TINJAUAN PUSTAKA
12
manusia instansi tidak bisa beroperasi untuk mencapai tujuan
(Gomes, 2018:176)
fungsi – fungsinya.
(Marbawi, 2020:67)
manusia.
menyebabkan hambatan-hambatan.
meninggalkan instansi.
a. Perencanaan (Planning).
c. Pengarahan (Directing).
d. Pengendalian (Controlling).
rencana.
instansi.
f. Pengembangan (Development).
g. Kompensasi (Compensation).
saling menguntungkan.
i. Pemeliharaan (Maintenance).
kebutuhan pegawainya.
j. Kedisiplinan (Discipline).
salah satu fungsi maka akan memengaruhi fungsi yang lain. Fungsi-
a. Pengertian Pelatihan
masing.
pelatihan.
adalah:
kemampuannya.
pelatihan.
b. Tujuan Pelatihan
pegawai.
Program pelatihan pegawai hendaknya disusun secara
dapat bekerja lebih efisien, efektif, dan hasil kerjanya lebih baik
sehingga daya saing entitas usaha akan semakin besar. Hal ini
antara lain :
secara maksimal.
8. Menghindarkan keseragaman
dengan kritis.
baik serta bekerja lebih efisien dan efektif, bila mereka sebelum
bekerja menerima latihan dahulu di bawah pengawasan
1. Memperbaiki kinerja
4. Memecahkan permasalahan
personel
dicapai.
sekarang.
yang digunakan
d. Komponen Pelatihan
qualified?
entitas usaha.
e. Prinsip Pelatihan
tahapan-tahapan.
f. Indikator Pelatihan
g. Metode Pelatihan
peserta pelatihan.
1. Metode pekerjaan (on the job training). Hampir 90 persen
dari peserta.
untuk didiskusikan.
suatu masalah.
bahwa dalam isi pelatihan ada lima hal yang harus dipegang
yaitu:
seseorang.
pribadinya
tujuan yang luas, maka jumlah kerjanya pun akan menjadi lebih
menyelenggarakan tugas.
menyelenggarakan pekerjaan.
membacanya.
entitas usaha dan terlibat dalam upaya mencapai misi, nilai, dan
pegawai.
pekerjaan.
beda.
3. Dimensi Dukungan organisasional Pada Instansi
mencapai tujuannya.
horisontal.
ini.
2.1.5 Profesionalitas
1. Pengertian Profesionalitas
pegawai.
arti.
di tempat kerja.
1) Engaged
2) Not engaged
dan tidak tertarik untuk terlibat lebih jauh dari aktivitas entitas
olah ingin segera keluar dari entitas usaha, hanya saja ada
3. Dimensi Profesionalitas
1) Vigor
2) Dedication
itu penuh makna, dan merasa bangga atas apa yang telah
dikerjakan.
3) Absorption
pekerjaan.
4. Indikator Profesionalitas
a. Potensial
motivasi.
b. Fungsional
c. Operasional
d. Personal
menunjang pekerjaannya.
e. Produktivitas
kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah sebab banyak faktor yang
(Mangkunegara, 2018).
produktivitas.
2. Penilaian Kinerja
tertentu.
2017)
pemberhentian.
(Fahmi, 2017)
berbagai pihak.
dibawahnya.
b. Kepuasan pegawai terhadap yang disukai sepenuhnya.
(Buchari, 2018)
a. Kualitas
b. Kuantitas
yang lain.
d. Efektivitas.
e. Kemandirian.
f. Komitmen Kerja
https://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://jurnal.untag-
sby.ac.id/index.php/die/article/view/42/160&hl=en&sa=X&ei=RX6GZKP
WJYWEywTGmJCYBg&scisig=AGlGAw_sA7c2LV3S_I6lPDD_qsdd&oi
=scholarr
terhadap kinerja.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/30573/18911012%
20Agus%20Manto.pdf?sequence=1
Fhitung F sebesar 42,178 lebih besar dari F tabel 2,883, nilai signifikan
lebih kecil dari ttabel 2,032, nilai signifikansi 0,060 t lebih besar tidak
sebesar 2,118 dan 4,545 lebih besar dari ttabel 2,032, nilai signifikansi
0,043 dan t 0,041 lebih kecil dari (X1) dan Kepemimpinan (X3) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y ). Melalui uji
dijelaskan oleh faktor lain. faktor yang tidak termasuk dalam penelitian
ini.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/60298/1/BE
LLA%20-FEB.pdf
dengan nilai koefisien beta sebesar 0,339 atau 33,9%, diikuti oleh
https://media.neliti.com/media/publications/191017-ID-pengaruh-
pelatihan-pengembangan-kar-dan-kejelasan-kar.pdf
(Studi Pada PT. PLN Kantor Distribusi Jateng dan DIY Yogyakarta).
pada PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jateng dan DIY. Sampel
reabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji T, Uji F
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/5283/1/TESIS%2017
20030067.pdf
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/5283/1/TESIS%2019
201981187.pdf