SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik
Oleh
YESI NUR AGUSTINA
NPM 216.01.09.1.030
Yesi Nur Agustina, NPM 21601091030, Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Islam Malang,”Efektivitas Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan
Administrasi Kependudukan (Studi Pada Kantor Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo)”.
Dosen Pembimbing 1: Prof. Dr. Yaqub Cikusin, M.Si, Dosen Pembimbing 2: Drs. Roni
Pindahanto Widodo, M.Si
Pada pelaksanaan Otonomi Daerah terlebih setelah ditetapkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dimana Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang
demikian luas oleh pemerintah pusat untuk mengatur rumah tangga daerah sendiri, termasuk
didalamnya adalah adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat di daerahnya. Adapun
fenomena tentang kinerja aparatur pemerintah yang terjadi di Kantor Kecamatan Balong
Kabupaten Ponorogo dalam pelayanan administrasi kependudukan yaitu masih ada pegawai yang
kurang tanggap dan kurang merespon masyarakat serta sarana dan prasarana yang belum
memadai. Rumusan masalah : apa saja pelayanan administrasi kependudukan yang diberikan
kepada masyarakat di Kantor Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo? Bagaimana efektivitas
aparatur pemerintah dalam pelayanan administrasi kependudukan pada Kantor Kecamatan
Balong Kabupaten Ponorogo? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja aparatur
pemerintah dalam pelayanan administrasi kependudukan pada Kantor Kecamatan Balong
Kabupaten Ponorogo? Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Dengan menggunakan teori pendekatan efektivitas dari Hari Lubis dan Martani Huseini
(1987:55). Hasil penelitian yaitu masih kurang efektif kinerja pegawainya serta masih rendahnya
sumber daya aparatur juga sarana dan prasarana.
Kata kunci :Efektivitas,Kinerja Aparatur, Administrasi Kependudukan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang yang pada hakekatnya tidak terlepas dari
berbagai bentuk fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam pembangunan. Titik sentral
dari pembangunan adalah pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik
secara sasaran (obyek pembangunan) maupun sebagai pelaku (subyek pembangunan), maka
dengan demikian pembangunan tenaga kerja merupakan salah satu aspek penting dari
pengembangan sumber daya manusia serta kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan
ketenagakerjaan merupakan upaya yang sifatnya menyeluruh di semua sektor daerah dan
ditunjukkan pada perluasan lapangan kerja, pemerataan kesempatan kerja, peningkatan mutu
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dimana Pemerintah Daerah diberi kewenangan
yang demikian luas oleh pemerintah pusat untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri,
berbagai isu yang muncul dikalangan masyarakat, ternyata hak pelayanan yang diterima oleh
masyarakat terasa belum memenuhi harapan semua pihak baik dari kalangan masyarakat
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu
yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa
kegiatan
yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai atau tidaknya
sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran maka artinya
Dengan adanya efektivitas kerja yang baik diharapkan mampu untuk dapat menjamin
percepatan, kelancaran, pelayanan terhadap masyarakat secara baik dan tepat. Tujuan utama
dari perkembangan pelayanan administrasi melalui efektivitas kinerja aparatur sipil negara
adalah bagaimana upaya suatu instansi dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang baik
dan tepat bagi masyarakat, khususnya aparatur pemerintah agar lebih handal, professional,
efektif dan efisien serta tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta bagaimana
menyikapi dinamika proses perubahan lingkungan yang strategis yang bermutu dan
mempunyai nilai positif dalam memberikan pelayanan yang baik bagi peningkatan
pelayanan.
adalah kecamatan. Kecamatan merupakan bagian dari pemerintah daerah yang berhadapan
langsung dengan masyarakat dan mempunyai tugas membina desa/kelurahan harus pula
Sebagai salah satu organisasi yang hidup dan melayani kehidupan masyarakat yang
Masalah yang telah dihadapi juga lebih banyak bersifat manajerial dibandingkan dengan
masalah yang bersifat politik. Masalah tersebut berkaitan erat engan banyaknya jumlah
penduduk yang dilayani dan juga banyaknya desa/kelurahan bawahan. Demikian halnya
wilayah Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo dalam berbagai sektor pelayanan terutama
masih ada pegawai yang kurang tanggap dan kurang merespon masyarakat dalam
memberikan pelayanan serta sarana dan prasarana yang belum memadai. Dengan demikian
Ponorogo pada saat jam kerja pegawai yang dibutuhkan masih ada yang di kantin atau yang
pergi keluar sehingga ketika ada masyarakat yang membutuhkan harus menunggu lama.
(Wawancara 18-10-2019).
(Wawancara 21-10-2019).
Akan tetapi yang terjadi di Kantor Kecamatan Balong tidak hanya kurang tanggapnya
pegawai, yaitu kurangnya sarana dan prasarana. Kurangnya sarana dan prasarana akan
menyebabkan proses pelayanan kurang efektif serta tidak memuaskan bagi masyarakat
pemohon.
Dalam pelayanan administrasi kependudukan di Kantor Kecamatan Balong masih
adanya pegawai yang menunda-nunda pekerjaan seperti surat-surat keterangan atau surat
pengantar yang lambat selesai sehingga menyita waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena
Masih belum tersedianya tata cara dan persyaratan tentang proses pelayanan
administrasi. Padahal itu sangat penting sekali bagi masyarakat pemohon yang belum tahu
Banyak masyarakat yang belum paham tentang pelayanan apa saja yang ada di Kantor
Kecamatan ini, sehingga mereka banyak yang salah tempat. (Wawancara 18-10-2019).
Masih terlihat adanya masyarakat yang akan mengurus KTP, KK, dan juga Akta
Kelahiran datangnya ke Kantor Kecamatana. Hal ini terlihat masyarakat belum sepenuhnya
administrasi kependudukan hal ini bisa jadi dikeranakan tidak ada petunjuk ataupun bukti
Oleh karena itu, berdasarkan fenomena yang telah disebutkan diatas, penulis tertarik
Kabupaten Ponorogo)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja aparatur pemerintah dalam pelayanan
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dijelaskan diatas maka peneliti dapat
Kabupaten Ponorogo.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian manfaat dari penelitian ini sebagai tindak lanjut dari apa yang
1. Manfaat Praktis
1) Bagi Pemerintah, diaharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu
2) Bagi Kecamatan, untuk mendapatkan data yang valid dan menjadi bahan acuan atau
3) Bagi masyarakat, dengan hasil penelitian tentang efektivitas kinerja aparatur dalam
Ponorogo.
2. Manfaat Akademis
1) Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi, dapat digunakan sebagai salah satu
Dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan”. Selain itu sebagai salah satu sumber
A. Kesimpulan
Balong.
surat keterangan pindah tempat, surat keterangan tidak mampu, surat ijin menikah,
- Efisiensi dalam pelayanan sudah cukup efesien akan tetapi masih perlu
peningkatan kembali.
- Aparatur yang ada di Kantor Kecamatan Balong mempunyai semangat kerja yang
tinggi dan kelompok kerja yang mempunyai dedikasi tinggi serta loyalitas yg
Kependudukan
- Sarana dan prasarana di Kantor Kecamatan Balong masih belum terpenuhinya
fasilitas bagi pemohon pelayanan dan belum tersedianya fasilitas penunjang dalam
proses pelayanan.
- Jumlah sumber daya aparatur yang masih kurang serta pendidikan pegawainya
B. Saran
Dari penelitian yang sudah dilakukan, saran yang bisa penulis sampaikan adalah:
masyarakat.
2. Pengawasan terhadap aparatur yang ada di kantor kecamatan agar tidak meninggalkan
3. Mengadakan pembinaan maupun pelatihan kepada para staff atau pegawai pelayanan
administrasi.
Sedangkan saran yang bisa penulis berikan kepada penelitian selanjutnya, yaitu
diharapkan untuk mengupas tentang kualitas kinerja aparatur yang ada di kantor
BUKU
Lubis, Hari. S.B. dan Martani Husaini. 1987. Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro).
Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-ilmu Sosial Universitas Indonesia.
Sondang P. Siagian, 2001, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bumi Aksara, Jakarta.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,
Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama
Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang
Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
DOKUMEN
Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kecamatan Dan Kelurahan Kabupaten Ponorogo.
Ahmad, Faizurah. 2014. Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Hasanuddin,
JURNAL
Andra, Ahmad. 2017. Efektivitas Kinerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan Publik di
Kantor Kelurahan Sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. eJournal Ilmu
Pemerintahan.
Saputra, Rio Anugrah. 2014. Kinerja Aparatur Pemerintah Kelurahan Dalam Pelayanan Publik
di Kelurahan Pasar Pagi Kecamatan Samarinda Kota. eJournal Ilmu Administrasi Negara.
Kadarisman, Muhammad. 2019. Efektivitas Kinerja Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan
Admistrasi di Kota Depok. Jurnal Ilmu Administrasi.
Indrawati, Heni. 2017. Efektivitas Kinerja Aparatur Desa Dalam Pelayanan Publik Kepada
Masyarakat Di Desa Tanggulangin. Jurnal Kultur Demokrasi.