Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu III

Loyal, Dan Harmonis (Agenda II)


Pelatihan Dasar CPNS Kab.Pasaman Barat Golongan III Angkatan III Kel 1 Tahun 2023

Narasumber : Dr.Ir.Maihalfri.MT

Nama Lengkap Peserta : Putra Eka Devitra,ST


Golongan /Angkatan/Kelompok : III / III / 1
Nip Peserta : 19880114 202203 1 001
Jabatan/ Instansi : Analis Bangunan Gedung dan Permukiman
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Pasaman Barat
Hari /Tanggal : 14 Maret 2023
I. Soal Loyal

Pengertian tentang Loyal dalam konteks Organisasi Pemerintah dalam hal ini yang
dikaitkan dengan tugas pokok fungsi pada instansi?

• PENGERTIAN LOYAL

Bagi seorang ASN Loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-
cita organisasi, dan terlebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas
merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal terhadap
seseorang, terdapat banyak faktor yang akan mempengaruhinya.

Terdapat beberapa yang dapat digunakan oleh Dinas Perumahan Kawasan


Permukiman dan Pertanahan untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain

• Taat pada Peraturan


• Bekerja dengan Integritas
• Tanggung Jawab pada Organisasi
• Kemauan untuk Bekerja Sama
• Rasa Memiliki yang Tinggi
• Hubungan Antar Pribadi
• Kesukaan Terhadap Pekerjaan
• Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
• Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Loyal juga terdapat pada Core Values ASN yang diluncurkan oleh PANRB pada taun 2021
lalu. BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Sikap Loyal juga harus memiliki perilaku :

• Berpegang teguh terhadap Pancasila dan UUD 1945


• Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan dan negara
• Menjaga rahasia jabatan dan negara
Aktualisasi perilaku loyal juga bisa menganut sikap :
• Komitmen
• Dedikasi
• Kontribusi
• Nasionalisme
• Pengabdian
Karakteristik Loyalitas Pegawai
• Pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan suatu organisasi.
• Adanya rasa tanggung jawab yang tinggi di dalam diri pegawai terhadap
Organisasi.
• Pegawai memiliki kemauan untuk bekerjasama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan Organisasi.
• Di dalam diri pegawai yang loyal umumnya terdapat rasa memiliki terhadap
Organisasi sehingga bersikap dan bertindak secara berhati-hati dan
bertanggungjawab.
• ASN loyal pada umumnya memiliki hubungan antar pribadi yang baik dengan
ASN lainnya dan juga dengan atasannya.
• Sikap loyal ASN juga dapat terlihat dari kinerjanya dan tingkat ketertarikannya
terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Faktor Loyalitas Pegawai


• Kesejahteraan (gaji dan fasilitas) ASN merupakan hal yang sangat
mempengaruhi loyalitas mereka pada suatu Organisasi.
• Pemenuhan kebutuhan rohani juga menjadi faktor penting dalam menjaga
loyalitas para ASN. Misalnya kegiatan kerohanian, kegiatan pengajian
bersama, dan lain-lain.
• Peningkatan karir dan penempatan ASN pada posisi yang tepat seringkali
membuat mereka lebih loyal kepada Organisasi.
• Mendengarkan pendapat dari para pegawai dapat membuat mereka merasa
dihargai sehingga menjadi loyal terhadap Organisasi.
• Kesempatan berkarir dan rasa aman dalam bekerja juga sangat berpengaruh
dalam membentuk loyalitas ASN.

Dalam membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi, dapat melakukan
dengan cara membangun rasa kecintaan dan memiliki terhadap organisasi atau tempat kerja.
Meningkatkan kesejahteraan pegawai juga dapat menumbuhkan rasa loyal pegawai.
Kebutuhan rohani juga dapat menawarkan pengalaman dan pendekatan emosional dalam
pekerjaan. Kesempatan peningkatan karir dan melakukan evaluasi berkala dapat dilakukan
dalam sebuah organisasi guna meningkatkan sikap loyal.

Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa
dan negara. Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan lainnya dibutuhkan Langkah Langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan
wawasan kebangsaan. Selain itu juga dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan
nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

Dalam hal konteks tugas pokok saya sebagai analis bangunan Gedung dan permukiman
pada bidang Kawasan permukiman di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Pertanahan pentingnya loyalitas kerja adalah :

• Mendorong produktivitas

Pentingnya loyalitas kerja yang pertama yaitu dapat mendorong produktivitas.


ASN yang memiliki sikap loyalitas yang tinggi akan membantu OPD untuk
terus tumbuh. Hal ini akan membuat ASN selalu siap dan mampu bekerja
lebih keras, serta mereka akan menyarankan hal-hal agar bisa memperbaiki
lingkungan kerja untuk jadi lebih baik. Tentunya hal tersebut akan menjadi
contoh bagi ASN lainnya, sehingga semua ASN dalam OPD dapat bekerja
lebih produktif.

• Meningkatkan citra OPD


Pentingnya loyalitas kerja yang kedua yaitu loyalitas ASN dapat meningkatkan citra
OPD. Karena lebih dari separuh citra OPD dibangun oleh ASN. Untuk memastikan
apakah ASN membuat citra yang baik bagi OPD, OPD dapat mencoba dengan
memberikan apa yang mereka inginkan sebagai balasannya.
• Tetap bertahan dalam keadaan apapun
Inilah yang paling penting jika memiliki ASN yang loyalitasnya tinggi. Ketika OPD
sedang mengalami musibah atau penundaan kegiatan, ASN yang setia tidak akan
menyerah pada keterpurukan. Mereka akan terus bekerja untuk menemukan cara
untuk tetap termotivasi serta mencari jalan keluarnya.
2. Sebutkanlah 3 (tiga) buah contoh bentuk loyal tersebut dan jelaskanlah dengan
ringkas masing-masing bentuk loyal saudara tersebut terhadap tugas pokok dan
fungsi saudara pada instansinya.

1. Ketaatan dan Kepatuhan


Dalam hal ini saya bersedia untuk sanggup untuk mentaati segala peraturan yang
ada di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang berlaku dan
metaati perintah Lembaga yang diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup
tidak melanggar larangan yang ditentukan, hal ini dapat di terapkan misalnya :
• Taat pada peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan
• Mentaati perintah institusi yang diberikan oleh atasan dengan catatan tidak
bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang telah ada.
• Mentaati Jam kerja, dalam hal ini dengan hadir sesuai degan jam kerja
yang telah ditetapkan yaitu masuk jam 06.30-15.00
• Memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam hal ini saya selalu siap
dan sedia dalam melayani masyarakat, tentunya sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan berorientasi pelayanan.
• Menganggap atasan sebagai rekan kerja, bukan sebagai musuh atau
orang yang gemar memberi perintah. Mereka tidak akan segan untuk
memberitahu dengan jujur jika atasan melakukan kesalahan.

2. Tanggung Jawab
Dalam Tanggung Jawab disini saya sebagai ASN sanggup dalam menyelesaikan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu, serta berani
mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau Tindakan yang dilakukan, hal
ini dapat di terapkan misalnya :
• Dapat menyelesaikan pekerjaan atau tugas dengan baik dan tepat waktu
• Selalu memelihara dan menyimpan barang-barang yang ada di OPD
dengan sebaik-baiknya,
• Mengutamakan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan pribadi dan
golongan
• Tidak berusaha melemparkan kesalahan kepada orang lain

3. Kejujuran
• Selalu melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan tanpa merasa
dipaksa
• Tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan, selalu melakukan
sesuatu sesuai dengan aturan yang telah berlaku.
• Melaporkan setiap hasil pekerjaan kepada atasan

3. Jelaskanlah bentuk perasaan saudara apabila saudara sudah pernah


melaksanakan loyal terhadap instansinya?
Saya sudah berusaha dan menerapkan loyalitas dalan bekerja dan perasaan
saya sangat senang, merasa aman dan nyaman karena dengan loyalitas saya
mendapatkan manfaat yang cukup besar untuk bertanggung jawab terhadap
pekerjaan, saya menjadi bersikap disiplin, mengejar prestasi,mengusahakan
kemajuan dengan terus berinovasi sehingga OPD dapat lebih maju.

II. Soal Harmonis

1. Jelaskanlah keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda


bekerja?

Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari kode etik dan kode perilaku
yang telah diatur di dalam UU ASN. Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5Tahun2014 tentang
ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

Keberadaan dan pemberlakuan kode etik di lingkungan tempat saya bekerja


masih belum terlaksana dengan sepenuhnya karena masih banyak ASN yang belum
memahami dan menerapkan kode etik ASN,
Dari hal kecil yang sangat jelas terlihat adalah dalam menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien masih banyak
ASN di lingkungan tempat saya bekerja tidak menjaga dengan baik fasilitas yang
sudah diberikan seperti penggunaan printer yang tidak dengan baik, tidak mengupdate
antivirus secara berkala di PC dan tidak menjaga kebersihan ruangan dengan baik.
Kemudian dalam Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara,
hal yang masih belum dilaksanakan dalam lingkungan saya bekerja adalah masih ada
beberpa ASN belum membuat password pada PC masing-masing, karena didalam PC
tentu banyak sekali data-data kegiatan kedinasan yang harus dijaga kerahasiannya.
2. Sebutkanlah etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis?

1. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;


2. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.

3. Berikan contoh kejadian yang menunjukan nilai etika dan pelanggaran etika
dilingkungan anda bekerja. Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk
mengantisipasi kemungkinan pelanggaran etika tersebut?

Contoh pelanggaran etika dilingkungan saya bekerja adalah masih ada beberpa
ASN belum membuat password pada PC masing-masing.
Yang dapat saya lakukan adalah memberikan sosialiasi tentang pentingnya
dibuatnya password pada masing-masing PC karena begitu banyaknya file
kedinasan yang tersimpan didalam PC, kemudian dengan dibuatnya password
pada PC ini kita telah menerapkan salah satu nilai etika sebagai ASN yaitu
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

4. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani


masyarakat?

Dalam menjalin hubungan kerja yang harmonis, dengan menumbuhkan


lingkungan kerja yang sehat dan aman, diperlukan sikap perilaku yang positif serta
disiplin dalam melakukan suatu pekerjaan.
menjalin hubungan yang harmonis tidak saja dengan atasan, tapi dengan relasi
maupun masyarakat umum. Untuk itu, bagi yang bertugas di bidang pelayan umum
dan berhadapan langsung dengan masyarakat, harus menunjukkan sikap perilaku
yang terbuka, jujur, ramah dan simpatik. Ini merupakan modal bekerja yang
profesional.
Secara umum, PNS golongan II berada di jajaran terdepan dalam memberikan
pelayanan, bagi yang bertugas melayani pimpinan secara langsung diharapkan
lebih tertib, disiplin, cekatan dan tanggap dalam melayani pimpinan. Bersikap
santunlah dan dapat membawa diri dengan baik.
.Sedangkan yang berkecimpung di bidang teknik dan administrasi, hendaknya
melatih diri untuk bekerja lebih cermat, dan kreatif. Namun yang tidak kalah penting
adalah tekun menambah wawasan, serta memiliki semangat untuk mempelajari
hal-hal baru, sehingga kualitas pribadi dan kinerja semakin berkembang.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut harus memiliki wawasan yang luas dengan
cara membaca dan menggali informasi yang bermutu. Tidak itu saja, agar memiliki
daya saing, tidak cukup menguasai satu kemampuan atau ketrampilan saja,tapi
harus menguasai lebih dari satu ketrampilan.
Sebagai aparatur, latihan prajabatan (LPJ) merupakan diklat pertama yang
wajib diikuti oleh calon pegawai negeri sipil (PNS), selanjutnya setelah menjadi
PNS akan ada tiga diklat lain yang bisa ditempuh untuk menunjang
pelaksanaan tugas sesuai bidang atau profesinya masing-masing, yakni diklat
kepemimpinan,teknis dan fungsional.
Diklat kepemimpinan ditujukan bagi aparatur struktural, diklat teknis ditujukan
untuk peningkatan kompetensi aparatur, sedangkan diklat fungsional ditujukan
bagi aparatur yang mempunyai jabatan profesi atau fungsional, seperti guru,
peneliti, pustakawan dan lainnya.
Manfaat sikap harmonis dalam pelayanan public adalah Para ASN akan saling
menghargai dan suka menolong orang lain. Selain itu, para aparatur juga terus
membangun lingkungan yang kondusif sehingga timbul kekompakan dan kerja
sama yang baik dalam meningkatkan kinerja organisasi.

5. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini?
Jelaskan jawaban anda? Apa upaya anda dalam turut mewujudkan suasana
harmonis dilingkungan kerjanya?

Menurut saya dalam lingkungan saya bekerja saat ini suasana harmonis masih
belum sepenuhnya diterapkan, karena masih ada kubu-kubu dalam melakukan
kegiatan kedinasan, dalam hal ini bisa terlihat dengan masih belum terjalinnya
kekompakan dalam kerja sama antar sesama ASN. Masih ada beberapa ASN
yang merasa lebih senior dan banyak pengalaman sehingga terkadang ide dan
masukan dari yang lebih junior tidak begitu dihiraukan. Sementara dalam
organisasi harmonis ini sangat diperlukan demi kekompakan antar sesama ASN
sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan harapan.

Cara menjaga hubungan di kantor tetap harmonis menurut saya adalah :

1. Meningkatkan kerukunan dan persatuan


Agar kerja tim selalu baik, semua anggota harus saling menghormati satu
sama lain. Jadi terlepas dari posisi kita, hormatilah orang lain untuk apa yang
mereka lakukan, dan jaga kerukunan sepanjang waktu.
2. Hindari permainan menyalahkan
Ketika datang suatu masalah, banyak ASN yang saling menuding kesalahan.
Bukannya mencari jalan keluar, malah terus menyalahkan orang lain. Terlebih
lagi hal tersebut diungkapkan di hadapan atasan. Hal ini tidak hanya merusak
hubungan dengan rekan kerja, tapi Juga merusak citra kita di depan atasan.
3. Menghargai orang lain
Sekecil apapun bentuk pertolongan atau bantuan dari rekan kerja, jangan lupa
untuk mengucapkan terima kasih. Hal ini dapat memperkuat hubungan baik
dengan rekan. Hargai segala upaya ASN dalam memajukan Organisasi,
jangan hanya mencari kelemahannya saja.
4. Hindari politik kotor
Cobalah untuk tidak menghasut antar sesame ASN untuk kepentingan pribadi
yang tidak ada hubungannya dengan kedinasan. Tidak ada gunanya bermain
politik kotor, karena cepat atau lambat, bisa ketahuan dan membahayakan
reputasi kita sendiri.
5. Jangan mengandalkan trik murahan
Jangan menjatuhkan teman untuk mendapat promosi. Atau menjelek-jelekkan
rekan kerja di hadapan atasan tanpa bukti yang kuat. Hal ini sangat buruk dan
bisa merugikan rekan kerja.
6. Tetap professional
Terkadang, hubungan kerja akan memburuk ketika ASN mencampur adukan
antara urusan pribadi dan profesional. Saat jam kerja jangan pernah
membahas urusan pribadi, selain dapat menghambat pekerjaan, waktu rekan
kerja akan tersita karena sikap kita. Bicarakan hal pribadi di luar jam kerja.
Ciptakan suasana kerja yang menyenangkan agar hubungan kerja dan
mempunyai persahabatan yang erat.

Anda mungkin juga menyukai