Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

Akuntabel dan Kompeten (Agenda II)


Pelatihan Dasar CPNS Kab.Pasaman Barat Golongan III Angkatan III Kel 1 Tahun 2023

Narasumber : Dr.Ir.Maihalfri.MT

Nama Lengkap Peserta : Putra Eka Devitra, ST


Golongan /Angkatan/Kelompok : III/III/I
Nip Peserta : 198801142022031001
Jabatan/ Instansi : Analis Bangunan Gedung dan Permukiman
Hari /Tanggal : 13 Maret 2023
1. Isu : Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Pasaman Barat tahun 2018-2020

No Poin-poin yang dianalisis Jawaban

1 Kondisi apa yang membuat Yang membuat terjadinya tindak korupsi adalah
berita itu berpotensi menjadi kurangnya Pemahaman dan penerapan Nilai
kasus Tindak Pidana Korupsi Integritas dan Akuntabilitas pada masing-masing
? (sesuaikan dengan judul OPD dan Kontraktor dalam pelaksanaan kegiatan.
kasusnya)

2 Jenis tindak pidana korupsi Jenisnya adalah Suap Menyuap, Gratifikasi, dan
apa yang relevan dengan Benturan kepentingan dalam pengadaan
berita itu?

3 Siapa saja pihak didalam 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


berita itu yang akan terjerat 2. Penghubung/Pihak Ketiga (Direktur PT MAM
dalam kasus korupsi? Energindo
3. Mantan Direktur RSUD Pasaman Barat
selaku PPK
4. Direktur Manajemen Konstruksi
5. Panitia

4 Kondisi apa yang bisa Kondisi yang menjadi dasar dalam isu ini adalah
menjadi cerita di dalam berita penyalahgunaan wewenang, Suap Menyuap, dan
itu menjadi sebuah kasus Gratifikasi
Tindak Pidana Korupsi?

5 Apa dampak yang akan Dampaknya adalah kurangnya kepercayaan publik


terjadi kedepannya setelah dalam hal ini masyarakat terhadap kinerja
berita itu terjadi? Pemerintah Daerah Kab. Pasaman Barat

6 Bila anda harus memilih Jika saya menjadi peran didalam kasus ini saya
salah satu peran dalam berita akan menjadi Direktur RSUD Pasaman Barat yang
itu. Apa yang akan anda saya lakukan adalah
lakukan • Meningkatkan sanksi hukum dan
perlindungan bagi saksi.
• Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
dan proyek pemerintah.
• Peningkatan pendidikan dan kampanye anti-
korupsi.
• Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian internal di organisasi dan
perusahaan.
7 Kondisi apa yang membuat Yang membuat terjadinya tindak korupsi pada
berita itu berpotensi menjadi kurangnya Pemahaman dan Aplikasi Nilai Integritas
kasus Tindak pidana dan Akuntabilitas pada masing-masing OPD dan
Korupsi? Kontraktor dalam pelaksanaannya

8 Jenis tindak korupsi apa yang Jenisnya adalah Suap Menyuap, Gratifikasi, dan
relevann dengan berita itu? Benturan kepentingan dalam pengadaan
Tugas No.2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas makalah dengan tema Kompeten ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan tugas makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam Pelatihan
Dasar(LATSAR) CPNS pada Instansi Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat tahun 2023.
Selain itu, pembuatan tugas makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca terkait dengan nilai kompeten.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih banyak
kekurangan dalam tugas makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan tugas makalah ini. Akhir kata,
semoga tugas makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Pasaman Barat, 13 Maret 2023

(Putra Eka Devitra,ST)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah unsur utama sumber daya manusia aparatur
negara yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa faktor
manusia menjadi modal utama yang perlu diperhatikan dalam pemerintahan.

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup dan perkembangan organisasi. Sumber daya manusia berguna dalam
penguasaan teknologi, penggunaan modal, pengaturan dana, dan dalam menghasilkan
produk yang berkualitas.

Seberapa canggih teknologi yang dimanfaatkan oleh organisasi dalam menjalankan


pekerjaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang mengoperasikannya.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik dalam bekerja.

Pegawai diharapkan selalu menambah pengetahuan, keterampilan dan sikap agar


lebih baik sesuai dengan tuntutan zaman serta dapat meningkatkan kinerjanya di dalam
organisasi. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara harus memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara di pasal 11 disebutkan bahwa salah satu tugas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Ciri-ciri profesional adalah memiliki
wawasan yang luas dan dapat memandang masa depan, memiliki kompetensi di bidangnya,
memiliki jiwa berkompetisi/bersaing secara jujur dan sportif, serta menjunjung tinggi etika
profesi.

Kompetensi dan etika profesi adalah prasyarat dasar dari profesionalisme yang harus
ditetapkan sebagai landasan dasar dalam rangka pembangunan profesionalisme Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Oleh karena itu untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
profesional perlu ditetapkan standar kompetensi jabatan dan kode etik Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif, dan efisien.

Standar kompetensi adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki


seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan tugas organisasi. Kode etik Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah kewajiban, tanggung jawab, tingkah laku, dan perbuatan sesuai
dengan nilainilai hakiki profesinya yang dikaitkan dengan nilai-nilai yang hidup dan
berkembang di masyarakat serta pandangan hidup Bangsa dan Negara Indonesia.

Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) diberbagai instansi saat ini masih cukup
memprihatinkan. Kompetesi pegawai yang tidak memenuhi standar kompetensi menjadi
penyebab kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang buruk dan kurang maksimal dalam
melakukan pelayanan publik. Program pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai di
lingkungan pemerintahan sangat diperlukan karena akan berpengaruh pada kinerja pegawai
di tempatnya bekerja.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka melalui tugas ini akan dibahas
pentinganya Kompetensi Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

1.2 Kajian Teori

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

• Apa yang dimaksud dengan ASN?


• Apa yang dimaksud dengan Kompeten?
• Apa yang dimaksud dengan Inovasi ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1 Untuk memenuhi nilai tugas Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS.


2 Untuk menambah wawasan tentang Kompeten.
3 Untuk mengetahui konsep-konsep mengenai Kompeten.
4 Untuk mengetahui contoh-contoh Kompeten dalam tugas pokok dan fungsi ASN
pada instansinya
5 Untuk mengetahui apa saja beberapa inovasi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan Kompetensi.
BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Aparatur Sipil Negara (ASN)

1. Pengertian Aparatur Sipil Negara


Aparatur sipil negara (ASN) adalah pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara,
pemerintahan, dan pembangunan.
Pegawai negeri ialah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, di angkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas
negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan
dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai negeri
ialah unsur aparat negera, abdi negara, dan abdi masyarakat yang dengan penuh
kesetianan dan ketaatan kepada pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, negara dan
pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.

2. Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)


Pegawai ASN berfungsi sebagai :
• Pelaksanaan kebijakan publik.
• Pelayanan publik, dan
• Perekat dan pemersatu bangsa

3. Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN)


ASN mempunyai tugas sebagai berikut:
• Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
• Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.2 Nilai Dasar ASN

1. Memegang teguh ideologi Pancasila;


2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier

2.3 Kompeten

Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang


terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.

Ada 3 Kompetensi ASN, yaitu :

1. Kompetensi Teknis
Dalam hal ini yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis;
2. KompetensiManajerial
Dalam hal ini yang diukur dari tingkat pendidikan,pelatihan struktural atau
manajemen, danpengalaman kepemimpinan; dan
3. Kompetensi Sosial Kultural
Dalam hal ini diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam halagama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan
kebangsaan
2.4 Prinsip Pengembangan Kompetensi ASN

• Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun


individu melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan pegawai
• Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi
• Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan
• Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karir.

2.5 Inovasi

Dalam hidup, tentu kita menginginkan sesuatu yang berkembang. Sebab hidup yang
stagnan dan itu-itu saja akan membosankan. Maka dari itu, ada kalanya kita butuh sesuatu
yang baru dan menantang. Sesuatu yang baru tersebut bisa kita sebut dengan inovasi. Dalam
kehidupan, ada banyak sekali inovasi yang bisa diterapkan.

Inovasi merupakan sesuatu yang baru dan belum ada secara umum. Inovasi ini
sendiri sangat identik dengan anak muda. Sebab jiwa muda masih menyimpan banyak energi
dan pemikiran. Dengan begitu, banyak hal baru dan unik yang lahir dari para pemuda. Di
masa sekarang ini para pemuda ini lebih dikenal dengan yang namanya generasi milenial.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Masalah


Pelaksanaan tugas ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang pada hakikatnya
adalah mengamati orang dalam kehidupannya, berinteraksi dengan mereka dan berusaha
untuk memahaminya. Pendekatan kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek misalnya pelaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain
secara holistic dan dengan cara diskrisi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada satu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

3.2 Gambaran Nilai Kompeten Saat Ini


Permasalahan terkait pengembangan kompetensi pegawai merupakan tantangan
yang sering dihadapi oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Salah satunya Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Pasaman Barat yang mana masih banyak ditemukan adanya kesenjangan kompetensi yang
menjadi salah satu persyaratan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi pada suatu
jabatan dengan kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai.
Masih ditemukan beberapa pegawai yang belum melaksanakan pelatihan dalam
jabatan sesuai dengan jabatan yang sedang diduduki. Hal ini tentunya dapat mengganggu
kualitas kerja dari pegawai tersebut. Pengembangan harus dilakukan untuk mengoptimalkan
kinerja pegawai. Hal ini tentu saja sangat berguna bagi pegawai dan organisasi dikarenakan
semakin baik kinerja pegawai maka produktivitas dan efisiensinya juga semakin optimal.
Hal ini terbukti dari masih ada pegawai yang belum menguasai tugasnya dengan
secara baik dikarenakan rendahnya penguasaan manajerial maupun teknis akibat minimnya
Diklat yang diikuti. Belum meratanya kemampuan teknis, teoretis maupun manajerial pegawai
mengakibatkan cara yang digunakan dalam penyelesaian tugas berbeda pula. Namun
demikian pegawai Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan tetap berupaya
melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

3.3 Solusi Pemecahan Masalah


Untuk mengantisipasi belum terselenggaranya Diklat Pengembangan Kompetensi
yang diselenggarakan oleh Pemda Pasaman Barat, sebaiknya Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan dapat melakukan model pembelajaran seusia (peer learning)
dan sistem pembelajaran oleh Kepala Bidang (Coaching System) serta mengoptimalkan
pelaksanaan sistem merit dan melakukan rotasi pegawai internal secara rutin minimal 1 (satu)
tahun sekali dengan tujuan untuk menyegarkan suasana lingkungan pekerjaan serta
meningkatkan kualitas bekerja setiap Pegawai Negeri Sipil di Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Pasaman Barat.
Diperlukan kerjasama dengan mitra pendidikan guna memberikan kesempatan belajar
yang luas bagi para PNS untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan pegawai
dengan melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi disertai ketentuan
melakukan alokasi anggaran pengembangan kompetensi pegawai yang memadai.

3.4 Rencana Aksi Implementasinya


Untuk melaksanakan implementasinya ada beberap tahap yang akan saya lakukan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi, minta arahan dan petunjuk kepada kepala bidang dan kepala dinas terkait
perlunya anggaran dana untuk dilakukannya Pelatihan dalam meningkatkan
kompetensi ASN di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.
2. Melakukan adaptasi dan perkembangan kekinian mengikuti situasi internasional;
3. Mengembangkan struktur dan infrastruktur yang akan dengan perkembangan
teknologi dan kompetensi SDM.
4. Di era digital saat ini peningkatan kompetensi juga bisa dilakukan dengan cara aktif
dalam bermedia social dan belajar melalui online terkait dengan tupoksi masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai