Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU


(Studi Kasus Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palu)

1. Latar Belakang
Pada usaha pencapaian tujuan organisasi, permasalahan yang dihadapi manajemen
bukan hanya terdapat pada sarana dan prasarana serta lingkungan kerja, tetapi juga
menyangkut sumber daya manusia yang mengelola faktor-faktor tersebut. Pada dasarnya
faktor sumber daya manusia merupakan faktor terpenting. Oleh karena itu, setiap
organisasi harus memilih sumber daya manusia yang memiliki kompetensi terbaik serta
komitmen yang tinggi. Untuk memenuhi kualifikasi tersebut, organisasi juga perlu
memberikan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut serta memberikan pengalaman dan
motivasi, agar pegawai tersebut akan menjadi pegawai yang matang. Pengelolaan sumber
daya manusia inilah yang disebut manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Menurut Bangun (2014:4), salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran
penting dalam mencapai tujuannya adalah sumber daya manusia. Oleh karena pentingnya
peran manusia dalam kompetisi baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam agenda
bisnis, suatu organisasi harus memiliki nilai lebih dibandingkan dengan organisasi lainnya.
Organisasi yang berhasil dalam mempengaruhi publik jika dapat menarik perhatian atau
kelebihan yang dimiliki dalam berbagai hal dibandingkan dengan organisasi lain.
Sumber daya manusia (SDM) memiliki peran yang penting dalam menentukan tujuan
organisasi. Organisasi harus memperhatikan serangkaian pekerjaan yang mempengaruhi
dalam pencapaian tujuan tersebut. Sikap dan tata nilai dalam bekerja akan memberikan
kekuatan untuk mendorong dalam mencapai tujuan. Tidak hanya sikap dan tata nilai yang
dapat dirasakan secara invisible, tetapi juga peraturan-peraturan yang bersifat nyata dan
mengikat. Peraturan tersebut berlaku di dalam organisasi yang mana hal tersebut terdapat
suatu hubungan antara individu dengan organisasi yang disebut dengan hubungan internal.
Pada organisasi hubungan internal adalah meliputi sekumpulan fenomena, baik di luar
maupun di dalam tempat kerja yang berkaitan dengan penetapan dan pengaturan kebijakan
organisasi.
Pemimpin dan staf mempunyai kepentingan yang sama, yaitu kelangsungan hidup
dan kemajuan organisasi. Tetapi hubungan antara keduanya juga mempunyai potensi
konf1ik, terutama apabila berkaitan dengan persepsi atau interpretasi yang tidak sama
tentang kepentingan masing-masing pihak. Sangat memungkinkan terjadinya perselisihan
dalam hubungan kerja. perselisihan terjadi adanya perbedaan pendapat yang
mengakibatkan penurunan kinerja organisasi karena adanya perselisihan mengenai hak,
perselisihan kepentingan, dan perselisihan kerja. Untuk itu komunikasi yang baik
merupakan kunci untuk menjalin hubungan antar garis struktur organisasi.
Selain hubungan tersebut, kedisplinan pegawai juga harus dibangun dan ditegakkan
guna mewujudkan tujuan organisasi. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Palu
Nomor 3 Tahun 2013 tentang Dispilin Kerja Pegawai Negeri Sipil dilingkungan
Pemerintah Kota Palu, Oleh karena itu kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen
SDM. Semakin baik disiplin pegawai pada sebuah organisasi, semakin tinggi prestasi kerja
yang dicapai. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat
kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi. Selain itu kedisplinan yang tinggi juga dapat
membuat seseorang memiliki produktivitas yang tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat
biasanya mempunyai disiplin yang baik, yaitu dengan mempunyai keteraturan di dalam
menjaga dirinya, teratur kerja, teratur dalam pola makan, tertib olahraga dan tertib dalam
segala hal.
Menjalankan organisasi yang bergerak dibidang pelayanan publik dituntut untuk
terus melakukan pembenahan diberbagai aspek terutama dibidang sumber daya manusia
(SDM). Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak Kota Palu salah satu
organisasi pemerintah daerah kota palu yang bergerak dibidang Urusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar, beralamat di Jalan Vetaran No. 53 Kelurahan Tanamodindi Kecamatan
Mantikulore, Kota Palu. Jumlah Pegawai 57 orang yaitu pejabat Eselon 19 Orang, staf
ASN 9 orang dan 29 Orang pegawai kontrak. Dan memiliki 4 bidang yaitu 1. Bidang
Pemberayaan Perempuan dan Kualitas Keluarga, 2. Bidang Kelembagaan PUG, Organisasi
Perempuan dan Anak, Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Bidang Perlindungan
Anak/perempuan dan Perlindungan Khusus Anak.
Menurut informasi yang dimintai keterangan melalui wawancara menyatakan bahwa
disiplin yang ada pada organisasi tidak semuanya dilakukan oleh setiap pegawai di
organisasi ini. Menurutnya, ada beberapa pegawai yang tidak patuh dalam menjalankan
disiplin organisasi, seperti: datang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
organisasi, pegawai yang tidak masuk kantor tanpa keterangan. Kurangnya kesadaran
pegawai dalam mematuhi peraturan organisasi.
Tingkat disiplin kerja pegawai akan sangat mempengaruhi kinerja pegawai dan
berpengaruh terhadap produktivitas sebuah organisasi. Organisasi tidak dapat berjalan
dengan baik apabila pengelolaan pegawai dalam kedisiplinan terhadap pegawai tidak
dikelola dengan sebaik-baiknya.

2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana tingkat disiplin pada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Palu?
b. Bagaimana kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Palu?
c. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palu?

Anda mungkin juga menyukai