Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Jayapura sebagai Kabupaten Tertua di Provinsi Papua

telah mengalami serangkaian perubahan dan perkembangan yang tentunya

menuju kearah yang lebih baik.Prubahan dan perkembangan tersebut seiring

dengan reformasi pemerintahan, peningkatan pelayanan dan pemberdayaan

masyarakat serta banyaknya investor-investor yang masuk di Kabupaten

ini.Pemerintah Kabupaten Jayapura tentu tidak tinggal diam dalam

menanggapi perubahan dan perkembangan yang terjadi sekarang ini.Dalam

menanggapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Jayapura giat melakukan

perbaikan-perbaikan baik dalam bentuk fisik maupun non fisik.Semua bentuk

perbaikan tersebut dilakukan guna mewujudkan Visi Kabupaten Jayapura

yaitu mewujudkan Kabupaten Jayapura yang nyaman untuk semua.

Keinginan kuat Pemerintah Kabupaten Jayapura sebagai Kabupaten

yang nyaman membuthkan keselarasan dengan Pemerintahan yang ada

dibawahnya baik itu di tingkat Distrik maupun Kelurahan dan Kampung

sehingga visi untuk menjadi Kabupaten yang nyaman dapat terwujudkan.

Secara structural keselarasan keselarasan itu terutama diperlihatkan oleh

Pemerintah di tingkat Distrik karena langsung dibawahi oleh Pemerintah

Kabupaten Jayapura. Dengan kata lain untuk mewujudkan Visi Kabupaten

Jayapura , maka fungsi-fungsi pemerintahan hendaknya dijalankan dan

diselaraskan antara pemerintah di tingkat Distrik dengan tingkat Kelurahan

1
maupun Kampung.Salah satu fungsi Pemerintahan yang penting adalah

pelaksanaan dan peningkatan pelaayanan publik.

Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah pada pasal 2009 ayat (2) huruf f yang menjelaskan

bahwa Distrik adalah perangkat daerah Kabupaten / Kota. Ebih lanjut, pada

pasal 221 ayat (1) secara tegas menjelaskan bahwa Distrik dibentuk dalam

rangka meningkatkan koordinasi penyelengaraan pemerintahan. Artinya

dengan adanya Distrik , Kepala Distrik sebagai Pimpinan tertinggi di distrik

harus dapat mengkoordinasikan semua urusan pemerintahan di distrik,

kemudian juga Kepala Distrik harus memberikan pelayanan publik di Distrik

dan pemberdayaan masyarakat kelurahan / Kampung.

Jadi, pelayanan publik merupakan salah satu aspek yang perlu

ditingkatkan dalam rangka pembentukan Distrik.Pemberian pelayanan kepada

masyarakat merupakan kewajiban utama bagi pemerintah. Peranan

Pemerintah dalam proses pemberian pelayanan adalah bertindak sebagai

katalisator yang mempercepat proses sesuai dengan apa yang seharusnya.

Dengan diperankanya pelayanan sebagai katalisator tentu saja akan menjadi

tumpuan organisasi pemerintah dalam memberikan pelayanan yang terbaik

kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan oleh

Pemerintah sebagai penyedia jasa pelayanan kepada masyarakat sangat

ditentukan oleh masyarakat dapat kinerja pelayanan yang diberikan ,

sejauhmana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat terjangkau ,

2
mudah cepat dan efisien, baik dari sisi waktu maupun pembiayaanya.(sutedi,

2010 :3).

Menurut Bab I, Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009

tentang pelayanan publik , yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangtka pemenuhan pemenuhan

kegiatan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan

administrative. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah kepada

masyarakat yang meminta layanan. Pemerintah berkewajiban melayani

masyarakat dengan pelayanan yang memberikan kemudahan tanpa

mempersulit procedure.

Sejalan dengan Undang-undang yang berlaku diatas kunci utama

keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik adalah good governance

(Pemerintahan yang baik) Wasistiono (2003 :28) mengemukakan bahwa

tuntutan adanya good governance ini timbul karena adanya penyimpangan

demokratisasi sehingga mendorong kesadaran warga Negara untuk

menciptakan sistim atau partadigma baru untuk mengawasi jalanya

pemerintahan agar tidak melenceng dari tujuan semula. Selanjutnya

purnomowati dan Ismini (2014:68) juga menambahkan bahwa upaya

mengikutsertakan masyarakat (stakeholders) dalam pelaksanaan

pembangunan hanya dapat terwujud bila kehidupan demokrasi berjalan

dengan baik. Proses demokratisasi akan berjalan dengan baik jika tercipta

supremasi hukum yang didukung leh good governance.

3
Dengan demikian, good governance merupakan paradigm baru dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah

dengan swasta dan masyarakat. Perubahan tersebut lebih dikenal dengan

pergeseran paradigm dari pemerintahan ( Government) menjadi tata

pemerintahan ( Governance) sebagai wujud dari interaksi sosial politik antara

pemerintahan dengan masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan

kontemporer yang demikian kompleks,, dinamis serta beraneka ragam.

Terait dengan penjelasan sebelumnyadalam Undang-Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal (221) ayat (1) bahwa konsep

good governance diperlukan agar Distrik dapat meningkatkan koordinasi

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat Kelurahan dan Kampung. Mengenai Konsep good governace ini

tentunya telah banyak literature dan penelitian-penelitian yang membahasnya.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Melandi Dwiyanti

Selamat (2013) terkait penerapan prinsip good governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penelitian ini menganalisis prinsip-

prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.

Partisipasi masyarakat dalam setiap proses pembuatan kebijakan

publik merupakan hal penting sebagai cermin asa demokrasi di suatu Negara.

Hal ini menjadi sangat tepat ketika partisipasi publik kemudian diangkat

menjadi salah satu prinsip yang harus dijalankan oleh pemerintah dalm upaya

mewujudkan Good governance ( pemerintahan yang baik )

4
Pentingnya partisipasi publik juga memperoleh momentum yang

tepat seiring dengan munculnya era otonomi daerah di Indonesia yang

memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada daerah untuk merancang

dan menentukan sendiri jenis pelayanan yang paling dibutuhkan oleh

masyarakat.

Praktek good governance juga mensyaratkan adanya transparansi

dalam proses penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan.

Transparansi merupakan konsep yang sangat penting dan menjadi semakin

penting sejalan dengan semakin kuatnya keinginan untuk mengembangkan

praktek good governance.

Dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk

mengetahui berbagai informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan,

maka dapat mempermudah upaya masyarakat dalam menilai keberpihakan

pemerintah terhadap kepentingan publik. Masyarakat secara muda dapat

menentukan apakah akan memberikan dukungan kepada pemerintah, atau

sebaliknya, kritikan dan protes yang dilakukan agar pemerintah lebih

berpihak pada kepentingan publik. Lebih dari itu hak untuk memperoleh

informasi adalah hak asasi dari setiap warga Negara agar dapat melakukan

penilaian terhadap kinerja pemerintah secara tepat. Tranparansi juga memiliki

keterkaitan dengan akuntabilitas publik.

Untuk menciptakan good governance yang salah satunya ditunjukan

dengan sistim layanan birokrasi pemerintah yang akuntabel, kesadaran

diantara para pegawai pemerintah mengenai pentingnya merubah citra

5
layanan publik sangat diperlukan. Akuntabilitas ( Accountabillity) adalah

suatu derajat yang menunjukan tanggung jawab aparat atas kebijakan

maupun proses pelayanan publik yang dilaksanakan oleh birokrasi

pemerintah.

Oleh karena itu, dalam implementasinya, penyelenggaraan tugas-tugas

pemerintahan dilingkungan pemerintah daerah/kota dituntut untuk bisa

menerapkan prinsip-prinsip good governance , atau dengan kata lain

pemerintah daerah/ kota dalam memberikan pelayanan publik harus

memberikan ruang bagi masyarakat, karena pada hakekatnya pelaksanaan

prinsip good governance sebagai upaya mendekatkan pemerintah dengan

rakyatnya.

Untuk itu peranan pemerintah daerah/kota harus terfokus pada upaya

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat selain pemberdayaan

masyarakat dan pembangunan.Tugas pokok pemerintah modern menurut

Rasyid (1997:11), pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat,

dengan kata lain Pemerintah tidak diadakan untuk melayani dirinya sendiri,

tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang

memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan

kreativitasnya demi tercapainya tujuan bersama. Tuntutan ini sebagai akibat

dari pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan dirasakan tidak sesuai lagi

bagi tatanan masyarakat yang telah berubah atau dengan kata lain semakin

tidak efektifnya pemerintahan disamping semakin berkembangnya kualitas

6
demokrasi , hak asasi manusia dan partisipasi publik dalam rangka pelayanan

publik.

Kebutuhan akan karakteristik good governance dalam

penyelenggaraan pelayanan publik diataranya juga menyangkut efektifitas

dan efisiensi pelayanan. Masyarakat mengharapkan dalam melakukan

transaksi-transaksi dengan organisasi pemerintah yang berkaitan dengan

kepentingan pelayanan dapat dilaksanakan secara muda, murah, cepat dan

tepat. Untuk mewujudkan hal tersebut , agar tetap mampu eksis dalam

persaingan global yang semakin ketat, maka setiap organisasi pemerintah

daerah/kota harus melakukan perubahan kearah perbaikan secara bertahap,

sistimatis dan berkelanjutan (sustainable) sebagai sarana mempermudah

pencapaian tujuan.

Dalam rangka itulah diperlukan kreatifitas terkait pengimplementasian

good governance dalam pelayanan publik. Penulis tertarik untuk menganalisis

hal-hal tersebut secara lebih jauh . Distrik Sentani merupakan salah satu

Distrik yang berada dalam territorial Kabupaten Jayapura yang termasuk

kawasan Distrik tertua .Tentunya Distrik sentani wajib mendukung Program

Bupati Jayapura menuju Kota yang aman bagi semua dalam hal

penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep good governance.

Berdasarkan Pra observasi di Kantor Distrik Sentani , penulis

menyimpiulkan bahwa Distrik Sentani yang saat ini terus meningkatkan

kualitas pelayanan kepada masyarakat. Karena masih adanya masalah yang

ditemukan yaitu pelaksanaan tugas belum sesuai dengan waktu yang

7
ditentuhkan Dalam gerak pelaksanaanya , Distrik Sentani mempunyai

tanggung jawab langsung terhadap Pemerintah Kabupaten Jayapura

sebagaimana isi dalam Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. Kewenangan Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk

menangani sebagian urusan otonomi daerah mempunyai imlikasi langsung

terhadap optimalisasi peran dan kinerja Kapala Distrik Sentani dalam upaya

mendukung Pemerintah Kabupaten jayapura menuju kota yang nyaman bagi

semua. Salah satu peran penting, yaitu optimalisasi pelayanan publik

berdasarkan good governance.

Optimalisasi pelayanan publik dalam rang tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance) di Distrik Sentani tentunya membutuhkan

procedure-prosedure yang sistimatis sehingga dapal mengimplementasikan

good governance dalam pelyan publik. Oleh karena itu peneliti menfokuskan

menganalisis implementasi good governance dalam pelayanan publik

sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, implementasi good governance

sangatlah penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik sehingga ada

keberpihakan pemerintah kepada rakyatnya.

Oleh karena itu, menganalisis tata kelola pemerintahan yang baik

(good Governance) di Kantor Distrik Sentani melalui implementasi good

governance maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul :

”Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Pada Kantor

Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

B. Rumusan Masalah

8
Berdasarkan uraian Latar Belakang uraian diatas , adapun yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

BagaimanaPenyelenggaraanPemerinrahan yang baik (Good Governance)

pada Kantor Distrik Sentani Kabupaten Jayapura ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapaun tujuan dari penelitian

ini adalah Untuk mengetahui penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good

Governance) pada Kantor Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

D. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Kegunaan Akademis

Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan yang

bermanfaat bagi pengembangan Kasana Ilmu pengetahuan , khususnya

mengenai penerapan good governance dalam pelayanan kepada publik

yang dapat digunakan untuk mahasiswa yang menggeluti studi ilmu

pemerintahan.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi

Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten Jayapura agar lebih maksimal

9
dalam menerapkan dan mengembangkan good governance dalam pada

Kantor Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang terdapat dalam penyusunan

proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang ;
B. Rumusan maslah;
C. Tujuan penelitian ;
D. Kegunaan penelitian;
E. Sistematika penulisan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA


A. Penelitian terdahulu
B. LandasanTeori;
C. Kerangka Konseptual;
D. Definisi Operasional

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Tipe dan Dasar Penelitian;
B. Fokus Penelitian;
C. Informan ;
D. Jenis dan Sumber Data;
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian
B. Analisis dan Interpretasi Data
C. Pembahasan

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

10

Anda mungkin juga menyukai