DISUSUN OLEH
HAMZAH SURYA SITUMEANG
NPM. 2210302012
1. Latar Belakang
secara efektif tidaklah bisa dicapai hanya oleh pimpinan saja, akan tetapi
pasti membutuhkan manajeman yang baik dan benar serta dukungan dan
partisipasi orang lain atau pegawai. Mengingat pegawai adalah unsur utama
efisien.
lainnya yang dimiliki oleh sutau organisasi seperti uang , material, mesin,
metode kerja dan sumber daya lainnya hanya dapat memberi manfaat bagi
organisasi, jika pegawai itu merupakan daya pembangun dan bukana perusak
Untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan pegawai, hal ini bukanlah
lain diukur dari kinerja dan pertumbuhan organisasi yang dipimpinnya serta
upaya pencapaian satu tujuan organisasi. Kinerja bukan hanya sebagai hasil
kinerja individu pegawai dan kinerja tim yang baik dalam organisasi. Begitu
telah ditetapkan juga merupakan akibat dari kinerja individu pegawai atau
kinerja tim yang tidak optimal. Menurut Sinambela, dkk (2011:136), kinerja
tertentu.
lembaga sangat dipengaruhi oleh kinerja individu, oleh sebab itu apabila
oleh tiga faktor, yaitu faktor knowledge, skill dan motivasi. Persamaan
lagi yaitu peran (role perception). Hilangnya salah satu factor tersebut akan
mengganggu kinerja
kinerja selalu berbicara pada proses dan hasil akhir. Untuk memperoleh hasil
akhir kualitas kerja yang optimum, setiap tahapan perlu dikaji dan
kerja, dan disiplin kerja untuk meningkatkan prestasi kerja dan kinerja
pokok, fungsi dan kewajibannya dengan pemah rasa tanggung jawab dan
kewajibannya;
3) Adanya pegawai yang bersikap masa bodoh dan acuh tak acuh terhadap
4) Adanya gejala kelesuan kerja yang merata, adanya pegawai yang sering
adanya para pegawai yang banyak ngobrol pada waktu jam kerja, dan
2021
turas). Dari 18 orang pegawai yang memiliki uraian tugan baru pada
level pejabat eselon II, III dan IV sebanyak 17 orang atau 19,32 %
sehari-hari.
Dan untuk lebih jelasnya keadaan pegawai berdasarkan pembagian tugas
Tabel 1.1 Keadaan Pegawai Berdasarkan Pembagian Tugas Pokok dan Fungsi
Keadaan 2020
NO DAFTAR TUPOKSI
GOLONGAN ADA TIDAK ADA KETERANGAN
KEPANGKATAN
1 -
ESELON II 1 1
2 -
ESELON III 3 3
3 -
ESELON IV 6 6
4
STAF 7 7
antara lain:
1) Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat ketrampilan, kompetensi
rekan sekerja:
dilihat. Dalam hal ini uhu menyelaraskan persepsi diantara orang yang
situasi.
tersebut pun, pada dasarnya tidak melibatkan semua pegawai yang ada
pada bidang dan sub bidang, tetapi lebih dominan dikelola oleh Kepala
Bendahara Pembantu.
Kondisi ini, semakin parah karena di pihak lain, para pegawai juga
kesadaran diri sebagai pegawai negeri yang abdi Negara dan abdi
termasuk visi dan misi, tujuan dan saran organisasi itu sendiri serta
mekanisme pengawasan.
gejala yang sering terjadi antara lain ada beberapa oknum pegawai yang
tidak masuk kerja atau bermain-main selama jam kerja, ada yang pulang
kantor sebelum jam kerja berakhir, bahkan ada oknum pegawai yang
tidak hadir masuk kantor berhari-hari lamanya. Tegasnya, data dan fakta
menunjukkan bahwa disiplin pegawai yang secara umum terkesan rendah
kehadiran pegawai (absensi) untuk kegiatan apel pagi (apel masuk kerja)
yang ikut apel pagi yang tepat waktu hanya 7 orang atau (41 %),
terlambat 6 orang (35 %) dan tidak masuk sebanyak 4 oring (24%). Data
disiplin kerja, karena para pegawai tersebut tidak bertindak atau bersikap
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dari kondisi
para Kepala Bidang), dan Lower manajer (para Kepala Sub Bagian dan
HASUNDUTAN.