Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan


acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka
dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai
berikut:
1. Penelitian yang dilakukan Sriyana (2010) tentang strategi pengembangan UKM di Kabupaten
Bantul menghasilkan strategi pengembangan UKM berupa kemudahan dalam akses permodalan,
bantuan pendayagunaan prasarana, pengembangan skala usaha, pengembangan jaringan usaha,
pemasaran, kemitraan usaha, pengembangan SDM, peningkatan akses teknologi, mewujudkan
iklim bisnis yang lebih kondusif.

2. Ardiana (2010) di UKM Surabaya meneliti tentang kompetensi SDM UKM yang ada di Kota
Surabaya, kompetensi tersebut berpengaruh terhadap kinerja. Selain itu, Samir dan Larso (2011)
memperoleh hasil penelitian yaitu modal psikologis entrepreneur dan manajemen SDM dapat
mempengaruhi kinerja UKM.

3. Munawwaroh (2013) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengauhi kualitas SDM


diantaranya variabel anggaran pendidikan, anggaran kesehatan, tingkat pendidikan dan
perekonomian berpengaruh signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia. Sehingga
peningkatan pada semua variabel tersebut dapat meningkatkan kualitas dari SDM. Rizal et al.
(2013) menemukan bahwa faktor kompetensi memiliki pengaruh positif untuk meningkatkan
kinerja.

4. Suprobo, et al (2013) menghasilkan penelitian rata-rata kinerja produktivitas aspek produksi


dalam mendukung aspek pemasaran menunjukan level positif dan perlunya fokus pemasaran
dengan menjaga tingkat produksi yang stabil. Sedangkan Dipang (2013) menemukan
pengembangan SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan.
2.2 Kajian Teoritis

2.2.1 Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage, diartikan
secara umum sebagai mengurusi. Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap.
Lauren A. Aply seperti yang dikutip Tanthowi menerjemahkan manajemen sebagai “The art of
getting done though people” atau seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther
Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik
berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai tujuan dan
membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Pada sisi lain Mary Parker
Follet menjelaskan bahwa manajemen dapat juga dipandang sebagai seni untuk melaksanakan
pekerjaan melalui orang lain (The art of getting done through people), definisi ini mengandung
arti bahwa seorang manajer dalam mencapai tujuan organisasi melibatkan orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang telah diatur oleh manajer. Oleh karena itu, keterampilan yang
dimiliki oleh seorang manajer perlu dikembangkan baik melalui pengkajian maupun pelatihan.
Karena manajemen dipandang sebagai seni, maka seorang manajer perlu mengetahui dan
menguasai seni memimpin yang berkaitan erat dengan gaya kepemimpinan yang tepat dan dapat
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

2.2.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang merupakan aset non
material/non financial. SDM berfungsi sebagai penggerak suatu organisasi untuk mewujudkan
eksistensi organisasi tersebut. SDM merupakan modal yang memiliki kedudukan penting dalam
suatu organisasi, bukan sekedar sumber daya organisasi yang dibutuhkan dan dipekerjakan
karena memiliki kompetensi intelektual. Kualitas SDM berkenaan dengan keahlian, kemampuan
dan keterampilan kerja seseorang. Menurut Matutina (2001) kualitas SDM (karyawan) mengacu
pada : 1. Pengetahuan (knowledge) yaitu penguasaan ilmu dan teknologi yang diperoleh melalui
proses pembelajaran serta pengalaman, 2. Keterampilan (skill) untuk memanipulasi suatu objek
secara fisik, 3. Kemampuan (abilities) yaitu sikap untuk mengerjakan tugas dalam berwirausaha
juga mempengaruhi kualitas suatu SDM Indikator yang digunakan oleh Ardiana et al (2010)
untuk mengetahui kualitas SDM yaitu: 1. Pengetahuan (Knowledge) yaitu pengetahuan
manajemen bisnis, pengetahuan produk atau jasa, pengetahuan tentang konsumen, promosi dan
strategi pemasaran. 2. Keterampilan (skill) yaitu keterampilan produksi, berkomunikasi,
kerjasama dan organisasi, pengawasan, keuangan, administrasi dan akuntansi. 3. Kemampuan
(ability) yaitu kemampuan mengelola bisnis, mengambil keputusan, memimpin, mengendalikan,
berinovasi, situasi dan perubahan lingkungan bisnis. Peningkatan kualitas SDM menurut Ruhana
(2012) dapat dilakukan melalui: 1. Jalur pendidikan formal yang bertujuan untuk membekali
seseorang dengan dasar pengetahuan, teori, logika, pengetahuan umum, dan kemampuan
analisis, serta pengembangan watak dan kepribadian. 2. Jalur latihan kerja yaitu meningkatkan
kemampuan profesional dan mengutamakan praktek daripada teori. 3. Jalur pengalaman kerja
yaitu seseorang dapat meningkatkan pengetahuan teknis.

2.2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam organisasi perusahaan. Manajemen SDM merupakan hal-hal yang mencakup
tentang pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia baik yang berada dalam
hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri. Menurut Drs. Malayu S. P Hasibuan dalam
bukunya, mendefinisikan MSDM sebagai ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat. Menurut Gauzali, MSDM merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi,
agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), agar keterampilan (skill) mereka sesuai
dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Sedangkan menurut Edwin B. Flippo, MSDM
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan,
dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan individu, karyawan, dan masyarakat.
MSDM adalah suatu hal yang berkaitan dengan pendayagunaan manusia dalam melakukan suatu
pekerjaan untuk mencapai tingkat maksimal atau efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan
yang akan dicapai dalam perusahaan, seorang karyawan dan juga masyarakat.

2.2.4 Usaha Kecil dan Menengah

Pengertian UMKM dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UURI 2008) yaitu: 1. Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria. Kriteria usaha kecil yaitu kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,-
(dua milyar lima ratus juta rupiah). 2. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
memenuhi kriteria. Kriteria usaha menengah yaitu kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,- (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah). Badan Pusat Statistik memberikan definisi
UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja (Rahmana 2009). Usaha kecil merupakan entitas
usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan
entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20-99 orang.

2.2.5 Kinerja
Kinerja merupakan hasil interaksi antara motivasi, kemampuan dan peluang yang dapat berupa
jumlah penjualan, jumlah produksi, tingkat kualitas, efisiensi biaya, profit dan sebagainya.
Maarif dan Kartika (2012) mengemukakan bahwa kinerja adalah keluaran (result) yang
merupakan real value bagi perusahaan. Result yang dihasilkan dapat berupa jumlah penjualan,
jumlah produksi, tingkat kualitas, efisiensi biaya, profit, dan sebagainya.

Penilaian kinerja merupakan cara untuk mengetahui seberapa baik pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan yang dibandingkan dengan seperangkat standar yang hasilnya akan
dikomunikasikan terhadap karyawan. Pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses
perencanaan,pengendalian, dan proses transaksional (Tita dan Aulia 2007).

2.3 Kerangka Konseptual

Peranan UMKM dalam penciptaan lapangan pekerjaan sangat besar karena jumlah usahanya
yang banyak, selain itu UMKM juga berperan dalam perbaikan ekonomi nasional. Peranan
UMKM tersebut menuntut usaha ini tetap bertahan oleh karenanya perlu dilakukan suatu usaha
pengembangan UMKM agar tetap memberikan kontribusi bagi masyarakat. Manajemen Sumber
daya manusia (MSDM) merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi suatu UMKM.
Manajemen yang tepat pada SDM dapat meningkatkan kinerja pada UMKM. Keberadaan
MSDM dalam organisasi merupakan salah satu aspek yang penting terutama dalam efektivitas
organisasi. SDM yang berkualitas dinilai dapat memberikan dampak yang positif terhadap
kemajuan suatu usaha. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas SDM di UMKM sangat penting
untuk dilakukan. Keberadaan MSDM dalam organisasi merupakan salah satu aspek yang penting
terutama dalam efektivitas organisasi. SDM yang berkualitas dinilai dapat memberikan dampak
yang positif terhadap kemajuan suatu usaha. Oleh sebab itu peningkatan kualitas SDM,
keterampilan dan kemampuan. Rendahnya kualitas SDM masih menjadi masalah yang dihadapi
di UMKM sangat penting untuk dilakukan. Kualitas SDM (Matutina 2001) dapat dilihat dari
aspek pengetahuan UMKM khususnya di Kecamatan Colomadu. Kinerja di dalam sebuah usaha
merupakan hasil dari usaha yang dilakukan. MSDM yang merupakan salah satu penggerak
kemajuan UMKM sangat mempengaruhi kinerja UMKM. Sehingga diperlukan strategi untuk
meningkatkan kualitas MSDM yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kinerja di
UMKM tersebut.
Mengaudit Kinerja UMKM

Menganalisis Menganalisis
Menganalisis kelemahan dan kelemahan dan Menganalisis
kelemahan dan keunggulan hal yang kelemahan dan
keunggulan UMKM kategori keunggulan keunggulan
UMKM kategori mulai berbenah. UMKM kategori UMKM kategori
berkinerja. mulai mulai bertumbuh.
menghasilkan.

Merumuskan hal yang berhubungan dengan kebijakan atau rencana


untuk peningkatan kinerja

Memformulasikan
strategi
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,
terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 8) yaitu :
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2011: 29) penelitian
deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya,
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang umum.

Secara lebih spesifik, metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
kasus (case study). Menurut Nazir (2004:66) tujuan dari studi kasus adalah untuk memberikan
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas
dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan
dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi
dapat mencakup keseluruhan siklus dari individu, kelompok, atau lembaga dengan penekanan
terhadap faktor-faktor kasus tertentu ataupun meliputi keseluruhan faktor-faktor kasus tertentu,
ataupun keseluruhan faktor-faktor dan fenomena.

3.3 Data dan Sumber data

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UMKM yang ada di sekitar Kecamatan Colomadu

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2022 sampai selesai

3. Data dan Sumber Data

a) Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuntitatif. Data kuantitatif adalah
jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau
penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka (Sugiyono, 2011;15). Dalam
penelitian ini data kuantitatif yang diperlukan adalah: Jumlah UMKM dan hasil angket

b) Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh
(Arikunto, 2006;129). Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu : 1)
Sumber data primer, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas) dari sumber
pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah UMKM di
sekitar Kecamatan Colomadu yang selanjutnya disebut responden.

2) Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang
dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumendokumen.
Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data sekunder adalah artikel, jurnal dan literature
yang terkait.

3.4 Subyek dan Objek Penelitian

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011;18) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah UMKM di
sekitar Kecamatan Colomadu sejumlah 50 UMKM.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,
ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan rumus
Slovin:

N
n=
1+ Ne 2

Di mana :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : Presentasi Kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir dalam pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini ditetapkan e adalah 10 % sedangkan N adalah 10. Jadi minimal sampel yang
diambil peneliti adalah :

n = 50

1 + 50 (0,1)2

Sampel minimal yang dapat diambil sebesar 33 UMKM. Namun untuk mendapatkan hasil yang
lebih valid, maka dalam penelitian ini diambil 40. Besarnya sampel ini sesuai dengan yang
ditetapkan Maholtra (1996) yang menyatakan jumlah responden paling sedikit empat atau lima
kali dari jumlah indikator yang digunakan. Dalam penelitian indikator yang digunakan sebanyak
26 indikator. Dengan demikian sampel 40.
dianggap telah mencukupi dan memenuhi syarat yang ada. Setelah disebarkan hanya 35
kuesioner yang kembali dan bisa dijadikan sampel dalam penelitian ini.

3. Sampling

Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam teknik
sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian. Dalam penelitian ini
memakai tehnik purposive sampling. Pada teknik ini, ditentukan sampel dengan pertimbangan
tertentu yaitu UMKM yang menurut pertimbangan peneliti masih kurang dalam kualitas
kinerjanya.

3.5 Tehnik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara dilakukan dengan pemilik dan karyawan UMKM untuk mendapat keterangan data
dan informasi lainnya yang diperlukan.

2. Studi Dokumentasi, yaitu mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang
mendukung penelitian.

3. Kuesioner diberikan kepada pemilik atau karyawan UMKM untuk mengetahui tanggapan
responden terhadap pengaruh manajemen MSDM terhadap peningkatan kualitas kinerja UMKM.

3.6 Tehnik Analisis Data

Analisis deskriptif merupakan analisis data yang berupa identitas responden dan proses
pengambilan keputusan pembelian. Analisis ini dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama,
kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase yang terbesar merupakan
faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini merupakan kegiatan
mengumpulkan, mengolah, dan mendeskripsikan data yang terkumpul. (Sugiyono, 2009:80)

1. Uji Instrumen

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner berupa
sejumlah pertanyaan berstruktur yang harus dijawab oleh responden. Dalam kuesioner tersebut
terdapat beberapa pertanyaan yang menyangkut tentang identitas responden seperti : Nama,
umur, Jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja. Selain itu terdapat pula pertanyaan
khusus yang berkaitan dengan topik penelitian. Pengujian instrumen dalam penelitian ini
meliputi uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian, maka digunakan corrected item total
correlation dengan bantuan computer SPSS 21,0 for windows. Uji validitas adalah pengujian
yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa
yang ingin diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas ini yaitu menggunakan batasan r
tabel dengan signifikansi 0,05. Apabila nilai korelasi diatas 0,30 maka sampel dalam penelitian
dianggap sudah mencukupi dan layak untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas terhadap item-item pertanyaan dan kuesioner digunakan untuk mengukur
kehandalan atau konsistensi dan instrumen penelitian. Kriteria pengujian reliabilitas yaitu jika
nilai alpha > 0,60, berarti pernyataan reliabel, dan sebaliknya jika nilai alpha ≤ 0,60, berarti
pernyataan tidak reliabel.

2. Uji Model Penelitian

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen ( Ghozali, 2013:40).
Pengujiannya yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan derajat kebebasan
pada alpha 0,05. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel bebas mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya(Ghozali, 2013:40).

b. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)


Koefisien determinasi (Adjusted R Square) melihat kemampuan variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikat dan proporsi dan variabel terikat yang diterangkan oleh variasi dan
variabel-variabel bebasnya. Jika Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari
variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Hal ini berarti model yang
digunakan semakin besar untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika Adjusted R
Square menunjukkan semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk
menerangkan variasi variabel terikat. Secara umum dikatakan bahwa besarnya koefisien
determinasi berganda (Adjusted R Square) berada antara 0 dan 1 atau 0 ≤ Adjusted

R Square ≤ 1 (Ghozali, 2013:40).

c. Uji t

Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh variabel terikat yaitu variabel
produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat (X4), orang (X5), bukti fisik (X6), proses (X7)
terhadap variabel bebas yaitu keputusan mahasiswa memilih program studi (Y)

Anda mungkin juga menyukai