Anda di halaman 1dari 12

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 3, Nomor 1, Januari 2011 (1-12)


ISSN 1979-5645

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Umum Di


Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros

Ady Deksa B (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)


Juanda Nawawi (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Murfhi (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin
Email: adydeksa@yahoo.com

Abstract
This study aimed to describe the analysis of implementation of Public Service in District Tanralili
and the factors that influence the process of implementation of public services in the district
Tanralili Maros. Author of the research methods used in this research is qualitative descriptive,
using two kinds of data, primary data and secondary data.Research results obtained in the field
shows that the implementation of public services can be seen not only in terms of the simplicity
of the service but rather the positioning of the executive services and understand the duties and
obligations as service providers. The conclusion of this study indicate that the constraints or
problems encountered in the service process must be adapted to the procedure. As well as the
quality of work discipline, the quality of work discipline adequate government officials, the
bureaucrats at the district level is able to provide public services effectively.
Keywords: Implementation, bureaucratic , service

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Analisis Pelaksanaan Pelayanan Umum di
Kecamatan Tanralili serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pelaksanaan
pelayanan umum di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Metode penelitian yang digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, dengan menggunakan dua macam
data, yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian yang didapatkan di lapangan
menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan umum tak hanya dapat dilihat dari segi
kesederhanaan pelayanan tetapi lebih kepada penempatan posisi para pelaksana pelayanan
serta memahami tugas dan kewajiban sebagai pemberi pelayanan. Kesimpulan dari penelitian
ini menunjukkan bahwa kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam proses pelayanan
harus disesuaikan dengan prosedur. Serta kualitas disiplin kerja, dengan kualitas disiplin kerja
aparat Pemerintah yang memadai, maka birokrat di tingkat kecamatan mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara efektif.
Kata kunci: Pelaksanaan, birokrasi, Pelayanan

PENDAHULUAN kewenangan utama baik secara internal


maupun eksternal. Sebagaimana yang kita
Pemerintah pada awalnya dibentuk untuk ketahui tujuan utama dibentuknya
menghindari keadaan di mana sebuah pemerintahan adalah untuk menjaga suatu
wilayah yang dihuni oleh masyarakat serba sistem ketertiban di mana masyarakat bisa
mengalami kekacauan. Aktivitas pemerintah menjalani kehidupannya secara wajar.
dalam upaya memelihara kedamaian dan Dengan kata lain, pada hakikatnya adalah
keamanan suatu wilayah menjadi pelayanan kepada masyarakat yang

1
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

merupakan fungsi primer dari pemerintahan. (Regulation) dan Fungsi Pelayanan (Service) “.
Pemerintah tidana alokasi Khusus diadana Dalam Undang-Undang nomor 43 Tahun
alokasi Khususan untuk melayani dirinya 1999 tentang perubahan atas Undang-
sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat, Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
menciptakan kondisi yang memungkinkan Pokok Kepegawaian, pada Bab II Pasal 3 (Ayat
setiap anggota masyarakat, mengembangkan 1) ditegaskan bahwa:
kemampuan dan kreativitasnya demi Pegawai Negeri Berkedudukan sebagai
mencapai kemajuan bersama. unsure aparatur Negara yang bertugas untuk
Secara teoritis otonomi daerah akan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat
meningkatkan kualitas pelayanan umum, secara professional, jujur, adil, dan merata
karena dengan adanya otonomi daerah dapat dalam penyelenggaraan tugas Negara,
menciptakan kesetaraan posisi tawar antara pemerintahan dan pembangunan.
pemerintah daerah sebagai penyelenggara Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan
jasa pelayanan dengan masyarakat sebagai Otonomi Daerah terlebih setelah
pengguna jasa. Pelayanan umum adalah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32
merupakan instrument kebijakan pemerintah Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
untuk menurunkan kemiskinan dan dimana Pemerintah Daerah diberikan
memperbaiki kesejahteraan masyarakat serta kewenangan yang demikian luas oleh
perbaikan yang berkualitas dari pelayanan Pemerintah Pusat untuk mengatur rumah
umum merupakan suatu investasi dalam tangga daerahnya sendiri, termasuk
peningkatan modal manusia. Dengan didalamnya adalah pemberian pelayanan
demikian akan membawa dampak pada kepada masyarakat di daerahnya. Namun
produktivitas masyarakat di masa yang akan Berbagai isu yang muncul di kalangan
datang dan pada saat yang sama, pelayanan masyarakat, ternyata hak pelayanan yang
umum itu secara langsung memenuhi diterima oleh masyarakat atau perorangan
konsumsi dasar yang merupakan tujuan dari terasa belum memenuhi harapan semua
kebijaksanaan pemerintah dalam pihak baik dari kalangan masyarakat umum
meningkatkan taraf hidup masyarakat. maupun dari kalangan pemerintah sendiri.
Pelayanan merupaka tugas utama bagi Pelayanan masyarakat yang diberikan oleh
aparatur negara sebagai abdi negara dan abdi aparatur pemerintah seringkali cenderung
masyarakat. Tugas ini secara jelas telah rumit seperti : a) Tata cara Pelayanan, b)
digariskan dalam pembukaan Undang- Rendahnya Pendidikan aparat, c) Kurangnya
Undang Dasar 1945 alinea Ke empat, yang sarana dan Prasarana, dan d) Disiplin kerja.
meliputi empat aspek pelayanan pokok Hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas
aparatur terhadap masyarakat yang berbunyi: pelayanan umum di daerah.
Melindungi Segenap bangsa dan seluruh Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan
tumpah dara Indonesia emamjukan efektif apabila masyarakat mendapatkan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang
kehidupan bangsa. Seperti yang dikatakan singkat, biaya murah, cepat, tepat dan
Moenir (2001;IX) “ Pelayanan umum dan hak memuaskan. Keberhasilan meningkatkan
dasar warga Negara dan hak asasi saling efektivitas pelayanan Umum ditentukan oleh
berkaitan tidana alokasi Khusus terpisahkan faktor kemampuan pemerintah dalam
satu sama lain ”. Hal ini sejalan dengan meningkatkan disiplin kerja aparat
pernyataan Sarundajang (1999:16) bahwa “ pelayanan. Khususnya Pemerintah
Pemerintah memiliki fungsi umum Kecamatan Bumi Nabung dituntut untuk
pemerintahan yaitu Fungsi Pengaturan mewujudkan disiplin kerja perangkat

2
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

kecamatan dalam upaya peningkatan perkembangan teknologi dan pertumbuhan


efektivitas pelayanan Umum. Masalah nyata serta peningkatan kebutuhan dasar
proses pelayanan Umum, terutama masyarakat.Titik berat otonomi daerah saat
pengurusan surat pengantar pembuatan ini adalah Desa atau Kecamatan, dimana
KTP., Surat Keterangan Catatan Kepolisian pelayanan yang paling dekat dengan
(SKCK), Surat Keterangan Pindah, pelayanan masyarakat dan secara langsung adalah
pembayaran PBB, dan pengantar pembuatan Kecamatan atau Desa. Oleh karena itu,
akte kelahiran, dirasakan masih berbelit dan pelaksanaan pelayanan umum sangat penting
tak terkendali secara efektif, sehingga untuk diperhatikan. Berdasarkan uraian di
wilayah aspirasi dan kepentingan Umum atas, penulis tertarik untuk melakukan
masih kurang tersentuh. Eksistensi efektivitas penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan
pelayanan Umum ini diasumsikan karena Pelayanan Umum Di Kecamatan Tanralili
pengaruh tingkat disiplin kerja aparat Kabupaten Maros“
pemerintah. Sedangkan tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh METODE PENELITIAN
disiplin kerja Aparat Pemerintah terhadap
efektifitas pelayanan Umum, khususnya di Metode yang penelitian yang digunakan
Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. adalah deskriptif dengan menggunakan
Pelaksanaan tugas aparat yang selama ini teknik pengumpulan data studi kepustakaan
berkesan berbelit-belit kurang bersahabat dengan membaca buku, majalah, surat kabar,
dan tidana alokasi Khusus transparan dalam dokumen-dokumen, undang-undang dan
berbagai bidang harus dihindari. Artinya media informasi lain yang ada hubungannya
suatu bentuk pelayanan yang efektif menjadi dengan masalah yang diteliti, dan observasi
suatu kebutuhan yang dapat mendatangkan yaitu mengamati secara langsung objek yang
keuntungan ganda. Keuntungan bagi di teliti serta interview dan wawancara
masyarakat yang menerima pelayanan, juga mendalam dengan menggunakan pedoman
keuntungan bagi aparat yang memberikan wawancara
pelayanan.
Peran pemerintah yang strategis, akan HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak ditopang oleh kemampuan aparat
pemerintah melaksanakan tugas dan Bagi Instansi pemerintahan, maka
fungsinya. Salah satu tantangan besar yang pemberian pelayanan pada dasarnya harus
dihadapi pemerintah adalah kemampuan tercermin pada kepuasan masyarakat
melaksanakan kegiatan secara efektif dan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
efisien, karena selama ini aparat pemerintah pemerintah mulai dari waktu pelayanan,
identik dengan kinerja yang berbelit-belit, biaya pelayanan dan prosedur pelayanan.
penuh dengan KKN serta tidana alokasi Oleh karena itu, dalam pemberian pelayanan
Khusus ada stndar yang pasti. kepada masyarakat faktor Sarana Prasarana,
Seiring dengan pelaksanaan otonomi Kualitas Sumber Daya Manusia dan
daerah, kabupaten Maros sebagai salah satu Akuntabilitas aparat setempat merupakan hal
daerah otonom selalu dituntut untuk penting untuk diperhatikan sebagai
memberikan kesejahteraan kepada instrument dalam pemberian pelayanan yang
masyarakat, bangsa dan negara yang memuaskan.
mencerminkan lewat kinerja aparat Kualitas pelayanan hanya akan didapatkan
pemerintah dalam memberikan pelayanan apabila memenuhi seluruh item/syarat-syarat
kepada masyarakat yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam memperlancar

3
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

kegiatan pelayanan kepada masyarakat, berbelit-belitnya kondisi pelayanan dan


seperti Faktor Sarana Prasaran dari pihak warga yang dilayani merasakan adanya
pemerintah yang menyiapkan peralatan guna diskriminasi pada waktu pelayanan, bahkan
mendukung lancarnya proses pelayanan, biaya pelayanan seperti adanya biaya
kemudian Kualitas sumber daya manusia administrasi yang bersifat tidak sesuai
dibutuhkan daya tangkap yang baik guna dengan prosedur yang ada.
menerima rsepon dari masyarakat terhadap Berdasarkan Lembaran Pemerintah
pelayanan yang telah diberikan serta Kabuapten Maros No. 11 Tahun 2001
tingginya tanggung jawab para pelaksana Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2001 Tentang
tugas pelayanan untuk memberikan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu
pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Akta
Salah satu aspek paling penting banyak Catatan Sipil di jelaskan bahwa Prinsip dan
menarik perhatian adalah efektivitas kerja sasaran penetapan Tarif semaksimal mungkin
dari sektor-sektor pelayanan dalam disesuaikan dengan kemampuan masyarakat
memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan mengutamakan aspek keadilan. Menurut
baik terhadap ketepatan waktu maupun pada PERDA No. 5 Tahun 2001 biaya administrasi
kepastian biaya dalam kegiatan pelayanan dalam pengurusan KTP, KK dan Akta
tersebut. Meskipun banyak ide-ide yang Kelahiran sangatlah terjangkau Rp. 5000,- Rp.
dilontarkan oleh berbagai organisasi tentang 50.000,-. Namun peraturan ini tidak
ide-ide pelayanan yang memadai, seperti dilaksanakan dengan baik oleh pihak yang
jargon “kami hadir untuk melayani”, namun berkewajiban menjalanankannya. Kondisi
itu hanya terbatas pada slogan belaka, sebab tersebut di atas, umumnya dipicu oleh masih
kondisi di lapangan sangat berbeda. belum efektifnya pelayanan admnistrasi
Salah satu kegiatan pelayanan pemerintah terutama dari segi administrasi pencatatan,
yang memiliki intensitas pelayanan kepada system kearsipan, pengorganisasian surat-
masyarakat yang cukup tinggi adalah surat dan pemanfaatan buku-buku
pelayanan bidang pemerintahan,sosial administrasi Kelurahan dan Kecamatan
ekonomi di Kantor Kecamatan. Intensitas secara efektif, baik yang disebabkan oleh
pelayanan ini adalah berkaitan dengan ketelitian sumber daya manusia maupun
kedudukan dan fungsi pengelolaan dukungan fasilitas kerja yang memadai.
pemerintah Kecamatan sebagai fungsi dasar Proses pelayanan administrasi dokumen
terdepan dalam memberikan pelayanan pada dasarnya telah mengalami
masyarakat pada bidang pemerintahan, perkembangan yang cukup berarti, bahkan
pembangunan dan kemasyarakatan. Sangat mekanisme pelayanan yang dimulai pada
banyak dokumen resmi yang harus dimiliki level organisasi pemerintahan terendah
warga masyarakat sebagai bukti sebagai sampai pada terbitnya suatu dokumen telah
Warga Negara Indonesia umumnya seperti berusaha menampilkan, efesiensi dan
memperoleh KTP, Kartu Keluarga, semuanya efektifitas kerja dengan memberdayakan
harus diperoleh melalui Kantor Camat. semua elemen-elemen yang terlibat dalam
Dalam memberikan pelayanan pengurusan pelayanan pada masyarakat
dokumen-dokumen seringkali dihadapkan Keadaan Pegawai/Sumber Daya Manusia
pada mekanisme dan prosedur pelayanan Salah satu indikator kuat dalam pemberian
yang kurang sinkron antara tersedianya data kualitas pelayanan yang baik adalah
yang dimiliki Kantor Kelurahan dan Keterbukaan petugas pelayanan dalam
Kecamatan yang dimiliki oleh masyarakat memberikan kepuasan kepada
yang akan dilayani, sehingga menyebabkan masyarakat/pelanggan. Keterbukaan dalam

4
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

proses pelayanan dapat dilihat dari petugas Hal ini sebagai salah satu wujud
pelayanan yang memberikan informasi secara mempercepat pelayanan kepada masyarakat
terbuka baik diminta maupun tidak diminta. tambah Adeng”.
Oleh karena itu, kualitas sumber daya Dengan adanya alur permohonan dalam
manusia dalam hal ini sangatlah penting. pengurusan KTP, KK dan sebagainya
Dimana petugas/pelaksana pelayanan diharapkan masyarakat tidana alokasi Khusus
dituntut untuk tanggap dalam proses ada lagi yang tidana alokasi Khusus memiliki
pelayanan. KTP. Kesederhanaan pelayanan dalam hal ini
Prosedur Pelayanan Di Kecamatan Tanralili sanglah membantu bagi masyarakat dimana
Prosedur pelayanan di Kecamatan Tanralili proses pelayanan dilakukan dengan mudah
beda dengan prosedur pelayanan yang ada di dipahami dan mudah dilaksanakan tanpa ada
daerah lain. Dalam hal mengurus KTP, Kartu kesan berbelit-belit dari pihak pelayan dalam
Keluarga atau lainnya harus melalui Tingkat arti aparat pemerintah setempat. B.
terendah yaitu RT dengan kata lain harus Kejelasan dan Kepastian Pelayanan
sesuai persyaratan yang telah ditentukan Kejelasan dan kepastian dalam pelayanan
oleh pihak kantor Kecamatan. Adapun merupakan salah satu hal yang sangat
prosedur dalam pelayanan umum di Kantor penting bagi masyarakat. Oleh karena itu,
Kecamatan Tanralili, antara lain : a) aparat pelaksana pelayanan diharapkan
Kesederhanaan Pelayanan dapat tanggap dan bertangggung jawab
Berdasarkan Lembaran Daerah Kabupaten dengan tugas serta tanggung jawabnya
Maros No. 12 Tahun 2001 Peraturan Daerah sebagai pemberi pelayanan. Pihak pelaksana
No. 6 Tahun 2001 Tentang Sistem Informasi pelayanan harus bisa menjelaskan secar rinci
Pengelolaan Kependudukan, dimana dalam prosedur serta persyaratan yang harus
proses penyelenggaraan Pendaftaran dilengkapi untuk mengurus KTP, KK serta lain
Penduduk harus sesuai dengan SIMDUK sebagainya yang berhubungan dengan Kantor
Sistem Pengelolaan Kependudukan yang Kecamatan diminta atau tidana alokasi
telah ada. Kesederhanaan pelayanan di Khusus diminta aparat pelaksana harus
Tingkat Kecamatan Tanralili Kabupaten melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
Maros dapat dikatakn berjalan baik. Hal ini di baiknya.
sampaikan oleh Sekretaris Camat Kantor Prosedur tersebut diatas telah di
Kecamatan Tanralili bahwa …..“alur sosialisasikan dan diketahui oleh seluruh
permohonan dimulai dari tingkat RT, si masyarakat Kecamatan Tanralili. Menurut
pemohon diminta mengisi formulir untuk di Faisal Salah satu penduduk Kecamatan
tandatangani oleh RT, RW selanjutnya ke Tanralili mengatakan : ” Prosedur pelayanan
desa untuk di register kemudian setelah di yang ada di Kecamatan Tanralili memang
tandatangi Kepala Desa dan di register, si telah diketahui seluruh lapisan masyarakat
pemohon membawanya ke Kantor yang ada. Masyarakat setempatpun dalam
Kecamatan untuk selanjutnya di proses di hal pengurusan KTP, KK atau hal lainnya
Kecamatan menjadi KTP”, ujarnya. Kecuali terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil
untuk yang akan memperpanjang dan surat keterangan domisili selanjutnya
pemohon terlanjur ke kantor Kecamatan, diserahkan ke Kantor Kecamatan”.
pihak Kecamatan pun memberikan Dengan adanya pesyaratan yang
keringanan dengan syarat memperlihatkan sedemikian rupa pihak pelayananpun akan
KTP yang akan diperpanjang masa senang menjalankan tugasnya jika
berlakunya, nanti akan di register ke Desa masyarakat tidana alokasi Khusus melakukan
yang bersangkutan oleh pihak kecamatan,”

5
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

hal-hal yang bertentangan dengan prosedur mempunyai akses terhadap informasi


yang berlaku. c). Keamanan dalam Pelayanan pelayanan yang dibutuhkan, demikian pula
Masyarakat pada dasarnya ingin kecenderungan aparat birokrasi justru
memperoleh pelayanan yang maksimal, terkesan menyembunyikan informasi kepada
dimana dalam hal ini setiap masyarakat ingin masyarakat. Dalam iklim komunikasi
memperoleh haknya dengan mendapat pelayanan yng tertutup seperti ini, sangat
pengakuan dari daerah tempat tinggalnya. sulit untuk dapat mewujudkan responsivitas
Pengurusan KTP dan KK merupakan hal yang aparat birokrasi dalam penyelenggaraan
sangat penting, oleh karena itu dari pihak pelayanan kepada publik. e). Efisiensi dalam
masyarakat mengharapkan pihak pemerintah Pelayanan
setempat lebih memperhatikan kepastian Persyaratan pelayanan hanya dibatasi
dalam hal pengurusan KTP dan KK bagi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan
masyarakat. Fandy mengungkapkan bahwa : pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap
“saya mengharapakan pelayanan yang memperhatikan keterpaduan antara
diberikan sesuai dengan aturan formal yang persyaratan dengan produk pelayanan yang
diterapkan. Pemberian pelayanan yang telah diberikan.Mencegah adanya pengulangan
menunjuk kepada aturan formal serta pemenuhan persyaratan, dalam hal proses
dianggap memenuhi sendi-sendi pelayanan pelayanan masyarakat adanya kelengkapan
sangat duharapakn masyarakat sehingga persyaratan dari satuan kerja/instansi
aparat pelayanan bisa konsisten dalam Pemerintah lain yang terkait. Tetapi pada
menerapkan aturan hukum pelayanan tanpa kenyataannya yang terjadi di lapangan
ada kendala apapun”. d) Keterbukaan dalam aparat/pegawai kecamatan selaku pihak
Pelayanan pelayanan tidana alokasi Khusus
Keterbukaan dalam pelayanan sangat menajalankan tugasnya dengan baik. Dimana
berpengaruh, dimana setiap pelayanan yang sering terjadi kesalahan yang fatal dan dapat
akan diberikan pihak Kantor kecamatan wajib merugikan masyarakat setempat. Hal ini di
di informasikan dan di sosialisasikan agar ungkapkan oleh Salty salah satu warga
masyarakat setempat dapat mengetahui Kecamatan Tanralili :
prosedur dan tata cara dalam proses "saya kecewa dengan layanan kantor
pelayanan. Oleh karena itu, peran birokrasi pemerintah yang tak jelas. Pemerintah
dalam hal ini sangatlah penting. Salah satu Kecamatan berjanji tanggal segini KTP atau
Staf kantor Kecamatan Abdis mengatakan KK sudah jadi. Namun pada waktu yang
bahwa: dijanjikan KTP belum jadi. Mengulur
...”pelayanan publik harus dilaksanakan waktunya bisa lama sekali, setelah dilacak
secara transparan dan akuntabel oleh setiap katanya berkasnya hilang. Sudah demikian,
unit pelayanan instansi pemerintah karena mereka menunjukkan raut penyesalan. Ini
kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik pelecehan undang-undang namanya,"
memiliki implikasi yang luas dalam mencapai tambahnya. f). Ekonomis dalam Pelayanan
kesejahteraan masyarakat...” Biaya dalam penyelenggaraan pelayanan
pemberian pelayanan publik salah satunya harus ditetapkan secara wajar dengan
diukur melalui keterbukaan informasi dan memperhatikan :Nilai barang dan atau jasa
seberapa jauh interaksi komunikasi yang pelayanan masyarakat dan menuntut biaya
terjalin antara birokrasi sebagai pemberi yang terlalu tinggi di luar kewajaran; Kondisi
layanan dengan masyarakat pengguna jasa. dan kemampuan masyarakat untuk
Hal diatas memperlihatkan bahwa membayar; dan Ketentuan peraturan
masyarakat pengguna jasa seringkali belum perundang-undangan yang berlaku. Namun

6
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

ada beberapa pihak tertentu yang Pemberian pelayanan di Kantor kecamatan


menggunakan “kesempatan dalam harus efektif dan efisien sehingga masyarakat
kesempitan” untuk mendapatkan memperoleh pelayanan yang maksimal dan
keuntungan lebih dari yang telah ditentukan. memuaskan. Namun, pelayanan di tingkat
Menurut Sulaiman salah satu masyarakat di kecamatan cenderung mengulur-ulur waktu
Kecamatan Tanralili : pelayanan. Banyak aparat/pejabat pemberi
“......aparat pemerintah yang ada sering pelayanan melakukan pelayanan sesuka hati
melakukan hal-hal diluar prosedur, dimana mereka. Hal ini menyebabkan proses
untuk mendapat uang lebih sering pelayanan berjalan lambat. Arianto selaku
mengatakan kalau ingin cepat selesai harus salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan
ada biaya administrasinya. Padahal Tanralili mengatakan: “Pelayanan di Kantor
semestinya dalam hal pengurusan apapun Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit
yang berkaitan dengan Kecamatan semuanya disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya
gratis tapi kenyataannya tidak demikian. pembagian wewenang, inkonsistensi
Aparat yang bertugaspun seringkali tidak pembagian kerja, serta sikap pimpinan kantor
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang sewenang-wenang memberikan tugas
sehingga proses pelayanan berjalan lambat. kepada aparat bawahan tanpa
Waktu paling cepat untuk mengurus KTP saja memperhitungkan aspek sifat pekerjaan,
memerlukan waktu hampir 1bulan. Gimana urgensi pekerjaan, dan dampak pemberian
kalau sudah setinggi gunung tumpukan tugas terhadap kualitas pemberian pelayanan
KTPnya???mungkin bertahun-tahun baru kepada masyarakat”
selesai”. ucap sulaiman. g). Keadilan yang Padahal Dalam proses pengurusan KTP, KK
Merata dalam Pelayanan atau lain sebagainya semua persyaratan telah
Pelayanan yang diberikan kepada dipenuhi untuk kelancaran administrasi dan
masyarakat harus mencakup seluruh lapisan kelengkapan data untuk kantor Kecamatan
masyarakat dan mengutamakan kepuasan Tanralili tetapi tetap saja proses pelayanan
dalam pelayanan. Namun kadangkala terjadi berlangsung lama dan kadangkala
perselisihan antara masyarakat dan aparat memerlukan waktu yang sangat lama.
pemberi pelayanan, hal ini sering terjadi Dari keterangan diatas, dapat diakatakan
karena kurangnya komunikasi antara bahwa proses pelayanan di kantor
penerima dan pemberi pelayanan secara Kecamatan Tanralili sampai saat ini belum
berkesinambungan dan terbuka. Mulyani maksimal dan belum memenuhi standar
mengutarakan : “Rasa Ketidakadilan kepada pelayanan umum yang ada. Hal ini dimulai
masyarakat dalam pelayanan sering terjadi dengan proses kesederhanaan dalam
disebabkan karena tidak adanya ikatan pelayanan yang bisa dikatakan sangat
emosional antara aparat/petugas pelayanan bertolak belakang dengan prosedur
dengan masyarakat bahwa pelayanan adalah pelayanan yang ada. Oleh karena itu, pihak
untuk kepentingan bersama, masih ada pemerintah Kecamatan Tanralili sebaiknya
anggapan bahwa masyarakat yang butuh, lebih banyak melakukan evaluasi terhadap
sehingga masih dijumpai cara-cara kinerja dan akuntabilitas aparat pelaksana
mempersulit masyarakat sehingga sering kali pelayanan umum di Kantor Kecamatan
masyarakat dibuat bingung karena tidak Tanralili agar pelayanan umum yang
jelasnya prosedur pelayanan, terutama mengutamakan kepuasan masyarakat dapat
masyarakat perdesaan” h). Ketepatan terlaksana.
Waktu dalam Pelayanan

7
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Poin 7 masalah Kelengkapan Sarana dan


Pelaksanaan Pelayanan KTP, KK, dan Akta Prasarana yang isinya sebagai berikut :
Kelahiran Di Kecamatan Tanralili “Tersedianya sarana dan prasarana kerja dan
Setiap warga masyarakat yang ingin pendukung lainnya yang memadai termasuk
mengurus berbagai surat dan datang di penyediaan sarana teknologi telekomunikasi
kecamatan dilayani seakan-akan ada dan informatika”.
perbedaan antara warga dan pegawai Inventaris sarana prasaran Kantor
kecamatan. Warga datang di kecamatan Kecamatan Tanralili diperoleh dari bantuan
kemudian duduk di luar dan dilayani oleh staf pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan
kecamatan yang berada di dalam kantor pembelian yang dibebankan pada anggaran
dengan pembatas sekat atau jeruji/tralis daerah. Keadaan sarana prasarana Kantor
jendela kantor, persis seperti pelayanan SIM. Kecamatan Tanralili sampai pada pelaksanaan
Menurut hemat kami seharusnya pada era penelitian masih sangat terbatas.
ini kepuasan pelanggan/pengguna jasa harus Salah satu warga Setempat yang pernah
dikedepankan karena pada hakikatnya mengurus KTP mengatakan ;
merekalah (warga) yang menggaji pegawai saya masuk ke loket pelayanan bertanya
kecamatan atau para pegawai kecamatan itu pada petugas. Saya bertanya bagaimana cara
kan bawahan Bupati yang pada waktu yang membuat KTP dan apa saja persyaratannya.
lalu dipilih langsung oleh warga masyarakat, Saya mengeluarkan surat pengantar dari
bahkan AC sebagai fasilitas sebagaimana pemerintah desa dan kartu keluarga (KK).
pelayanan di Pemerintah Kota Maros rasanya Petugas lalu bertanya,"Kamu ada foto?
tidana alokasi Khusus berlebihan jika Kamera di sini rusak sudah 2 hari ini. Jika
dipasang pada tempat pelayanan masyarakat. tidak punya, silahkan foto di luar dulu."
Memang kesalahan bukan pada petugas tapi "Wah, jika dua hari kamera rusak apa tidak
pada fasilitas yang ada namun sesungguhnya dicarikan alternatif?" saya coba bertanya,
aparat kecamatan bisa menyiasati ruangan "kebetulan saya bawa kamera digital
yang ada demi kenyamanan pengguna jasa mungkin bisa membantu, setelah jepret bisa
dan juga pemerintah kota bisa langsung ditransfer." "Gak bisa, semua harus
menganggarkan fasilitas. (“fadli”salah satu dilakukan oleh dan dengan alat petugas.
masyarakat Kecamatan Tanralili. Anda bawa foto gak?" sergah petugas. "Ya,
Adapun beberapa faktor yang kebetulan saya bawa," sembari menyerahkan
berpengaruh dalam pelaksanaan pelayanan berkas dan selembar foto 3x4.
umum di Kantor Kecamatan Tanralili, yaitu "Tiga puluh ribu, mas," petugas segera
Sarana dan Prasarana menyebutkan angka biaya yang harus
Dengan semakin berkembangnya zaman, dibayar.
maka pelayanan kepada masyarakat akan Saya mengeluarkan uang lima puluh
semakin meningkat seiring dengan hal ribuan. Petugas memasukkannya dalam laci,
tersebut. Oleh karena itu sangat diperlukan seraya memberi dua lembar sepuluh ribuan,
adanya Penambahan Sarana dan Prasarana sembari mempersilahkan saya menunggu di
Kantor untuk mendukung pelayanan kepada luar, tepatnya emperan, sebab tidak ada
masyarakat. Hal ini sesuai dengan Keputusan fasilitas untuk antri atau menunggu. "Maaf,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tidak ada kwitansi?" tanyaku. "Saya tadi telah
Nomor : 63/Kep/M.PAN/7/2003 tanggal 10 membayar, menapa saya tidak dikasih tanda
Juli 2003 tentang Pedoman Umum bukti," lanjutku. "Gak ada kwitansi mas, nanti
Penyelenggaraan Pelayanan Publik kalau selesai mas saya panggil," sergahnya.
khusussnya pada prinsip Pelayanan Publik "Bukan begitu. Bukankah setiap transaksi

8
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

harus ada tanda bukti?" saya coba protes. pendidikan non formal yaitu melalui diklat-
Tapi petugas acuh tak acuh seraya melayani diklat baik diklat struk tural maupun diklat
lainnya. teknis.
Di emperan ada puluhan warga yang Di satu sisi Peningkatan Disiplin Aparatur
duduk di lantai menunggu panggilan. Ada juga diperlukan, dimana hal ini Sudah bukan
yang mengurus KTP, KK, dan lain-lain. Ia coba menjadi rahasia umum lagi kalau disiplin di
bertanya pada beberapa warga, berapa kalangan aparatur sangat rendah. Hal ini
rupiah mereka membayar dan apakah diberi seakan sudah membudaya dan kita dapat
kwitansi. Untuk satu layanan, beberapa dengan mudah menemukan oknum-oknum
warga membayar dengan berbeda. Si yang tidak disiplin tersebut.
pemuda Rp 30 ribu, Si Kardi membayar Rp 20 Salah satu staf di kantor Kecamatan
ribu, Si Warni membayar Rp 25 ribu. Tanralili mengatakan: Jam Kantor dimulai
Mengapa satu layanan harganya berbeda? Pukul 08.00 sampai Pukul 16.00, tetapi
Dengan adanya kejadian seperti yang di kadang kala Pukul 08.00 staf kantor belum
ungkapkan Pak Ismail maka pemerintah pada datang karena mereka pada umumnya
Kecamatan Tanralili sebaiknya segera tinggal jauh dari kantor. Jadi aktivitas kantor
melakukan evaluasi untuk kenyamanan dimulai sekitar Pukul 10.00. kami biasa
masyarakat dalam proses pelayanan umum di melayani masyarakat jika semua staf sudah
Kantor Kecamatan baik dari segi sarana berada di tempat. Masyarakat yang datang
prasarana dan efissensi pelayanan. Sehingga, dipersilahkan menunggu sampai staf Kantor
dengan adanya sarana dan prasarana yang Kecamatan datang untuk melayani mereka...
memadai niscaya pelayanan yang kita Jika hal tersebut diatas terus berlanjut,
harapkan bersama akan bisa mencapai sampai kapanpun pelayanan akan terhambat
sasaran. b.Sumber Daya Manusia/Aparatur. dan masyarakatpun akan merasa malas untuk
Dalam menghadapi Era Globalitas, melakukan pengurusan baik itu KTP, KK
aparatur dituntut mempunyai kemampuan ataupun lain sebagainya yang merupakan hak
dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi masyarakat untuk memperoleh kepastian
yang terjadi di wilayahnya. Derasnya arus hukum dari daerah dimana mereka tinggal.
informasi membuat batas negara satu Agar imej negatif tersebut tidak semakin
dengan yang lain seakan tak ada lagi. Hal ini parah, perlu adanya upaya pembinaan
berakibat pergeseran pola fikir masyarakat bersifat konsisten berkesinambungan, dan
yang tadinya nrimo ing pandum (tak banyak adanya suritauladan dari atasan secara
menuntut) berubah menjadi banyak tuntutan berjenjang, sehingga akan didapat hasil yang
yang memang menjadi haknya. Untuk bisa maksimal. c. Akuntabilitas
memberikan pelayanan yang baik dan Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
tanggap terhadap situasi dan kondisi yang memberikan pertangggung jawaban atau
berkembang di masyarakat, tidak ada jalan menjawab/menerangkan tindakan
lain kecuali dengan peningkatan Sumber seseorang/badan hukum/pimpinan suatu
Daya Manusia (SDM). organisasi kepada pihak yang memiliki hak
Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk atau berwenang untuk meminta keterangan
meningkatkan SDM Aparatur yaitu dengan atau pertanggungjawaban. Stiap program
jalan pendidikan formal dan non formal. yang dilaksanakan didasari perencanaan
Untuk pendidikan formal ini nampaknya strategik dengan memperhatikan dampak
masih cukup sulit diterapkan karena dan akibatnya, sehingga perencanaan yang
keterbatasan dana dan kesempatan yang dianggap berhasil dan gagal dilaporkan agar
ada. Yang paling memungkinkan adalah dievaluasi dan ditindak lanjuti.

9
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

Kelalaian pelaksana pelayanan dalam Terlepas dari pengaruh kualitas disiplin kerja
mengontrol blanko masih mencukupi atau aparat pemerintah setempat. Dengan kualitas
sudah kekurangan harus diperhatikan agar disiplin kerja aparat Pemerintah yang
pelayanan berjalan sesuai dengan prosedur memadai, maka birokrat di tingkat
dan masyarakat tidak perlu menunggu kecamatan mampu memberikan pelayanan
sampai 1bulan hanya untuk mengurus KTP. kepada masyarakat secara efektif. Proses
Bukan hanya blanko yang menjadi masalah pelayanan Umum cenderung ditentukan oleh
pelayanan umum di Kecamatan Tanralili tingkat kedisiplinan aparat dalam melayani
tetapi melainkan adanya “Pungli” (pungutan kepentingan masyarakat. Adanya disiplin
Liar) yang dilakukan oleh beberapa pelaksana kerja yang baik akan menciptakan interaksi
pelayanan tanpa memperhatikan prosedur yang harmonis, baik antara aparat dengan
yang secara nyata berada di depan mata sesama aparat birokrasi maupun antara
mereka. Tetapi, bgi masyarakat yang ingin aparat dengan masyarakat.
urusannya cepat selesai kadangkala juga Pelayanan yang diberikan oleh aparat
menawarkan kepada pelaksana pelayanan Kantor Kecamatan Tanralili pada umumnya
umum agar dipercepat bagaimanapun berdasarkan pada : 1. Kesederhanaan
caranya. “Tutur Sahid salah satu tokoh Pelayanan. 2. Kejelasan dan Kepastian
masyarakat di Kecamatan Tanralili”. Pelayanan. 3. Keamanan dalam Pelayanan. 4.
Hal yang demikian inilah yang Keterbukaan Dalam Pelayanan. 5. Efisiensi
menyebabkan kesenjangan antara yang dalam Pelayanan. 6. Ekonomis dalam
mempunyai uang banyak dan bagi pelayanan. 7. Keadilan yang Merata dalam
masyarakat yang kehidupannya pas-pasan. Pelayanan. 8. Ketepatan waktu dalam
Dengan jumlah Staf 31 orang di Kantor pelayanan
Kecamatan Tanralili, merupakan jumlah Sesuai dengan prosedur diatas yang telah
sangat memadai untuk proses pelayanan ditetapkan masyarakat menginginkan agar
yang sangat mudah tetapi kenyataannya adanya perbaikan kualitas dalam pelaksanaan
tidana alokasi Khusus demikian. Sebagian pelayanan. Hal ini dapat dilihat dengan jelas
besar pegawai yang bertugas lebih banyak dari hasil wawancara yang rata-rata
menggunakan waktunya untuk bercerita memberikan masukan agar proses pelayanan
dengan sesama atau mereka cepat pulang lebih mengutamakan kualitas dan kuantitas
dengan alasan ada urusan keluarga. bagi kepuasan masyarakat.
Dengan beberapa permasalahan di atas Faktor-Faktor Yang berpengaruh terhadap
diharapkan pihak atau pimpinan yang Pelayanan KTP, KK dan akta Kelahiran di
berkaitan melakukan evaluasi terhadap para Kecamatan Tanralili
pegawai serta sarana dan prasarana Kantor Prosedur pelayanan yang berlaku
yang telah ada, agar kedepannya pelayanan senantiasa dipatuhi secara sukarela, sehingga
berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. dapat menciptakan ketertiban dalam proses
pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di
KESIMPULAN tingkat kecamatan, khususnya di kecamatan
Tanralili Kabupaten Maros. Adapun beberapa
Pelaksanaan Pelayanan KTP, KK dan Akta faktor yang berpengaruh dalam proses
Kelahiran Di Kecamatan Tanralili. Secara pelaksanaan pelayanan umum di Kantor
umum dapat dijelaskan bahwa untuk Kecamatan Tanralili yaitu:
mewujudkan efektivitas pelayanan Umum 1. Masih kurangnya fasilitas pendukung
dari aparat pemerintah terhadap warga kegiatan pelayanan kepada masyarakat,
masyarakat pengguna jasa pelayanan, seperti komputer, dan alat-alat kantor

10
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

lainnya. Peralatan juga perlu disesuaikan Labolo, Muhadam, 2006. Memahami


dengan perkembangan teknologi yang ada, Ilmu Pemerintahan, PT. Raja Grafindo
seperti komputer harus ada di setiap kantor Persada : Jakarta.
untuk memperlancar dan mempercepat LAN, 2003. Penyusunan Standar
proses pelayanan. Pelayanan Publik, Jakarta. LAN.
2. Masih ada aparat petugas pelayanan yang Lembaran Daerah Kabupaten Maros,
kurang menguasai teknis tugas pokoknya, Tahun 2001 No. 11, Peraturan Daerah No. 5
sehingga kadang-kadang pelayanan menjadi Tahun 2001, Tentang Retribusi Penggantian
kurang efektif. Oleh karena itu pihak Biaya Cetak. Kartu Tanda Penduduk, Kartu
pimpinan instansi pemerintah setempat Keluarga dan Akte Catatan Sipil.
harus menindana alokasi Khusus lanjuti Lembaran Daerah Kabupaten Maros
dengan mengadana alokasi Khususan suatu Tahun 2001 No. 12, Peraturan Daerah No. 6
pelatihan seperti pelatihan komputer, kursus Tahun 2001, Tentang Sistem Informasi
pembukuan dan kehumasan. Dengan Pengelolaan Kependudukan.
demikian diharapkan kualitas kemampuan Mewujudkan Good Governance
teknis aparat petugas pelayanan akan Melalui Pelayanan Publik, 2006, JICA UGM,
meningkat, sehingga dapat memberikan Yogyakarta.
kepuasan bagi masyarakat pengguna jasa Moenir H.A.S, 1997. Manajemen
pelayanan. Pelayanan Umum, Bumi Aksara : Jakarta.
3. Nampak belum ada pembagian tugas yang Saefullah, A. Djaja, 1990, Konsep Dan
jelas di kantor, oleh karena itu pihak Metode Pelayanan Umum. Mandiri, Bandung
pemimpin perlu membuat deskripsi tugas Sedarmayanti, Hj. 2004. Good
pokok dan fungsi masing-masing agar tidana Governance (Kepemerintahan yang Baik). CV.
alokasi Khusus terjadi over lapping dalam Mandar Maju. Bandung.
pekerjaan, khususnya tugas pelayanan Sinambela, Poltak Lijan, dkk, 2006.
Umum. Reformasi Pelayana Publik, Bumi Aksara :
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Soekanto, Soejono, 1995. Penilaian
Organisasi Pelayanan Publik, Pustaka Pelajar :
Buku : Yogyakarta.
Atik Winaisih & Ratminto, 2006. Sudarsono, 1998, Manajemen
Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Pelayanan Publik, Gramedia Pustaka Utama,
Yogyakarta. Jakarta.
Budiardjo Miriam, 2000, Menggapai Sukmaningsih, 1997, Manajemen
Kedaulatan untuk Rakyat, Mizan, Bandung Pelayanan, PT. Gramedia, Jakarta
Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Tjokroamidjojo, Bintoro, 2001,
Birokrasi Publik di Indonesia. PSKK UGM. Reformasi Administrasi Publik, MIA UNKRIS.
Yogyakarta. Jakarta.
Kansil, C. S. T. 1984. Pokok-pokok UU No. 12 Tahun 2006, Tentang
Pemerintahan di Daerah. Bina Aksara: Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Jakarta. UU No 12 Tahun 2008, Otonomi
Keban, T. Yeremias, 1994. Pengantar Daerah Perubahan Kedua UU No 32 Tahun
Administrasi Publik, MAP, UGM : Yogyakarta. 2004 Tentang Otonomi Daerah.
Kurniawan, Agung, 2005.
Transformasi Pelayanan Publik, Pembaruan :
Yogyakarta.

11
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010

12

Anda mungkin juga menyukai