bawah (Kelurahan Desa).
Selain itu ada juga permasalahan di pelayanan pendidikan, kesehatan, kinerja, dan
potensi pengembangan sarana dan prasarana transportasi, dan ketersedian sarana
prasarana dasar permukiman.
Tabel 1.1. Issue-Issue Strategis Kecamatan Tewah Tahun 2014-2019
N ISSUE STRATEGIS PEMASALAHAN STRATEGIS
O
1 Pelayanan Publik  Kualitas pelayanan publik baik dalam
pelayanan dasar masyarakat maupun
pelayanan perizinan perlu ditingkatkan
 Integritas dan profesionalitas aparatur
pemerintah daerah perlu ditingkatkan
 Daya dukung infrastruktur pelayanan
publik perlu ditingkatkan
2 Kelembagaan  Rendahnya kapasitas dan peran lembaga
Masyarakat kemasyarakatan (partisipasi publik)
dalam pembangunan
3 Struktur  Kurang terfasilitasnya sektor ekonomi
Ekonomi Unggulan lokal unggulan dalam hal permodalan,
pelatihan SDM dan pemasaran produk
 Kurangnya keterlibatan stakeholder dan
pelaku ekonomi terkait

4 Kualitass  Layanan persampahan


Lingkungan Hidup  Peran serta masyarakat dalam pengelolan
sampah
Sumber: Renstra Kecamatan Tewah Tahun 2014-2019
Walaupun terdapat berbagai permasalahan yang ada di Kantor Kecamatan
Tewah, khususnya dalam sistem pelayanannya, para pegawai Kantor tetap
berupaya untuk mencari cara menyelesaikan permasalahan dengan baik, agar
masyarakat dapat merasakan pelayanan secara efisien dan efektif. Kecamatan
Tewah sendiri memiliki potensi yang besar seperti dalam bidang pariwisata, luas
lahan untuk bidang pertanian, serta SDA yang berlimpah dan SDM yang
berkualitas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, tentang strategi
pemerintah dalam melaksanaan Smart Government di Kecamatan Tewah, maka
permasalahan yang akan diuraikan sekbagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemerintah dalam penerapan smart government,
khususnya dalam bidang sistem pelayanan Administrasi Perkantoran
diKecamatan Tewah ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi pemerintah dalam penerapan smart
government, khususnya dalam bidang sistem pelayanan Administrasi
Perkantoran di Kecamatan Tewah.
1.4 LITERATUR REVIEW
Tabel 1.2 Literatur Review
PENULIS
(TAHUN),
TEORI
JUDUL,
DAN
N NAMA HASIL
TUJUAN METODE
O JURNAL, PENELITIAN
PENELITIA
VOL, NO,
N
TAHUN,
DAN URL
1 Tampubolon, Mewujudkan Teori Jurnal ini
L. P.D(2016), konsep Jakarta Pemanfaatan menunjukkan
Pemeringkatan Smart City, teknologi pemanfaatan teknologi
E-government dalam tata informasi, informasi berdampak
Indonesi(PEGI kelola IT, dan dan PEGI. positif terhadap
) dan mengetahui Jurnal ini peningkatan kinerja
Pemanfaatan hasil menggunaka DKI Jakarta dalam
Teknologi perkembangan n metode mewujudkan Jakarta
Informasi di penggunaan penelitian Smart City, dan
DKI Jakarta. aplikasi yang kuantitatif dibuktikan dengan
Jurnal Sistem melihat hasil dan kualitatif, penilaian PeGI,
Informasi Pemeringkatan dengan tingkat Provinsi
(JSI), Vol. 8 e-Government teknik dimana penilaian
No. 2, Oktober Indonesia pengambilan peringkat DKI Jakarta
2016, (PeGI) data selalu berkategori baik
https://www.ne menggunaka dan cenderung
liti.com/id/pub n purposive meningkat, dengan
lications/13172 sampling, aplikasi pendukung
6/pemeringkat dimana data yaitu waze.
an-e- berasal dari
government- data primer
indonesia- (hasil
peegi-dan- survey), dan
pemanfaatan- data sekunder
teknologi- (profil
informasi pengguna
internet dan
data PeGI
tingkat
provinsi
periode 2012-
2015).
2 Utomo, C. E., Memperoleh Teori Smart Artikel ini
& Hariadi, M. konsep smart City. Artikel menjelaskan tentang
(2016). city dan ini pentingnya
Strategi implementasin menggunaka implementasi smart
Pembangunan ya serta n metode city untuk mengurangi
Smart City dan mengupas penelitian keterbatasan layanan
Tantangannya berbagai kualitatif di berbagai daerah,
bagi tantangan dengan dengan pemerintah
Masyarakat pembangunan menggunaka harus mempersiapkan
Kota. Jurnal smart city bagi n data dari masyarakat yang
Strategi dan masyarakat studi smart dan melakukan
Bisnis Vol. 4, kota. literatur, perluasan
No. 2, Oktober dianalisis pemanfaatan TIK di
2016, dengan setiap daerah.
http:// mengunakan
repository.unej analisis
.ac.id/ asosiatif.
bitstream/
handle/
123456789/79
312/4.%20Cha
ndra.pdf?
sequence=1&is
Allowed=y
3 Yana Menganalisis Teori E- Adanya pengelolaan
Suharyana implemantasi Government, sistem informasi yang
(2017). e-government Dan belum terintegrasi
Implementasi di Pemerintah Pelayanan dengan unit kerja
E-Government Provinsi Publik. lainya, selain itu
Untuk Banten, Dengan masih adanya sistem
Pelayanan didasarkan menggunaka layanan informasi
Publik Di kebijakan n metode yang dibutuhkan
Provinsi tentang penelitian masyarakat tetapi
Banten. pelayanan kualitatif, masi belum tersedia
Jurnal publik dan yaitu didalam sistem
Kebijakan evaluasi membanding tersebut. Dengan
Pembangunan kebijakan e- kan amanat rekomendasi
Daerah, Vol, government inpres No.3 pendukung upaya
No 1, Juni tahun 2003, peningkatan
2017. tentang pelayanan, melalui
http:// pengembanga regulasi/kebijakan,
ejournal.bappe n dari
da.bantenprov. Pelaksanaan sofware,hardware,
go.id/ e- dan brainware.
index.php/ government,
jkpd/article/ dengan
view/5 konten
pelayanan
publik pada
situs web
bantenprov.g
o.id, melalui
wawancara
dengan
informan dan
pengamatan
langsung.
4 Desriani Untuk Teori strategi Menunjukkan bahwa
Paulina mengetahui e- strategi penerapan e-
Nainggolan bagaimana government. government di kota
(2018). kedalaman Menggunaka Pekanbaru yang
Strategi startegi n metode dipandu oleh presiden
Penerapan E- komunikasi penelitian no. 3 tahun 2003
Government informasi kualitatif tentang kebijakan dan
Di Kota statiska dan dengan e-government.
Pekanbaru. persandian menggunaka Strategi pembangunan
JOM FISIP, kota n analisis dan sesuai dengan
Vol.5, No.1, Pekanbaru, deskriptif. walikota pekanbaru
April 2018, dalam no. 107 tahun 2016.
https:// penerapan e- Melalui statistika
www.neliti.co government di komunikasi informasi
m/ kota dan persandian kota
publications/ Pekanbaru. pekanbaru telah dalam
204939/ pengembangan.
strategi- Namun dalam
penerapan-e- pelaksanaannya belum
government- maksimal.
di-kota-
pekanbaru
5 Cholillah Suci Bertujuan Teori Website Pemda di
Pratiwi (2018). untuk implementasi Provinsi Jambi yang
Implementasi mengetahui , e- ada masih berfungsi
E-Government sejauh mana government,d sebagai media
Pada Situs pemerintah an open informatif atau
Web Provinsi Jambi government. kehumasan saja dan
Pemerintah melaksanakan Menggunaka bukannya media
Menuju Tata e-government n metode interaktif, dengan
Kelola dalam penelitian status pada website
Pemerintahan pemerintahann kualitatif Provinsi Jambi masih
Berbasis Open ya dengan deskriptif pada tahapan
Government memanfaatkan dengan pematangan(penyedia
Di Provinsi teknologi. melakukan an informasi)
Jambi. observasi
Khazanah pada selurus
Intelektual, situs atau
Vol.2, No.1, website resmi
2018. Pemerintah
http:// Jambi.
jurnalkibalitba
ngdajbi.com/
index.php/
newkiki/
article/view/18
6 Abdurrozzaq Menemukan Teori Smart Untuk menciptakan
Hasibuan, Oris gambaran City, Kinerja kota cerdas di
Krianto secara Pemerintah Kabupaten/Kota
Sulaiman deskriptif Kabupaten/K Sumatera Utara,
(2019). Smart mengenai ota, diperlukan kesamaan
City, Konsep proses Kebijakan paradigma mengenai
Kota Cerdas pembangunan Pemerintah kota cerdas
Sebagai dan Daerah. sesungguhnya, dengan
Alternatif pengelolaan Metode adanya kerjasama.
Penyelesaian kota atau penelitian Daerah ini akan baik
Masalah daerah menuju kualitatif, dengan menerapkan
Perkotaan konsep Smart dengan pilot project konsep
Kabupaten/Kot City, sehingga analisis smart city.
a, Di Kota- dapat menjadi deskristif.
Kota Besar masukan bagi
Provinsi pemimpin kota
Sumatera atau daerah
Utara. Buletin serta
Utama Teknik, masyarakat
Vol. 14, No.2, dalam
Januari 2019. mendukung
https:// proses
jurnal.uisu.ac.i pengimplemen
d/index.php/ tasiannya.
but/article/
viewFile/
1097/853
7 Amrun, Menganalisa Teori e- Strategi pemerintah
Ahmad dan mengulas government, Kabupaten Muna
Harakan, Andi dari aspek pelayanan dalam pengembangan
Luhur Prianto, strategi publik, dan pelayanan E-
Nur Khaera pembangunan teknologi Government di
(2019). program yang informasi. Kabupaten Muna
Strategi melibatkan Metode meliputi persiapan,
Pemrintah sumber daya penelitian pematangan,
Daerah Dalam manusia dan menggunaka pemantapan dan
Pengembangan teknologi n kualitatif, pemanfaatan.
Pelayanan output tipe
Berbasis E- pelayanan deskriptif.
Government prima.
Di Kabupaten
Muna. Jurnal
Ilmu
Pemerintahan,
Vol.18, No.2,
Juli-Desember
2019.
https://
scholar.archive
.org/work/
zxpamktdsrg7d
cfhd4jcxw2yie
/access/
wayback/
https://
nakhoda.ejour
nal.unri.ac.id/
index.php/
JIPN/article/
download/
7808/pdf
8 Kartika Menganalisis Teori e- Menunjukkan bahwa
Setianingrum, Penerapan E- Government, Penerapan E-
H. I Nyoman Government, menggunaka Government dalam
Sumaryadi, faktor internal n metode Meningkatkan
Ella dan eksternal kualitatif, Kualitas Pelayanan
Wargadinata yang yaitu Publik di DPMPTSP
(2020). mempengaruhi melakukan Kota Bandung masih
Penerapan serta observasi, belum optimal.
Egovernment menentukan wawancara, Tersedianya sarana
Dalam strategi apa dan Sistem informasi yang
Meningkatkan yang bisa mengumpulk sudah terintegrasi
Kualitas digunakan an dokumen akan tetapi
Pelayanan untuk tentang pelaksanaan
Publik keberhasilan penerapan e- sosialisasi belum
Di Dinas penerapan e- gov. merata di Kalangan
Penanaman gov, dalam masyarakat umum dan
Modal Dan meningkatkan profesi.
Pelayanan kualitas
Terpadu Satu pelayanan
Pintu publik di Dinas
Kota Bandung Penanaman
Provinsi Jawa Modal dan
Barat. Pelayanan
Visioner, Terpadu Satu
Jurnal Pintu Kota
Pemerintahan Bandung.
Daerah di
Indonesia,
Vol.12. No.4,
2020.
http://
ejournal.goaca
demica.com/
index.php/jv/
article/view/
344
9 Widya Menganalisis Teori strategi Menunjukan
Kurniati Mohi, dan e-gov penerapan Electronic
Nuzlan mengetahui Menggunaka Governemnt di
Botutihe startegi yang n metode Kabupaten Gorontalo
(2020). dilakukan penelitian Mengalami beberapa
Strategi Pemda, kualitatif agar kendala diantaranya
Pemerintah khususnya mengetahui adalah kurangnya
Daerah dalam Pemerintah secara ketersediaan sumber
Meningkatkan Kelurahan komprehensif daya manusia yang
Pelayanan yang ada di . memiliki kompetensi
Pada Kabupaten dan keahlian dibidang
Masyarakat Gorontalo teknologi informasi,
Melalui Sistem dalam kemudian terbatasnya
Pemrintahan memberikan infrastruktur teknologi
Berbasis pelayanan dan kurangnya
Elektronik. yang maksimal pemahaman
Jurnal Ilmu kepada masyarakat terkait
Administrasi, masyarakat. dengan perkembangan
Vol.9, No.2, teknologi yang ada
Desember dan tidak adanya
2020. alokasi dana khusus
https:// untuk pengelolaan
journal.umgo.a Electronic
c.id/ Government. Namun,
index.php/ saat ini pemerintah
Publik/article/ terus melakukan
view/670 evaluasi. terkait
dengan hal tersebut
agar penerapan
Electronic
Government di
Kabupaten
Gorontalo dapat
terealisasi dengan
baik.

10 A.Utami Chika Bertujuan Teori E- Wujud inovasi


Daryanti untuk Government. pelayanan publik
(2020). Inovasi mengetahui Tipe berbasis electronic
Pelayanan wujud inovasi penelitian goverment (e-gov) di
Publik pelayanan yaitu kantor kecamatan
Berbasis publik berbasis deskriptif rappocini Kota
Electronic Electronic kualitatif. Makassar berupa
Government Government, Dengan inovasi mini war room
(E-GOV) di di Kantor observasi, yang merupakan alat
Kantor Kecamatan wawancara, berbentuk cctv (closed
Kecamtan Rappocini studi circuit television)
Rappocini Kota Makasar. kepustakaan, yang ada diseluruh
Kota Makasar. dokumentasi Kelurahan di
Skripsi S1 data online. Kecamatan Rappocini.
Thesis, Serta inovasi
Universitas pelayanan motor
Hasanuddin, Lorong ta’ (pelor)
2020. yang merupakan
http:// bentuk inovasi dengan
repository.unh pelayanan langsung ke
as.ac.id/id/ rumah masyarakat
eprint/1944/ menggunakan motor
pelayanan lorong Ta.
Akan tetapi, dalam
pelaksanaan inovasi
pelayanan publik
berbasis Elecronic
Government (E-Gov)
ini masih memiliki
kekurangan baik
kerusakan server dan
juga pandemi Covid-
19 (Corona Virus
Disease)
yang menyebabkan
pegawai kecamatan
harus karantina
dirumah
masing-masing,
adapun faktor yang
mendukung yaitu
efektifitas Inovasi
Mini War Room dan
Motor Pelayanan
Lorong Ta’ (PELOR)
serta kemajuan
Teknologi yang
menyesuaikan
perkembangan zaman.
Sumber : Diolah oleh penulis, 2021
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lely P.D. Tampubolon dengan
judul Pemeringkatan E-Government Indonesia (PEGI) dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi di DKI Jakarta, memiliki perbedaan dan persamaan dengan
penelitian yang saya buat, persamaannya yaitu memfokuskan dalam pemanfaatan
teknologi guna meningkatkan proses tata kelola IT disuatu Daerah, dan
perbedaannya yaitu dalam penelitian yang Dilakukan Lely, memfokuskan pada
hasil Pemeringkatan E-Government Indonesia (PEGI) di tingkat Provinsi DKI
Jakarta, dan dalam penelitian saya, saya memfokuskan pada pelaksanaan Smart
Government dalam Administrasi Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Utomo dan Hariadi, dengan judul
Strategi Pembangunan Smart City dan Tantangannya bagi Masyarakat Kota, pada
artikel ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya
lakukan yaitu persamaannya, membahas konsep pembangunan smart city di suatu
daerah dengan melihat faktor penghambatnya dalam pelaksanaannya, dengan
perbedaan yaitu pada artikel ini memfokuskan pada konsep pembangunan smart
city( mencakup 6 karakteristik dari smart city itu sediri) dan mengupas seluruh
tantangan yang akan dihadapi masyarakat, dan dalam penelitian saya, saya
memfokuskan pada pelaksanaan Smart Government dalam Administrasi
Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Yana Suharyana, tentang
Implemantasi E-Government Untuk Pelayanan Publik di Provinsi Banten. Pada
penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan apa yang saya teliti.
Persamaanya yaitu melihat proses implementasi pelayanan publik, dengan
perbedaan yaitu pada penilitian ini memfokuskan pada pelaksanaan e-
governmentnya dengan melihat regulasi dan SD TI didaerah tersebut. Sedangkan
dalam penelitian yang saya buat memfokuskan pada pelaksanaan smart
government dalam bagian Administrasi Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Desriani Paulina Nainggolan,
dengan judul Strategi Penerapan E-Government Di Kota Pekanbaru. Memiliki
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaan yaitu
membahas tentang penerapan e-gov dalam pemerintahan di suatu Daerah,
sedangkan perbedaannya yaitu pada penelitian ini memfokuskan pada cara
mengetahui bagaimana kedalaman startegi komunikasi informasi statiska dan
persandian kota Pekanbaru, dalam penerapan e-government di kota Pekanbaru.
sedangkan dalam penelitian saya, saya memfokuskan pada pelaksanaan smart
government dalam bagian Administrasi Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Cholillah Suci Pratiwi, dengan
judul Implementasi E-Government Pada Situs Web Pemerintah Menuju Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis Open Government Di Provinsi Jambi. Memiliki
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaan yaitu
menginginkan adanya tata kelola yang baik dan transparansi, sedangkan
perbedaannya pada penelitian ini memfokuskan untuk mengetahui sejauh mana
pemerintah Provinsi Jambi melaksanakan e-government dalam pemerintahannya
dengan memanfaatkan teknologi, sedangkan dalam penelitian saya, saya
memfokuskan pada pelaksanaan smart government dalam bagian Administrasi
Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Abdurrozzaq Hasibuan, dan Oris
Krianto Sulaiman, dengan judul Smart City, Konsep Kota Cerdas Sebagai
Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten/Kota, Di Kota-Kota Besar
Provinsi Sumatera Utara. Pada penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaannya yaitu melaksanakan konsep
smart city bagi perkembangan daerah. Dengan perbedaan yaitu pada penelitian ini
memfokuskan untuk menemukan proses pembangunan dan pengelolaan kota atau
daerah menuju konsep Smart City, sehingga dapat menjadi masukan bagi
pemimpin kota atau daerah serta masyarakat dalam mendukung proses
pengimplementasiannya. sedangkan dalam penelitian saya, saya memfokuskan
pada pelaksanaan smart government dalam bagian Administrasi Perkantoran di
Tingkat Kecamatan.
Ketujuh, pada penelitian yang dilakukan oleh Amrun, Ahmad Harakan,
Andi Luhur Prianto, Nur Khaera, dengan judul Strategi Pemrintah Daerah Dalam
Pengembangan Pelayanan Berbasis E-Government Di Kabupaten Muna. Pada
penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya
lakukan . persamaannya yaitu cara pemerintah daerah untuk mengembangkan e-
gov. Dengan perbedaan pada penelitian ini memfokuskan untuk mengulas strategi
pembangunan program yang melibatkan sumber daya manusia dan teknologi
output pelayanan prima. sedangkan dalam penelitian saya, saya memfokuskan
pada pelaksanaan smart government dalam bagian Administrasi Perkantoran di
Tingkat Kecamatan.
Kedelapan, pada penelitian yang dilakukan oleh Kartika Setianingrum, H.
I Nyoman Sumaryadi, dan Ella Wargadinata, dengan judul Penerapan
Egovernment Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Di Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung Provinsi
Jawa Barat. Pada penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang saya lakukan. Persamaanya yaitu menggunakan e-gov, sebagai
cara melihat suatu daerah bagus dalam pelayanan publik. Sedangkan perbedaanya
yaitu pada penelitian ini memfokuskan pada Penerapan E-Government, yang
dilihat dari faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi serta menentukan
strategi apa yang bisa digunakan untuk keberhasilan penerapan e-gov, dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung. Sedangkan dalam penelitian saya,
saya memfokuskan pada pelaksanaan smart government dalam bagian
Administrasi Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Kesembilan, pada penelitian yang dilakukan oleh Widya Kurniati Mohi,
dan Nuzlan Botutihe, dengan judul Strategi Pemerintah Daerah dalam
Meningkatkan Pelayanan Pada Masyarakat Melalui Sistem Pemrintahan Berbasis
Elektronik. Memiliki persamaan dan perbedaan dengan apa yang saya teliti.
Persamannya mencari tahu strategi pemerintah dalam memanfaatkan e-gov,
sedangkan perbedaan pada penelitian ini memfokuskan pada startegi yang
dilakukan Pemda, khususnya Pemerintah Kelurahan yang ada di Kabupaten
Gorontalo dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
sedangkan dalam penelitian saya, saya memfokuskan pada pelaksanaan smart
government dalam bagian Administrasi Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
Kesepuluh, penelitian yang dilakukan oleh A.Utami Chika Daryanti
dengan judul Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Electronic Government (E-GOV)
di Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makasar. Pada penelitian ini memiliki
persamaan dan perbedaan dengan penelitian saya. Persamaannya yaitu
pemanfaatan e-gov bagi suatu daerah. Sedangkan perbedaannya pada penelitian
ini memfokuskan untuk mewujudkan inovasi pelayanan publik berbasis
Electronic Government, di Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makasar.
Sedangkan dalam penelitian saya, saya memfokuskan pada pelaksanaan smart
government dalam bagian Administrasi Perkantoran di Tingkat Kecamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunung Mas. 2019. Kecamatan Tewah dalam
Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah. Kabupaten
Gunung Mas.
Bakry, Amenuddin. 2010. ”Kebijakan Pendidikan Sebagai kebijakan Publik.”
Jurnal MEDTEK, Vol. 2, No. 1 April 2010. Jakarta
Tampubolon, L. P. (2016). Pemeringkatan E-government Indonesia (PEGI) dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi di DKI Jakarta. Jurnal Sistem
Informasi (JSI), Vol. 8 No. 2, Oktober 2016.
Utomo, C. E., & Hariadi, M. (2016). Strategi Pembangunan Smart City dan
Tantangannya bagi Masyarakat Kota. Jurnal Strategi dan Bisnis Vol. 4,
No. 2, 159-175.
https://diskominfo.kalteng.go.id/
https://gunungmaskab.go,id
https://pn-karanganyar.go.id-pelayanan-publik
https://tewah.gunungmaskab.go,id

Anda mungkin juga menyukai