Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh:
Mila Sukmawardani
NPM: 2115300158

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS PANCABUDI MEDAN
2022
DAFTAR ISI

BAB I LATAR BELAKANG....................................................................................................3


BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................7
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2. Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I LATAR BELAKANG

Artikel jurnal dengan Judul Pengelolaan Sumber Daya Manusia ini merupakan
pemenuhan dalam Ujian Tengah Semester di Universitas Pancabudi Medan yang
membahas terkait Pengelolaan Sumber Daya Manusia di program Pasca Sarjana
Magister Manajemen.
Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal yang memegang
peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan, sehingga
perlu diarahkan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Pengelolaan
sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah organisasi harus mampu untuk
menyatukan persepsi atau cara pandang pegawai dan pimpinan organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi antara lain melalui pembentukan mental bekerja
yang baik, memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang
baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin kepada para pegawainya
Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting
pada abad ini. Pernyataan tersebut tidaklah terbantahkan, mengingat SDM menjadi
sentral dalam pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya dapat dibagi dua, yaitu
SDM (Human Resources) dan SDA (Natural Resources). Kepustakaan manajemen
dikenal dengan konsep “6M”, yaitu Man, Money, Material, Machine, Methode, dan
Market. SDM dalam setiap organisasi baik publik maupun bisnis, adalah sumber daya
yang utama, di samping berbagai sumber daya-sumber daya lainnya. Hal itu
diakibatkan manusia menjadi pelaku utama yang akan menggerakkan berbagai
sumber daya dimaksud. Tentunya, mengelola berbagai sumber daya tersebut, sumber
daya manusia-nya haruslah berkualitas. Berbagai sumber daya yang melimpah ruah
jika tidak diikuti dengan kompetensi dan disiplin kerja sumber daya manusia akan
menjadi percuma karena tidak dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Adanya
jumlah modal yang besar ketika tidak dapat dikelola manusia dengan baik, akan
menjadi modal yang mati tidak akan bertambah, bahkan kemungkinan yang terjadi
akan sebaliknya, yakni akan berkurang. Begitupun halnya dengan bahan baku yang
besar ketika tidak dapat diolah menjadi bahan jadi, nilainya tidak dapat ditingkatkan.
Mesin - mesin canggih ketika tidak dapat dioperasionalkan dan dipelihara dengan
baik, akan menjadi besi tua yang tidak bermanfaat. Selanjutnya, sistem informasi
yang menjadi turunan dari metode, akan sangat membantu pelaksanaan pekerjaan jika
sistem tersebut dapat diciptakan dan dioperasionalkan.
Umumnya, para ahli sepakat untuk memberdayakan berbagai sumber daya
sebagaimana dijelaskan di atas, proses manajemen harus dijalankan dengan
mengoperasionalkan fungsi-fungsi manajemen, diantaranya perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan berbicara tentang
penetapan tujuan dan standar yang dikehendaki; penetapan aturan dan prosedur yang
diinginkan; penyusunan rencana dan perkiraan capaian, serta proyeksi kemungkinan
yang akan terjadi. Pengorganisasian berbicara tentang penetapan berbagai fungsi yang
melahirkan struktur organisasi, penentuan jalur wewenang dan tanggung jawab,
pendelegasian wewenang, pendistribusian pegawai sesuai fungsi, penetapan uraian
pekerjaan bagi setiap anggota organisasi. Pengarahan atau kepemimpinan membahas
penggerakan pegawai supaya melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, pembinaan dan pemotivasian pegawai untuk berbuat yang terbaik bagi
organisasi. Sementara itu, pengawasan membahas mulai dari penyusunan standar baik
standar kualitas, maupun standar kuantitas; pelaksanaan pemeriksaan untuk
menentukan bahwa standar yang ditetapkan sesuai dengan hasil yang diperoleh;
mengadakan tindakan korektif untuk hasil yang tidak sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Adanya sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan penuh
dedikasi serta mempunyai kualitas yang diandalkan, lembaga atau instansi pemerintah
diharapkan bisa terus mencapai kinerja yang tinggi. Pemberdayaan sumber daya
manusia merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia
didalam organisasi dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan organisasi.
Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan cara yang praktis dan produktif
untuk mendapatkan yang terbaik dari pimpinan dan dari staffnya.
Pemberdayaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan, mutasi bahkan promosi. Hal ini dilakukan dengan atau tanpa melihat
struktur organisasi, disamping itu tujuan dari pemberdayaan itu sendiri untuk
memberikan dorongan, motivasi serta kemampuan yang dimiliki supaya sumber daya
manusia dapat dikembangkan guna kepentingan instansi yang berkaitan dengan cara
memberikan keleluasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas kepada
pihak lain, yang tentunya berkaitan dengan kinerja aparatur dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya.
Keberhasilan suatu organisasi sangat erat juga dengan kualitas kinerja para
anggotanya dan organisasi dituntut untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan
kinerja dari para anggotanya. Kinerja berarti hasil kerja yang dapat ditampilkan atau
penampilan kerja seorang pegawai. Kinerja seorang pegawai dapat diukur dari hasil
kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu. Kinerja pegawai
yang tinggi akan mendukung produktivitas organisasi dan sudah seharusnya pimpinan
organisasi senantiasa memperhatikan peningkatan kerja anggotanya demi kemajuan
organisasi.
Dewasa ini, masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi semua
lini pelayanan public kepada masyarakat dimana salah satunya adalah dunia
perbankan. Sebagai salah satu contoh untuk Bank yang dibawah naungan pemerintah
seperti BRI, dimana terlalu banyak komplain nasabah akan seluruh bentuk pelayanan
front liner terhadap nasabah apalagi BRI kantor cabang kecil. Sementara untuk
beberapa perbankan berskala swasta Nasional, untuk system pelayanan itu dapat
dikatakan lebih bagus dibanding pelayanan Bank pemerintah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba melakukan
pembahasan dari judul diatas,
BAB II PEMBAHASAN
Tujuan dari Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk meningkatkan
kontribusi produktif seseorang atau karyawan suatu organisasi atau perusahaan dengan cara
yang strategis, etis dan bertanggung jawab secara sosial dan terstruktur. Para manajer dan
departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi tujuannya.
Tujuan manajemen sumber daya manusia seharusnya tidak hanya mencerminkan kehendak
manajemen puncak, tetapi juga menyeimbangkan kepentingan organisasi, fungsi sumber daya
manusia, dan mereka yang terpengaruh. Kegagalan untuk menyelesaikan tugas ini dapat
membahayakan produktivitas, keuntungan, dan bahkan kelangsungan hidup organisasi atau
perusahaan. Manajemen sumber daya manusia dalam sebuah organisasi yang memiliki tujuan
umum yaitu untuk memastikan organisasi memperoleh dan mempertahankan tenaga kerja
yang terampil, berkomitmen dan bermotivasi tinggi yang dibutuhkannya serta professional
dalam pekerjaannya. Ini berarti manajemen harus terlibat dalam mengambil langkah langkah
untuk menilai dan memenuhi kebutuhan masa depan orang-orang dan meningkatkan serta
mengembangkan kapasitas yang melekat pada diri mereka melalui pemberian pembelajaran
dan peluang pengembangan yang berkesinambungan.
Dari interpretasi tersebut dapat dikatakan bahwa pentingnya manajemen sumber daya
manusia dalam organisasi adalah untuk memastikan bahwa pelaksanaan organisasi tercapai
sesuai dengan rencana melalui orang-orang yang menyusunnya. Dengan memastikan bahwa
para narapidana adalah orang-orang yang dapat belajar, berubah, berinovasi, dan mendorong
kreativitas, adalah orang-orang yang bermotivasi baik yang dapat memastikan kelangsungan
hidup organisasi dalam jangka panjang.
Maksud dan fungsi penerapan manajemen sumber daya manusia dalam pengelolaan
sumber daya manusia memerlukan partisipasi para karyawan dan tim kerja dalam organisasi.
dukungan perlu sejalan dengan tujuan organisasi melalui motivasi dan retensi karyawan.
Tujuan ini tercapai pada, setelah itu turnover menurun dan kinerja atau kepuasan kerja
meningkat. Dukungan dan partisipasi meningkatkan efektivitas organisasi dan
mempertahankan ketenaran perusahaan yang mengelola perusahaan baik di tingkat
fungsional maupun individu karyawan.
Peran penting sumber daya manusia terwujud dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan
strategi organisasi, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kerja dan monitoring jalannya usaha
untuk mencapai sasaran organisasi dan juga pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu
organisasi tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu
saat akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.
Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi penting bagi organisasi, tidak saja
pada level manajerial tetapi juga pada tingkat operasional. Danang Sunyoto (2012)
menyebutkan bahwa kedua fungsi tersebut memiliki landasan kuat untuk bahan pijakan pada
penerapan atau praktik yang diterapkan dalam organisasi. Fungsi-fungsi dimaksud diuraikan
sebagai berikut:
A. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
Secara umum tujuan strategis perencanaan SDM adalah untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan ketersediaan SDM. Selain itu, juga bertujuan untuk mengembangkan
program-program dalam rangka meminimalisir penyimpangan-penyimpangan atas
dasar kepentingan individu dan organisasi. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka
perlu adanya job analysis, yakni proses pendeskripsikan dan pencatatan tentang
jabatan/pekerjaan yang didasarkan pada uraian pekerjaan (job description) yang
meliputi komponen-komponen, seperti: tugas-tugas, tujuan, tanggung jawab, kondisi
kerja dan karakteristiknya. Setelah itu dibuatlah job specification (spesifikasi jabatan)
yang memuat uraian tentang keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan
kemampuan serta kepribadian yang diperlukan individu untuk melaksanakan jenis
jabatan tertentu
b. Pengadaan staf sumber daya manusia / Rekrutmen
Setelah perencanaan terhadap kebutuhan-kebutuhan dilaksanakan, selanjutnya
organisasi beruasaha memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan tipe pekerjaan,
jumlah dan karakteristik personalia yang diperlukan. Imron menyatakan, aktifitas
pokok fungsi pengadaan antara lain pelaksanaan rekrutmen calon tenaga (job
applicants), pelaksanaan seleksi calon tenaga sesuai dengan pekerjaan dan
karakteristik tenaga yang diperlukan dan penempatan penugasan/penguasaan staf
Rekrutmen merupakan upaya untuk mencari dan mengamankan calon yang potensial
dalam jumlah dan kualitas, sehingga organisasi dapat menyeleksi pegawai yang
benar-benar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang ada. Penyaringan adalah proses
pengumpulan data untuk mengevaluasi dan memutuskan secara hukum siapa yang
dapat diangkat sebagai pejabat berdasarkan kepentingan orang dan organisasi dalam
jangka pendek dan jangka panjang.
c. Penilaian prestasi kerja dan kompensasi
Penilaian prestasi kerja (perfomance appraisal), menurut Rowland and Ferris adalah
cara menentukan seberapa produktif staf tersebut dan apakah ia dapat bekerja efektif
di masa yang akan datang, sehingga baik staf, organisasi dan masyarakat akan
mendapatkan keuntungan. Dengan penilaian kinerja karyawan seperti ini, sangat
dimungkinkan terbangun etos kerja dan penciptaan produk yang baik sekaligus.
d. Pelatihan dan Pengembanan
Fungsi ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai saat ini dan
yang akan datang, dengan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan belajarnya. Kegiatan pelatihan dan pengembangan
harus didasarkan pada prinsip-prinsip dasar pelaksanaan program pelatihan, yaitu:
motivasi individu, pengakuan perbedaan individu, kesempatan untuk berlatih, kinerja
kegiatan praktis, penguatan tujuan dan situasi pembelajaran, dan antusiasme untuk
pengetahuan.

e. Penciptaan dan pembinaan hubungan kerja yang efektif


Sebuah lembaga ataupun organisasi yang sudah memiliki jumlah pegawai tertentu
harus tetap dipertahankan dengan memberikan penghargaan dan memberikan kondisi
kerja yang menarik agar mereka betah di tempat kerja. Sebagai bagian dari upaya ini,
lembaga pendidikan harus menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang
produktif dengan karyawan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif. Tanpa
sumber daya manusia, barangkali sistem dan infrastruktur secanggih apapun tidak
akan dapat menjalankan roda organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia
merupakan komponen vital dalam pencapaian tujuan organisasi.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas
Pelayananan secara Umum khususnya pelayanan digarda terdepan yang berkaitan dengan
service. Sumber daya manusia akan semakin baik jika ditunjang dengan kualitas pelayanan
yang baik juga didalam tubuh organisasi ataupun perusahaan sehingga dapat dikatakan kalau
hal tersebut berbanding lurus satu sama lain. Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja suatu Organisasi. Sehingga rasa percaya dan tingkat
kenyamanan customer juga akan meningkat sehubungan dengan hal positif yang telah
terbangun dari kualitas SDM tersebut. Setelahnya, masyarakat akan memberikan dampak
positif serta rasa nyaman dan percaya yang pastinya telah terbangun guna membangun
chemistry yang baik kedepannya. Dimana, perusahaan ataupun organisasi ini nantinya dapat
mengembangkan sayap lebih lebar karena ada andil feedback positif dari masyarakat.
Kedepannya, setiap organisasi, perusahaan maupun instansi Pemerintah ataupun
swasta, dapat meningkatkan segala lini pelayanannya utamanya SDM yang mumpuni agar
tercipta rasa percaya dan nyaman dari masyarakat sebagai pengguna layanan umum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Barata, A. A. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta, PT Elex Media Komputindo.


Sinambela, Poltak Lijan dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. PT. Bumi Aksara. Jakarta,
2005.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia

Anda mungkin juga menyukai