pada suatu suasana kehidupan yang sarat dengan harapan. Pada tingkat pertama,
tuntutan reformasi tertuju pada aparatur pemerintah sebagai pelaksana pelayanan publik.
masyarakat tentang pemerintahan yang baik itu adalah dapat terwujudnya kebijakan
teknologi informasi, sehingga menjadi tantangan bagi kehidupan masa depan sekaligus
ancaman bagi seluruh bangsa yang belum siap menghadapinya. Upaya peningkatan
sumber daya manusia kemudian menjadi wacana yang mendesak untuk direalisasikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut berkaitan dengan sumber daya
manusia yang akan membuat dan mengelola serta menerapkannya, sehingga sumber
tidak professional untuk melakukan visi misi pemerintahan. Kesiapan sumber daya
1
2
terhadap kualitas kerja, dedikasi terhadap kepentingan masyarakat sebagai pihak yang
Hak atas pelayanan publik juga merupakan hak yang diakui secara mendunia
Rights (Konvenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya) serta
Hak-hak Sipil dan Politik). Hak untuk mendapatkan pelayanan publik merupakan
bagian dari hak asasi setiap warga negara. Hal tersebut merupakan bagian dari
yang prima bagi semua penduduknya sesuai yang telah diamanatkan dalam Undang-
Publik dijelaskan bahwa Pelayanan Publik ialah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan
undang bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang. jasa dan pelayanan
administrasi Publik. Pelayanan Publik merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh
pelanggan dapat dipenuhi jika pelayanan publik dapat memberikan pelayanan yang
memenuhi enam dari sepuluh indikator. pelayanan yang baik berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Gasperz dalam Aiz Sanapiah, bahwa kepastian waktu pelayanan,
criteria tersebut, maka dapat dikatakan kebutuhan telah terpenuhi sehingga dapat
3
tolak ukur dari keberhasilan pelayanan publik, oleh sebab itu pelayanan publik harus
difokuskan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat secara maksimal baik dari segi
kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, menjadi suatu kewajiban para
pelayanan publik yang akan dihasilkan. Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan
kualitas pelayanan dan masyarakat yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana
mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satu dari pelaksanaan pelayanan publik yaitu
Peningkatan kualitas pelayanan publik adalah salah satu isu yang sangat penting.
Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
1
Sanapiah Azis Pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat, jurnal Administrasi
Negara Vol 6 Nomor 1, 2012, Media Presindo, Jakarta, Hal. 15
4
yang berarti. Masyarakat setiap waktu menuntut pelayanan publik yang berkualitas,
meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena pelayanan publik
yang terjadi selama ini masih berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan.
Selain itu Sumberdaya Manusia (SDM) menjadi salah satu faktor penentuan
memiliki pengetahuan, Kemampuan handal, Keahlian, Sikap dan perilaku yang baik.
Sumberdaya Manusia (SDM) perlu ditingkatkan terlebih lagi pada Instansi Pemerintah
atau lembaga Pemerintah lainnya yang bergerak pada bidang Pelayanan Publik.
sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu lembaga secara optimal sehingga
sumber daya manusia dapat bekerja secara maksimal untuk bersama-sama mencapai
mencapai kinerja instansi yang lebih baik. Tujuan yang ingin di caapai dari
pencerminan dari arah dan tujuan yang ingin dicapai sebuah organisasi. Dengan
5
Dalam masalah pembinaan kualitas kerohanian aparatur sipil negara, tentu tidak
cukup hanya dengan melakukan pembimbingan moral yang dilakukan oleh para
pimpinan dari unit pegawai itu sendiri, tetapi dibutuhkan satu regulasi yang dapat
menggiring perilaku aparatur menjadi pegawai yang andal, profesional, dan juga
bermoral. Keandalan dari seorang pegawai tentu harus ditunjukkan dari kemampuan
dalam melaksanakan tugas dan harus dibarengi dengan jiwa profesionalitas. Di samping
itu, tentu saja harus dilandasi dengan jiwa dan moral yang baik. Semua unsur
Dinas kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai peran yang sangat penting
berlaku pada kantor Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tebo dalam
kelahiran terutama dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat kurang efektif, hal
yang dapat dirasakan masyarakat dimana dalam proses pembuatan akta kelahiran
kurang sesuai dengan apa yang dijanjikan kepada masyarakat sehingga waktu
memberikan pelayanan untuk bekerja lebih baik sehingga benar-benar pegawai tersebut
memiliki kinerja.
2
Yos Johan Utama, Hukum Administrasi Negara Edisi 2, Universitas Terbuka, Tangerang
Selatan, 2014, Hal 3.30
6
Tidak hanya itu saja, dalam memberikan pelayanan ASN dituntut untuk
ASN pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo sangat
dimiliki ASN pemberi pelayanan tersebut juga harus sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur yang telah ditetapkan oleh Dinas Dukcapil itu sendiri, sebab Profesionalitas
serta SDM Aparatur Sipil Negara tersebut harus berjalan beriringan dan tidak bisa
dipisahkan jika ingin memberikan pelayanan sayang berkualitas baik dimata masyrakat.
merupakan salah satu Kantor yang terletak di Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo
yang dalam Peraturan Bupati Tebo Nomor 42 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
sipil.
Dalam Standar Pelayanan Minimal pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
elektronik (KTP-el), Penerbitan kartu identitas anak (KIA), Penerbitan surat keterangan
pindah WNI, Pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, Pencatatan dan
kutipan akta pengakuan anak, Pencatatan dan penerbitan kutipan akta pengesahan anak,
penduduk.
1. Sumber Daya Manusia (SDM) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Tebo yang masih terbilang rendah terhadap memberikan yang Optimal
kepada Masyarakat.
2. Kurangnya Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Tebo dalam memberikan Pelayanan Cepat, Tepat dan
Akurat.
dan dituangkan dalam bentuk Proposal penelitian dengan judul “Kualitas Pelayanan
ini adalah :
2. Apa kendala yang dihadapi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
3. Apa upaya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tebo Mengatasi
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kependudukan.
Administrasi Kependudukan.
pihak. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi konstribusi dan sumbangan ilmiah, serta ilmu
2. Secara Praktis
9
masukan dan sumbangan ilmiah dalam menentukan kebijakan instansi terkait dengan
Kualitas Pelayanan Publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Tebo.
V. Tinjauan
saat; (6) Melakukan segala sesuatu secara benar; (7) sesuatu yang bisa
membahagiakan masyarakat.3
Publik Pasal 1 ayat (1) pengertian pelayanan endid adalah “kegiatan atau
A. Djaja Saefullah dalam jurnal Ilmu politik, yaitu : pelayanan umum (public
pemerintah.5
Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka
4
Pasolog Harbani, Metode Penelitian Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung, 2012, Hal. 134
5
Saefullah, Djaja, Pemikiran Kontemporer Administrasi Publik. Perspektif Manajemen Sumber
Daya Manusia dalam Era Desentralisasi, LP3AN FISIP UNPAD, Bandung, 2008
6
Margono, Adam Idris dan DB. Paranoan, Profesionalisme Aparatur Pemerintah Dalam
Pelayanan Publik Di Sekretariat Kabupaten Mahakam Ulu, eJournal Administrative Reform,
ar.mian.fisip-unmul.ac.id, 2 (3): 1430-1441 ISSN 2338-7637, 2014
11
endid adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemberi jasa dengan
adalah orang atau badan endi yang menerima pelayanan dari Instansi
Pemerintah.
Aspek pelayanan kepada masyarakat inilah yang menjadi salah satu tugas dan
sasaran pembangunan.
serta kenyamanan.
yang wajib diataati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan, yakni adalah
sebagai berikut :
1. Prosedur pelayanan
termasuk pengaduan.
2. Waktu penyelesaian
3. Biaya pelayanan
pemberian pelayanan.
4. Produk pelayanan
Hasil Pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
yang dibutuhkan.
tiga, yaitu :
Untuk bisa menilai sejauh mana kualitas pelayanan publik yang telah
diberikan oleh aparatur pemerintah dan aparatur negara memang tidak bisa
dihindari, bahkan ini juga menjadi tolak ukur kualitas pelayanan tersebut
yaitu:
tanggap.
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko
atau keraguan.
Masyarakat.7
a. Wujud fisik
Terdiri dari sub indikator seperti gedung dan ruangan, tersedia tempat
b. Daya tanggap
Terdiri dari sub indikator pelayanan responsif dan cepat, pelayanan yang
c. Kehandalan
pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada masyarakat, dan tidak
d. Keyakinan
e. Empati
B. Administrasi Kependudukan
8
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pelayanan Jasa: Teori dan Praktik, Salemba Empat. Jakarta,
2010, Hal. 148
16
kemanusiaan.
centred development).
terdiri dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil antara lain
sebagai berikut :
1. Pendafaran Penduduk
2. Pencatatan Sipil
a) Biodata Penduduk
tanggal lahir, alamat dan jati diri lainnya secara lengkap, serta
b) Kartu Keluarga
18
anggota keluarga.
Akta pencatatan sipil terdiri dari register akta pencatatan sipil; dan
pengakuan anak.
Kependudukan (SIAK).
C. Kebijakan Publik
kebijaksanaan.
dengan istilah lain. Arifin Tahir menjelaskan bahwa kebijakan publik dapat
dilihat dari konsep filosofis, sebagai suatu produk, sebagai suatu proses dan
konsep dan azas yang menjadi garis dasar rencana dalam pelaksanaan
allocation of values for the whole society atau sebagai pengalokasian nilai-
nilai secara paksa kepada seluruh anggota masyarakat. Laswell dan Kaplan
9
Arifin Tahir, Kebijakan Publik dan Transpanransi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah,
Alfabeta, Bandung, 2015, Hal. 20
10
Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si. Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Moestopo Beragama Pers, Jakarta, 2014, Hal 2
20
Dari definisi para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan
masyarakat”.
a. Tujuan yang akan dicapai. Ini mencakup kompleksitas tujuan yang akan
dicapai.
karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh
karena itu beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji
11
Ibid Hal 4
12
Ibid Hal 15-16
21
beberapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan urutan yang berbeda.
1. Tahap penyusunan agenda Disini para pejabat yang dipilih dan diangkat
ditawarkan para perumusan kebijakan. Pada tahap ini akan ada beberapa
5. Tahap Penilaian kebijakan dalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan
akan dinilai atau dievaluasi, untuk melihat seperti dampak kebijakan yang
publik memiliki sebuah tahapan yang saling terkait satu sama lainnya.
22
yang rumit dan kompleks dan tidak semudah yang dibayangkan. Walaupun
13
Budi Winarno, Kebijakan publik : Teori dan proses, Media Pressindo, Yogyakarta, 2007, Hal
32 - 34
23
yang hingga saat ini belum professional dan terkadang amat birokratik,
keputusan/kebijakan.
berperan besar.
khawatir disalahgunakan.14
atau organisasi tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi
14
Suharno, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, UNY Press, Yogyakarta, 2010, Hal 52 – 53.
24
sebagai satu kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Peran sumber
dari “human resources”, namun ada pula ahli yang menyamakan sumber
tanpa sumber daya manusia sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.16
sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif
mata menggunakan energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, tenaga otot,
dan sebagainya.17
sumber daya manusia harus diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang
Istilah sumber daya manusia adalah manusia bersumber daya dan merupakan
15
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta, 2009, Hal.4
16
Ibid Hal. 13
17
Ndraha, Taliziduhu. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta,
Jakarta, 2008, Hal 21
25
sumber daya harus ditingkatkan kualitas dan kompetensi agar menjadi sebuah
kekuatan.
sebagai tujuan tetapi alat untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan;
terhadap organisasi.18
Daya Manusia (pendidikan dan latihan) perlu dilakukan setiap Desa karena
pengembangan ini mencapai hasil yang baik dengan biaya relatif kecil
18
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, CV Mandar Maju, Bandung
2017, Hal. 3-4
26
pekerjaan saat ini ataupun masa datang, yang sifatnya nonkarier atau
19
Hasibuan, Melayu S.P, Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah, PT Bumi Aksara,
Jakarta, 2008, Hal. 23
27
manajemen menjamin bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang yang
tepat ditempat kerja yang pas, dan pada saat yang tepat mampu
sederhana proses ini dapat disingkat menjadi tiga langkah, yaitu sebagai
berikut :
agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam
sebagai berikut :
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan,
20
Ali Nurdin DKK, Majemen Sumber Daya Manusia, Faza Media, Jakarta, 2013, Hal. 27
21
Iwan Purwanto, Manajemen Strategi,Cetakan Pertama, Yrama Widya, Bandung, 2012, Hal.
158.
22
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2011, Hal. 250
28
pelaksanaan tugas.
mudah untuk melakukan promosi, atau alih tugas yang lebih tepat sesuai
Hal ini dapat dipahami data yang ada, kita dapat mengetahui potensi
SDM yang ada, baik jumlah ataupun minatnya. Bila ada perubahan
23
Opcit
29
struktur organisasi misalnya, atau perluasan baru dan sebaginya tentu kita
6. pengembangan organisasi
Program SDM salah satu sumbangan acuan. Tetapi dapat pula berasal
dari sumber lain. Namun adanya data yang lengkap tentang potensi SDM
daya dan karya. Semua potensi sumber daya manusia tersebut berpengaruh
memadainya bahan, jika tanpa sumber daya manusia sulit bagi organisasi
manusia yang tepat guna dan potensi atau kemampuan yang sesuai dengan
24
Ali Nurdin DKK, Majemen Sumber Daya Manusia, Faza Media, Jakarta, 2013, Hal. 28-29
25
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta, 2009, Hal. 1.
30
dimiliki oleh karyawan itu tidak akan memberi dampak yang baik bahkan
Gambar 1
Kerangka Berpikir
Jaminan (assurance)
Empati (Emphaty)
Pelayanan Publik
Baik/Belum
A. Metode Penelitian
Metode penelitian berasal dari kata “Methode” yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu keinginan
laporannya.26
dengan bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula
sebagai prosedur atau rangkaian cara yang sistematis dalam menggali kebenaran
ilmiah.
akan terhindar dari cara kerja yang spekulatif dan bersifat trial and error.
(validitas) dan tingkat kepercayaan (reliabilitas) yang tinggi. Suatu metode juga
tidak bisa digunakan untuk meneliti semua masalah. Oleh karena itu, peneliti harus
kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Alfabeta, Bandung, 2012,
Hal.12
27
Hadari Nawawi, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2010, Hal. 71
28
Sugiyono Ibid Hal.13
32
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.29
Adapun metode yang akan digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah
B. Populasi
gejala, nilai test, benda-benda ataupun peristiwa30. Populasi bukan hanya sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam hal ini yang
menjadi populasi adalah Pimpinan dan Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan
C. Sampel
wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya. Unit analisis
yang dimaksud adalah sampel, Sampel adalah merupakan wakil dari populasi yang
akan menjadi obyek dalam penelitian. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 31 sampel diambil dengan
29
Pasolog Harbani, Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Yogyakarta, 2012, Hal. 161
30
Hadari Nawawi Ibid Hal. 10
31
Sugiyono Ibid Hal.149
33
teknik purposive sampling. Hal ini dilakukan karena pengambilan dan penentuan
Kabupaten Tebo.
mengumpulkan data dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder 33. Untuk
mencapai tujuan penelitian, maka teknik pengumpulan data yang penulis gunakan
1. Observasi/Pengamatan
baik dalam kondisi normal maupun kondisi buatan yang berkaitan dengan data
32
Sugiyono Ibid Hal. 81
33
Opcit
34
hendak diteliti. Oleh karena observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan
data jika : sesuai dengan tujuan peneliti, direncanakan dan dicatat secara
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
sosial yang serba kompleks melalui teknik ini peneliti memperoleh data secata
berbagai pendapat para ahli dengan cara mempelajari dan menganalisa teori-
akan dibahas dan serta dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti.
4. Wawancara
34
Pasolog Harbani, Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Yogyakarta, 2012, Hal. 131 - 132
35
Dapat disimpulkan bahwa teknik wawancara dalam hal ini peneliti dapat
penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data yang akurat sesuai dengan
keinginan peneliti.
5. Dokumentasi
adanya dokumentasi, data tersebut tidak akan menjadi sebuah dokumen yang
35
Achmad, Komarudin dkk, Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada
Perusahaan Publik Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X.Vol.8, No.1, 1, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2007.
36
Sugiyono, Metodologi Penelitian, PT. Gramedia, Jakarta, 2007, Hal. 8
36
E. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau kumpulan langsung dari
lapangan37 Data primer termasuk data yang valid (data asli atau data baru). Menurut
Hariwijaya data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau kumpulan dari sumber-
sumber yang telah ada.38 Seperti data yang diambil dari internet, majalah, arsip dan
buku-buku yang berkaitan dengan judul yang akan diteliti dan atas kuesioner yang
diberikan.
F. Analisis Data
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan, catatatn lapangan, dan
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif yang
37
Ibid Hal. 12
38
Opcit
39
Opcit
37
a. Kondensasi Data
mengkondensasi data dengan cara meringkas data. Dengan meringkas data maka
hasil dari wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat peneliti kaitkan satu
dan dapat membuat peneliti lebih paham ketika akan menganalisis data.
Penyajian Data.
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data
matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan,
dan bagan.
data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan
secara jelas.
memberikan keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus
yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan
kata, frasa, dan kalimat serta pengertian secara tepat yang akan digunakan
Kabupaten Tebo yang berada di Jln. Lintas Tebo – Bungo Km. 12 Komplek
39