Anda di halaman 1dari 13

Tugas Individu

Berorientasi Pelayanan (AGENDA II)

Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Pasaman Barat Golongan III Angkatan III kelompok 1
Tahun 2023
Narasumber : Dr.Ir.Maihalfri.MT

Nama Lengkap Peserta : Putra Eka Devitra, ST


Golongan /Angkatan/Kelompok : IIIA / III / 1
Nip Peserta : 19880114 202203 1 001
Jabatan/ Instansi : Analis Bangunan Gedung dan Permukiman/
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Pasaman Barat
Hari /Tanggal : 10 Maret 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas makalah dengan tema “Berorientasi Pelayanan” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan tugas makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam Pelatihan
Dasar(LATSAR) CPNS pada Instansi Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat tahun 2023.
Selain itu, pembuatan tugas makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca terkait dengan berorientasi pelayanan dan tentang Peraturan
Menteri PANRB Nomor 91 Tahun 2021 yang mana isinya tentang memaknai inovasi
pelayanan public sebagai terobosan dalam jenis pelayanan, baik yang merupakan gagasan
atau ide kreatif orisinal ,dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi
masyarakat,.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih banyak
kekurangan dalam tugas makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan tugas makalah ini. Akhir kata,
semoga tugas makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.  

Pasaman Barat, 10 Maret 2023

(Putra Eka Devitra,ST)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat sebagai pengguna layanan publik tentunya mengharapkan untuk


mendapatkan pelayanan yang mudah, cepat, tepat, dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Melihat harapan tersebut, saat ini Instansi Pemerintah baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah bekerja keras untuk meningkatkan layanan dimaksud dengan
berbagai cara antara lain menyediakan ruangan pelayanan yang nyaman, membuat inovasi
layanan masyarakat yang memudahkan, dan menyediakan sarana konsultasi dan
pengaduan baik secara langsung maupun melalui media elektronik, serta membangun Zona
Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Salah satu aspek yang berperan penting dalam peningkatan Pelayanan Publik dimaksud
adalah adanya Pegawai/Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mempunyai kualifikasi serta kompetensi
yang mumpuni dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Dalam rangka untuk menjamin hal
tersebut di atas, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) mengatur bahwa pengelolaan ASN didasarkan pada Sistem Merit. Sistem Merit merupakan
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara
adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Pada hakikatnya tugas pemerintah adalah melayani masyarakat serta menciptakan


kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan
kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. Karena itu sesungguhnya pelayanan publik
merupakan wujud dari fungsi aparatur sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

Abdi masyarakat sama dengan memberi pelayanan kepada masyarakat, disini saya
menjelaskan apa yang dimaksud dengan pelayanan, Pelayanan merupakan tugas utama
yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Undang-undang
1945 mengamanatkan kepada negara untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga
negara demi kesejahtraannya sehingga efektifitas suatu sistem pemerintahan sangat
ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan publik. Pembukaan UUD 1945 pun secara
tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikannya negara Republik Indonesia adalah
untuk memajukan kesejahtraan publik dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu
diperjelas lagi dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63 tahun
2003 yang menguraikan pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik.

Pelayanan publik yang berkualitas atau yang biasa disebut dengan pelayanan prima
merupakan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kualitas pelayanan. Standar
pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,
standar waktu, mudah terjangkau, dan terukur. Jika suatu instansi pemerintah dan lembaga
lainnya mampu menerapkan standar kualitas tersebut maka sudah dapat dikatakan bahwa
instansi pemerintah dan lembaga tersebut telah memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Seperti yang kita ketahui untuk mendapatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat
harus didukung oleh pegawai-pegawai yang handal dan mampu memahami serta dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan bidang tanggungjawab yang
dibebankan kepadanya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka saya membuat tugas dengan tema
“Pentingnya Berorientasi Pelayanan dan Memberikan Inovasi terbaru dalam pelayanan
public”

1.2 Kajian Teori

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

 Apa yang dimaksud dengan Pelayanan Publik?


 Apa yang dimaksud dengan Berorientasi Pelayanan?
 Apa yang dimaksud dengan Inovasi ?
 Apa yang dimaksud dengan Core Values ASN ?
 Apa saja contoh dalam pelayanan public yang masih perlu diperbaiki ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1 Untuk memenuhi nilai tugas Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS.


2 Untuk menambah wawasan tentang Berorientasi Pelayanan.
3 Untuk mengetahui konsep-konsep mengenai Berorientasi Pelayanan.
4 Untuk mengetahui contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai
rendahnya pelayanan public
5 Untuk mengetahui apa saja beberapa inovasi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan pelayan public yang prima.

BAB 2
KAJIAN TEORI

A. Aparatur Sipil Negara (ASN)

1. Pengertian Aparatur Sipil Negara


Aparatur sipil negara (ASN) adalah pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara,
pemerintahan, dan pembangunan.
Pegawai negeri ialah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, di angkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas
negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-
undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai
negeri ialah unsur aparat negera, abdi negara, dan abdi masyarakat yang dengan
penuh kesetianan dan ketaatan kepada pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
negara dan pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.

2. Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)


Pegawai ASN berfungsi sebagai :
 Pelaksanaan kebijakan publik.
 Pelayanan publik, dan
 Perekat dan pemersatu bangsa

3. Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN)


ASN mempunyai tugas sebagai berikut:
 Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
 Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Pelayanan Publik
1. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Selanjutnya, dinyatakan bahwa penyelenggaraan pelayan publik adalah instansi
pemerintah. Instansi pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja/satuan
organisasi, kementrian, departemen, lembaga pemerintah non-departemen, dan
instansi pemerintah lainya baik pusat maupun daerah termasuk badan usaha milik
daerah, dan unit penyelenggaraan pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi
pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima
pelayanan public.
Dari uraian di atas dapat dipahami pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk
jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat
ataupun daerah dalam rangka uapaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Berorientasi Pelayanan
Maksud dari Berorientasi Pelayanan adalah memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan
perbaikan tiada henti.
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi
para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,yaitu:

a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku


Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
 mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
 menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
 membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
 menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warganegaranya. Tidak hanya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi jugaterkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jampelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan pelayanan.Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib
mendengarkanaspirasi dan keinginan masyarakat.

b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan


Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayananyang kedua ini diantaranya:
1) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan danprogram
pemerintah; dan
3) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti


Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang ketiga inidiantaranya:
1) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik; dan
2) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.

C. CORE VALUES ASN


BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini
sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih
mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Sedangkan
#banggamelayanibangsa merupakan Employer Branding ASN jaman now yang
melayani sepenuh hati.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya
dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana
pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun
pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.”
Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
 Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien.
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
 Membantu orang lain belajar.
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
 Suka menolong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal
 Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
 Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
 Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Masalah


Pelaksanaan tugas ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang pada
hakikatnya adalah mengamati orang dalam kehidupannya, berinteraksi dengan
mereka dan berusaha untuk memahaminya. Pendekatan kualitatif bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya
pelaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara
diskrisi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada satu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Tugas ini merupakan studi diskriptif, maka dalam memperoleh data yang
sebanyak-banyaknya saya melakukan berbagai teknik yang disusun secara
sistematis untuk mengumpulkan data hasil observasi yang sempurna. Saya
melakuka observasi dengan studi diskriptif karena sesuai dengan sifat masalah
serta tujuan yang ingin memperoleh dan bukan menguji hipotensis, tetapi
berusaha untuk memperoleh gambarannya tentang “Peran Aparatur Sipil Negara
(ASN) Dalam Pelayanan Publik di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Pasaman Barat”.

3.2 Gambaran Pelayanan Publik Saat Ini

Kondisi pelayanan publik di indonesia saat ini masih sangat buruk karena masih


diwarnai dengan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme, dalam pelayanan
publik juga masih di perparah dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
mengingatkan para birokrasi untuk bekerja lebih profesional lagi.
Adanya standar pelayanan publik memberikan keterbukaan akses informasi
kepada masyarakat sehingga dalam sebuah pelayanan baik persyaratan,
prosedur, biaya dan jangka waktu dapat diukur dan diketahui masyarakat tanpa
mengalami kebingungan serta menuntut pengawasan masyarakat dalam
penyelenggaraannya.

Di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Pasaman


Barat kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan public salah satunya adalah
pengurusan surat keterangan terkait pengurusan pemecahan sertifikat tanah
perorangan, yang mana masyarakat masih banyak belum mengetahui syarat
dokumen yang harus dilengkapi sebelum pengurusan ke Badan Pertanahan
Negara (BPN). Dalam hal ini dalam kelengkapannya dokumen yang harus di
lengkapai di Dinas PERKIMTAN adalah :

 Surat fungsi lahan dari Dinas PUPR


 Surat Permohonan
 Foto copy sertfikat
 Site plan
 Fotocopy KTP/KK

Dalam prakteknya masyarakat masih banyak yang belum mengetahui syarat


yang dilengkapi dan alur pengurusannya sehingga masih bolak-balik dalam
pengurusannya, tentunya ini sangat tidak efektif dan menyusahkan masyarakat.

3.3 Solusi Pemecahan Masalah

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghdapai kendala masalah
yang dihadapi dalam kasus pengurusan surat keteranfan terkait pengurusan
pemecahan sertifikat tanah perorangan di Dinas Perkimtan Kab. Pasaman Barat
ini diantaranya adalah :

 Membantu Pelanggan Mendapatkan Kebutuhan.


 Mampu Memberikan Solusi.
 Menyediakan Layanan Komplain.
 Memberikan Pelayanan yang Cepat dan Tepat.
 Menerima Kritik dan Saran.

3.4 Inovasi/ide kreatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah

Ada beberapa hal dan inovasi yang bisa dilakukan dalam mempermudah proses
pengurusan surat keterangan pemecahan sertifikat perorangan di Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Pasaman Barat
1. Membuat BANNER tentang alur dan syarat dokumen yang harus dilengkapi
Dalam banner ini akan berisi tentang info alur yang dilakukan dalam
pengurusan surat keterangan pemecahan sertifikat perseorangan. Kemudian
juga di lengkapi dengan syarat dokumen yang harus dilengkapi;
2. Memberikan keseragaman contoh file surat permohonan
Dalam hal ini supaya masyarakat lebih mudah dalam pengurusannya, karena
masih banyak masyarakat yang belum memahami seperti apa isi dalam surat
permohonan dalam syarat pengurusan surat keterangan pemecahan site plan
perorangan;
3. Membuat info terkait alur dan syarat dokumen yang di perlukan pada web
resmi Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab.
Pasaman Barat.
Di era digital saat ini sudah seharusnya dalam web resmi Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Pertanahan sudah di lengkapi dengan info dan
pedoman dalam kepengurusan surat keterangan pemecahan sertifikat
perseorangan.

3.5 Rencana Aksi Implementasinya


Untuk melaksanakan implementasinya ada beberap tahap yang akan saya
lakukan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi, minta arahan dan petunjuk kepada kepala bidang perumahan dan
kepala dinas terkait rencana pembuatan banner
2. Jika disetujui maka koordinasi dengan kepala bidang perumahan dan staff
untuk memastikan alur dan syarat yang akan dibuat di banner
3. Setelah disepakati, membuat banner ke percetakan
4. Jika banner telah selesai dicetak letakkan banner di depan ruangan bagian
sekretariat dan umum.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraian bab yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

1. Peran aparatur sipil negara (ASN) pada kantor dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan

Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) pada kantor Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan dalam pelayanan pembuatan surat keterangan
pemecahan sertfikat tanah perorangan sudah berperan dengan baik dapat kita lihat
upayanya dalam mewujudkan pelayanan yang baik seperti melayani pelanggan
dengan sikap ramah dan cepat akan tetapi yang menjadi catatan adalah kurangnya
alat bantu informasi/ fasilitas di Dinas tentang alur dan syarat dalam kepengurusan
surat keterangan tersebut.
ASN harus terus meningkatkan kompetensi untuk membuat berbagai terobosan
baru/ inovasi dalam menjalankan pelayanan publik.

2. Pelayanan publik pada Kantor Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan


Pertanahan

Pelaksanaan pelayanan pembuatan surat keterangan pemecahan sertifikat


perseorangan pada kantor dinas perumahan Kawasan permukiman dan pertanahan
Kab. Pasaman Barat belum dikatagorikan baik, karena kurangnya alat bantu
informasi tentang alur dan syarat pengurusan pemecahan sertifikat persorangan.
Akibat dari kurangnya alat bantu ini adalah masyarakat menjadi bolak-balik dalam
melengkapi syarat dan mengikuti alur yang semestinya.

B. Saran

Meningkatkan dan memelihara fasilitas yang sudah ada, untuk memperlancar


pelayanan kepada masyarakat, Dinas harus menyediakan fasilitas yang lengkap
seperti ruang tunggu yang memadai, dan fasilitas yang digunakan dalam pelayanan
publik perlu perawatan agar dapat bekerja dengan baik dan tidak mengganggu
pelayanan publik, hal tersebut harus dilakukan demi kelancaran pelayanan pubik.

Anda mungkin juga menyukai