Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PELAYANAN KK, KTP DAN AKTA KELAHIRAN

TERHADAP EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK KECAMATAN


JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO.

Mohammad Yahya Arief 1), Zaynul Arifin 2)

ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan tentang
bagaimanakah Pengaruh Pelayanan KK, KTP Dan Akta Kelahiran Terhadap
Efektifitas Pelayanan Publik Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo dan faktor –
faktor yang mempengaruhi terhadap efektifitas pelayanan KK, KTP, Akta Kelahiran di
Kecamatan Jangkar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan yang
memberikan gambaran mengenai Pengaruh Pelayanan KK, KTP Dan Akta Kelahiran
Terhadap Efektifitas Pelayanan Publik Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik obesrvasi, interview atau wawancara,
dan media kuesioner dengan memilih informan yang berperan dan terlibat secara
teknis maupun fungsional dalam pemberian pelayanan terhadap masyarakat. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan didukung oleh data
kuantitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa secara parsial faktor yang dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai
adalah lingkungan kerja karena memiliki nilai signifikansi paling kecil yakni 0,000
disamping itu memiliki nilai t hitung paling besar dibanding variabel lainnya yakni
sebesar 10,782. Sehingga hipotesis diterima karena mengatakan bahwa variabel
lingkungan kerja yang dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan
secara simultan dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas secara keseluruhan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai dengan melihat tingkat
signifikansi lebih kecil yakni 0,000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0,05 dan
perbandingan antara Ftabel dan Fhitung dimana Fhitung sebesar 285,478 lebih besar dari
Ftabel yakni 3,39.

Kata Kunci : Pelayanan KTP, Pelayanan KK, Pelayanan Akta Kelahiran Terhadap
Efektifitas pelayanan publik.

PENDAHULUAN Tugas ini secara jelas telah


Latar Belakang Masalah digariskan dalam pembukaan Undang-
Pelayanan merupakan tugas Undang Dasar 1945 alinea ke empat
utama bagi aparatur negara sebagai yang meliputi empat aspek pelayanan
abdi negara dan abdi masyarakat. pokok aparatur terhadap masyarakat
1) yang berbunyi : Melindungi segenap
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas
bangsa dan seluruh tumpah darah
Abdurachman Saleh Situbondo
2) Indonesia memajukan kesejahteraan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
umum dan mencerdaskan kehidupan
Universitas Abdurachman Saleh
bangsa.
Situbondo
Pelayanan publik merupakan kepada aparatur pemerintah,
salah satu tugas penting yang tidak menyangkut pelayanan publik yang di
dapat diabaikan oleh pemerintah berikan kepada masyrakat. Rendahnya
daerah sebab jika komponen sesuai mutu pelayanan publik merupakan citra
dengan kewenanangan yang diberikan buruk pemerintah di tengah
oleh pemerintah pusat pada pemerintah masyarakat. Dan bagi masyarakat yang
daerah. pernah berurusan dengan birokrasi
Konsekuensi dari pelaksanaan selalu mengeluhkan, dan kecewa
Otonomi Daerah terlebih setelah terhadap tidak layaknya aparatur dalam
ditetapkannya Undang – Undang memberikan pelayanan.
nomor 32 Tahun 2004 tentang Pelayanan masyarakat dapat
Pemerintahan Daerah, dimana dikategorikan efektif apabila
Pemerintahan Daerah diberi masyarakat mendapatkan kemudahan
kewenangan yang demikian luas oleh pelayanan dengan prosedur yang
pemerintah pusat untuk mengatur singkat, cepat, tepat dan memuaskan.
rumah tangga daerahnya sendiri, Keberhasilan meningkatkan efektifitas
termasuk didalamnya adalah pemberian pelayanan umum ditentukan oleh
pelayanan kepada masyarakat di faktor kemampuan pemerintah dalam
daerahnya. Namun berbagai isu yang meningkatkan disiplin kerja aparat
muncul di kalangan masyarakat, pelayanan. Khususnya Pemerintah
ternyata hak pelayanan yang diterima Kecamatan Jangkar dituntut untuk
oleh masyarakat terasa belum mewujudkan disiplin kerja perangkat
memenuhi harapan semua pihak baik Kecamatan dalam upaya peningkatan
dari kalangan masyarakat umum efektifitas pelayanan.
maupun dari kalangan pemerintah Masalah nyata proses pelayanan
sendiri. Umum, terutama pengurusan serta
Perbaikan kinerja birokrasi pengantar pembuatan Kartu Tanda
pelayanan publik akan mempunyai Penduduk (KTP), Kartu Keluarga
implikasi luas terutama dalam tingkat (KK), dan Akta Kelahiran, dirasakan
kepercayaan masyarakat kepada masih berbelit dan tak terkendali secara
pemerintah sedangkan kurang baiknya efektif. Eksistensi efektifitas pelayanan
kinerja birokrasi selama ini menjadi umum ini diasumsikan karena
salah satu faktor penting yang pengaruh tingkat disiplin kerja aparat
mendorong munculnya krisis pemerintah, sedangkan tujuan
kepercayaan masyarakat kepada penelitian ini adalah untuk mengetahui
pemerintah. Pelayana masyarakat yang besarnya pengaruh disiplin kerja aparat
diberikan oleh aparatur pemerintah pemerintah terhadap efektifitasnya
seringkali cenderung rumit seperti : pelayanan umum, khususnya di
a) Tata cara pelayanan Kecamatan Jangkar Kabupaten
b) Rendahnya pendidikan aparat Situbondo.
c) Disiplin kerja Pada peran pemerintah yang
Hal ini sangat berpengaruh strategis, akan banyak ditopang oleh
terhadap kualitas pelayanan umum di kemampuan aparat pemerintah
daerah. melaksanakan tugas dan fungsinya.
Tidak heran lagi sering mendengarkan Salah satu tantangan besar yang
tuntutan perubahan sering ditujukan dihadapi pemerintah adalah
kemampuan melaksanakan kegiatan terhadap Variabel Efektifitas
secara efektif dan efisien, karena Pelayanan Publik.
selama ini aparat pemerintah identik 2. Untuk mengetahui pengaruh
dengan kinerja yang berbelit - belit Variabel KK, KTP dan Variabel
penuh dengan KKN serta tidak ada Akta Kelahiran secara simultan
standar yang pasti. terhadap Variabel Efektifitas
Pelaksanaan otonomi daerah, Pelayanan Publik.
kabupaten Situbondo sebagai salah satu 3. Untuk mengetahui faktor yang
daerah otonomi selalu dituntut untuk mempunyai pengaruh paling
memeberikan kesejahteraan kepada dominan terhadap Variabel
masyarakat, bangsa dan negara yang Efektifitas Pelayanan Publik.
mencerminkan lewat kinerja aparat
pemrintah dalam memberikan Manfaat Penelitian
pelayanan kepada masyarakat yang 1. Dapat memberikan bahan masukan
sesuai dengan perkembangan teknologi kepada pemerintah Kecamatan
dan pertumbuhan serta peningkatan Jangkar dalam meningkatkan
kebutuhan dasar masyarakat. Titik peran pemerintah terhadap
berat otonomi daerah saat ini adalah pelayanan kepada masyarakat.
desa atau kecamatan, dimana 2. Dapat bermanfaat bagi
pelayanan yang paling dekat dengan pengembangan ilmu pengetahuan
masyarakat dan secara langsung. Oleh pada umumnya dan ilmu
karena itu,. Pelaksanaan pelayanan pemerintahan pada khususnya.
publik sangat penting untuk 3. Lebih mengembangkan cakrawala
diperhatikan. berpikir penulis dan menerapkan
hasil pendidikan yang di peroleh di
Rumusan Masalah Kampus Universitas
1. Apakah Variabel KK, KTP dan Abdurrachman Saleh Situbondo.
Variabel Akta Kelahiran
mempuyai pengaruh secara parsial TINJAUAN PUSTAKA
terhadap Variabel Efektifitas LandasanTeori
Pelayanan Publik? Penelitian terdahulu yang pernah
2. Apakah Variabel KK, KTP dan dilakukan berkaitan dengan tema/gejala
Variabel Akta Kelahiran yang diteliti (state of the art) berhasil
mempuyai pengaruh secara dihimpun oleh penulis sebagian besar
simultan terhadap Variabel dijadikan data dan referensi pendukung
Efektifitas Pelayanan Publik? guna mempertegas teori-teori yang
3. Diantara Variabel KK, KTP dan telah ada mengenai kualitas pelayanan
Variabel Akta Kelahiran manakah sekaligus menjadi acuan dalam butir-
yang mempunyai Pengaruh butir pertanyaan yang nantinya
dominan terhadap Variabel disebarkan kepada konsumen. Pada
Efektifitas Pelayanan Publik? Judul Entis Sutisna (2004) yang
berjudul “Kualitas Pelayanan
Tujuan Penelitian Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta
1. Untuk mengatahui pengaruh Timur.” Tujuan penelitiannya untuk
Variabel KK, KTP dan Variabel mengetahui serta menganalisa kualitas
Akta Kelahiran secara parsial pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta indikator variabel semuanya memiliki
Timur. tingkat kepuasan negatif atau dengan
Hasil penelitiannya adalah kata lain bahwa kualitas pelayanan
pemberian layanan yang ada di masyarakat di kantor lurah se-
Puskesmas Cakung Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur belum
belum menunjukkan tingkat kualitas memberikan kepuasan kepada
pelayanan yang diharapkan pelanggan. masyarakat sebagai penerima
Hal ini berdasarkan dari persepsi dan layanannya.
harapan masyarakat yang Yen Dahren (2008) tentang
menggunakan jasa kesehatan yang hubungan antara profesionalisme
menunjukkan hasil nilai kesenjangan dengan kinerja pelayanan aparatur
atau Gap dengan nilai skor negatif dari pemerintahan kecamatan (studi pada
keseluruhan dimensi baik itu dimensi kantor Camata abung Barat Lampung
tangible, reability, responsiveness, Utara). Penelitian ini ingin menguji
assurance maupun emphaty. Pelayanan teori ada tidaknya hubungan antara
yang diberikanselama ini hanya profesionalisme aparatur dengan
mengacu pada prosedur serta pola pikir kinerja pelayanan publik. Penelitian ini
dari petugas yang merasa bahwa bertujuan untuk menganalisa hubungan
pasienlah yang membutuhkan, padahal antara profesionalisme aparatur dengan
dalam era servqual sekarang ini justru kinerja pelayanan aparatur pemerintah
sebaliknya bahwa puskesmas atau kecamatan. Metode yang digunakan
organisasi publiklah yang sangat adalah metode penelitian kuantitatif
membutuhkan masyarakat dengan teknik analisa data korelatif
Toto Bondan (2005) yang dengan analisaa person product
berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan moment, dimana nilai profesionalisme
Masyarakat di Kantor Lurah se- akan dikorelasikan dngan kinerja
Kotamadya Jakarta Timur.” pelayanan.
Penelitiannya merupakan penelitian Yuni Puspita Sari Wulandari
deskriptif yang dilakukan untuk (2006) Jurusan Administrasi Publik
mengetahui seberapa besar tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
kepuasan masyarakat terhadap kualitas UPN “ Veteran” Jawa Timur mengkaji
pelayanan masyarakat di kantor-kantor tentang “ Kulaitas Pelayanan Pada
lurah se-Kotamadya Jakarta Timur Puskesmas (Pusat Kesehatan
dilihat dari dimensi Tangibility, Masyarakat) Pandian Kabupaten
Reability, Responsiveness, Assurance, Sumenep-Madura.” Penelitian ini
dan Emphaty. Di samping itu juga bertujuan untuk mengetahui dan
bertujuan untuk mengetahui faktor- mendeskripsikan tentang kualitas
faktor apa saja yang mempengaruhi pelayanan pada puskesmas pandian
tingkat kepuasan masyarakat sebagai Kabupaten Sumenep. Metode
penerima layanan di Kantor-kantor penelitian yang digunakan dalam
Lurah se-Kotamadya Jakarta Timur. penelitian ini menggunakan metode
Empathy, Responsiveness, Assurance, Deskriptif Kualitatif yang meliputi satu
Reliability dan terakhir Tangibility. variabel yaitu kualitas pelayanan pada
Namun kelima dimensi tersebut masih puskesmas pandian Kabupaten
memiliki nilai kepuasan yang negatif Sumenep, adapun yang menjadi fokus
demikian juga tingkat kepuasan penelitian ini adalah kualitas pelayanan
yang meliputi keandalan (Realiability), peneliti dapat menjelaskan secara
Daya Tanggap (Responsiveness, komprehensif variabel-variabel apa
jaminan (Assurance), Empati saja yang diteliti dan dari teori apa
(Emphaty), dan buku langsung ( variabel itu diturunkan, serta mengapa
Tangibles) sumenep- Madura, dengan variabel-variabel itu saja yang diteliti.
tehnik pengumpulan data yaitu Uraian dalam kerangka konseptual
pengamatan, wawancara dan harus mampu menjelaskan dan
dokumentasi. menegaskan secara komprehensif asal-
Hasil penelitian menunjukkan usul variabel yang diteliti, sehingga
bahwa kualitas pelayanan pola variabel-variabel yang tercatum di
Puskesmas Pandian sudah cukup baik dalam rumusan masalah dan
namun ada beberapa yang menyatakan identifikasi masalah semakin jelas asal-
bahwa ada pelayanan yang belum usulnya.
cukup baik seperti kecepatan waktu Berdasarkan teori yang telah
dalam menangani pasien belum dikemukakan sebelumnya maka dapat
memuaskan karena memerlukan waktu di susun kerangka konseptual yang
yang lama, dan untuk toilet dan tempat menggambarkan variabel Motivasi
parkir belum baik. Karena kurangnya Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
ventilasi udara dan letaknya yang tidak yang mempengaruhi terhadap Kinerja
strategis sehingga terkesan sempit Pegawai (Y). Kerangka konseptual
sekali. yang di ajukan yaitu:
Dari penelitian terdahulu yang X1 (Motivasi Kerja)
tersebut diatas terdapat persamaan X1.1 Kebutuhan
penggunaan pelayanan sebagai variabel Manusia
penelitian, yaitu pelayanan terhadap X1.2 Kompensasi
masyarakat. Pada penelitian yang X1.3 Komunikasi
melakukan kali ini hanya X1.4 Kepemimpinan Y (Kinerja
menggunakan efektifitas dalam X1.5 Prestasi pegawai)
mengetahui sebesar apa pelayanan Y1 Kualitas
publik dengan objek penelitian yang Y2 Kuantitas
X2 (Lingkungan Y3 Supervisi
sama namun tempat yang berbeda.
kerja) Y4 Kehadiran
Penelitian kali ini menggunakan objek X2.1 Pewaranaan Y5 Konservasi
di kecamatan Jangkar. X2.2 Penerangan
X2.3 Pertukaran Udara
Kerangka Konseptual X2.4 Kebisingan
Kerangka konseptual adalah X2.5 Ruang Gerak
narasi (uraian) atau pernyataan X2.6 Keamanan
(proposisi) tentang kerangka konsep X2.7 Kebersihan
pemecahan masalah yang telah
diidentifikasi atau dirumuskan.
Kerangka berpikir atau kerangka Hipotesis
pemikiran dalam sebuah penelitian Hipotesis merupakan suatu pernyataan
kuantitatif, sangat menentukan yang kedudukannya belum sekuat
kejelasan dan validitas proses proposisi atau dalil (Husain Umar,
penelitian secara keseluruhan. Melalui 2000:48). Sesuai dengan variabel –
uraian dalam kerangka berpikir, variabel yang akan diteliti maka
hipotesis yang akan diajukan. Hipotesis
ini merupakan dengan jawaban akan dijadikan pedoman dalam
sementara terhadap masalah penelitian melakukan penelitian.
yang kebenarannya. Dan juga dapat
diartikan dengan dugaan atau Waktu dan Tempat
kesimpulan sementara dari suatu fakta Durasi waktu yang digunakan
yang diamati, hipotesis harus diuji untuk melakukan ini kurang lebih tiga
dengan cara mengujinya tergantung bulan dimulai bulan Juli sampai
dari metode penelitian. Suatu hubungan September 2015 hingga selesai.
logis antara dua atau lebih variabel
Penelitian ini dilaksanakan di
yang dinyatakan dalam bentuk
kecamatan Klabang Kabupaten
pernyataan yang dapat diuji. Dari
Bondowoso. Pemilihan obyek tersebut
hipotesis tersebut akan dilakukan
berdasarkan pada beberapa alasan
penelitian lebih lanjut untuk
bahwa obyek tersebut sesuai dengan
membuktikan apakah hipotesis benar
permasalahn penelitian, selain itu
adanya atau tidak benar. Maka dapat
obyek tersebut menyediakan data-data
ditarik Hipotesis sebagai berikut:
yang dibutuhkan oleh penelitian.
H1: Diduga variabel motivasi kerja
dan lingkungan kerja
Populasi dan Sampel
berpengaruh secara parsial
Populasi
terhadap variabel kinerja pegawai
Populasi adalah wilayah
di kator kecamatan Klabang
generalisasi yang terdiri atas objek atau
Bondowoso.
subjek yang mempunyai kuantitas dan
H2: Diduga variabel motivasi kerja
karakteristik tertentu. (Sugiyono,
dan lingkungan kerja
2004:132). Populasi dalam penelitian
berpengaruh secara simultan
ini adalah keseluruhan pegawai
terhadap variabel kinerja pegawai
terhadap kinerja pegawai di kantor
di kator kecamatan Klabang
kecamatan Klabang sebanyak 28 orang
Bondowoso.
pegawai negeri sipil, tanpa harus
H3: Diduga variabel lingkungan kerja
mengambil pimpinan kecamatan
berpengaruh dominan terhadap
Klabang dalam penelitian.
variabel kinerja pegawai di kator
kecamatan Klabang Bondowoso.
Sampel
Sampel merupakan sebagian dari
METODE PENELITIAN populasi, terdiri dari beberapa angota
Rancangan Penelitian populasi menurut Sugiyono (2001: 61)
sampling jenuh adalah teknik
Rancangan penelitian yang disusun
penentuan sampel bila semua anggota
mulai dari pengumpulan data historis,
penentuan ada tidaknya pengaruh motivasi populasi digunakan sebagai sampel.
kerja dan lingkungan terhadap kinerja Hal ini sering dilakukan bila jumlah
pegawai di kantor kecamatan Klabang populasi relatif kecil, kurang dari 30
Bondowoso dan metode analisa yang orang. Istilah lain sampel jenuh adalah
digunakan pada penelitian ini Rancangan sensus, dimana semua anggota populasi
penelitian merupakan rancangan dijadikan sampel. Jadi mengigat jumlah
keseluruhan perencanaan dari suatu populasi hanya sebesar 28 pegawai.
penelitian yang akan dilaksanakan dan
X2.7 Kebersihan
Identifikasi Variabel dan Definisi 3. Kinerja Pegawai (Y)
Operasional Variabel Pada dasarnya kinerja pegawai
Identifikasi Variabel merupakan hal yang bersifat
1. Variabel bebas (X) merupakan individual karena setiap individu
variabel yang mempengaruhi atau akan memiliki tingkat kepuasan
yang menjadi sebab perubahannya yang berbeda-beda sesuai dengan
atau timbulnya variabel terikat sistem nilai-nilai yang berlaku pada
(Sugiyono, 2009:39). Variabel dirinya. Indikator dari variabel
bebas (Independent) dalam tersebut terdiri dari:
penelitian ini adalah: Y1 Kualitas
X1 Motivasi kerja Y2 Kuantitas
X2 Lingkungan Kerja Y3 Supervisi
2. Variabel terikat (Y) merupakan Y4 Kehadiran
variabel yang dipengaruhi atau yang Y5 Konservasi
menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Metode Pengumpulan Data
Variabel terikat (Dependent) dalam Suatu metode pengumpulan data
penelitian ini adalah: merupakan satu faktor yang penting,
(Y) Kinerja Pegawai karena perhitungan diperoleh dari data
yang didapatkan dalam penelitian. Metode
Definisi Operasional Variabel pengumpulan data yang digunakan dalam
1. Motivasi kerja (X1) penelitian ini adalah:
Motivasi kerja adalah hal yang Kuesioner (Angket)
menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung perilaku manusia, Merupakan teknik pengumpulan
supaya mau bekerja giat dan data yang dilakukan dengan cara memberi
antusias mencapai hasil kerja yang seperangkat pernyataan dan pertanyaan
optimal Indikator dari variabel tertulis kepada responden untuk
tersebut terdiri dari: dijawabnya, Sugiyono (2011:142). Data
X1.1 Faktor Kebutuhan Manusia diperoleh dengan memberikan angket
X1.2 Faktor Kompensasi pengaruh motivasi kerja dan lingkungan
X1.3 Faktor Komunikasi terhadap kinerja pegawai di kantor
kecamatan Klabang Bondowoso.
X1.4 Faktor Kepemimpinan
X1.5 Faktor Prestasi Metode Analisis Data
2. Lingkungan Kerja (X2) Agar data yang terkumpul dapat
Lingkungan kerja adalah faktor- berwujud kuantitatif, maka setiap alternatif
faktor diluar manusia baik fisik jawaban diberikan skor atau nilai. Adapun
maupun non fisik dalam sesuatu cara pemberian skor atau nilai pada
organisasi. Indikator dari variabel masing-masing bagian adalah sebagai
tersebut terdiri dari: berikut:
X2.1 Pewarnaan
X2.2 Penerangan
X2.3 Pertukaran Udara
X2.4 Kebisingan
X2.5 Ruang gerak
X2.6 Keamanan
Tabel 3.1 Pemberian Skor Penilaian yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Skala Likert Pada Menurut Arikunto S (2009:211)
Pertanyaan Tertutup dan Skor “Validitas adalah suatu ukuran yang
Terbuka pilihan jawaban menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu
Sangat Setuju 5 instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
Setuju 4 instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah”.
Netral 3 Menurut Sugiyono (2010:173),
“Syarat minimum untuk dianggap
Tidak Setuju 2 memenuhi syarat validitas adalah jika r
hitung ≥ 0,30”.
Sangat Tidak Setuju 1
Adapun perhitungan Korelasi
Sumber: Sugiyono, (2011:93) Product Moment, dengan rumus seperti
yang dikemukakan oleh Riduwan,
Setiap penelitian, masalah (2010:110):
penggunaan alat-alat ukur perlu mendapat rxy =
perhatian agar hasil yang diperoleh adalah N  XY  ( X )( Y )
benar-benar dan dapat mencerminkan
keadaan yang sesungguhnya dari masalah- {( N  X 2  ( X ) 2 )( N  Y 2  ( Y ) 2 )}
masalah yang akan diteliti. Alat ukur yang
ilmiah haruslah memenuhi kriteria sahih Keterangan:
dan terandalkan (valid dan reliabel). rXY = Koefisien korelasi variabel antara
Sebelum instrumen penelitian (angket) variabel X dan variabel Y, dua
digunakan dalam penelitian yang variabel yang dikorelasikan
sebenarnya, terlebih dahulu diuji n = Banyaknya data
kesahihannya serta keandalannya. ΣXY = hasil skor butir dengan skor total
Banyaknya responden yang digunakan ∑X = Jumlah skor item
sebagai subyek untuk uji coba instrumen ∑Y = Jumlah skor total seluruh item
adalah sebanyak 39 responden.
Uji Reliabilitas
Uji Validitas Tujuan diadakannya reliabilitas
Uji validitas adalah untuk adalah untuk mengetahui apakah data yang
mengetahui tingkat kevalidan dari sudah terkumpul dapat dipercaya atau
instrumen (Kuesioner) yang digunakan tidak. Menurut Arikunto S (2006:160)
dalam pengumpulan data. Uji validitas ini mengatakan bahwa “reliabilitas
dilakukan untuk mengetahui apakah item- menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
item yang tersaji dalam kuesioner benar- suatu instrumen cukup dapat dipercaya
benar mampu mengungkapkan dengan untuk digunakan sebagai alat pengumpulan
pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas data karena instrumen tersebut baik”.
ini diperoleh dengan cara mengkorelasi Dalam pengujian reliabilitas
setiap skor indikator dengan total skor dilakukan dengan menggunakan teknik
indikator variabel, kemudian hasil korelasi Alpha Cronbach Standart 0,600 yang
dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf rumusnya sebagai berikut: (Arikunto, S
signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan 2006:165)
valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan tinggi rendahnya validitas  k    b² 
r11    1  t ² 
instrumen menunjukkan sejauh mana data  (k  1)   
Artinya variable motivasi kerja dan
Keterangan: lingkungan kerja secara parsial
r11 = reliabilitas instrumen berpengaruh positif atau negatif terhadap
k = banyaknya butir variabel kinerja pegawai di kantor
kecamatan Klabang Bondowoso.
pertanyaan atau banyaknya soal
b² = jumlah varians butir Cara menentukan ttabel adalah df = n-
t² = varians total k-1 dimana n adalah jumlah responden dan
k adalah jumlah variabel bebas, serta
Pengujian Regresi Linear Berganda tingkat keyakinan yang digunakan adalah
Untuk mengetahui pengaruh 95 % atau  = 5%.
variabel bebas terhadap variabel terikatnya
menurut Sugiyono (2010:275) digunakan Kriteria pengambilan keputusan
rumus analisis regresi linier berganda 1. t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel
sebagai berikut: maka Ho ditolak dan Ha diterima
Y = a + β1x1 + β2x2 + e Artinya variabel motivasi kerja dan
Keterangan : lingkungan kerja secara parsial
Y = Kinerja Pegawai berpengaruh positif atau negatif
a = Konstanta terhadap variabel kinerja pegawai pada
β1, β2 = Variabel Bebas MTsN Panarukan.
x1 = Motivasi kerja 2. t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel
x2 = Lingkungan Kerja maka Ho diterima dan Ha ditolak
e = Standart Error, Tingkat Artinya variabel motivasi kerja dan
Fluktuasi lingkungan kerja secara parsial tidak
Dari Penduga Atau Statistik berpengaruh positif atau negatif terhadap
variabel kinerja pegawai di kantor
Uji t kecamatan Klabang Bondowoso.
Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara indivudual dalam Uji F
menerangkan variasi variabel independen: Suatu uji untuk mengetahui
𝑅 √𝑛−2 pengaruh antara variabel-variabel bebas
t=
√1− 𝑅2 secara bersama-sama (simultan) terhadap
Keterangan: variabel terikat. Apabila hasil perhitungan
R : Koefisien Korelasi F hitung < F tabel maka Ho diterima
R2 : Koefisien Determinasi sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
n : Banyak Sampel dari model regresi tidak mampu
Sumbrer: Imam Ghozali (2005:67) menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya
jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak
Rumusan hipotesis dengan menggunakan dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Uji t adalah sebagai berikut: variabel bebas dari model regresi linier
berganda menjelaskan variabel terikat.
1. Ho : b1 ≤ b2 ≤ 0
2
Artinya variabel motivasi kerja FReg = R (N- m-1)
dan lingkungan kerja secara parsial m (1- R2)
tidak berpengaruh positif atau negatif Dimana:
terhadap variabel kinerja pegawai di R2 = Ry(1,2)dikuadratkan
kantor kecamatan Klabang N = Banyaknya data
Bondowoso. m = Banyaknya variabel bebas
Sugiyono, (2009:98)
2. Ho : b1 > b2 > 0
Rumusan hipotesis dengan Uji F sebagai berpengaruh terhadap variabel
berikut: dependen. Apabila koefisien
1. Ho : b = b2 = 0 determinasi semakin mendekati satu,
Artinya variabel motivasi kerja dan maka dapat dikatakan bahwa variabel
lingkungan kerja secara simultan independent berpengaruh terhadap
berpengaruh signifikan terhadap
varibel dependen. Cara menentukan
variabel kinerja pegawai pada MTsN
Panarukan Koefisien determinasi dengan melihat
2. Ho : b ≠ b2 ≠ 0 kolom R2, dari hasil aanalisa data SPSS
Artinya variabel motivasi kerja dan versi 17 (Statistical Product and
lingkungan kerja secara simultan tidak Service Solutions). Persamaan untuk
berpengaruh signifikan terhadap koefisien determinasi sebagai berikut
variabel kinerja pegawai pada MTsN (Sugiyono, 2009:51):
Panarukan
Cara menentukan Ftabel adalah df N1 = N  XY  ( X )( Y )
k : df N2 = n-k-1 dimana n adalah jumlah
responden dan k adalah jumlah variabel {( N  X 2  ( X ) 2 )( N  Y 2  ( Y ) 2 )}
bebas, serta tingkat keyakinan yang
digunakan adalah 95 % atau  = 5%.
Keterangan:
Kriteria pengambilan keputusan
r = Koefisien korelasi
1. Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima artinya variabel motivasi
n = Banyaknya data
kerja dan lingkungan kerja secara ΣXY = hasil skor butir dengan skor
bersama-sama (Simultan) berpengaruh
total
signifikan terhadap variabel kinerja
pegawai pada di kantor kecamatan ∑X = Jumlah skor item
Klabang Bondowoso. ∑Y = Jumlah skor total seluruh item
2. Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima ΣX2 = jumlah butir kuadrat
dan Ha ditolak artinya variabel motivasi ΣY2 = jumlah total kuadrat
kerja dan lingkungan kerja secara Sumber : Sugiyono (2009: 228)
bersama-sama (Simultan) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kd = r2 x 100 %
variabel kinerja pegawai di kantor
kecamatan Klabang Bondowoso. Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R²) R : Koefisien Korelasi
Koefisien determinasi (R²) Dimana apabila:
mengukur seberapa jauh kemampuan Kd = 0, berarti pengaruh variabel X
model dalam menerangkan variasi terhadap variabel Y, Lemah.
variabel dependen. Koefisien Kd = 1, berarti pengaruh variabel X
determinan (R²) adalah cara untuk terhadap variabel Y, Kuat
mengetahui tingkat ketepatan paling
baik dalam analisis regresi, dimana hal
yang ditunjukkan oleh besarnya nilai
koefisiensi determinasi (R²) antara 0
(nol) dan 1 (satu). Koefisien
determinasi (R²) nol variabel
independent sama sekali tidak
Tabel 3.2 Tinggi Rendahnya penelitian motivasi kerja (X1) bersifat
Koefisien Determinasi valid dan layak digunakan untuk
Pernyataan Keterangan pengujian hipotesis penelitian.
> 4% Pengaruh Rendah Berdasarkan tabel 4.9 diketahui
Sekali bahwa variabel lingkungan kerja (X2)
5% – 16% Pengaruh Rendah dengan jawaban diresponden
Tapi Pasti pernyataan yang di ajukan valid, hal ini
17% – 49% Pengaruh Cukup dkarenakan semua variabel lingkungan
Berarti kerja (X2) memiliki corected item di
50% – 81% Pengaruh Tinggi atas 0,300 dengan demikian data
atau Kuat penelitian lingkungan kerja (X2)
> 80% Pengaruh Tinggi bersifat valid dan layak digunakan
Sekali untuk pengujian hipotesis penelitian.
Sumber: Supranto (2001:227) Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui
bahwa semuanya valid untuk variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN motivasi kerja (X1) karena nilai r hitung
Uji Validitas lebih besar dari nilai r tabel = 0,374
Uji validitas dengan Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas
menggunakan rumus di atas dan Lingkungan Kerja (X2)
dengan bantuan SPSS diperoleh hasil R R
uji validitas kuesioner sebagaimana No Keterangan
Hitung Tabel
terlampir. Rekapitulasi item kuesioner
hasil uji coba terlihat pada tabel berikut 1. 0,875 0,374 VALID
:
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Motivasi 2. 0,870 0,374 VALID
Kerja (X1)
R R 3. 0,823 0,374 VALID
No Keterangan
Hitung Tabel 4 0,794 0,374 VALID
1. 0,665 0,374 VALID
5 0,875 0,374 VALID
2. 0,869 0,374 VALID
6 0,765 0,374 VALID
3. 0,830 0,374 VALID
7 0,899 0,374 VALID
4 0,736 0,374 VALID
Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui
bahwa semuanya valid untuk variabel
5 0,911 0,374 VALID
lingkungan kerja (X2) karena nilai r
hitung lebih besar dari nilai r tabel = 0,374.
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui
bahwa variabel motivasi kerja (X1)
dengan jawaban diresponden
pernyataan yang di ajukan valid, hal ini
dkarenakan semua variabel motivasi
kerja (X1) memiliki corected item di Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kinerja
atas 0,300 dengan demikian data Pegawai (Y)
R Koefisien semua variabel lebih besar dari 0,600.
No Keterangan
Hitung Reliabilitas Dari ketentuan yang telah disebutkan
sebelumnya maka semua variabel yang
1. 0,910 0,374 VALID digunakan sudah reliabel. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa item-item
2. 0,834 0,374 VALID tersebut dapat digunakan untuk
mengukur semua variabel bebas dan
3. 0,940 0,374 VALID variabel terikat.
4. 0,920 0,374 VALID Analisis Regresi Linier Berganda
5. 0,793 0,374 VALID Untuk mengetahui pengaruh
antara variabel motivasi kerja (X1) dan
lingkungan kerja (X2) terhadap
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui variabel terikat (Kinerja pegawai (Y),
bahwa semuanya valid untuk variabel dalam penelitian ini digunakan analisis
kinerja pegawai (Y) karena nilai r hitung regresi linear berganda. Dengan
lebih besar dari nilai r tabel = 0,374 menggunakan rumus:

Uji Reliabilitas Correct


ed Item Batas
Teknik pengujian reliabilitas Variabel Item Total Minim Ket.
adalah dengan menggunakan nilai Corelati um
koefisien reabilitas alpha. Kriteria on
pengambilan keputusannya adalah Kinerja Y1.1 0,843 0,300 Valid
apabila nilai dari koefisien reabilitas Pegawai
alpha lebih besar dari 0,600 maka (Y)
variabel tersebut sudah reliabel. Hasil Kinerja Y1.2 0,732 0,300 Valid
uji reabilitas dapat dilihat melalui tabel Pegawai
berikut ini : (Y)
Kinerja Y1.3 0,899 0,300 Valid
Tabel 4.11 : Hasil Uji Reliabilitas Pegawai
Alpha Batas (Y)
Variabel Cronb Minimu Ket. Kinerja Y1.4 0,867 0,300 Valid
ach m Pegawai
Motivasi (Y)
Kerja 0,852 0,600 Rel. Kinerja Y1.5 0,692 0,300 Valid
(X1) Pegawai
Lingkung (Y)
an kerja 0,926 0,600 Rel.
(X2) Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Kinerja Keterangan:
Pegawai 0,911 0,600 Rel. Y = kinerja pegawai
(Y) a = konstanta
β (1,2) = koefisien regresi
variabel bebas
Dari tabel 4.11 dapat diketahui X1 = motivasi kerja
bahwa nilai dari alpha cronbach untuk X2 = lingkungan kerja
e = error / variabel 3. Lingkungan Kerja (β2)
pengganggu β2 = 0,962 Koefisien Regresi (X2)
Regresi linear berganda sebesar 0,962 merupakan penaksir
menunjukkan hubungan antara parameter variabel Lingkungan
variabel-variabel yang satu denga Kerja. Nilai ini menunjukkan
variabel yang lain dimana variabel apabila Lingkungan Kerja
yang satu mempengaruhi variabel yang meningkat 1 satuan maka kinerja
lain. Untuk lebih jelasnya, berikut pegawai akan meningkat sebesar
adalah tabel hasil olahan data regresi 0,962 dengan catatan tidak ada
atas variabel tersebut : faktor lain yang
Sumber : Lampiran 6 mempengaruhinya.
Tabel 4.12 : Hasil Analisis Regresi Linier Uji Statistik Parsial (Uji t)
Berganda Uji t adalah alat pengujian
Coefficientsa variabel bebas terhadap variabel terikat
Standardized secara individu yang dilakukan untuk
Coefficients melihat signifikasi dari pengaruh
Model Beta t Sig. variabel bebas secara individu terhadap
1 Konstanta 1.861E-16 .000 1.000 variabel terikat. Dalam pengujian ini
digunakan taraf signifikan () = 5%
Motivasi kerja .016 .176 .862
atau 0,05, derajat kebebasan (df) = (n-
Lingkungan .962 10.782 .000 k-1) = 25 dengan pengujian dua sisi
Kerja
diperoleh t tabel = 2,060. Adapun dasar
pengujiannya yaitu jika thitung < ttabel dan
Berdasarkan hasil tersebut diatas, nilai signifikansi > 0,05, maka Ho
diperoleh persamaan regresi sebagai diterima dan Ha ditolak. Namun jika
berikut: : thitung > ttabel dan nilai signifikansi <
Y = a + β1 X1 + β2X2 + e 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Y = 1.861E-16 + 0,016 X1 + 0,962 X2 Berikut merupakan tabel hasil Uji t
yang menerangkan hasil thitung dan nilai
1. Nilai Konstanta signifikansinya :
a = 1.861E-16 Konstanta sebesar 1. Variabel Motivasi kerja (X1)
berarti bahwa kinerja pegawai (Y) Hasil perhitungan menunjukkan
akan sebesar 1.861E-16 bahwa thitung 0,176 < ttabel 2,060 atau
apabila variabel motivasi kerja mempunyai tingkat signifikansi 0,862
(X1) dan variabel lingkungan kerja > 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha
(X2) diasumsikan nol. tidak diterima, variabel motivasi kerja
2. Motivasi Kerja (β1) (X1) tidak berpengaruh secara
β1 = 0,016. Koefisien Regresi (X1) signifikan terhadapi kinerja pegawai
sebesar 0,016 merupakan penaksir (Y) kantor kecamatan Klabang
parameter variabel Motivasi Kerja. Bondowoso.
Nilai ini menunjukkan apabila 2. Variabel lingkungan kerja (X2)
Motivasi Kerja meningkat 1 satuan Hasil perhitungan menunjukkan
maka kinerja pegawai akan bahwa thitung 10,782 > ttabel 2,060 atau
meningkat sebesar 0,436 dengan mempunyai tingkat signifikansi 0,000
catatan tidak ada faktor lain yang < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha
mempengaruhinya.
diterima, dengan diterimanya Ha Pegawai (Y) di kantor kecamatan
berarti variabel Lingkungan kerja (X2) Klabang Bondowoso.
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pegawai (Y) di kantor Uji Dominan
kecamatan Klabang Bondowoso. Berdasarkan hasil dari uji t,
diamana variabel motivasi kerja (X1)
Uji Statistik Simultan (Uji F) merupakan variabel yang memiliki
Uji F adalah alat untuk menguji nilai thitung sebesar 0,176 lebih kecil
pengaruh variabel-variabel bebas dari pada variabel liingkungan Kerja
terhadap variabel terikat secara (X2) yang memiliki nilai thitung 10,782
individu yang dilakukan untuk melihat maka dapat diketahui bahwa variabel
signifikasi dari pengaruh variabel motivasi kerja yang paling berpengaruh
doimanan terhadap kinerja pegawai di
Tabel 4.14 : Hasil Uji F kantor kecamatan Klabang
ANOVAb
Bondowoso sehingga hipotesis ke tiga
Sum of Mean terbukti.
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regre 25.867 2 12.934 285.4 .000a Koefisien Determinasi
ssion 78 Koefisien determinasi digunakan
Resid 1.133 25 .045 untuk menunjukan seberapa besar
ual pengaruh antara kedua variabel yang
Total 27.000 27 diteliti, maka dihitung koefisien
determinasi (Kd) dengan asumsi
bebas secara serempak terhadap faktor-faktor lain diluar variabel
variabel terikat. Dalam pengujian ini dianggap konstan/ tetap (cateris
digunakan taraf signifikan () = 5% paribus). Dengan kata lain, koefisien
atau 0,05, derajat kebebasan (df) = (n- determinasi ini digunakan untuk
k-1) artinya df2 (28-2-1) diperoleh F mengukur seberapa jauh variabel-
tabel = 3,39. Adapun dasar variabel bebas ini dalam menerangkan
pengujiannya yaitu jika Fhitung < Ftabel variabel terikatnya. Nilai koefisien
dan nilai signifikansi > 0,05, maka Ho determinasi (R Square) pada penelitian
diterima dan Ha ditolak. Namun jika kali ini, dapat dilihat pada tabel di
Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi < bawah ini :
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.15 : Koefisien Determinasi
Berikut merupakan tabel dari hasil Uji Model Summary
F yang dapat menerangkan hasil Fhitung Std. Error
beserta juga nilai signifikansinya : Mode Adjusted of the
Berdasarkan tabel 4.14, maka hasil l R R Square R Square Estimate
perhitungan menunjukkan bahwa nilai 1 .979a .958 .955 .21285048
Fhitung 285.478 > Ftabel 3,39 dan nilai
signifikan F 0,000 < 0,050, sehingga Besarnya korelasi atau hubungan
Ho ditolak dan Ha diterima, dengan antara variabel Motivasi Kerja (X1),
diterimanya Ha berarti variabel variabel Kinerja pegawai (Y) dan
Motivasi Kerja (X1), variabel dengan variabel Kinerja Pegawai (Y),
Lingkungan Kerja (X2) secara simultan dapat diketahui pada nilai R sebesar
berpengaruh terhadap variabel Kinerja 0,979. Hal ini menunjukkan bahwa
korelasi atau hubungan antara variabel
Motivasi Kerja (X1) dan variabel terhadap kinerja pegawai dengan nilai
Lingkungan kerja (X2) dengan variabel signifikan 0,000 < 0,05.
Kinerja Pegawai (Y) adalah kuat Nilai Uji dominan Hasil hipotesis
R square 0,958 artinya variabel, secara dominan menunjukkan nilai
motivasi kerja dan lingkungan kerja, pengaruh positif kedua variabel bebas
mampu menjelaskan kinerja kerja terhadap variabel terikat, dengan nilai
pegawai di kantor kecamatan Klabang pengaruh variabel motivasi kerja (X1)
sebesar 95,8% sementara sisanya sebesar 0,176, variabel lingkungan
sebesar 4,2% dijelaskan oleh faktor kerja (X2) sebesar 10,782, hipotesis
selain motivasi kerja dan lingkungan penelitian (Ha) yang menyatakan
kerja. . bahwa variabel lingkungan kerja (X2)
berpengaruh paling dominan terhadap
Pembahasan kinerja pegawai.
Berdasarkan uji analisis regresi Koefisien Determinasi (R2) hasil
linier berganda diperoleh yaitu Y = dari analisis pengaruh motivasi kerja
1.8610E-16 + 0,016 X1 + 0,965 X2 ari (X1), lingkungan kerja (X2), terhadap
hasil koefesien regresi yang didapat kinerja pegawai (Y) menunjukkan R =
menunjukkan, variabel lingkungan 0,979 artinya hubungan positif antara
kerja menjadi faktor terbesar yang faktor produk (X1) motivasi kerja,
mempengaruhi kinerja pegawai, (X2) lingkungan kerja terhadap kinerja
kemudian variabel motivasi kerja pegawai (Y) dengan nilai R yang
menjadi faktor terendah yang hampir mendekati satu. Dari hasil
memengaruhi kinerja pegawai di tersebut nilai koefisien determinasi R
kantor kecamatan Klabang. Square (R2) sebesar 0,958 ini berarti
Uji Statistik Parsial (t-test) hasil seluruh variabel bebas (X) yaitu
hipotesis secara parsial menunjukkan motivasi kerja dan lingkungan kerja
bahwa untuk nilai variabel motivasi mempunyai kontribusi sebesar 95,8 %
kerja (X1) memiliki nilai thitung 0,176 < terhadap variabel terikat (Y) yaitu
ttabel 2,060 dan nilai signifikan 0,862 > kinerja pegawai, dan sisanya sebesar
0,05. Maka variabel motivasi kerja 4,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor
tidak signifikan terhadap kinerja lain yang tidak masuk dalam
pegawai. Untuk nilai variabel penelitian.
lingkungan kerja (X2) memiliki nilai
thitung 10,782 > 2,060 ttabel, maka SIMPULAN DAN SARAN
variabel lingkungan kerja berpengaruh Simpulan
signifikan terhadap variabel kinerja Berdasarkan analisis dan
pegawai dengan nilai signifikan 0,000 pembahasan yang telah diuraikan
< 0.05. Maka variabel lingkungan kerja sebelumnya, maka kesimpulan atas
signifikan terhadap kinerja pegawai. hasil analisis tersebut adalah :
Uji Statistik Simultan (F-test)
hasil hipotesis secara simultan 1) Uji Statistik Parsial (t-test)
menunjukan nilai Fhitung 285,478 > 3,39 Hasil hipotesis secara parsial
Ftabel. Maka dapat disimpulkan bahwa menunjukkan bahwa untuk nilai
Ha diterima atau variabel lingkungan variabel motivasi kerja (X1)
kerja berpengaruh secara simultan memiliki nilai thitung 0,176 < ttabel
2,060 dan nilai signifikan 0,862 >
0,05. Maka variabel motivasi
kerja tidak signifikan terhadap prestasi menunjukkan nilai 17,6%
kinerja pegawai. Untuk nilai maka nilai tersebut merupakan
variabel lingkungan kerja (X2) besaran tidak berpengaruh terhadap
memiliki nilai thitung 10,782 > ttabel kinerja pegawai di kantor kecamatan
2,060 maka variabel lingkungan Bondowoso, sedangkan sisanya
kerja berpengaruh signifikan sebesar 82,4% ditentukan oleh
terhadap variabel kinerja pegawai variabel lain yang tidak berpengaruh
dengan nilai signifikan 0,000 < dalam penelitian.
0.05. Maka variabel lingkungan 2. Berdasarkan pengujian statistik
kerja signifikan terhadap kinerja dengan metode uji F, perbandingan
pegawai. antara nilai Fhitung 285,478 >
2) Uji Statistik Simultan (F-test) Ftabel 3.39, dimana tingkat
Hasil hipotesis secara simultan signifikan yang diperoleh lebih kecil
menunjukan nilai Fhitung 285,722 yakni sebesar 0.000 < 0,05. Maka
> 3,39 Ftabel. Maka dapat dapat disimpulkan bahwa Ha
disimpulkan bahwa Ha diterima diterima variabel motivasi kerja
atau variabel lingkungan kerja (X1) dan variabel lingkungan kerja
berpengaruh secara simultan (X2) bersama-sama secara simultan
terhadap kinerja pegawai dengan berpengaruh signifikan terhadap
nilai signifikan 0,000 < 0,05. kinerja pegawai.
3) Uji Dominan 3. Mengingat bahwa variabel
Hasil hipotesis secara dominan lingkungan kerja memiliki pengaruh
menunjukkan nilai pengaruh yang paling dominan, maka
positif kedua variabel bebas disarankan kepada kantor
terhadap variabel terikat, dengan kecamatan Klabang untuk
nilai pengaruh variabel motivasi memperhatikan dan
kerja (X1) sebesar 0,176, variabel mempertahankan keadaan
lingkungan kerja (X2) sebesar lingkungan di kantor kecamatan
10,782, hipotesis penelitian (Ha) Klabang, untuk menumbuhkan rasa
yang menyatakan bahwa variabel aman dan nyaman dalam bekerja.
lingkungan kerja (X2) Bagi pihak pegawai di kantor
berpengaruh paling dominan kecamatan Klabang agar perlu
terhadap kinerja pegawai. ditingkatkan variabel motivasi kerja
dalam membantu kedepannya akan
Saran lebih baik lagi secara maksimal.
Berdasarkan hasil analisis yang telah Untuk memperhatikan kekurangan-
dikemukakan, maka saran yang penulis kekurangan dengan melihat cara
ajukan sebagai bahan pertimbangan kinerja pegawai memberikan
bagi pihak kantor kecamatan Klabang perhatiannya kepada pengaruh
Kabupaten Bondowoso adalah sebagai motivasi kerja dan lingkungan kerja
berikut : di kantor kecamatan Klabang.

1. Berdasarkan secara parsial nilai


distribusi variabel bebas yaitu
motivasi kerja, indikator faktor
kebutuhan manusia, kopensasi,
komunikasi, kepemimpinan dan

Anda mungkin juga menyukai