PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Transisi reformatif yang bergulir sejak dimulai tahun 1998 hingga saat ini,
perbaikan tata pemerintahan dan tata bernegara. Era globalisasi yang ditandai dengan
seluruh negara. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan adalah banyaknya
untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik, yang tidak hanya dituntut bagi sektor
privat, namun sektor publik pun dituntut hal yang sama. Perubahan besar tersebut
pelayanan untuk publik serta pentingnya dilakukan perbaikan mutu pelayanan publik.
yang melekat pada instansi birokrasi pemerintahan itu sesungguhnya bersumber dari
suara rakyat yang diberikan semasa penyelenggaraan pemilihan umum. Proses ini
pelayanan” dengan jajaran birokrasi sebagai ”sang pelayan”. Konsepsi ini telah
1
birokrasi pada takaran demokratisasi sebagai spirit birokrasi, yang terus
tuntutan. Dalam perkembangan terkini, disuatu era transisi dengan rakyat yang
telah menjadi arus utama dimana-mana, teramati sebagai gelombang peradaban dunia.
penyediaan pelayanan publik dituntut untuk selalu menghormati hak-hak asasi rakyat,
dan tanggap untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan warga publik. awdawdawd
publik, yang dilaksanakan aparatur pemerintah, dalam bentuk penyediaan barang dan
undangan yang berlaku. Dalam hubungan ini salah satu fungsi penting dan utama
instansi pemerintah adalah sebagai perangkat pemberi pelayanan. Sebagus itu rencana
sebagai cermin kualitas birokrasi secara umum di Indonesia. Pelayanan publik terkait
dengan sistem, sumber daya aparatur, dan yang lebih pokok adalah cara berpikir
diamanatkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, salah satu tujuan
2
Satu hal yang hingga saat ini sering kali menjadi masalah dalam kaitannya
hubungan antara rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service
kepada masyarakat. Pemerintah sebagai penyedia jasa bagi masyarakat dituntut untuk
semakin ditantang untuk semakin optimal dan mampu menjawab tuntutan yang
semakin tinggi dari masyarakat, baik dari segi kualitas maupun dari segi kualitas
pelayanan kepada masyarakat dan yang diandalkan mampu mengubah citra “minta
Kondisi pelayanan publik di Indonesia saat ini harus dilakukan perbaikan agar
yang maksimal kepada masyarakat. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan cara
mereformasi pelayanan publik kearah yang lebih baik dengan menerapkan prinsip-
3
Fenomena ini tentu sesuatu wajar bagi pihak-pihak yang selama ini intens
kepala daerah. Reformasi birokrasi kadang hanya berakhir pada penataan struktur
kekuasaannya. Tujuan pokok yang ingin diperoleh guna memberikan akses yang lebih
luas kepada masyarakat untuk memperoleh layanan publik secara transparan baik dari
sisi waktu, biaya, persyaratan maupun prosedur yang harus ditempuh (Jasin dkk,
2007). asdasdasdasdfevaefeafaefvveaefeafaefsdvsdfsssegsegsesdvsvaeffeaaef
dirasakan berbelit-belit, tidak transparan, tidak ada kejelasan dan kepastian waktu,
dan adanya biaya ekstra. Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam
pelayanan publik, demikian juga perizinan yang terkait dengan kegiatan usaha. Proses
perizinan secara langsung akan berpengaruh terhadap keinginan dan keputusan calon
menurunnya keinginan orang untuk mengurus perizinan usaha dan mereka mencari
tempat investasi lain yang prosesnya lebih jelas dan transparan. Hal ini tentu saja
4
selanjutnya akan berdampak terhadap ketersediaan lapangan kerja dan masalah-
dengan birokrasi pemerintah (Atmoko dkk, 2007, Dwiyanto et al, 2006). Kurangnya
transparansi baik dari sisi waktu, persyaratan, biaya maupun prosedur ditambah
dengan masih kentalnya perilaku koruptif merupakan kondisi nyata yang terjadi dan
dihadapi oleh setiap masyarakat Indonesia saat ini. Transparancy International (TI),
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) bagi tiap negara. Pada 2011, IPK 1–10, sehingga
menjadi catatan bagi pemerintah agar lebih serius melakukan perbaikan terhadap
pelayanannya tidak berbelit-belit, ramah, persyaratan yang jelas, dan pasti serta
publik tidak pernah berhenti diminta masyarakat. Warga negara yang baik adalah
warga negara yang mempunyai kewajiban kepada negaranya. Oleh sebab itu maka di
setiap kehidupan sehari-hari warga negara tidak akan pernah lepas dari “perijinan”.
95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Online. Sistem yang akrab
disebut Elektronik Government ini juga seakan “memaksa” pemerintah untuk terus
berinovasi dengan teknologi untuk mencapai tujuan pelayanan yang cepat, efektif dan
5
efisien. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan pemerintah dan
dan efisien serta mencegah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Untuk mencapai tujuan
harus bekerja ekstra keras dan harus berinovasi agar tujuan dan cita-cita tersebut dapat
dicapai. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).rgbtmrmgirgijtihrithinvdidndinihiehieinieimefimefimfigi
Kendal juga didukung dengan adanya Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2013
masyarakat tentang pelayanan publik yang dapat diandalkan, terpercaya, dan mudah
sistem dan proses kerja kepemerintahan yang lentur untuk memfasilitasi berbagai
bentuk interaksi yang komplek dengan lembaga pemerintah yang lain, masyarakat,
sudah dilakukan DPMPTSP Kabupaten Kendal sejak tahun 2018. Melalui portal
6
resmi DPMPTSP Kabupaten Kendal yaitu www.dpmptsp.kendalkab.go.id. bermaksud
agar masyarakat lebih mudah, cepat, efektif serta efisien dalam melakukan perizinan.
Elektronik. Selain memiliki sistem sendiri, DPMPTSP juga turut serta memanfaatkan
sistem yang diciptakan oleh pemerintah yang bernama Online Single Submission
(OSS). Pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan portal resmi DPMPTSP
atau dengan cara datang langsung ke kantor DPMPTSP Kabupaten Kendal sehingga
masyarakat yang memiliki waktu yang lebih banyak dapat melakukan proses
perizinan secara face-to-face dengan staf DPMPTSP Kabupaten Kendal. Hal ini
7
Tabel 1.1
IZIN IZIN IZIN USAHA KARTU IZIN HO/ITU DU IZIN IZIN LOKASI / IZIN
IMB SIUJK SIUI SIUP TDG TDP IPPT Total
PRINSIP TRAYEK ANGKUTAN PENGAWASAN BARU HO/ITU PARIWISATA KET. LOKASI REKLAME
2013 134 715 49 210 35 617 471 82 27 24 563 13 616 21 68 53 3698
2014 129 514 52 117 37 696 344 - 17 24 420 14 433 49 65 42 2953
2015 141 393 102 125 - 514 163 - 18 26 163 18 205 53 100 16 2037
2016 139 228 63 196 - 472 232 - 14 16 226 24 305 57 88 31 2091
2017 219 185 65 184 - - 426 - 116 12 14 200 13 258 75 32 1799
2018 145 195 64 76 - - 261 - - 10 6 147 7 192 57 79 1239
Total 907 2230 395 908 72 2299 1897 82 192 112 1392 416 1579 630 453 253
Sumber: Arsip Data DPMPTSP Kabupaten Kendal
perizinan yang cukup signifikan, hal ini bisa terjadi karena sosialisasi yang kurang
meluas sehingga banyak masyarakat yang melakukan perizinan baru kesulitan untuk
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah
mindset masyarakat yang lebih menyukai melakukan pelayanan dengan cara lama
Berdasarkan uraian di atas dan melihat keadaan yang terjadi maka peneliti
Studi Kasus Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kendal”.
8
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003
yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta menjamin hak warga
Kabupaten Kendal?
Satu Pintu Kabupaten Kendal dalam upaya menciptakan Good Government. Tujuan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penilitian ini meliputi manfaat
penilitian lebih lanjut dengan topik yang sama. Memberikan pengalaman dalam
9
berkomunikasi serta meningkatkan wawasan ilmu dan pengetahuan yang
positif bagi pihak – pihak terkait khususnya pimpinan maupun pegawai kantor
Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kendal
Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi dan perbaikan agar kedepanya langkah – langkah yang diambil oleh
Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kendal
data yang diperoleh. Teori menjadi basis awal untuk menangkap realita yang akan
1.5.1.1.Electronic Government
Definisi merupakan hal penting dalam suatu kajian karena memiliki fungsi
menyusun dan mengaplikasikan e-Gov disuatu negara. Secara umum, definisi dari e-
Gov sendiri telah dikaji oleh berbagai lembaga di dunia baik pemerintah ataupun non-
pemerintah.
10
World Bank (dalam Indrajit, 2006:6) mendefinisikan pengertian e-Gov sebagai
technologies (such as Wide Area Network, the Internet, and mobile computing) that
have ability to transform relation with citizens, businesses, and other arms of
penggunaan teknologi informasi (seperti wide area network, internet dan mobile
hubungan dengan warga negara, bisnis dan organisasi lain dalam pemerintahan.
(dalam Indrajit, 2006:6) mendefinisikan e-Gov secara lebih sederhana, yaitu: “E-
witnessed since the beginning of the industrial era”. Berdasarkan Kennedy School of
pemerintahan dan tatakelola pada skala tertentu yang tidak pernah kita saksikan sejak
Jika melihat dari ketiga definisi e-Gov tersebut, memang antara lembaga 1
dengan lainya memiliki kriteria sendiri dalam menjelaskanya. World Bank misalnya,
memandang lebih luas mengenai definisi e-Gov, menganggap bahwa e-Gov berkaitan
11
dengan segalah hal yang memanfaatkan teknologi informasi oleh pemerintah. Disisi
definisi yang lebih sempit karena penggunaan e-Gov terbatas pada skala tertentu yang
tidak pernah kita saksikan sejak permulaan era industri, lebih sempit lagi definisi dari
yang sama, yaitu penerapan tatakelola oleh institusi pemerintah sebagai suatu cara
yang dilakukan untuk berinteraksi baik dengan warga negaranya, pihak bisnis ataupun
2. Definisi Pemerintah
online through the internet or other digital means”. E-Gov menurut Pemerintah
Federal Amerika Serikat adalah merujuk pada penyampaian informasi dan pelayanan
Pemerintah Italia (dalam Indrajit, 2006:7) termasuk salah satu negara yang
paling lengkap dan detail dalam mendefinisikan e-Gov, yaitu:“The use of modern ICT
action:”
12
3. Provision of ICT acces to final users of government services and information
berikut:
3. Pemberian akses ICT kepada warga pengguna akhir pelayanan dan informasi
pemerintah.
berhasil dalam menerapkan e-Gov sampai saat ini. Kedua negara tersebut dipandang
telah berhasil karena telah menerapkan beragam inisiatif aplikasi e-Gov dalam proses
pemerintahanya.
komputerisasi administrasi dan lain sebagainya. Tetapi, mereka juga memiliki kriteria
menggunakan internet, sistem online dan berbagai fasilitas digital lainya. Sedangkan
pemerintah Italia lebih detail dan spesifik dalam mendefinisikan e-Gov karena terbagi
13
Dari penjelasan mengenai definisi e-Gov oleh Lembaga Non-Pemerintah dan
Pemerintah sebelumnya, bisa dilihat bahwa e-Gov terfokus pada sebuah artian yang
mengarah pada penerapan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan
kapan dan dimanapun masyarakat bisa mendapatkan kemudahan akses informasi dan
pelayanan publik yang diberikan pemerintah. Pegertian e-Gov disini telah mengalami
suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol.
Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai
macam kharakteristik.
bisa mendapatkan kemudahan akses informasi dan pelayanan publik. Istilah e-Gov
tersebut sebenarnya muncul karena adanya tekanan dari masyarakat agar pemerintah
Salah satu contonya adalah Negara Inggris, karena ada tekanan dari
14
dengan teknologi informasi yang kemudian melahirkan sebuah konsep yang disebut
sebagai Electronic Service Delivery (ESD), dimana melalui media elektronik dan
kalangan industri, sektor publik dan para stakeholder lainnya. Adapun karakteristik
Dari ketiga karakteristik e-Gov tersebut, bisa diketahui bahwa konsep e-Gov
Dua negara besar yang dikenal paling maju dalam menerapkan konsep e-Gov,
yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair (dalam Indrajit, 2006:8)
15
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder – nya
(masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang
hari
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat
demokratis.
Contoh negara yang berhasil memperoleh manfaat e-Gov salah satunya adalah
yang berisi 400 jenis layanan publik, termasuk layanan pengurusan pajak, aplikasi
untuk menjual properti dan sebagainya. Untuk mengurangi pengisian dokumen secara
berulang – ulang, sistem yang dibuat dapat berbagi informasi antar agensi
pemerintahan sehingga tidak banyak memakan biaya baik dari pihak pemerintah
16
Adapula Government-wide e-procurement system (G2B) (www.g2b.go.kr)
pemerintah menggunakan sistem ini dan 96.000 dunia bisnis. Selain itu, pemerintah
Korea juga mendapat keuntungan dari penggunaan sistem ini serta dapat melakukan
Contoh lain negara yang berhasil memperoleh manfaat e-Gov adalah New
South Wales (Indrajit, 2007:184). Untuk memperbaiki kuaitas pelayan kepada para
stakeholder – nya pemerintah telah berhasil merancang portal website untuk berbagai
kalangan, mulai dari masyarakat, kalangan bisnis, hingga kalangan turis yang ingin
melihat dan berkunjung. Portal ini ditata dengan navigasi yang sangat baik sehingga
dan jaringan. Sekarang ini semua sekolah di New South Wales sudah mempunyai
akses internet, sehingga mengajarkan penggunaan internet sejak usia dini. Di samping
itu juga menjadi sarana akses internet bagi masyarakat umum. Pada sektor kesehatan,
yang cukup canggih baik bagi masyarakat maupun kalangan profesional. Dari sisi
keputusan – keputusan pengadilan bisa diakses secara online melalui sistem informasi
hukum dan pengadilan. Pemerintah New South Wales juga mendirikan pusat riset
17
Smart Internet Technology untuk mengantisipasi kemajuan dan perkembangan
Dari kedua contoh negara tersebut, bisa diketahui bahwa implementasi e-Gov
yang tepat dapat memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara dan
masyarakat dunia. Oleh karenanya, implementasi e-Gov di suatu negara selain harus
internet.
chatting, dan lain sebagainya). Pada lingkungan ini, setiap individu dapat
18
berhubungan dengan siapa saja wakil di pemerintahan secara one – on – one,
3. Transaction: sebuah transaksi yang merupakan proses pertukaran barang atau jasa
melalui dunia maya, yang melibatkan sumber daya finansial (uang), manusia,
dimaksud dengan integrasi disini tidak hanya terbatas pada dibukanya jalur – jalur
lebih jauh lagi terjadinya integrasi pada level proses, data, dan teknologi. Disinilah
perubahan paradigma dan pola pikir pada seluruh jajaran birokrat di suatu negara.
19
5. Menggunakan “Digital Knowledge” sebagai pengganti dari “Physical
26) tahap transformasi e-Gov yang pertama adalah bagaimana e-Gov dapat merubah
prinsip “Service to Citizens” menjadi “Service by Citizens”. Jika pada awal evolusi e-
masyarakat melalui sistem e- Gov yang ada dapat melayani dirinya sendiri (madani),
pada kerangka ini fungsi pemerintah berubah dari pengatur menjadi fasilitator. Hal ini
manusia atau hal – hal yang memerlukan sumber daya fisik menjadi fungsi digital.
menjadi “Citizens on Line”, dalam arti kata bagaimana jika dahulu masyarakat harus
mengantri dan menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan maka setelah e-Gov
mahal untuk mendapatkan pelayanan karena semuanya dapat dilakukan secara on-line
dimana terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi antara si kaya dan si miskin, maka di
dalam dunia teknologi informasi dikenal pula fenomena kesenjangan digital, dimana
terjadi jurang yang besar antara sedikit dari mereka yang faham dan fasih
menggunakan teknologi informasi, dengan mereka yang sama sekali tidak mampu dan
20
tidak dapat menggunakan teknologi terkait. Keadaan ini tidak hanya akan
dari kemajuan negara – negara lain yang tidak memiliki kesenjangan digital. Dalam
demokrasi digital diharapkan terjadi sebuah lingkungan “dari, oleh, dan untuk”
masyarakat yang berinteraksi secara digital, dalam arti kata terdapat pemerataan di
dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi. Tujuan akhir dari konsep
e-Gov ini adalah agar tercipta sebuah sistem informasi digital yang dapat menunjang
dengan proses manual disini tidak hanya terbatas pada seluruh aktivitas yang masih
menggantikannya. Inti dari transformasi ini adalah tidak semata untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pemerintahan, namun lebih jauh lagi juga bertujuan untuk
pengganti dari “Physical Knowledge” yang selama ini dipergunakan sebagai sumber
dimaksud dengan digital knowledge disini adalah bagaimana hasil pengolahan data
21
dan informasi yang mengalir di dalam infrastruktur e-Gov dapat dimanfaatkan dan
dijadikan sumber pengetahuan berharga bagi siapa saja yang membutuhkan. Mengapa
digital knowledge disini dikatakan lebih baik dari physical knowledge adalah karena
proses penciptaan dan penyebaran pengetahuan secara digital jauh lebih mudah dan
yang membutuhkan banyak sekali fasilitas dan aset fisik. Dengan adanya aplikasi
berharga dari seseorang atau lembaga secara instan dan murah dapat disebarkan dan
dinikmati oleh siapa saja yang membutuhkannya melalui dunia maya. Harapannya
adalah bahwa kualitas pengetahuan masyarakat akan berkembang secara cepat dan
empat variabel yang saling berhubungan satu sama lain. Keempat variabel tersebut
antara lain:
1. Komunikasi Pada variabel ini diperlukan adanya tiga hal, yaitu penyaluran
(transmisi) yang baik akan menghasilkan implementasi yang baik pula, adanya
2. Sumberdaya
22
Dalam implementasi kebijakan harus ditunjang oleh sumber daya, baik sumber daya
manusia, material dan metoda. Sasaran, tujuan dan isi kebijakan walaupun sudah
sumber daya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif dan
efisien. Sumber daya adalah faktor penting untuk implementasi kebijakan agar efektif
dan efisien. Tanpa sumberdaya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen
3. Disposisi
Suatu disposisi dalam implementasi dan karakteristik, sikap yang dimiliki oleh
demokratis. Implementor baik harus memiliki disposisi yang baik, maka dia akan
dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan dan ditetapkan
4. Struktur birokrasi
garis antara berbagai posisi-posisi itu dibingkai untuk menunjukkan interaksi formal
hubungan antara atasan dan bawahan dan hubungan secara diagonal langsung
yang penting. Salah satu dari aspek struktur organisasi adalah adanya prosedur operasi
23
yang standar (standard operating procedures atau SOP). Fungsi dari SOP menjadi
pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak. Struktur organisasi yang terlalu
prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks. Ini pada gilirannya menyebabkan
(Studi Kasus Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
dilakukan sebelumnya. Peneliti mengambil satu hasil penelitian yang terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan karena memang hasil penelitian
terkait, relevansinya sangat dekat dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti.
Semarang (Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
24
khusus yang mengatur tentang Electronic Government di Kabupaten Kendal. Dan
Government adalah kurangnya sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah untuk
sebagai topic bahasan utama, namun perbedaanya terletak pada pokok bahasan.
pemerintah. Bentuk kajian yang diambilpun juga berbeda, penelitian yang diambil
Aditya Wijaya lebih berfokus pada perspektif Ilmu Hukum, sedangkan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti lebih melihat pada sisi kepemerintahan dan fokus
Pada penelitian ini ada beberapa dasar yang nantinya akan digunakan untuk
Kendal
25
Kabupaten Kendal
Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk mengolah data hasil
menyusun laporannya) berdasarkan fakta – fakta atau gejala – gejala secara ilmiah.
Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu metode penelitian kualitatif dan metode
penelitian yang bertujuan menggali dan menemukan informasi mengenai suatu topik /
sebenarnya yang terjadi dilapangan serta melakukan analisa dengan cermat dalam
untuk mengarahkan pada ketercapaian pengumpulan data secara langsung. Dalam hal
ini data langsung yang dimaksud adalah bagaimana proses tatakelola pemerintahan di
Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kendal
dalam penerapan e-Gov guna menunjang tercapaianya system pemerintahan yang baik
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kendal ini dilakukan di wilayah Kantor Dinas
Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kendal di Jalan
adalah informan yang dapat memberikan data penelitian berupa informasi dan fakta.
Dalam hal ini subjek penelitian dianggap sebagai informan, yang artinya orang pada
latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan
kondisi.
diperlukan atau disebut sampel yang dipilih secara sengaja. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh informasi mendalam terkait topik penelitian. Maka sampel atau informan
yang dipilih adalah beberapa pegawai di Kantor Dinas Penanaman Modal dan
1. Kepala Bidang Pelayanan Perijinan Dasar dan Tertentu Dinas Penanaman Modal
2. Kepala Seksi Pendaftaran dan Pengelolaan Data Dinas Penanaman Modal dan
27
1.7.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang ada pada setiap
1. Ucapan dan Tindakan, ucapan dan tindakan informan yang diamati atau
dan bertanya. Sumber data dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman
2. Sumber Tertulis, merupakan bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis,
penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto dapat
menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk
Selanjutnya sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan
data sekunder. Data primer berupa transkrip hasil wawancara pada subyek yang akan
diteliti, sedangkan data sekunder yaitu data yang didownload melalui media Internet
yang relevan dengan tema penelitian serta informasi berupa dokumen – dokumen atau
arsip dari Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kendal.
28
Kata-kata dan tindakan adalah sumber data utama dalam penelitian kualitatif,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, arsip, dan sebagainya. Adapun
beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
studi/riset, pernyataan, teori yang relevan, laporan serta bahan lain yang
relevan.
Analisis data merupakan proses pengelolahan data kedalam bentuk yang lebih
masalah dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus
sampai penelitian hasil penelitian. Hasil yang diperoleh secara tertulis maupin lisan,
diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Menurut John W. Creswell (2015)
29
3. Menganalisa lebih detail dengan mengkoding data. Koding merupakan proses
memakainya.
Setelah melakukan berbagai tahapan diatas, langkah terakhir tentu saja adalah
yang paling umum dan paling samar yang dapat masuk ke dalam proses-proses
dipakai dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Pendekatan kualitatif ini
triangulasi adalah proses yang melibatkan bukti penguat dari beragam sumber yang
2010:2) terdiri dari triangualasi sumber data, pengamat, teori dan metode. Dalam
30
penelitian ini variasi teknik yang digunakan adalah triangulasi sumber data. Hal ini
observasi, dan kajian pustaka. Triangulasi sumber data digunakan untuk menggali
kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.
dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan, tulisan pribadi,
gambar atau foto. Masing – masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang
berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula
Dalam penelitian ini, hasil dari wawancara dan observasi yang dilakukan oleh
peneliti di Kator Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kendal didukung dengan adanya data kajian pustaka seperti data – data
yang berasal dari jurnal maupun data – data yang berasal dari internet serta beberapa
31