JAKARTA
2020
19
20
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan jalannya bisnis suatu
organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan manusia dapat menemukan ide-
organisasi atau perusahaan dapat tercapai. Pada dasarnya, setiap perusahaan ingin
agar bisnis yang dijalaninnya dapat terus tumbuh, berkembang dan meningkat,
Manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam
Sumber daya manusia dipandang sebagai asset perusahaan yang penting karena
manusia dibutuhkan dalam setiap proses produksi barang maupun jasa, oleh
karena itu suatu keharusan perusahaan untuk menjaga sumber daya manusia
dengan baik sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik juga untuk suatu
perusahaan.
harus pula diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya
secara benar dan menghasilkan hasil yang sempurna baik kuantitas maupun
kualitasnya.
dan mendalam. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia merupakan asset yang
dimiliki oleh perusahaan yang seharusnya dijaga dan dikembangkan untuk dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diberikan. Dengan asas efisiensi waktu
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
karyawan merasa puas. Untuk mendapatkan rasa puas tersebut ada beberapa faktor
talenta dalam perusahaan, efikasi diri, motivasi kerja yang tinggi, gaya
sebagainya.
eksternal yang semakin pesat, sebuah perusahaan harus memfokuskan diri kepada
orang-orang terbaik, dalam jumlah yang cukup, pada porsi yang tepat dan dengan
berkembang.
tugas pokok, tanggung jawab, wewenang di bidang kegiatannya, SDM dari level
kinerjanya.
yang merupakan salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia berusaha
manajemen talenta adalah perusahaan bersaing di level individu yang secara rata-
rata lebih baik dari pada pesaing lainnya. Maka kita akan mendapatkan
memperhatikan sumber daya manusia agar tercipta efikasi diri yang berdampak
menunjukan work engagement dan juga perilaku proaktif karena efikasi diri (self
mengubah lingkungan. Dalam hal ini, efikasi diri berindak sebagai sebuah
Mengenai akan penjelasan efikasi diri menurut Stajkovic dan Luthans (dalam
Thans, 2006: 36) juga mengungkapkan bahwa efikasi diri mengacu pada
sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan
pada situasi yang beraneka ragam. Efikasi diri secara umum berhubungan dengan
harga diri atau self esteem karena keduanya merupakan aspek dari penilain dari
manusia.
penelitian terdahulu. Maria Kaok, dkk (2019) dengan judul penelitian “Pengaruh
Karyawan Pada PT. Marsyavin Jaya Kabupaten Merauke” Hasil dari penelitian ini
Kabupaten Merauke.
dari penelitian ini adalah hipotesis diterima yaitu talent management dan
Robert Luna and Michael morely (2015) dengan judul penelitian “Talent
Of Job Satisfaction”. Hasil dari penelitian ini dari serangkaian analisis jalur dari
jumlah data karyawan yang berjumlah 198 sektor public dan swasta menunjukan
25
bahwa strategi yang berpusat pada kinerja karyawan tetapi melalui kepuasan kerja
yang bertindak sebagai mediator. Dengan demikian tidak didalilkan bahwa kita
harus mengejar kepuasan kerja sebagai contributor utama yang mendasari kinerja
bakat yang komperhensif, ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja (Langsung) dan
teknis, dan self efficacy karywan adalah pengaruh langsung positif dan signifikan
Students Academic Achievement” Secara ilmiah, hasil teknik langsung dan tidak
Shaily Dixit and mini Amit Arrawatin (2018) dengan judul penelitian “The
hipotesis ini pada survei berdasarkan data yang dikumpulkan dari karyawan bank
sector public di Negara bagian Rajasthan, india. Itu studi akan tender ke literature
mempengaruhi organisasi
pengelolaan yang baik. Namun apabila dilihat dari manajemen sumber daya
manusia, perusahaan ini masih memiliki beberapa kekurangan yang dimiliki ialah
mereka memiliki masalah dengan kinerja para karyawan di CV Jambo Kupi yang
fluktuatif dan kinerja yang belum sesuai dengan target yang direncanakan setiap
kerja sama yang kuat dalam pengembangan SDM serta terwujudnya diklat
tugas pokok, tanggung jawab, wewenang di bidang kegiatannya, SDM dari level
kinerjanya.
karyawan untuk menunjukan work engagement dan juga perilaku proaktif karena
melakukan rangkaian tindakan efektif untuk mengubah lingkungan. Dalam hal ini,
1.2. Permasalahan
Indonesia ?
di PT Garuda Indonesia ?
tujuan untuk menghasilkan uraian sistematika serta penelitian ini menjadi lebih
dan efikasi diri (self efficacy) terhadap Kinerja Karyawan PT Nestle Indonesia,
pengaruh manajemen talenta (talent management) dan efikasi diri (self efficacy)
CV Jambo Kupi.
berikut :
Indonesia
CV Jambo Kupi
sebagai berikut :
1. Bagi Akademik
30
Diharapkan hasil dari penelitian ini sebagai bahan yang mampu menambah
wawasan sehingga dapat dijadikan bahan studi banding dan acuan guna
2. Bagi Mahasiswa
manajemen sumber daya manusia dan dapat pula sebagai bekal diri untuk
3. Bagi Perusahaan
management), efikasi diri (self efficacy) dan kinerja karyawan sebagai bahan
akan datang.
31
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum penelitian ini dilakukan, telah ada penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan pengaruh manajemen talenta (talent management) dan efikasi diri (self
koefisien korelasi (R) menujukan hubungan yang sangat kuat antara kinerja
karyawan PT. Pandu Siwi Sentosa Samarinda (variabel dependen) dengan budaya
Samarinda dan ada masih dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
I Gusti Ayu Intan, I Wayan Gede Supartha, Putu Saroyeni (2017) meneliti
dengan judul “Pengaruh Self Efficacy Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja
Agen Pemasaran Asuransi Equity Life Indonesia Cabang Renon Denpasar”. Hasil
menunjukan sig. 0,02, sehingga hipotesis alternatif (H1) diterima yang berarti self
efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja agen pemasaran. Pada
variable motivasi berprestasi terhadap kinerja menunjukan nilai sig. 0,00 sehingga
positif dan signifikan terhadap kinerja agen pemasaran asuransi Equity Life
Rinna Ribka Rimper, Lotje Kawet (2014) meneliti denga judul “Pengaruh
Perencanaan Karir Dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN
kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) Area Manado. Oleh karena itu
ataupun organisasi.
dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Telekomunikasi, Tbk Wilayah
Telkom Bandung.
Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Distributor Alat Berat”. Hasil penelitian
Mary Mkamburi, Dr. Mary kamaara (2017) meneliti dengan judul Influence
of World Food Programme. The major findings of the study have revealed the
study concluded that the relation ship between recruitment and deployment,
significant. The study has recommended that world food programme should put
alpha 0.836. the collected data ware analyzed by descriptive and inferential
statistics in descriptive and correlations test format for analyzing the SPSS data.
The fundings indicsted thst, from audiences perspective there is a significant effect
Senen machmud (2018) meneliti dengan judul The Influence of Self Efficacy
on Satisfication and Work Related Performance. The result shows that there is a
perception that impact on the work-releated performance. The result of this study
dengan judul The Role of Work Motifation in Mediating The Effect Self Efficacy
showed that self esteem, self efficacy had no effect on work motifation, self esteem
had a positive and significant role in mediating self esteem influencing employee
motifation had not significant role in mediating self efficacy influences employee
Table 4
Ringkasan Penelitia Terdahulu
(Lanjutan)
Tabel 4
2 I Gusti Ayu Pengaruh Self Variable Hasil penelitian
Intan, I Efficacy Dan Independen/ menunjukan bahwa
Wayan Motivasi bebas (X) : Self pada variable self
Gede Berprestasi Efficacy dan efficacy terhadap
Supartha, Terhadap Motivasi kinerja menunjukan
Putu Kinerja Berprestasi sig. 0,02, sehingga
Saroyeni. P karyawan Agen Variabel hipotesis alternatif
(2017) Pemasaran Dependen/ (H1) diterima yang
Asuransi Equity terikat (Y) berarti self efficacy
Life Indonesia Kinerja berpengaruh positif
Cabang Renon Karyawan dan signifikan
Denpasar. terhadap kinerja agen
pemasaran. Pada
variable motivasi
berprestasi terhadap
kinerja menunjukan
nilai sig. 0,00 sehingga
hipotesis alternatif
(H2) diterima yang
artinya motivasi
berprestasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja agen
pemasaran asuransi
Equity Life Indonesia
cabang Renon
Denpasar.
3 Rinna Pengaruh Variable Hasil penelitian
Ribka Perencanaan Independen/ menunjukan bahwa
Rimper, Karir Dan Self bebas (X) : perencanan karir dan
Lotje Kawet Efficacy Perencanaan self efficacy secara
(2014) Terhadap Karir dan Self bersamaan
Kinerja Efficacy berpengaruh signifikan
Karyawan Pada Variabel terhadap kinerja
PT. PLN Dependen/ karyawan, secara
37
(Lanjutan)
Tabel 4
(PERSERO) terikat (Y) parsial perencanaan
Area Manado. Kinerja karir tidak berpengaruh
karyawan signifikan terhadap
kinerja PT PLN
(Persero) Area
Manado.
4 Muhammad Pengaruh Variable Hasil penelitian
Tri Darma Talent Independen/ menujukan bahwa
(2018) Management bebas (X) : talent management dan
dan Knowledge Talent knowledge
Management Management management secara
Terhadap dan Knowledge bersama-sama
Kinerja Management berpengaruh signifikan
Karyawan PT. Variabel terhadap kinerja
Perkebunan Dependen/ karyawan PT.
Nusantara II terikat (Y) Perkebunan Nusantara
(Survei Pada Kinerja II Tanjung Morawa
Kantor Direksi Karyawan
Tanjung
Morawa).
5 Ni Ketut Pengaruh Variable Hasil penelitian
Nonik Talent Independen/ menunjukan bahwa
Widianingsih, Management bebas (X) : pengelolaan data,
Puspita Terhadap Talent diketahui bahwa talent
Wulansari Meningkatnya Management management
(2018) Kinerja Variabel berpengaruh positif dan
Karyawan Dependen/ signifikan terhadap
(Studi Kasus terikat kinerja karyawan pada
(Y)
Pada Wilayah Kinerja PT. Telekomunikasi,
Telkom Karyawan Tbk Wilayah Telkom
Bandung). Bandung.
6 Fatmasari Pengaruh Variable Hasil penelitian
(2017) Talent Independen/ menunjukan bahwa
Management bebas (X) : talent management
dan Self Talent berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
38
(Lanjutan)
Tabel 4
Efficacy Management kinerja karyawan, self
Terhadap Self Efficacy efficacy berpengaruh
Kinerja Variabel positif tidak signifikan
Karyawan Dependen/ terhadap kinerja
Distributor Alat
terikat (Y) karyawan.
Berat. Kinerja
Karyawan
7 Mary Influence Of Variable The major findings of
Mkamburi, Talent Independen/ the study have revealed
Dr. Mary Management bebas (X) : the existence of positive
kamaara On Employee Talent and significant
(2017) Performance At Management relationship between
The United Variabel recruitment and
Nation: A Case Dependen/ deployment and
of World Food terikat (Y) development of talent
Programme Employee and performance of
Performance world programme. Te
study concluded that the
relation ship between
recruitment and
deployment, training
and development of
talent and employee
performance was
statistically significant.
The study has
recommended that
world food programme
should put mechanism
in place to enhance
internal recruitment of
talent, development of
current talent training
manuals, and
conducting of talent
39
(Lanjutan)
Tabel 4
surveys to ensure
internal talent
structures are
relevant
8 Mohim The Effect of Variable The study adopted a
Sheihaki Talent Independen/ descriptive research
Thas, Elham Management bebas (X) : design in which the
Nowrouzi target population of
on Employees Talent
Cheshmes ali, 2,500 employees of
and Maryam Performance in Management Oil Jam
Ahmadzadeh Oil Jam Variabel Petrochemical
(2016) Petrochemical Dependen/ Complex. The study
Complex (Oli terikat (Y) used stratified
JPC): The Employees sampling method to
Mediating Role Performance select 83 employees
according to their job
of Job
cadres. Reliability
Satisfaction. was assessed by
cronbach’s alpha
0.836. the collected
data ware analyzed
by descriptive and
inferential statistics
in descriptive and
correlations test
format for analyzing
the SPSS data. The
fundings indicsted
thst, from audiences
perspective there is a
significant effect
between factors such
as attracting the
talents, aligment,
talent maintence,
developing the talents
and job satisfaction.
9 Senen The Influence Variable The result shows that
machmud of Self Efficacy Independen/ there is a significant
(2018) on Satisfication bebas (X) : positive effect of self
Self Efficacy efficacy on
40
(Lanjutan)
Tabel 4
and Work Variabel satisfaction and
Related Dependen/ employee’s job
Performance. terikat (Y) perception that impact
Satisfication on the work-releated
and performance. The
WorkRelated result of this study
Performance. recommend that self
efficacy improves
satisfaction and
perception
10 Sapta Rini The Role of Variable The results showed
Widyawati, I Work Independen/ that self esteem, self
Wayan Motifation in bebas (X) : efficacy had no effect
Sujana, I Mediating The Work on work motifation,
Wayan Effect Self Motifation in self esteem had a
Sukadana Efficacy on Mediating The positive and significant
(2018) Employee Effect Self role in mediating self
Performance Efficacy esteem influencing
at CV. Alam Variabel employee performance,
Tanpaka, Dependen/ self efficacy had no
Denpasar Bali. terikat (Y) effect on employee
Employees performance, work
Performance motifation had not
significant role in
mediating self efficacy
influences employee
performance, work
motivation does not
affect employee
performance on CV.
Alam Tanpaka,
Denpasar Bali.
Sumber : Data diperoleh dari berbagai penelitian dan jurnal (2019)
41
2.2.1 Manajemen
Menurut Oey Liang Lee dalam Yusuf (2015:22), Manajemen adalah seni
atas human dan natural resource untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu.
pedoman dan penggerak bagi setiap manusia dalam perusahaan sudah termasuk
adalah sesuatu ilmu dan seni yang direncanakan dalam mengolah organisasi untuk
yang merancang dan memproduksi keluaran dalam rangka pencapaian strategi dan
diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Menurut Rivai (2013:1), Manajemen sumber daya manusia adalah salah satu
pengendalian dan potensi diri baik individu maupun kelompok itu sendiri di dalam
suatu organisasi.
Menurut Sadili Samsudin dalam yusuf (2015: 38), untuk mencapai tujuannya,
Perencanaan sumber daya manusia harus berfokus pada cara organisasi atau
perusahaan bergerak dan kondisi sumber daya manusia yang ada saat ini
2. Rekrutmen
3. Seleksi
belakang pelamar.
6. Kompensasi
44
keselamatan kerja guna mengurangi kecelakaan kerja dan kondisi kerja yang
tidak sehat.
8. Hubungan Karyawan
karyawan.
1. Perencanaan (Planning).
Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan
2. Pengorganisasian (Directing).
3. Pengarah (Directing).
45
4. Pengendalian (Controlling).
5. Pengadaan (Procurement).
6. Pengembangan (Development).
7. Kompensasi (Compensation).
Pemberian balas jasa lansung (direct), dan tidak langsung (indirect), uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
8. Pengintegrasian (integration).
karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan (Maintenance).
norma-norma sosial.
lain. Apabila terdapat ketimpangan dalam salah satu fungsi maka akan
Menurut Bangun (2012: 231), Kinerja karyawan adalah hasil pekerjaan yang
requirement).
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan dari suatu pecapaian tanggung
jawab pekerjaan diukur melalui jumlah, kualitas dan kecepatan waktu dalam
1. Jumlah pekerjaan.
2. Kualitas pekerjaan.
pekerjaan tertentu.
3. Ketetapan waktu.
48
pekerjaan lainnya.
4. Kehadiran.
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu karyawan saja. Untuk
jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan
dibutuhkan.
hasil kerja dari seorang karyawan yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa
yang diperintahkan.
yaitu :
etos kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja.
49
kekurangan tersebut.
1. Faktor kemampuan.
maksimal.
50
seharusnya ia kerjakan.
seharusnya ia kerjakan.
2. Faktor motivasi.
Motivasi diartikan sebagai suatu sikap yang yang dimiliki pemimpin dan
menunjukkan nilai positif atau negatif terhadap situasi kerjanya, dan semua itu
1) Keterampilan kerja.
kecakapan teknis.
2) Disiplin.
3) Tanggung jawab.
dengan benar, contohnya waktu yang digunakan untuk bekerja dan kualitas
pekerjaan.
4) Kerjasama.
5) Kreativitas.
hal baru.
Menurut Brian & Fonny (2013: 425), Talent Management merupakan suatu
mempertahankan bakat.
yang tepat.
Menurut Pella & Afifah (2011: 84) Talent Management merupakaan proses
Alfred Chandler yang dikutip oleh cappelli dalam bukunya yang berjudul Talent
53
sebagai berikut:
potensi
Pada tahap ini dilakukan segala macam usaha untuk mengkoleksi kandidat-
kandidat dari berbagai posisi, jabata dan level pegawai di perusahaan untuk
menjadi peserta program talent management. Pada tahap ini dilakukan seleksi
talenta (talent selection). Proses ini terdiri dari dua unsur yaitu
mengidentifikaskan talent dan menarik talent untuk masuk dalam grup pusat
pengembangan talent.
Development Program)
management.
Pada tahap ini dilakukan penugasan dan penempatan atas setiap anggota dari
Pada tahap ini dilakukan segala aktivitas untuk memonitor, memeriksa dan
Menurut Lewis & Heckam dalam Susan L.Sweem (2012) bahwa manajemen
talenta tidak hanya focus pada posisi spesifik saja, tetapi fokus kepada hal-hal
berikut :
2. Manajemen talenta mengelola talenta sebagai suatu hal yang tidak berbeda dan
1) Manajemen talenta ini sangat kritis untuk mengelola kinerja setiap pegawai
setiap level.
55
bentuk investasi SDM sebagai mana disebutkan oleh Stahl (2007: 8) sebagai
berikut:
Performance
Management
compensation
Successi Retention
on
Planing
talent pool, seperti talent pool untuk bakat para eksekutif, talent pool untuk
fungsional perusahaan, talent pool untuk keragaman sumber daya manusia, dan
talent pool untuk para pengawas. Namun banyak perusaaan sering menggunakan
dengan acceleration pools (Byhan, et al., 2002 dalam Slizer dan Dowell, 2010:
228). Berikut adalah beberapa level pusat pengembangan talenta (talent pool) :
56
dan merekrut calon-calon pekerja untuk memenuhi jabatan atau posisi atau
dan untuk menjaga agar setiap karyawan yang bertalenta memiliki loyalitas
Menurut Capelli (2008) ada tiga dimensi talent management, tiga dimensi
tersebut adalah:
proses pencarian dan seleksi dari karyawan yang dianggap dapat mengisi
1) Talent Employee
2) Risk Employye
4) Talent Maping
adalah :
2) Promosi jabatan
3) Kompensasi Fleksibel
jenis pekerjannya.
ditargetkan
58
menguntungkan”.
Menurut Stajkovic dan Luthans (2017: 133) “Efikasi Diri adalah mengacu
sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan
diharapkan”.
Berdasarkan menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan Efikasi Diri
beraneka ragam situasi yang muncul dalam hidupnya. Efikasi diri merupakan
59
salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self knowledge yang paling
Menurut Ghufron (2010: 88), Efikasi Diri tiap individu akan berbeda antara
satu individu dengan individu lainnya berdasarkan tiga dimensi. Berikut adalah
1) Tingkat (Level)
2) Kekuatan (Strenght)
Dimensi ini biasanya berkaitan langsung denagan level, yaitu mangkin tiggi
menyelesaikannya.
3) Generaliosasi
Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada suatu aktifitas dan situasi tertentu
1. Past Performance
terhadap hasil kerja seseorang yang positif akan meningkatkan kepercayaan diri
seseorang. Jika kegagalan di berbagai pengalaman hidup dapat diatasi maka dapat
memicu persepsi Efikasi Diri menjadi lebih baik karena membuat individu
2. Vicarious Experience
yang telah di tunjukan oleh orang lain. Ketika melihat orang lain dengan
kemampuan yang sama berhasil dalam suatu bidang atau tugas melalui usaha yang
tekun, individu yang juga merasa akan yakin bahwa dirinya juga akan dapat
berhasil dalam bidang tersebut dengan usaha yang sama. Sebaliknya Efikasi Diri
dapat turun ketika orang yang diamati gagal walaupun berusa denagan keras.
Individu juga akan ragu berhasil dalam bidang tersebut. Peran vicarious
experience terhadap Efikasi Diri seseorang sangat dapat dipengaruhi oleh persepsi
diri individu tersebut tentang dirinya memiliki kesamaan dengan model. Semakin
seseorang merasa dirinya mirip dengan model, maka Efikasi Diri menjadi semakin
tidak dipengaruhi oleh perilaku model. Seseorang akan berusaha mencari model
berbagai tuntutan.
3. Verbal Persuasion
yang dapat persuasi secara verbal maka mereka memiliki kemampuan untuk
besar dari pada orang yang tidak dipersuasi bahwa dirinya mampu pada bidang
tersebut.
4. Emotional Cues
yang dialaminya. Kondisi stress dan kecemasan dilihat individu sebagai tanda
tugas, apakah cemas atau khawatir atau tertaruk dapat mempengaruhi keyakinan
akan kemampuannya.
Efikasi diri pada diri tiap individu akan berbeda antara satu individu dengan
yang lainnya berdasarkan tiga dimensi. Berikut adalah tiga dimensi menurut
1. Generality
Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu
62
atau pada serangkain aktivitas dan situasi yang bervariasi. Seseorang yang
memiliki Efikasi Diri yang tinggi akan memiliki perilaku yang positif,
miliki. Semakin tinggi Efikasi Diri yang dimiliki maka semakin tinggi pula
2. Magnitude
perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi pada mereka. Segala sesuatu
yang terjadi pada diri seseorang akan menjadi tanggung jawab pribadinya
sendiri.
3. Strenght
yaitu makin tiggi level taraf kesulitan tugas, makin lemah keyakinan yang
2. Pemodelan sosial.
orang lain. Efikasi diri meningkat ketika siswa mengamati pencapaian orang
3. Persuasi sosial.
Penilaian kondisi fisik dan emosi, siswa harus mampu menjaga kondisi fisik
dan emosi, karena emosi yang kuat biasanya menurunkan tingkat performa.
(independen) yaitu talent management dan Efikasi Diri dalam variabel terikat
X1
(Manajemen Talenta)
H0
H3
Sumber : diolah oleh penulis
Gambar 2
Kerangka Pemikiran Teoritis
65
Hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau perbedaan antara variabel satu
hubungan atau perbedaan antara satu dan yang lainnya diidentifikasi sebagai
Kinerja Karyawan.
Karyawan.
Karyawan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode survei dengan kasus PT. PLN Pusdiklat.
Menurut Sugiyono (2016:12) metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
ini di jelsakan pengaruh variabel bebas manajemen talenta (talent management) dan
terikat (dependen) yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Menurut Sugiyono
(2013:36) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas (x) yaitu variabel yang mempengaruhi
67
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau
terikat (Sugiyono, 2016:64). Variabel bebas yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah manajemen talenta (talent management) dan efikasi diri (self efficacy).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat (y) yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau bebas (Sugiyono,
2016:64). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan.
Secara garis besar definisi operasional variabel digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 5
Operasional Variabel
(Lanjutan)
Tabel 5
3.3.1 Populasi
objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,
peristiwa, sikap hidup dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber
data penelitian. Populasi bukan hanya orang tapi obyek dan benda-benda alam
lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu.
3.3.2 Sampel
Menurut Lupiyoadi dan iksan (2015), sampel merupakan bagian dari populasi
yang diteliti atau di observasi dan dianggap dapat menggambarkan keadaan atau ciri
populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel
persepsi responden mengenai manajemen talenta (talent management) dan efikasi diri
(self efficacy) serta persepsi responden mengenai kinerja karyawan. Pengukuran yang
digunakan adalah skala likert, skala likert dinyatakan sebagai skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu
objek atau fenomena tertentu yang sedang diteliti. Bentuk jawaban dari skala likert
sejauh mana hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja
dengan produktivitas kerja. Skala penilaian tersebut dapat dilihat pada dibawah ini :
Tabel 6
Setuju (ST) 4
Ragu-Ragu (RG) 3
menggunakan skala likert. Skala likert dapat dinyatakan sebagai skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap. Pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data
yaitu validitas dan realibilitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian ini dilakukan dengan uji person correlation. Pengujian validitas data dapat
72
diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item
Kriteria penilaian uji validitas yang dapat dilakukan valid atau tidak valid yaitu:
1. Apabila r hitung > r tabel ( pada signifikansi 5% ), maka dapat dikatakan item
2. Apabila r hitung < r tabel ( pada signifikansi 5% ), maka dapat dikatakan item
Menurut Imam Ghazali (2015: 47) reliabilitas merupakan alat yang digunakan
dikatakan reliable jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana alat ukur dipakai dua kali mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya
relatif sama, maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama.
Cronbach Alpha (α) suatu variabel dikatakan reliable (handal) jika memiliki
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
73
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif
perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori baik, cukup baik,
kurang baik dan tidak baik sedangkan skor ideal diperoleh melalui perolehan prediksi
Tabel 7
keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel
Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan variabel
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Ŷ : Kinerja karyawan
berganda maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik dan beberapa asumsi klasik
yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji
1. Uji Normalitas
dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Uji kenormalan data
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
1) Data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
2) Data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal.
2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal.
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali (2011: 95), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
dalam persamaan regresi ditemukan ada atau tidak kolerasi antar variabel bebas
76
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara
Inflation Factor (VIF) kurang 10 (sepuluh) dan Tolerance lebih dari 0,1. Dengan
1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa
2) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji dalam model regresi terjadi atau tidak
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji
grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini
menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pada periode t–1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Alat uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi autokerolasi yaitu
77
uji durbin-watson. Cara yang dapat untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
yaitu :
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order
regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independent. Hipotesis yang
Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)
Tabel 8
Jika
Hipotesis nol Keputusan
Tidak ada autokorelasi positif 0 < d < dl
Tolak
Tidak ada autokorelasi positif Dl ≤ d ≤ da
No desicison
Tidak ada korelasi negative 4 – dl < d < 4
Tolak
Tidak ada korelasi negative 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
No desicison
Tidak ada autokorelasi, negatif atau
Tidak ditolak Du < d < 4 – du
positif
Sumber : Imam Ghozali (2016 : 108)
dependen (Imam Gozali, 2016: 97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai (R2) yang mendekati nol berarti kemampuan variabel - variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
independen maka R2 pasti meningkat. Oleh karena itu, pentingnya menggunakan nilai
adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. Tidak seperti R2 nilai
adjusted R2 dapat naik ataupun turun apabila satu variabel ditambahkan ke dalam
model. Dalam kenyataannya nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang
dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif,
maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1,
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan signifikan atau tidak pengaruh suatu
1) Jika nilai signifikansi t > 0,05 maka hipotesis tidak didukung (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut
2) Jika nilai signifikansi t < 0,05 maka hipotesis didukung (koefisien regresi
semua variabel bebas yang dimaksud secara simultan terhadap variabel dependen.
1) Jika nilai signifikansi F > 0,05 maka hipotesis tidak didukung (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan kedua variabel independen
2) Jika nilai signifikansi F < 0,05 maka hipotesis didukung (koefisien regresi
Koefisien kolerasi yang dianalisis meliputi koefisien parsial dan tabel korelasi
berganda.
menganggap variabel lainnya tetap. Tujuan menghitung korelasi (r) adalah untuk
mengetahui arah dan kuat atau lemahnya hubungan antara variabel X dan variabel Y.
Secara umum nilai koefisien korelasi (r) terletak antara 1 atau -1 dan 1. Koefisien
korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika r = +1, maka korelasi antara variabel X dan variabel Y kuat dan positif.
2. Jika r = -1, maka korelasi antara variabel X dan variabel Y kuat dan negatif.
3. Jika r = 0, maka korelasi antara variabel X dan variabel Y lemah sekali (tidak ada
pengaruh).
Tabel 9
81
lainnya. Tujuan menghitung korelasi (r) adalah untuk mengetahui kuat atau lemahnya