DI SUSUN OLEH:
Jumasni : 190303083
Hasninayanti : 190303081
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
efisiensi kerja berarti mengorganisir Khawatir tentang mendapatkan hasil yang lebih
baik. Pendidikan dan Pelatihan Ini juga merupakan upaya untuk mengembangkan
kecerdasan dan kemampuan Kepribadian pegawai. Oleh karena itu, setiap organisasi
atau lembaga menginginkan Pengembangan, pendidikan dan pelatihan para
pegawainya harus mendapat perhatian Lebih besar sehingga dapat meningkatkan
kinerja pegawai.
Tata kelola yang efisien dan efektif adalah kebutuhan masyarakat Di era
globalisasi yang intens, persaingan dan pembatasan terjadi di segala bidang. Realitas
membutuhkan profesionalisme sumber daya peralatan dalam pelaksanaannya urusan
pemerintahan. Pegawai negeri sipil (PNS) kerap mendapat perhatian dari berbagai
kalangan. Padahal, hampir setiap hari media massa memberitakan hal-hal buruk
kinerja PNS. Pasalnya, PNS dinilai tidak efisien dan buang-buang uang Negara,
disiplin dan etika profesi yang rendah. Stigma buruk biasanya menargetkan PNS dari
hampir semua instansi pemerintah (termasuk perguruan tinggi). Pejabat tidak hadir
setelah jam kantor atau hari libur nasional sampai sekarang. Ini masih menjadi
masalah di berbagai instansi pemerintah lainnya.
Budaya kerja ala PNS tampaknya sulit untuk diintegrasikan ke dalam setiap
organisasi pemerintah. Penyebabnya adalah sistem budaya dan lingkungan kerja
instansi pemerintah Instansi pemerintah biasanya lebih fokus pada pelayanan publik
daripada Untuk produk. Oleh karena itu, kinerja dan kedisiplinan pegawai bukan
karena produk. Oleh karena itu, kinerja dan kedisiplinan pegawai tidak jauh dari
tugas, prinsip dan fungsinya Dan aturan birokrasi standar. Untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, PNS selalu didasarkan hanya pada SK, surat delegasi, dll. Karena
Setiap unit dan lingkungan kerja pemerintah dan perguruan tinggi negeri adalah wajar
Banyak PNS tampaknya tidak efisien.
Namun, bukan berarti PNS tidak memiliki potensi. kali ini Faktanya, banyak
PNS memiliki potensi tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mengaktifkan kembali
Selain itu, kemampuan atau potensi PNS sangat bergantung pada atasan Setiap orang
di setiap unit kerja.
3
pegawai datang kerja terlambat, istirahat lebih awal dan terlambat masuk bekerja, ada
pedagang masuk ke ruangan yang menawarkan produk, kurangnya sarana dan
prasarana, pulang kerja lebih awal. Sehingga mengakibatkan kinerja pegawai
menurun yang disebabkan motivasi pegawaiyang rendah dalam mengerjakan
pekerjaan dan didukung dengan lingkungan kerja yang kurang nyaman sehingga
pekerjaan pegawai tidak dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Perencanaan sumber daya manusia di rancang menjamin bahwa kebutuhan pegawai
untuk organisasi akan terpenuhi secara tetap dan tepat. Perencanaan seperti itu dapat
di lakukan melalui analisis kinerja pegawai. Keadaan yang demikianlah sehingga
melatarbelakangi penulis dalam melakukan penelitian yang berjudul “ pengaruh
perencanaan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai negeri
sipil di kecamatan sinjai utara”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh perencanaan SDM dalam peningkatan kinerja pegawai
negeri sipil di kecamatan sinjai utara
2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perencanaan SDM dalam
meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai negeri sipil.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
a. Untuk dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi
bagi peneliti lain yang sejenisnya.
6
2. Manfaat praktis
Secara praktis maka kegunaan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi peneliti
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi peneliti tentang pengaruh perencanaan SDM dalam
meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil dan peneliti juga ingin
mengethui masalah pada instansi pemerintahan.
b. Bagi pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran
yang bermanfaat dan dapat dijadikan lndasan bagi organisasi untuk
menentukan langkah perbaikan dalam meningkatkan kinerja pegawai
negeri sipil.
c. Bagi pihak-pihak lain
Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna sebagai
referensi akademik sebagai rekan-rekan mahasiswa maupun pembaca
yang sedang melakukan penelitian pada bidang yang sama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
8
sumber daya manusia adalah mendukung organisasi dalam memenuhi visi, misi,
tujuan, dan strategi organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah semua rangkaian kegiatan yang
saling mendukung. Pendayagunaan, pemberdayaan, dan pengembangan sumber daya
manusia sebagai obyek dan subyek merupakan input, melalui fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2.1.2 Unsur-unsur organisasi dalam sumber daya manusia
Organisasi tidak bisa terlepas dari pengaruh lingkungan yang ada
disekitarnya. Lingkungan merupakan sumber distribusi organisasi dan juga sebagai
penerima produk dari organisasi itu sendiri. Dari lingkungan suatu organisasi
mendapat bahan atau material yang diperlukan, baik fisik maupun non fisik.
a. Unsur-unsur organisasi
Adapun unsur-unsur organisasi yaitu; 1) Tujuan, Tujuan organisasi sangat
diperlukan dalam suatu organisasi karena menyangkut target dan maksud
didirikannya suatu organisasi tersebut; 2) Teknologi, Teknologi adalah proses
dan sistem yang digunakan oleh organisasi untuk mengubah sumber daya
menjadi produk atau jasa. Teknologi juga merupakan sebagai saran atau
perangkat yang diperlukan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.Struktur;
3) Struktur diartikan sebagai pengaturan dan pengorganisasian unsur-unsur yang
saling berkaitan dalam suatu objek atau sistem yang terorganisasi
b. Unsur-unsur sumber daya manusia:
Adapun unsur dalam sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan
Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, untuk itu unsur
kemampuan menjadi unsur utama bagi perusahaan jika mencari tenaga
kerja.
2) Sikap
Karena pekerjaan biasanya dilakukan dengan kerja team, maka sikap
seseorang sangat mempengaruhi kinerja, jika seorang pekerja memiliki
9
attitude atau sikap yang buruk maka akan sulit untuk perusahaan mencapai
tujuannya.
3) Nilai
Nilai yang dimaksud disini adalah nilai kerja, yaitu tentang kemampuan
seseorang yang memiliki nilai bagi perusahaan
4) Kebutuhan
Kebutuhan yaitu mencari sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
5) Karakteristik
Karakteristik yaitu biasanya karakter seseorang itu terbentuk dari mana dia
tinggal, pendidikan dan informasi lainnya
Persoalannya adalah bagaimana cara sebuah organisasi untuk memiliki
anggota atau cara sebuah perusahaan untukmrndapatkan karyawan yang memiliki
karakter atau sikap seperti itu. Caranya adalah dengan menjalankan manajemen
sumber daya manusia yang baik untuk suatu organisasi atau perusahaan guna
mencapai tujuan manajemen sumber daya manusia yang telah diterangkan, maka
sumber daya manusia harus dikembangkan dan diupayakanagar semua fungsi
organisasi dapat berjalan dengan baik. Kegiatan sumber daya manusia merupakan
bagian proses manajemen sumber daya manusia yang paling fundamental dan
merupakan suatu rangkaian dalam mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut akan
berjalan dengan baik, jika memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen.
2.1.3 Fungsi sumber daya manusia
Adapun fungsi sumber daya manusia yaitu:
1) Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan memprediksikan tentang keadaan tenaga kerja agar
sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien dalam membantu
mencapai tujuan. Perencanaan itu untuk menetapkan program kepegawaian yang
meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengembangan,
keuntungan, kombinasi, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian pegawai.
10
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kegiatan untuk mengatur pegawai dengan
menetapkan pembagian kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan kondisi dalam
bentuk bagan organisasi. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan.
Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
3) Pengarahan dan pengadaan
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai agar ingin kerja
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
organisasi. Pengarahan dilakukan oleh pemimpin yang kepemimpinannya akan
memberi informasi kepada pegawai untuk mengerjakan semua tugasnya dengan
baik. Sedangkan pengadaan adalah proses penarikan, pemilihan, penempatan, dan
penyesuaian untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kepentingan
organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
4) Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan menuntun pegawai agar mentaati peraturan
organisasi dan bekerja sesuai dengan keinginan organisasi. Bila terdapat
penyimpangan diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan. Pengendalian
pegawai, meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama, dan menjaga
situasi lingkungan pekerjaan.
5) Pengembangan
Pengembangan adalah proses untuk meningkatkan keterampilan atau pengetahuan
teknis, akademik, konseptual dan moral pegawai melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan, akan lebih baik jika
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
6) Kompensasi
11
Kompensasi adalah pemberian balas jasa berupa uang atau barang kepada
pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Tujuan
kompensasi yaitu layak dan adil. Adil adalah tidak membedakan antara yang satu
dengan yang lainnya, sedangkan layak yaitu dapat memenuhi kebutuhan utama.
7) Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan konservasi atau peningkatan kondisi fisik, mental
dan kepatuhan agar mereka mau bekerja sama sampai pensiun. Di pihak
organisasi memperoleh keberhasilan/keuntungan, sedangkan di pihak lain
pegawai dapat memenuhi kebutuhan dan hasil kerjanya. Pengintegrasian adalah
hal yang penting dan sulit dalam manajemen sumber daya manusia, karena
menyatukan dua kepentingan yang berbeda.
8) Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah keinginan dn kesadaran seorang pegawai untuk menaati
peraturan organisasi dan norma social. Kedisiplinan adalah salah satu fungsi
manajemen sumber daya manusia adalah terwujudnya tujuan organisasi. Karena
tanpa adanya kedisiplinan, maka akan sulit untuk mencapai tujuan yang
maksimal.
9) Pemberhentian
Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja dengan pegawai dari suatu
organisasi atau perusahaan. Pemberhentian ini terjadi karena keinginan pegawai,
keinginan organisasi, berakhirnya kontrak kerja, pensiun dan lain-lain.
2.1.4 Perencanaan sumber daya manusia
Semua kegiatan pasti didasarkan pada suatu perencanaan, termasuk dalam
kegiatan organisasi dan manajemen. Perencanaan merupakan dasar dari manajemen
dan dalam menggunakan sumber daya manusia dibutuhkan perencanaan yang mampu
memberikan petunjuk mengenai persyaratan pengadaan dan pengembangan sumber
daya manusia yang harusnya dikerjakan dilingkungan organisasi.
Perencanaan sumber saya manusia dilakukan untuk menentukan kebutuhan
pegawai atau karyawan serta cara memebuhi kebutuhan tersebut dalam melaksanakan
12
e. Salah satu kegiatan dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia adalah
penelitian.
f. Seperti yang telah dimaklumi salah satu kegiatan dalam melakukan perencanaan
salah satunya perencanaan sumber daya manusia aitu penelitian.
g. Rencana sumber daya manusia adalah dasar bagi penyusunan program kerja bagi
saluran kerja yang menangani sumber daya manusia dalam suatu perusahaan atau
organisasi.
h. Mengetahui pasar tenaga kerja adalah sumber untuk mencari calon sumber daya
manusia yang berpotensi untuk diterima dalam perusahaan.
i. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.
2.1.5 Manajemen kepegawaian
a. Pengertian manajemen kepegawaian
Manajemen kepegawaian adalah alih bahasa dari kata “personal
management” adalah istilah yang sering dianggap mempunyai pengertian yang sama
atau hamper sama dengan personal management atau manajemen sumber daya
manusia, personil administration, labour management, industrial relation dan
sebagainya.
Manajemen kepegawaian merupakan perencanaan pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemberhentian pegawai untuk mencapai tujuan organisasi, individi,
karyawan, dan masyarakat.
b. Motivasi kerja
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi dalam manejemen hamya ditujukan pada sumber daya
manusia pada umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan
bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi, agar mau bekerja sama secara
produktif guna mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias
14
mencapai hasil yang optimal, motivasi semakin oenting karena manager membagikan
pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada
tujuan yang di capai.
Motivasi kerja adalah keinginan sikap dan perilaku pegawai dalam bekerja
atas dorongan dan dukungan baik dari dalam diri maupun dari luar diri seorang
pegawai untuk mencapai tujuannya. Motivasi kerja yang berasal dari luar diri
pegawai yaitu dengan pemberian motivasi oleh lembaga atau atasan dalam suatu
perusahaan/organisasi, sedangkan motivasi dari dalam diri pegawai yaitu kesadaran
yang harus dimiliki oleh pegawai/karyawan untuk melakukan sesuatu berdasarkan
hasrat diri.
1) Tujuan motivasi
Motivasi mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
a) Meningkatkan moral dan kepuasan kerga pegawai/karyawan
b) Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
c) Mempertahankan stabilitas pegawai perusahaan
d) Meningkatkan kedisiplinan pegawai
e) Mengefektifkan pengadaan pegawai
f) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
g) Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi pegawai atau karyawan
h) Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai
i) Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugasnya
j) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
2) Metode motivasi
Adapun metode yang digunakan dalam motivasi terdiri dari 2 diantaranya:
a) Metode langsung merupakan motivasi yang diberikan secara langsung kepada
individu pegawai untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya
b) Metode tidak langsung merupakan metode yang diberikan hanya fasilitas-
fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
15
3) Jenis-jenis motivasi
Adapun jenis-jenis motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi positif dan
motivasi negatif, diantaranya sebagai berikut:
a) Motivasi positif, adalah manajer memotivasi bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi untuk mempengaruhi orang lain agar
menjalankan tugasnya dengan baik sehingga mereka juga mendapatkan
hadiah.
b) Motivasi negative adalah manajer memotivasi bawahan dengan standar
mereka akan mendapatkan hukuman atau sanksi untuk mempengaruhi
seseorang agar mau melaksanakan sesuatu atau pekerjaan yang kita inginkan
tetapi teknik yang digunakan adalah kekuatan ketakutan.
c. Pengertian dan arti penting kinerja
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, akan tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan manajemen atau pengaturan yang baik dan
benar. Pelaksanaan manajemen kinerja akan memberikan manfaat terhadap
organisasi, kelompok dan individu. Manajemen kinerja mendukng tujuan sistematis
organisasi dengan menghubungkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajemen
pada seluruh unit kerja, dimana pegawai atau karyawan memegang peranan penting
atas keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Seberapa baik seorang pemimpin
mengelola kinerja bawahan akan secara langsung mempengaruhi kinerja individu,
kelompok, dan organisasi.
Manajemen kinerja merupakan gaya atau bentuk manajemen dalam
menjalankan sumber daya manusia terhadap suatu organisasi dengan memperhatikan
penataan lembaga sehingga terjadi komunikasi yang baik yang dapat berupa umpan
balik dari pimpinan ke bawahan, aspek dalam mencapai visi bersama secara
menyeluruh dan terpadu dalam mencapai tujuan organisasi.
d. Kinerja karyawan
Dalam bahasa Inggris kata “performance” yang berarti kinerja, hasil kerja
atau prestasi. Kinerja mempunyai arti yang luas, bukan hanya menyatakan sebagai
16
1) Loyalitas
Yaitu tindakan kepatuhan yang konstan atau tetap kepada perusahaan tempatnya
bekerja.
2) Kepribadian
Kepribadian adalah seluruh cara seseorang atau individu dalam berinteraksi
dengan individu yang lain
3) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah sesuatu yang diamanahkan kepada kita untuk
menanggung segala sesuatunya bagaimanapun keadaannya.
4) Prestasi
Prestasi adalah sesuatu yang diraih yang mendapatkan penghargaan dari
seseorang atau perusahaan kepada kita.
5) Ketaatan
Ketaatan adalah ketundukan, kepatuhan, kesetiaan.
Evaluasi kinerja dapat memberikan alat yang sangat baik untuk mengetahui
sejauh mana efektivitas dan produktivitas kerja individu dalam periode waktu
tertentu.
Secara lebih rinci, dikutip dalam jurnal Abd.Rahman (2018) bahwa tujuan
penilaian kinerja adalah untuk:
1) meningkatkan prestasi kerja karyawan, baik secara individu maupun secara
kelompok, dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi
kebutuhan dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi.
2) Peningkatan yang terjadi terhadap prestasi karyawan secara perorangan, hal ini
akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara menyeluruh dalam kenaikan
produktivitas.
3) Memberikan minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan
hasil kerja dan prestasi karyawan dan atau potensi karyawan dengan cara
memberikan respon atau umpan balik kepada mereka tentang prestasi.
19
lapangan pegawai,
(fueld dimana kepala
research) dan dinas sebagai
penelitian leader
kepustakaan mempunyai
(liberary peran untuk
research) memotivasi.
4. Pengembangan sumber Sumber daya Penelitian Sudah
daya manusia dalam manusia (X) dan kualitatif terlaksana
meningkatkan kinerja kinerja PNS (Y) dengan dengan baik,
pegawai negeri sipil di pendekatan dilihat dari
kantor pelayanan pajak deskriptif enam indikator
(KPP) pratama makassar peningkatan
utara kinerja, lima
(Andi nur alam rezeki indikator yang
2021) baik dan satu
indikator yang
kurang baik
5. Pengaruh perencanaan Sumber daya Metode Pengembangan
sumber daya manusia dan manusia (X) dan deskriptif sumber daya
motivasi terhadap kinerja motivasi terhadap analisis dan manusia dan
pegawai dinas pariwisata kinerja pegawai verifikatif motivasi
kota batu (Y) dengan secara parsial
(Bayu krisdiyanto, pendekatan dan signifikan
Nurhajati 2017) kuantitatif, berpengaruh
analisis terhadap
regresi linier kinerja
berganda pegawai yang
ada di
lingkungan
dinas
pariwisata kota
batu dan
berpengaruh
secara
simultan dan
signifikan
manajemen guna menjamin tersedianya sumber daya manusia yang tepat pada waktu
tertentu. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran
yang telah ditetapkan. Salah satu bagian dari perencanaan sumber daya manusia
adalah analisis kebutuhan akan sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia pegawai dapat diperoleh melalui analisis
jabatan yang merupakan kegiatan untuk mengumpulkan, menilai, dan mengorganisir
informasi yang berkaitan dengan jabatan supaya apa yang diuraikan dalam penelitian
ini dapat dipahami dengan jelas maka penulis membuat kerangka pikir sebagai
berikut:
Perencanaan sumber
1. Analisis kerja
2. Beban kerja Kinerja Pegawai
3. Lingkungan Negeri Sipil (Y)
kerja
1. Tenaga kerja
2. Proses kerja
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
Apakah ada pengaruh perencanaan sumber daya manusia dan motivasi kerja
terhadap peningkatan kinerja pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara
Ho: Perencanaan sumber daya manusia dan motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara
H1: Perencanaan sumber daya manusia dan motivasi kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rangkaian produser dan metode yang di pakai untuk
menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan terjad
topik penelitian, juga bisa di definisikan sebagai strategi yang di lakukan peneliti
untuk menghubungkan setiap elemen penelitian dengan sistematis sehingga dalam
menganasis dan menentukan focus penelitian menjadi lebih efesien. Menurut Silaen
desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan proses yang di perlukan dalam
perencanaan dan pelaksannan penelitian.
Perencanaan
sumber
Kinerja Pegawai
Negeri Sipil (Y)
Motivasi Kerja
(X2)
Gambar 3.1
25
26
manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil
guna mencapai tujuannya. Indicator perencanaan sumber daya manusia yaitu
a. Analisisi jabatan
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi yang
lengkap dan benar mengenai jabatan yang ada dalam suatu organisasi.
b. Analisisi Beban Kerja
Analisis beban kerja merupakan proses menghitung beban kerja untuk
menyelesaikan pekerjaan pada suatu posisi sehingga dapat menemukan
jumlah jam kerja serta jumlah orang yang dibutuhkan yang optimal.
c. Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah kehidupan fisik, social, dan psikologi dalam
perusahaan yang mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan.
3.2.2 Motivasi kerja
Motivasi kerja didefinisikan sebagai dorongan dalam diri karyawan untuk
mencapai tujuan tertentu. Adapun indicator dari motivasi kerja adalah:
a. Dorongan
Dorongan adalah suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk
berbuat.
b. Semangat kerja
Semangat kerja merupakan keinginan atau kesungguhan mengerjakan
pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang
maksimal.
c. Rasa tanggung jawab
Rasa tanggung jawab adalah suatu dasar untuk memahami manusia
sebagai makhluk susila dan tinggi rendahnya akhlak yang dimilikinya.
3.2.3 Kinerja pegawai
Kinerja pegawai didefinisikan sebagai hasil kerja secara kuantitas dan kualitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
27
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun indicator dari motivasi kerja
adalah:
a. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan atau produk serta jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat.
b. Proses Kerja
Proses kerja mengacu pada proses dimana kerja diwujudkan atau
diobjektifkan dalam nilai guna
c. Kualitas kerja
Kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektivitas
dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau
sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan
baik dan berdaya guna.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang penulis lakukan bertempat di kecamatan sinjai utara,
yang dimana penelitian tersebut dilakukan pada bulan oktober-november 2021.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penulis lakukan ialah melalui metode
1. Observasi
Dilaksanakan dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi riil yang ada
pada kinerja pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan mengumpulkan data
dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Kuesioner atau angket
ini diberikan ke beberapa pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara. Data
yang diperoleh dari kuesioner atau angket ini yaitu yang berhubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia dan motivasi kerja dan kinerja pegawai.
28
3. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab yang
dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada masalah, tujuan, dan
hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini penulis melakukan interview bebas
dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja. Penulis melakukan
wawancara langsung dengan sebagian pegawai negeri sipil di kecamatan
sinjai utara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti. Tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam.Teknik pengumpulan data ini mendasarkan
pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
keyakinan pribadi
4. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data sekunder yang ada pada
pegawai negeri sipil di kecamatan sinjai utara variabel dan defenisi
operasional variabel.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek penelitian yang
memiliki variasi tertentu yang ditetapkan ileh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan. Agar dapat dipahami dan mendapat gambaran yang jelas dalam
penelitian ini, maka dijelaskan defenisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam
penelitian yaitu:
1. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
yaitu kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah suatu proses pelaksanaan
pekerjaan yang berdasarkan pada hasil akhir yang telah dilaksanakan menuju
optimalisasi yang berlandaskan hasil yang efisien dan efektif. Indikator dari
kinerja pegawai adalah tenaga kerja, proses kerja, dan lingkungan kerja.
29
2. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahan atau adanya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas yaitu perencanaan sumber daya manusia dan motivasi kerja
merupakan proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan kemahiran
dan pemanfaatan sumber daya manusia. Indicator dalam perencanaan sumber
daya manusia adalah analisis pekerjaan, analisis beban kerja dan lingkungan
kerja. Dan motivasi kerja, indikator motivasi kerja adalah dorongan,
kebutuhan dan penghargaan.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang penulis pakai adalah:
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan
untuk mendapatkan data primer, yaitu: (1) metode survei, (2) metode
observasi, dan (3) kuesioner.
2. Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang
dipublikasikan data yang tidak dipublikasikan.
3.7 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini diambil dari seluruh jumlah pegawai
negeri sipil di kecamatan sinjai sebanyak 4.875 orang.
2. Sampel
30
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya.
Keterangan:
Y= Kinerja pegawai
a= Konstanta
b= Koefisien regresi
X= Sumber Daya Manusia
E= Standar Error
Untuk pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung menggunakan rumus dibawah ini:
a=n(x y )−( x)( y )
n ( x 2 )− ( x ) 2
Jika < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak dan jika F hitung > F tabel,
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
3.9.6 Asumsi Klasik
Dalam model regresi linear ada beberapa asumsi yang baru dipenuhi agar
memenuhi kondisi BLUE (Best Unblased Estimate). Pengujian ini dimaksudkan
untuk menganalisa beberapa asumsi dari persamaan regresi yang dihasilkan valid
untuk memprediksi.
Menurut Ghozali, dalam analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang harus
dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk
memprediksi. Pembahasan mengenai asumsi-asumsi yang ada pada analisis regresi
adalah sebagai berikut
3.9.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji-t dan uji-f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel yang kecil.
Ada dua cara untuk mendeteksi residual terdistribusi normal atau tidak, yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistic. Untuk menguji terdistribusi baik atau tidaknya
dilakukan uji Kolmogorov-Swimow. Tes residual terdistribusi normal jika memiliki
nilai signifikan > 0,05.
3.9.6.2 Uji Autokorelasi
Uji auto korelasi bertujuan untuk menguji korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya) dalam model regresi linear. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan pada
problem autokorelasi.
Hipotesis Keputusan Jika
Keterangan:
dU: Durbin Watson Upper
dL: Durbin Watson Lower
1. Bila nilai DW terletak antara batas atau Upper Bound (dU) dan (4-dU), maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol. Berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bilanilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower bound (dL),
maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Berarti ada autokorelasi.
3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dL), maka koefisien autokorelasi lebih
kecil daripada nol. Berarti aada autokorelasi negative.
4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (dU) dan batas bawah (dL) atau DW
terletak antara (4-dU) dan (4-dL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.9.6.3 Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan linearitas secara
signifikan pada dua variabel. Uji ini biasanya digunakan untuk prasyarat dalam
analisis korelasi pengujian pada SPSS dengan menggunakan Tes For Linearity
dengan tariff signifikan 0,05. Dua variabel mempunyai hubungan yang linear jika
signifkan kurang dari 0,05.