KUNJUNGAN LAPANGAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KE MALL BEACHWALK
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
NI KADEK RATNINGSIH DEWI PARWATI (1710521002)
SANDO F.LIMBONG (1710521005)
REKSI JULNIGO HALOHO (1710521022)
MADE KUSUMA WARDANA (1710521030)
IGNATIA KAROLINA SARITO (1710521036)
IDA AYU SOMYA ISWARI (1710521055)
ANGGARA DENA MAHAYANA (1710521063)
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan hal tersebut pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah
organisasi atau perusahaan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan
demi kemajuan organisasi atau perusahaan tersebut. Maka dari itu untuk menambah
wawasan mahasiswa serta mengetahui pengimplementasian secara langsung di lapangan
tentang pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) maka dilakukan
kunjungan secara langsung oleh mahasiswa ke Mall Beachwwalk, yang merupakan pusat
perberbelanjaan yang ada di Bali.
1.3 Tujuan
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting, dalam interaksinya
dengan faktor modal, material, metode, dan mesin. Kompleksitas yang ada dapat
menentukan kualitas manusia. Keharusan bagi kita untuk selalu berhati-hati dan
memperhatikan setiap aspeknya. Keharusan tersebut bertujuan untuk mencapai kinerja
sumber daya manusia yang semakin meningkat (Prihantoro 2012).
Induk kajian deskripsi kerja adalah analisa jabatan yang merupakan suatu aktivitas
dalam menentukan apa pekerjaan yang harus dilakukan dan siapa yang harus melakukan
tugas tersebut. Aktivitas ini adalah sebuah upaya untuk menciptakan kualitas dari pekerjaan
dan kualitas dari kinerja total dari sebuah perusahaan. Perusahaan akan
baik jika sumber daya manusia di dalamnya telah mampu melaksanakan pekerjaan masing-
masing dengan jelas, spesifik, serta tidak memiliki peran ganda yang dapat menghambat
proses pencapaian kinerja.
a) Perekrutan
Salah satu kegiatan penting dari kegiatan sumber daya manusia adalah proses
rekrutmen yaitu menarik tenaga kerja yang memiliki kinerja yang baik. Hal ini dilakukan
oleh organisasi kecil, menengah, dan skala besar. Sebelum organisasi menarik tenaga kerja,
organisasi harus merekrut dan menempatkan individu yang memiliki keahlian sesuai yang
dibutuhkan organisasi.
Rivai (2004: 160-161), rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika
sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan
sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan/qualified sesuai dengan jabatan atau
lowongan yang ada. Menurut Rivai (2004:161) prinsip-prinsip rekrutmen terdiri dari:
1. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat:
a. Analisis Pekerjaan
c. Spesifikasi Pekerjaan
2. Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
b) Seleksi
Menurut Rachmawati (2008: 99) seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan
untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak. Menurut Rachmawati ( 2008:
100 ) Seleksi bertujuan memperoleh tenaga kerja yang diinginkan. Seleksi merupakan proses
dua arah di mana organisasi menawarkan posisi kerja dengan kompensasi yang layak,
sedangkan calon pelamar mengevaluasi organisasi dan daya tarik posisi serta imbalan yang
ditawarkan organisasi. Dengan melakukan seleksi diharapkan dapat memperoleh karyawan
yang memenuhi tuntutan organisasi.
1. Seleksi Administrasi yaitu seleksi berupa pencocokan antara suratsurat yang dimiliki
pelamar untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang tetapkan
perusahaan.
a. Wawancara
b. Kesehatan/Medis
c. Praktik
Menurut Siagian (2010: 137) Proses seleksi terdiri dari paling sedikit delapan
langkah yang dapat ditempuh. Langkah-langkah yang biasanya ditempuh dalam proses
seleksi adalah:
2. Penyelenggaraan ujian
3. Wawancara seleksi
7. Pengenalan pekerjaan
c) Penempatan
Para karyawan baru yang telah selesai menjalankan program orientasi harus segera
mendapatkan tempat pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian yang dimilikinya.
Penempatan karyawan berarti mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu, hal
ini khusus terjadi pada karyawan baru. Kepada para karyawan lama yang telah menduduki
jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan karyawan dalam arti
mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada posisi yang lain.
Menurut Rivai (2004: 211) penempatan adalah penugasan atau penugasan kembali
seorang karyawan kepada pekerjaan barunya. Proses penempatan karyawan yang tepat akan
menjadi salah satu kunci utama untuk memperoleh prestasi kerja optimal dari setiap
karyawan, moral maupun kreativitasnya dan prakarsanya juga akan berkembang.
Menurut Sikula (Susilo Martoyo, 1996: 55) pengertian pelatihan adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana
para karyawan non-manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam
tujuan terbatas. Sedangkan pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka
panjang dimana para karyawan manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis
guna mencapai tujuan yang umum.
Menurut Moegiadi (W.S Winkel dan Sri Hastuti, 2004: 29) bimbingan merupakan suatu
proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam memahami diri sendiri,
menghubungkan pemahaman tentang dirinya dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan dari lingkungan. Individu agar
dapat memahami dirinya dengan tuntutan lingkunganterutama lingkungan pekerjaan
memerlukan bimbingan yang disebut dengan bimbingan karir.
Menurut Bernandin dan Russel dalam Gomes (2003:135), penilaian prestasi kerja
adalah suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu anggota organisasi
kepada organisasinya. Sedangkan menurut Malthis dan Jackson (2006:387), penilaian
kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka
jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan
informasi tersebut kepada karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan
karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian hasil.
Jadi, penilaian prestasi kerja adalah penilaian hasil kerja yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengetahui kemampuan kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan dan
setelah itu perusahaan berhak memutuskan apakah karyawan itu berhak dipromosikan ke
jabatan yang lebih tinggi lagi.
Sistem manajamen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif (Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012, Pasal 1 ayat 1).
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja (Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012, Pasal 1 ayat 2).
a) Mutasi Karyawan
Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan (pemerintahan). Mutasi
adalah kegiatan memindahkan tenaga kerja dari satu tempat tenaga kerja ke tempat
kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi
meliputi kegiatan memindahkan tenaga kerja, pengoperan tanggung jawab, pemindahan
status ketenagakerjaan, dan sejenisnya. Adapun pemindahan hanya terbatas pada
mengalihkan tenaga kerja dari satu tempat ke tempat lain.
Mutasi tenaga kerja secara vertikal biasanya diikuti dengan perubahan dari
wewenang dan tanggung jawab, status, kekuasaan dan pendapatan baik setingkat
maupun ketingkat yang lebih rendah atau lebih tinggi. Gagasan penyelenggara tidak
selamanya berdasarkan atas kebijaksanaan pimpinan perusahaan tetapi sering kali
berdasarkan atas keinginan karyawan yang bersangkutan.
b) Pemberhentian Karywan
Mengenai PHK itu sendiri secara khusus juga diatur dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI). Dengan
berlakukan UU PPHI 2004 tersebut, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1964 tentang
Pemutusan Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta dan Undang-undang Nomor 22
Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan (P3) dinyatakan tidak
berlaku lagi. Namun, untuk peraturan pelaksanaan kedua undang-undang tersebut masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU PPHI 2004.UU PPHI 2004,
istilah sengketa yang digunakan adalah perselisihan atau perselisihan hubungan
industrial.
BAB III
METODE
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kunjungan lapangan ini adalah sebagai
berikut :
Mall Beachwalk
Tempat
Jalan Pulau Kuta, Kuta, Kabupaten Badung, Bali
1. Wawancara
PEMBAHASAN
Manager
Manager Manager Manager Manager Manager
Human
Marketing Leasing Legal Opration Engenering
Resorce
Dalam hal memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, ditentukan masing-masing oleh
cabang yang kemudian dikirimkan ke perusahaan pusat. Berdasarkan permintaan dari cabang
tersebut, selanjutnya Mall Beachwalk pusat merespon dan melakukan sistem perekrutan
karyawan dengan 2 sumber yaitu :
a. Sumber Internal
Sumber-sumber internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk
dipromosikan, dipindahtugaskan atau dirotasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa
dikaryakan dipanggil kembali (Schuer & Jakson,1996:232).
Tahap awal dalam proses perekrutan dan seleksi adalah penerimaan surat
lamaran kerja dari calon karyawan. Surat lamaran bisa dikirim melalui email
atau secara tertulis dan diajukan ke perusahaan langsung.
2. Seleksi Administrasi
Pada tahap ini HRD pusat akan menyeleksi lamaran yang masuk pada
perusahaan tentang kelengkapan dan keabsahan persyaratan seperti ijazah
calon karyawan. Pada tahap ini bagian HRD pusat menyeleksi mana yang akan
lanjut dalam proses seleksi selanjutnya.
4. Tes Tertulis
Tes tertulis ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Saat mengikuti tes calon karyawan diharapkan
berpakaian sopan dan rapi biasanya memaikai atasan putih bawahan hitam
(kain) dan bersepatu rapi.
6. Psikotest
Tahapan ini merupakan tahap yang cukup penting, karena hasil dari
psikotest ini dipakai sebagai acuan untuk penerimaan seorang karyawan karena
akan berhubungan secara langsung dengan kinerja karyawan nantinya.
8. Tes Kesehatan
Tahap ini adalah tahap dimana para calon karyawan dihubungi yang
diberitahukan tentang keputusan dari perusahaan bahwa telah diterima menjadi
karyawan baru di perusahaan.
Pelatihan Hardskill
Pada pelatihan Hardskill (kemampuan teknis) biasanya perusahaan akan
memberikan sekolah yang dibiayai oleh perusahaan itu sendiri kepada
karyawannya sesuai dengan bentuk kemampuannya. Contohnya, karyawannya
disekolahkan ke Jakarta (on job training) selama 1-3 bulan tergantung bentuk
keahliannya, pelatihan dikhususka untuk karyawan baru.
Pelatihan Softskill
Pada pelatihan softskill (komunikasi, hospitality, dll) bukan hanya dikhusukan
untuk karyawan baru saja tetapi karyawan tetap juga wajib mengikuti pelatihan
ini. Karena dalam dunia kerja softskill sangat dibutuhkan sehingga harus selalu
dilatih.
Penilaian kinerja karyawan merupakan bentuk motivasi sekaligus apresiasi dalam dunia
kerja. Dengan penilaian tersebut, seorang karyawan akan termotivasi untuk selalu memberikan
performa terbaiknya karena selalu mendapatkan dukungan dan apresiasi. Pada perusahaan ini,
kinerja karyawan bisa diukur dengan beberapa metode berikut ini:
(1) Checklist. Biasanya digunakan untuk melaporkan attitude karyawan.
(2) Skala. Metode ini menggunakan indikator penilaian berdasarkan faktor-faktor penting
yang dibutuhkan dalam kerja. Misalnya skill, teamwork, dan tanggung jawab.
(3) Grading. Setelah mengevaluasi performa kerja masing-masing karyawan, maka setiap
karyawan kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori yang telah ditetapkan
berdasarkan evaluasi performa yang telah dilakukan.
(4) Ranking. Yakni membandingkan performa kerja antar karyawan lalu dirangking untuk
mencari yang terbaik.
Evaluasi terhadap kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan,
tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menilai sejauh mana kinerja karyawan, adakah
yang perlu diperbaiki dari karyawan tersebut, dan apa yang perlu dilakukan untuk
mengembangkan kinerja karyawan tersebut.
Penilaian dan Evaluasi kinerja karyawan akan membantu menumbuhkan iklim kerja yang
sehat karena semua pihak baik karyawan, atasan maupun perusahaan akan mendapatkan
masukan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Dengan cara ini pula karyawan, atasan, dan
perusahaan bisa saling bekerja sama secara sportif untuk meraih target yang telah ditetapkan.
4.8Kompensasi Karyawan
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya
kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya
kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
Kompensasi bukan hanya penting untuk karyawan saja, melainkan juga penting bagi perusahaan
itu sendiri, karena program-program kompensasi merupakan pencerminan supaya perusahaan
untuk mempertahankan sumber daya manusianya.
Ada beberapa factor yang membedakan besar gaji di setiap karyawan di perusaan ini.
Misalnya:
1. Produktifitas kerja. Dimana dipengaruhi oleh prestasi kerja. Pengaruh ini
memungkinkan karyawan pada posisi dan jabatan yang sama mendapatkan
kompensasi yang berbeda.
2. Posisi dan jabatan. Dimana menunjukkan keberadaan dan tanggung jawabnya dalam
hirarki perusahaa.
3. Pendidikan dan pengalaman. Dimana merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya
kompensasi.
4. Jenis dan sifat pekerjaan. Dimana besarnya kompensasi karyawan yang bekerja di
lapangan berbeda dengan perbedaan yang bekerja dalam ruangan, demikian juga
kompensasi untuk pekerjaan manajemen akan berbeda dengan pekerjaan teknis.
Di Beach Walk ini untuk aspek keselamatan kerjanya sendiri sudah menerapkan prinsip
K3 sendiri, yang mana apabila terjadi kecelakaan kerja maka sudah dijamin oleh perusahaan.
Jaminan ini terhitung semenjak karyawan berangkat dari rumah menuju perusahaan, dengan
catatan tanpa berhenti untuk singgah selama di perjalanan. Apabila terjadi kecelakaan, maka
sudah ditanggung perusahaan untuk biaya pengobatannya.
Untuk aspek disiplin kerja, perusahaan yang kami kunjungi ini juga cukup jelas
peraturannya, apabila karyawan melanggar peraturan seperti terlambat kerja, berbuat
kecurangan (korupsi), malas-malasan , dan menolak perintah atasan maka akan ada peringatan
berupa SP1, SP2, dan SP3. Apabila si karyawan tidak mengindahkan surat peringatan ini, maka
perusahaan akan mengambil tindakan tergas berupa cut off.
4.10 Mutasi dan Pemberhentiaan Karyawan
Mutasi adalah suatu perubahan posisi/ jabatanl tempat/ pekerjaan yang dilakukan baik
secara horizontal maupun vertikal (promosi/ demosi) di dalam suatu organisasi.(Hasibuan,1997,
pl14). Istilah-istilah yang sama pengertiannya dengan mutasi adalah pemindahan, transfers, job
rotation karyawan.
Mutasi adalah salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi
karyawan, karena dengan penilaian prestasi karyawan akan diketahui kecakapan karyawan itu
dalam menyelesaikan uraian pekerjaan (job description) yang dibebankan kepadanya.
Mutasi itu harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan
bersangkutan. Karena dengan mutasi diharapkan memberikan uraian pekerjaan, sifat
pekerjaan, lingkungan pekerjaan dan alat-alat kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan
sehingga ia dapat bekerja efisien dan efektif pada jabatan itu.
Pada dasarnya mutasi ini termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena
tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan
tersebut.
Sedangkan pemberhentian memiliki istilah lain, yaitu PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pemberhentian, antara lain:
1. Keadaan perusahaan
2. Kinerja karyawan yang tidak baik (Hasibuan, 1997, p116)
Untuk mutasi dan pemberhentian karyawan di perusahaan ini yaitu di Beach Walk,
seperti yang dijelaskan di atas dimana untuk pemberhentian atau cut off mengacu pada surat
peringatan yang diberikan kepada karyawan. Untuk tiap sanksi berupa SP-nya sendiri juga
memiliki masa berakhir yaitu selama 6 bulan, apabila setelah 6 bulan dia memperbaiki
kesalahannya maka SP1 akan gugur. Untuk pelanggaran berat, maka dia tidak akan
memberlakukan SP1 dan SP2 dan SP3, namun sudah akan dilaporkan ke pihak berwajib dan
perusahaan akan mengambil tindakan tegas berupa pemberhentian karyawan. Pelanggaran
berat ini antara lain penggelapan/korupsi, kriminalisisasi, mengonsumsi narkotika,dll
DOKUMENTASI