BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
14
3. Budaya dan nilai organisasi perusahaan serta perilaku manajerial yang berasal
dari budaya tersebut akan memberi pengaruh besar terhadap pencapaian hasil
terbaik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia mulai dari perencanaan hingga pemberhentian sumber daya
manusia
yang bertujuan untuk membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
15
Sedangkan tujuan manajemen sumber daya manusia adalah peningkatan
efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktivitas, rendahnya tingkat
perpindahan pegawai, rendahnya tingkat absensi, tingginya kepuasan kerja
karyawan,
rendahnya komplain dan pelanggan, meningkatnya bisnis perusahaan.
(Darodjat, 2014).
Sementara menurut Sedarmayanti (2017:9) bahwa tujuan MSDM adalah
sebagai berikut.
1. Memberi saran kepada manajemen tentang kebijakan SDM untuk
memastikan organisasi/perusahaan memiliki SDM bermotivasi tinggi dan
berkinerja tinggi, dilengkapi sarana untuk menghadapi perubahan.
2. Memelihara dan melaksanakan kebijakan dan prosedur SDM untuk mencapai
tujuan organisasi/perusahaan.
3. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai agar tidak
ada gangguan dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Menyediakan sarana komunikasi antara pegawai dan manajemen organisasi.
5. Membantu perkembangan arah dan strategi organisasi/perusahaan secara
keseluruhan dengan memperhatikan aspek SDM.
6. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat membantu
manajer lini dalam mencapai tujuan.
16
3. Fungsi pengarahan. Memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja
yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Fungsi pengendalian. Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan
yang dilakukan dengan standar-standar yang telah ditetapkan, khususnya di
Secara garis besar, fungsi manajemen sumber daya manusia dapat dibedakan
dalam
dua dimensi, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operatif (Yuniarsih dan
Suwatno, 2008). Dimensi manajerial sekurang-kurangnya ada empat fungsi
esensial, yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan (planning), yaitu langkah awal yang dilakukan dalam proses
manajemen sumber daya manusia dengan menyusun rancangan sekitar
kebutuhan SDM organisasi.
2. Staffing, yaitu mendesain struktur organisasi yang menggambarkan interaksi
antarpekerjaan, antarpersonil, dan faktor-faktor fisik lainnya, yang
kesemuanya dijadikan dasar untuk menempatkan orang-orang di dalam
struktur tersebut sesuai keahlian masing-masing.
3. Penggerakkan (directing), yaitu menggerakkan orang-orang untuk bekerja
dan berpartisipasi sesuai bidang tugasnya secara efektif dan efisien, menuju
arah yang diinginkan organisasi.
4. Pembinaan (supervising) dimaksudkan untuk menjaga moral kerja dan
komitmen personil terhadap organisasi, seingga mereka memiliki loyalitas
dan dedikasi yang tinggi.
5. Pengendalian (controling) diarahkan untuk mengukur dan menilai sejauh
mana rencana dapat dilaksanakan dan tujuan dapat direalisasikan.
17
2. Fungsi pengembangan (development) merupakan upaya untuk memperbaiki
kapasitas produktif manusia agar lebih kompetitif dan unggul.
3. Fungsi kompensasi (compensation) bertujuan untuk menetapkan sistem
remunerasi yang tepat sesuai kontribusi masing-masing personil terhadap
18
4. Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar menaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5. Pengadaan adalah proses pernarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan
induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7. Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
8. Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan
saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pensiun.
10. Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang
maksimal.
11. Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan, karena disebabkan keinginan karyawan, keinginan perusahaan,
kontrak kerja berakhir pensiun dan sebab-sebab lainnya.
19
3. Personnel development, yaitu mengembangkan SDM, keterampilanya,
keahlian dan pengetahuannya melalui: program orientasi tenaga kerja,
pendidikan dan pelatihan (analisis dan evaluasi), pengembangan karier.
4. Personnel maintenance, yaitu memelihara SDM, gaji, reward, insentif,
jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, menyelesaikan perselisihan
perburuhan, menyelesaikan keluhan dan relationship karyawan dan lain
sebagainya. Agar SDM berdedikasi tinggi, melalui: kesejahteraan
(kompensasi), lingkungan kerja yang sehat dan aman, hubungan industrial
yang baik.
20
rencana untuk penyesuaian yang diperlukan atas penyimpangan yang
tidak dapat dihindari.
2. Fungsi operasional MSDM
a. Pengadaan
21
pemeliharaan adalah sikap positif pegawai terhadap pekerjaan dan
kondisi fisik pegawainya.
f. Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja akan kompleks dan penuh tantangan
karena pegawai akan meninggalkan perusahaan walupun belum habis
masa kerjanya. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab perusaaan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu yang timbul akibat tindakan pemutusan
hubungan kerja, seperti memberi uang uang pesangon, uang ganti rugi,
dan hak pensiun.
22
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa,
pemeliharaan sumber daya manusia adalah usaha mempertahankan karyawan agar
merasa nyaman selama bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan
yang
pada akhirnya dapat membantu dalam tercapainya tujuan perusahaan.
2.2.1. Tujuan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Sunyoto (2015:278) menjelaskan bahwa ada beberapa tujuan pemeliharaan
sumber daya manusia yang harus dilakukan oleh organisasi atau perusahaan,
yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan
23
2.2.2. Asas Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
24
2.3. Metode Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
25
mengerjakannya, dan yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan
kinerjanya di masa depan.
3. Fungsi emosi, pada dasarnya salah satu tujuan bekerja adalah melakukan
interaksi sosial. Salah satu bentuk interaksi sosial tersebut adalah komunikasi
Adapun menurut Marwansyah (2014:321) bahwa komunikasi dapat
menjalankan beberapa fungsi berikut ini.
26
2.3.1.2. Bentuk Komunikasi
27
3. Komunikasi horizontal, berlangsung antara orang-orang yang berada pada
tingkat yang sama dalam hierarki organisasi, akan tetapi melaksanakan
kegiatan yang berbeda-beda. Komunikasi horizontal sebagai wahana untuk
menyampaikan berbagai hal seperti informasi, nasihat dan saran sehinga
berbagai satuan kerja tersebut bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat,
mempunyai persepsi yang sama tentang arah yang akan ditempuh serta
langkah yang seirama dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul.
4. Komunikasi diagonal. Komunikasi ini berlangsung antara dua satuan kerja
yang berada pada jenjang hierarki yang berbeda, tetapi menyelenggarakan
1. Adanya dua pihak yang terlibat, yaitu subyek dan obyek komunikasi. Subyek
merupakan sumber dan obyek sebagai sasaran.
2. Adanya “pesan” yang hendak disampaikan oleh subyek kepada obyek. Yang
penting diperhatikan ialah bahwa apapapun bentuk “pesan” yang hendak
disampaikan itu, ia harus jelas bagi subyek maupun obyek.
3. Pemilihan cara atau metode yang digunakan oleh subyek untuk
menyampaikkan pesan, lisan atau tertulis, dengan alat penyampaiannya.
Pesan yang disampaikan secara tertulis, yang penting adalah bahwa gaya
bahasa dan istilah-istilah yang digunakan harus dapat dipahami dengan
mudah oleh pihak lain. Dalam penyampaian pesan secara lisan, ada hal-hal
tertentu yang perlu mendapat perhatian khusus seperti raut muka, gerak-gerik
dan nada suara karena akan sangat berpegaruh pada jalannya komunikasi.
4. Pemahaman metode penyampaian pesan oleh obyek sehingga pesan diterima
dalam bentuk yang diinginkan oleh subyek. Komunikasi tidak akan berjalan
lancar apabila terjadi distorsi dalam prosesnya. Artinya agar komunikasi
berjalan dengan efektif, subyek dan obyek komunikasi harus berada pada
28
“gelombang” yang sama. Ada kalanya perbedaan “gelombang” terjadi karena
berbagai hal seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan latar belakang
sosial, perbedaan suku bangsa, perbedaan daerah asal, latar belakang kultural
yang berlainan, status dalam organisasi dan lain sebagainya.
29
2.3.2. Insentif
30
Menurut Marwansyah (2012:295) bahwa ada beberapa bentuk insetif yang
lazim dijumpai sebagai berikut.
1. Piecework adalah sistem insentif yang memberi imbalan bagi pekerja atas
tiap unit keluaran yang dihasilkan.
2. Production bonus adalah insentif yang dibayarkan kepada pekerja yang
melebihi sasaran keluaran yang ditetapkan. Juga diberikan kepada pekerja
yang bisa menghemat waktu kerja.
3. Comission adalah insentif dalam bentuk komisi yang diberikan atas dasar
jumlah unit yang terjual.
4. Maturity curve adalah insentif yang diberikan untuk mengakomodasikan para
pekerja yang memiliki kinerja tinggi dilihat dari aspek produktivitas atau
pekerja yang telah berpengalaman/senior.
5. Merit raise adalah kenaikan gaji/upah yang diberikan sesudah penilaian
kinerja.
6. Nonmonetary incentives adalah insentif dalam bentuk pemberian penghargaan
seperti plakat, barang-barang berharga, sertifikat, liburan, cuti, dan insentif
lain yang tidak berbentuk uang.
7. Executives incentives adalah insentif berupa bonus uang tuai, stock options
(hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga tertentu), stock
appreciation (pemberian uang tunai kepada karyawan yang didasarkan atas
peningkatan nilai saham tertentu selama jangka waktu tertentu), dan
performance objectives (pemberian bonus uang tunai bila karyawan mampu
mencapai tujuan atau sasaran kinerja tertentu yang disepakati.
31
b. Phantom stock plans. Di bawah cara ini, pemimpin tidak benar-benar
menerima saham, tetapi hanya dicatat dalam rekeningnya nilai saham
perusahaan terhadap harga saham.
2. Pembayaran insentif untuk seluruh pegawai. Kadang-kadang perusahaan di
samping membuat berbagai sistem pembayaran insentif untuk kelompok
pegawai tertentu, juga membuat sistem pembayaran insentif yang berlaku
untuk seluruh pegawai. Di antara berbagai sistem pembayaran insentif ini
adalah:
a. Stock ownership plan (pemilian saham bersama)
32
2.3.3.1. Tujuan Kesejahteraan Karyawan
33
2.3.3.2. Jenis-jenis Kesejahteraan Karyawan
“Jenis-jenis
kesejahteraan yang diberikan adalah finansial dan nonfinansial
yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan” (Hasibuan, 2014).
34
menjamin kelestarian tenaga kerja pada khususnya dan setiap insan pada
umumnya, beserta hasil karya dan budayanya dalam upaya menuju masyarakat
adil, makmur, dan sejahtera. Secara teknis, K3 adalah upaya perlindungan yang
ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja perusahaan dalam
keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja merupakan program yang harus dirancang oleh perusahaan
menjamin kesehatan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat membantu
guna
dalam pencapaian tujuan perusahaan.
1. Tujuan umum
a. Melindungi tenaga kerja di tempat kerja agar selalu terjamin keselamatan
dan kesehatannya sehingga peningkatan produksi dan produktivitas kerja
dapat terwujud.
b. Melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja dalam keadaan
selamat dan sehat.
c. Melindungi bahan dan peralatan produksi agar dapat dicapai secara aman
dan efisien.
2. Tujuan khusus
a. Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan kerja kebakaran, peledakan,
dan penyakit akibat kerja.
b. Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat, bahan, dan hasil produksi.
c. Menciptakan lingkungan kerja dan tempat kerja yang aman, nyaman,
sehat, dan penyesuaian antara pekerjaan dan manusia atau antara manusia
dan pekerjaan.
35
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2017:373) menjelaskan bahwa K3
bertujuan antara lain:
1. Memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi pegawai dalam berkarya
pada semua jenis dan tingkat pekerjaan;
2. Menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
3. Ikut berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan nasional dengan
prinsip pembangunan berwawasan lingkungan.
36
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan kerja, cara
kerja, dan proses kerjanya;
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman/barang;
37
2.3.5. Hubungan Industrial Pancasila
1. HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia di dalam satu pengertian yang utuh dan bulat.
2. HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh kelima
sila Pancasila yang berbunyi:
38
a. Suatu hubungan perburuhan yang berdasarkan asas Ketuhanan Yang
Maha Esa, yaitu bubungan yang mengakui dan meyakini kerja sebagai
pengabdian manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sesama manusia.
b. Suatu hubungan perburuhan yang berdasarkan kemanusiaan yang adil
39
2.4. Penelitian Terdahulu
40
PT Inti (Persero) dan K3
Bandung
4 Leni Yulianti Pengaruh Pemeliharaan - Metode penelitiannya
(2014) Sumber Daya Manusia analisis data verifikatif.
Terhadap Disiplin Kerja
- Dimensi yang digunakan
Karyawan Pada Kantor
adalah manfaat dan efisien,
Pusat PDAM Tirta
kebutuhan dan kepuasan,
Rangga Kabupaten
keadilan dan kelayakan,
Subang
peraturan legal, dan
kemampuan perusahaan
41
2.5. Kerangka Pemikiran