Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi baik negeri maupun swasta berusaha untuk mencari

keunggulan kompetitif, sementara pesaing juga melakukan hal yang serupa.

Kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari globalisasi yang berkembang dalam

dunia bisnis yang membuat persaingan menjadi sangat ketat, tidak terprediksi dan

tidak pasti. Perubahan yang terjadi setiap saat dan semakin cepat ini menuntut

organisasi untuk mampu beradaptasi dengan cepat dan tangkas, untuk

memperoleh keunggulan kompetitif. Organisasi membutuhkan strategi baru yang

lebih sesuai dengan kondisi internal dan eksternal organisasi saat ini

(Widyaningsih, 2003).

Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu

perusahaan. Kinerja sebagai perwujudan perilaku kerja seorang karyawan yang

ditampilkan sebagai prestasi kerja sesuai dengan peranannya dalam sebuah

perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dikarenakan kinerja karyawan

sebagai penentu keberhasilan serta kelangsungan hidup perusahaan. Dalam setiap

organisasi, manusia merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

menghidupkan organisasi tersebut. Hal ini harus didukung dengan kinerja yang

baik pula karena tanpa kinerja yang baik, organisasi tidak akan mencapai

tujuannya.

Dewasa ini sumber daya manusia mempunyai kedudukan yang penting

bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini

karyawan yang berkinerja tinggi, berperan dominan dalam menjalankan

1
2

operasional perusahaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena

itu organisasi perlu menghargai segala aspek dalam diri karyawan agar tercipta

sumber daya manusia yang berkualitas dan berkinerja yang unggul (Bruce, 2003).

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu organisasi

yang merupakan bagian itegral dan yang menjadi perencana dan pelaku aktif

dalam setiap aktifitas organisasi. karena sumber daya manusia memiliki karakter

yang berbeda dari sumber daya lainnya. Menurut Nitisemito (1996) di dalam

penelitian Sukadi (2017:4) seperti mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status

dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin, yang hetrogen yang di bawa

kedalam suatu organisasi, sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang

sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur spenuhnya dalam mendukung

tercapainya tujuan organisasi.

Tercapainya tujuan organisasi tidak terlepas dari adanya peningkatan

pegawai pada organisasi tersebut. Peningkatkan kinerja sebuah lembaga, perlu

diperhatikan dari sisi kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai serta pembinaan

pegawai dari segi keahlian sehingga dapat memperbaiki kualitas dan dapat

meningkatkan prestasi pegawai. Dengan hal tersebut diharapkan pegawai dapat

bekerja secara efisien dan mampu menampilkan kinerja yang bisa memberi

sumbangan terhadap kinerja pegawai.

Pegawai yang merupakan sumber daya manusia yang memjadi motor

dalam perkembangan organisasi merupakan mahluk sosial yang selalu

bermasyarakat, hal ini ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi

tertentu. Pada masyarakat modern organisasi-organisasi yang besar, kompleks dan


3

canggih, banyak bermunculan, dimana salah satu organisasi yang besar yang tidak

kalah pentingnya adalah organisasi pemerintahan yang disebut negara dalam

artian abstraks.

Pentingnya organisasi pemerintahan tersebut sehingga untuk mewujudkan

tujuan dari pemerintah itu sendiri diperlukan organisasi pemerintahan yang

berlangsung secara tertib dengan ditandai adanya pengaturan, pembagian tugas,

cara kerja dan hubungan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.

Atau dengan kata lain diperlukan suatu manajemen pemerintahan yang baik agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan lebih lancar, cepat, tepat, efektif dan efisien,

dapat mewujudkan dan melaksanakan tugas-tugas pemerintahan tersebut mutlak

diperlukan adanya aparatur pemerintah yang mampu melaksanakan tugasnya

secara efektif dan efisien.

Dalam melakukan suatu pekerjaan, seorang aparat atau pegawai

hendaknya memiliki kinerja yang tinggi, akan tetapi hal tersebut sulit untuk

dicapai, bahkan banyak pegawai yang memiliki kinerja yang rendah atau semakin

menurun walaupun telah banyak memiliki pengalaman kerja dan lembaga pun

telah banyak melakukan pelatihan maupun pengembangan terhadap sumber daya

manusianya. Suatu organisasi pemerintahan telah berupaya untuk mewujudkan

kinerja ini sangat tergantung pada ruang lingkup, beban tugas dan tanggung jawab

dari unit organisasi tersebut. Berpijak dari pendapat tersebut dalam kenyataannya

para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan,

kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi.


4

Para pemimpin juga memainkan paranan kritis dalam membantu

kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor

penting efektifitas pimpinan. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-

kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi

pegawai-pegawai efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat

mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan

dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi. Kemampuan para

pemimpin dan pendukungnya menunjukan bahwa sumber daya manusia

memegang peranan penting dalam pemerintahan, karena pada dasarnya kegiatan

pemerintahan tergantung dari kegiatan aparat sebagai anggota organisasi

pemerintahan. Kemudian dari kegiatan aparat pemerintahan tersebut dilihat

efektivitasnya dengan tujuan pemerintahan dan efesiensinya dalam menggunakan

sumberdaya yang dimiliki, berarti dibutuhkan adanya kemampuan pemimpin

dalam mengelola sumber daya untuk pencapaian tujuan dari organisasi yang

dipimpinnya atau dengan kata lain untuk meningkatkan kinerja organisasinya.

Kinerja organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tidak hanya

tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi

justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut.

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu

pegawainya. Kinerja pegawai bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi banyak faktor

yang mempengaruhi diantaranya kepemimpinan yang baik, pemberian motivasi,

peningkatan disiplin dan pemberian kompensasi yang layak.


5

Dalam sebuah organisasi peran dan fungsi seorang pemimpin dalam

mengelola sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari pada bawahannya,

karena seorang pemimpin merupakan manajer yang merencanakan, mengarahkan,

melaksanakan dan mengendalikan kinerja bawahannya. Peran dan fungsi

kepemimpinan yang baik dan demokratis memberikan rasa nyaman bagi

karyawannya dalam melakukan pekerjaan, termasuk dalam menegakkan disiplin

pegawai atau karyawannya. Sebuah organisasi akan maju dan berhasil jika disiplin

anggotanya bisa diterapkan dengan tegas dan jelas.

Dalam pelaksanaan kinerja pegawai dapat dilihat dari ingkat kehadiran

atau abtsensi pegawai bisa menjadi salah satu informasi mengenai tingkat

kedisiplinan pegawai, dimana jika terjadi banyaknya pegawai yang tidak masuk

kerja dengan alasan yang tidak jelas atau bolos kerja bisa mengindikasikan bahwa

kurangnya disiplin pada pegawai tersebut. Seperti yang terjadi pada pegawai

Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, hal ini dapat dilihat pada tabel data

kehadiran pegawai di bawah ini.

Tabel 1.2.
Data Kehadiran Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci
Bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni 2018
Jumlah Total Hari
Jumlah
No Bulan Hari Kerja Semua H DL I TK S C
Pegawai
Kerja Pegawai

1 Januari 122 22 946 896 21 23 4 2 -

2 Februari 122 19 817 786 8 19 6 - -

3 Maret 122 21 945 878 31 25 7 4 -

4 April 122 21 945 879 51 12 3 - -

5 Mei 122 21 945 899 33 10 - 3 -

6 Juni 122 12 540 503 9 21 7 - -

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci 2018


6

Dari tabel 1.2, dapat diketahui bahwa jumlah pegawai Dinas Pendidikan

Kabupaten Kerinci yang tanpa keterangan, izin dan dinas luar tiap bulannya cukup

tinggi. Tingginya jumlah pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan dapat

menyebabkan kurang optimalnya kinerja pegawai.

Para pegawai akan lebih termotivasi untuk melakukan tanggung jawab atas

pekerjaan mereka apabila organisasi atau perusahaan mengerti dan

memperhatikan betul akan kebutuhan para karyawan atau pegawai, yang pada

dasarnya adalah mereka bekerja untuk mendapatkan kompensasi, dalam hal ini

berbentuk gaji, tunjangan, insentif ataupun remunerasi, pelatihan dan cuti.

Sementara kompensasi seperti itu yang tidak didapatkan oleh pegawai Dinas

Pendidikan Kabupaten Kerinci, selain gaji, tunjangan yang sudah merupakan hak

mereka sesuai dengan pangkat, jabatan dan golongan.

Mengingat kedudukan dan peranan pegawai negeri sipil berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai aparatur negara, maka

aparatur sipil negara dituntut untuk bekerja secara profesional, disiplin, jujur dan

bertanggung jawab. Seorang pegawai negeri harus mampu memposisikan dirinya

sebagai aparatur negara. Pegawai negeri hendaknya memiliki motivasi kerja,

disiplin dalam melaksanakan tugas dan berhak menerima kompensasi sesuai

dengan aturan yang berlaku.

Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di

bidang sumber daya manusia itu sanggup menunjang dan memuaskan keinginan

pegawai. Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi

terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja


7

dan produksivitas melalui pelatihan dan motivasi dari pimpinan atau pada instansi

yang bersangkutan. Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi pegawai pada

Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci untuk mengembangkan keahlian dan

kemampuan baru dalam bekerja agar apa yang diketahui dan dikuasai saat ini

maupun untuk masa mendatang dapat membantu pegawai untuk mengerti apa

yang harus dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan

untuk menambah pengetahuan, keahlian sedangkan dengan motivasi akan

memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menyalurkan ego individu dan

memperkuat komitmen pegawai pada Dinas Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci.

Maka dari penjelasan diatas penulis mencoba untuk melihat fenimena yang

terjadi pada pegawai yang bekerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci.

Dengan fenomena tersebut penulis mengambik judul penelitian ini adalah

“PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN KERINCI”

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka

dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin

kerja secara parsial terhadap kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten

Kerinci?
8

2. Apakah terdapat pengaruh antara kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin

kerja secara simultan terhadap kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten

Kerinci?

3. Berapa besar pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja

secara terhadap kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kepemimpinan, motivasi

kerja dan disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja pada Dinas Pendidikan

Kabupaten Kerinci?

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kepemimpinan, motivasi

kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja pada Dinas

Pendidikan Kabupaten Kerinci?

3. Untuk mengetahui besar pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin

kerja secara terhadap kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci?

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mendapatkan gambaran tentang

kepemimpinan motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pada Dinas

Pendidikan Kabupaten Kerinci


9

2. Manfaat Akademis

Sebagai salah satu bahan informasi atau bahan kajian dalam menambah

pengetahuan tentang kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai dan untuk menambah perbendaharaan perpustakaan dan dapat

digunakan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa lain yang akan

mengadakan penelitian diwaktu yang akan datang.

Penulisan proposal tesis ini terbagi atas tiga bab yang secara umum dapat

diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian,serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi tentang teori-teori serta pendapat para ahli yang

merupakan dasar dalam melakukan penilaian atas permasalahan

yang dibahas yaitu: Kepemimpinan dan motivasi kerja serta kinerja

pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang rancangan penelitian, data yang

digunakan, teknik pengumpulan data serta metode analisis yang

digunakan.

Anda mungkin juga menyukai