Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui disiplin kerja terhadap peningkatan
efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Poso dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan pegawai pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Poso sudah cukup baik dimana hal ini dapat
dilihat dari kemampuan pegawai yang bisa menyelesaikan tugas dan pekerjaannya tepat waktu
serta melaksanakan pekerjaan dan mengoperasikan perlengkapan/peralatan kantor sesuai dengan
tata aturan yang ada. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan pegawai pada Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Poso terdiri atas faktor pendukung
diantaranya fasilitas sarana penunjang dan prasarana serta faktor penghambat diantaranya pola
manajemen dan kurangnya disiplin aparatur.
9
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 10 Nomor : 1 Edisi : Maret 2018
Seperti halnya aparatur sipil pada dalam organisasi atau datang terlambat. Hal
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan itu berarti mereka melalaikan tanggung
Perlindungan Anak Kabupaten Poso jawab serta melanggar peraturan disiplin
mempunyai peranan sentral dalam kerja yang diterapkan oleh Dinas
masyarakat dan merupakan unsur aparatur Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
negara yang bertugas sebagai abdi Anak Kabupaten Poso. Dengan adanya
masyarakat. Karena itu seorang aparatur kondisi tersebut, tentu saja akan
sipil harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kinerja masing-masing
melaksanakan tugas-tugasnya secara aparatur sipil. Disamping itu penempatan
profesional dan bertanggung jawab dalam aparatur sipil yang belum sesuai dengan
menyelenggarakan tugas dan fungsinya. kebutuhan tugas memberikan dampak bagi
Kedudukan aparatur sipil sebagai bagian keterlambatan pelayanan administrasi. Juga
dari sumber daya manusia tidak lagi sebagai masih terdapat penyimpangan yang
pelengkap dalam jaringan mata rantai dilakukan oleh aparatur sipil misalnya
kegiatan pencapaian tujuan saja, tetapi sudah adanya kurang tertibnya aparatur sipil dalam
harus menjadi faktor penentu keberhasilan menggunakan jam kerja dan masih ada
aktivitas yang dilakukan. kesalahan dalam menggunakan alat kerja
Perlunya peningkatan kualitas aparatur sehingga dapat menghambat penyelesaian
sipil negara tercantum dalam penjelasan pekerjaan.
umum Undang-Undang Republik Indonesia Banyak kalangan memahami bahwa
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil disiplin sangat dipengaruhi oleh budaya
Negara pada pasal 12 menyebutkan bahwa yang telah ditetapkan oleh organisasi,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, utamanya orang-orang dilingkungan
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan organisasi. Namun kebanyakan aparatur
tugas umum pemerintahan dan sipil belum sepenuhnya menyadari bahwa
pembangunan nasional melalui pelaksanaan disiplin sangat berpengaruh terhadap
kebijakan dan pelayanan publik yang kemajuan organisasi. Hal itu dapat
profesional, bebas dari intervensi politik, dimengerti karena memang masyarakat
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan masih lebih meyakini bahwa pekerjaan akan
nepotisme. Oleh karenanya, dalam rangka selesai kalau diawasi atau diperhatikan oleh
mencapai tujuan Pembangunan Nasional orang-orang yang berkuasa. Selain itu
yang madani serta taat hukum, berperadaban persepsi yang berkembang didunia
modern, demokratis, makmur, adil dan pekerjaan adalah budaya disiplin akan
bermoral tinggi, diperlukan aparatur sipil tercipta kalau orang-orang yang berkuasa
yang merupakan unsur Aparatur Negara dalam lingkungan kerja berada di
yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang lingkungan kerja.
harus menyelenggarakan pelayanan secara Berdasarkan uraian tersebut, maka
adil dan merata kepada masyarakat dengan penulis tertarik mengangkat judul:
dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada “Pentingnya Disiplin Kerja Terhadap
Pancasila dan UUD 1945. Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada
Berdasarkan pengamatan awal Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
menunjukkan bahwa aparatur sipil Dinas Perlindungan Anak Kabupaten Poso”.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Poso menunjukkan bahwa
adanya aparatur sipil yang masuk kerja tidak
sesuai dengan peraturan disiplin yang ada
10
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 10 Nomor : 1 Edisi : Maret 2018
11
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 10 Nomor : 1 Edisi : Maret 2018
timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan Dalam tindakan pendisiplinan
dan kesadaran. Namun kenyataan selalu dilakukan secara adil tanpa pilih kasih,
menunjukkan bahwa disiplin itu lebih siapapun yang telah melakukan kesalahan
banyak disebabkan adanya paksaan dari harus mendapatkan tindakan
luar. Untuk tetap menjaga agar disiplin pendisiplinan secara adil tanpa membeda-
terpelihara maka perlu melaksanakan bedakan.
kegiatan pendisiplinan. Kegiatan e. Pimpinan hendaknya tidak melakukan
pendisiplinan itu terdiri dari : pendisiplinan sewaktu pegawai absen.
a. Disiplin Preventif Pendisiplinan hendaknya dilakukan
b. Disiplin Korektif dihadapan pegawai yang bersangkutan
Dengan demikian, jika ada pegawai secara pribadi agar dia tahu telah
yang nyata-nyata telah melakukan melakukan kesalahan.
pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang f. Setelah pendisiplinan hendaknya wajar
berlaku atau gagal memenuhi satandar yang kembali
telah ditetapkan, kepada pegawai yang Sikap wajar hendaklah dilakukan
bersangkutan dikenakan sanksi atau pimpinan terhadap pegawai yang telah
tindakan disipliner (disciplinary action). melakukan kesalahan tersebut, sehingga
proses kerja dapat berjalan lancar kembali
Prinsip-prinsip Pendisiplinan dan tidak kaku dalam bersikap.
Untuk mengkondisikan pegawai / (Heijeracman dan Usman, 1993:241).
karyawan suatu organisasi atau perusahaan
agar bersikap disiplin maka terdapat Efektivitas Kerja
beberapa prinsip pendisiplinan antara lain : a. Pengertian Efektivitas Kerja
a. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi Efektivitas kerja adalah suatu
Pendisiplinan ini dilakukan dengan keadaan dimana aktivitas-aktivitas
menghindari menegur kesalahan di depan jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh
orang banyak agar pegawai / karyawan manusia dalam mencapai hasil atau akibat
yang bersangkutan tidak merasa malu dan sesuai dengan yang dikehendakinya
sakit hati. (Sutarto, 1998: 95).
b. Pendisiplinan harus bersifat membangun Disisi lain suatu pekerjaan dikatakan
Selain menunjukkan kesalahan yang telah efektif bila dapat diselesaikan tepat pada
dilakukan pegawai, haruslah diikuti waktunya sesuai dengan rencana yang telah
dengan petunjuk cara pemecahannya ditetapkan sebelumnya. Dari semua uraian
sehingga pegawai / karyawan tidak tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
merasa bingung dalam menghadapi dimaksud dengan efektivitas kerja adalah
kesalahan yang telah dilakukan. suatu keadaan yang menunjukkan aktivitas
c. Pendisiplinan dilakukan secara langsung pekerjaan yang memberikan hasil atau
dan segera akibat seperti yang dikehendaki sesuai
d. Suatu tindakan yang dilakukan dengan dengan waktu yang telah ditetapkan.
segera terbukti bahwa pegawai / b. Faktor-faktor Yang Menentukan
karyawan telah melakukan kesalahan Efektivitas Kerja
sehingga pegawai / karyawan dapat Banyak faktor yang mempengaruhi
mengubah sikapnya secepat mungkin. efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan
d. Keadilan dalam pendisiplinan sangat oleh Steers (1995:209) yang menyatakan
diperlukan adanya empat faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas kerja yaitu :
12
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 10 Nomor : 1 Edisi : Maret 2018
13
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 10 Nomor : 1 Edisi : Maret 2018
setiap pelaksana tugas bidang memiliki diharapkan proses atau kegiatan kerja
tanggung jawab menyelesaikan setiap tugas berjalan dengan lancar dan terjamin.
dengan tepat waktu, tidak menunda b. Efektivitas Kerja
sebagaimana tugas yang dibebankan tanpa Dalam mengukur efektivitas kerja
harus menunggu pada suatu kesempatan secara terperinci, salah satu faktor utama
lain. yaitu kemampuan menyesuaikan diri yaitu
2) Kesetiaan/patuh pada peraturan yang kemampuan atau kesanggupan yang dimiliki
ada setiap pegawai untuk menyesuaikan diri
Seorang pegawai perlu memliiki sikap dengan lingkungannya, yang meliputi
disiplin dengan melakukan latihan yang hubungan sesama aparatur termasuk sikap
memperkuat dirinya untuk selalu terbiasa terhadap pimpinan, kemampuan untuk
patuh dan mempertinggi daya kendali diri. menerima dan memahami pekerjaan yang
Sikap disiplin yang timbul dari dilimpahkan dengan cepat serta kemampuan
kesadarannya akan lebih memacu dan tahan untuk mempergunakan mesin-mesin atau
lama dibandingkan dengan sikap yang teknologi yang digunakan dalam lingkungan
timbul karena adanya pengawasan dari organisasi. Dengan adanya upaya-upaya
orang lain. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Peraturan maupun tata tertib yang Perlindungan Anak Kabupaten Poso tersebut
tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan dapat meningkatkan mutu hasil pekerjaan.
suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Pemberian motivasi berpengaruh terhadap
Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari peningkatan mutu dan hasil pekerjaan yang
pegawai terhadap komitmen yang telah dilakukan oleh aparatur. Pengangkatan
ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti dalam suatu jabatan dapat mendorong
taat dan patuh dalam melaksanakan pegawai untuk lebih meningkatkan mutu
perintah dari atasan dan peraturan, tata dan hasil pekerjaan yang dilakukan,
tertib yang telah ditetapkan, serta ketaatan sehingga diharapkan dengan usaha tersebut,
pegawai dalam menggunakan kelengkapan aparatur yang lain juga dapat dipromosikan.
pakaian seragam yang telah ditentukan Tentunya hal tersebut diserahkan lagi
organisasi atau lembaga. kepada pimpinan dalam memberikan
3) Mempergunakan dan memelihara penilaian yang tentunya diserahkan lagi
peralatan kepada pimpinan dalam memberikan
Pemeliharaan dapat diartikan sebagai penilaian yang tentunya lebih mengerti akan
kegiatan untuk memelihara atau menjaga hal-hal tersebut.
fasilitas atau peralatan Kantor dan
mengadakan perbaikan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
penyesuaian/pergantian yang diperlukan a. Faktor-faktor Pendukung
agar terdapat keadaan kerja yang Faktor-faktor yang dapat dikategorikan
memuaskan sesuai dengan apa yang sebagai faktor pendukung berupa:
direncanakan. Jadi dengan adanya kegiatan 1) Fasilitas sarana penunjang kegiatan
pemeliharaan ini, maka fasilitas atau operasional dilapangan dirasakan
peralatan untuk menunjang kerja sesuai sudah cukup memadai.
dengan rencana dan tidak mengalami 2) Prasarana berupa gedung
kerusakan selama fasilitas peralatan tersebut perkantoran sudah cukup memadai
dipergunakan untuk menunjang kerja atau dalam melaksanakan fungsi dan
sebelum jangka waktu tertentu yang tugasnya.
direncanakan tercapai. Sehingga dapatlah b. Faktor-faktor Penghambat.
14
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 10 Nomor : 1 Edisi : Maret 2018
16