Anda di halaman 1dari 14

Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Aparatur

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Sumber Daya Manusia)

Kelompok 2 Nama Kelompok : Ulfatun Hasanah Intan Nastiti P Trias Novita Sari Wulan Puspitasari 105030600111004 105030600111016 105030600111028 105030607111009

PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu instrument penting bagi organisasi dalam mencapai berbagai tujuannya. Bagi sektor publik, tanggung jawab besar birokrasi dalam memberi pelayanan kepada masyarakat harus di dukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur yang professional dan kompeten. Dan dalam sector publik, MSDM diartikan sebagai instrument pendukung bagi proses transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang nantinya akan mempunyai nilai tambah bagi organisasi/instansi serta masyarakat luas. Manajemen Sumber Daya Manusia sektor publik memusatkan kajiannya pada pencapaian kepuasan masyarakat sebagai customer yang harus di layani. Secara normatif, menurut UU No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian di dalamnya terdapat kode etik profesi dan digunakan sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia penting dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di sektor publik atau yang biasayaa disebut Sumber Daya aparatur. Untuk dapat memeberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat serta memiliki nilai-nilai: 1. Tanggung Jawab 2. Professional 3. Kejujuran 4. Kebebasan 5. Keadilan 6. Idealism Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Aparatur, yaitu pengertian dan fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajaemen Sumber Daya Manusia sektor publik, Macam dan Klasifikasi Pegawai sektor publik.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia? 2. Bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia? 3. Apa saja macam dan klasifikasi pegawai sektor publik? 1.2 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dan fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia. 2. Memahami Manajemen Sumber Daya Manusia. 3. Mengetahui macam dan klasifikasi pegawai sektor publik.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi Sumber Daya Manusia adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Dan menurut para ahli MSDM sendiri mempunyai pengertian yang berbeda-beda, yaitu ; Sjanrazad Masdar, dkk (2009: 152) Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu sarana utama

organisasi/instansi untuk mengelola atau menggunakan sumber daya yang dimiliki organisai yaitu SDM secara efektif dan efisien Menurut A.F. Stoner Manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orangorang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

2.1.2 Fungsi-fungsi Menejemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Beberapa fungsi-fungsi menurut para ahli, adalah : Drs. Melayu S.P. Hasibuan, fungsi MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya ialah agar organisasi dapat melakukan kebijakan dengan baik dan pegawai mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya. a. Perencanaan Perencanaan (human resources plannin) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam membantu

terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. pengarahan, Program pengendalian, kepegawaian pengadaan, meliputi pengorganisasian, kompensasi,

pengembangan,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. b. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif. c. Pengarahan Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercakupnya tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. d. Pengendalian Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua

karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencanana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama,

pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan. e. Pengadaan Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan. f. Pengembangan Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan

peatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberian harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. g. Kompensasi Kompensasi adalah pemberian batas jasa langsung(direct) dan tidak langsung (indirecct), uang atau barang kepada karwayan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak, adil diartikan sesuai dengan prestatsi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berasarkan internal dan eksternal konsistensi. h. Pengintegrasian Pengintegrasian (integration) adalak kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan sslaing menguntungakan. Organisasi memperoleh laba, karyawan dapat memnuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.

Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang. i. Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara untuk menguatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagaian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi. j. Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahan dan norma-norma sosial. k. Pemberhentian Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu organisasi/perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebabsebab lainnya.

Menurut Sjanrazad Masdar, dkk (2009: 152) dalam MSDM itu sendiri mempunyai fungsi- fungsi penting, meliputi : Staffing, pengembangan SDM, penggajian, kebijakan yang menjamin kesehatan dan keselamatan pegawai serta hubungan antar pegawai.

Fungsi-fungsi pokok MSDM=Fungsi Manajemen : Fungsi Perencanaan Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan SDM. Fungsi Pengorganisasian Menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja dipersiapkan Fungsi Pengarahan Menberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien Fungsi Pengendalian Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan antara kegiatan yang dilakukan dengan standard-standard yang telah ditetapkan khususnya di bidang tenaga kerja. Fungsi-fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengadaan (Procurement) Pengadaan SDM, dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di dalamnya meliputi : a. Perencanaan Sumber Daya Manusia penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif. b. Penarikan/perekrutan calon tenaga kerja (recruitment) menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang tersedia. c. Seleksi (selection) merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja yang dikumpulkan melalui prosesrecruitment. d. Penempatan (placement) penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang ditentukan. e. Pembekalan (orientation) dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan organisasi

2. Pengembangan (Development) Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SDM yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi. a. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development). b. Pengembangan Karir (Career Development). 3. Pemeliharaan (maintenance) Pemeliharaan ini bertujuan untuk memelihara keutuhan sumber daya manusia yang dimiliki. Wujudnya berupa rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya pada organisasi. a. Kompensasi Jabatan (job compensation) usaha pemberian balas jasa atas prestasi yang telah diberikan oleh tenaga kerja. b. Integrasi (integration) menciptakan kondisi integrsi atau persamaan kepentingan antar tenaga kerja dengan organisasi yang menyangkut masalah motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan konselling. c. Hubungan Perburuhan (Labour Relation) pembahasan masalah

perjanjian kerja perjanjian perburuhan,kesempatan kerja bersama, sampai penyelasaian perselisihan perburuhan d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik 2.2.1 Pengertian MSDA Menajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sektor publik dapat disebut juga dengan Menajemen Sumber Daya Aparatur (MSDA) yaitu ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan organisasi. Menurut berbagai sumber, MSDA mempunyai banyak pengertian, yaitu : Gibson Manajemen Sumber Daya Aparatur merupakan suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi pemerintah. Unsur MSDA adalah manusia yang merupakan tenaga kerja. Dengan demikian fokus yang disoroti MSDA ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia.

Sjanrazad Masdar, dkk (2009: 152) Dalam sektor publik, MSDM diartikan sebagai instrumen pendukung bagi proses transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang nantinya akan mempunyai nilai tambah bagi organisasi/ instansi serta masyarakat luas. MSDM sektor publik memusatkan kajiannya pada pencapaian kepuasan masyarakat sebagai customer yang harus dilayani.

Drs. Melayu S.P. Hasibuan Sumber Daya Aparatur adalah suatu rangkaian kegiatan atau pekerjaan yang diarahkan pada tujuan fasilitas dan perencanaan sistematis kepegawaian dalam organisasi pemerintahan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi

karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif manusia sebagai tenaga kerja meskipun alat-alat yang dimiliki begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimilikinya tidak ada manfaatnya, jika peran aktif tenaga kerja tidak diikutsertakan. Mengatur pegawai/ tenaga kerja adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Manajemen Sumber Daya Aparatur adalah bagian dari manajemen. Oleh karena itu, teori-teori manajemen umum menjadi dasar pembahasannya. MSDA lebih fokus mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan itu meliputi masalah perencanaan (human resources planning),

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, penngembangan, kompensasi, pengeintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga kerja untuk membantu terwujudnya tujuan organisasi dan masyarakat. Jelasnya MSDA mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan yang telah ditetapkan. Serta, dalam sector publik MSDM dapat diartikan sebagai instrument pendukung bagi proses transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang nantinya akan mempunyai nilai tambah bagi organisasi/instansi serta masyarakat luas, MSDM sector public memusatkan kajiannya pada pencapaian kepuasan masyarakat sebagai consumery yang harus dilayani.

2.2.2 Tugas Manajemen Sumber Daya Aparatur Tugas Manajemen Kepegawaian menurut Musanef (1992 ) dalam Nurul (2012) adalah : Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang secara garis besar telah ditentukan oleh administrator dengan menitikberatkan pada usaha-usaha : a) Mendapatkan pegawai yang cakap sesuai dengan kebutuhan organisasi. b) Menggerakkan pegawai untuk tercapainya tujuan organisasi. c) Memelihara dan mengembangkan kecepatan serta kemampuan pegawai untuk mendapatkan prestasi kerja yang sebaik-baiknya.

2.2.3 Karakteristik Manajemen Sumber Daya Aparatur yang Baik Manajemen Sumber Daya Aparatur yang baik adalah manajemen yang lebih berorientasi kepada profesionalisme SDM aparatur (PNS), yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan, tidak partisan dan netral, keluar dari pengaruh semua golongan dan partai politik dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pelayanan masyarakat dengan persyaratan yang demikian, SDM aparatur dituntut memiliki profesionalisme, memiliki wawasan global, dan mampu berperan sebagai unsur perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lahirnya UndangUndang No. 43 Tahun 1999 sebagai penganti UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersebut membawa perubahan mendasar guna mewujudkan SDM aparatur yang profesional yaitu dengan pembinaan karir Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan atas dasar perpaduan antara sistem prestasi kerja dan karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja yang pada hakekatnya dalam rangka peningkatan pelayanan publik. Manajemen pelayanan pada sektor publik sebagai suatu keseluruhan kegiatan pengelolaan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah dituntut memiliki karakteristik, memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya, memiliki kelompok kepentingan yang luas termasuk kelompok sasaran yang ingin dilayani (wide

stakeholders), memiliki tujuan sosial serta akuntabel pada publik. Sejalan dengan perkembangan manajemen penyelenggaraan negara, dan dalam upaya mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas, paradigma pelayanan publik berkembang dengan fokus pengelolaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer-driven government) yang dicirikan dengan lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan, pemberdayaan masyarakat,

serta menerapkan sistem kompetisi dan pencapaian target yang didasarkan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran. Pada prinsipnya, di dalam diri setiap aparatur pemerintah melekat peran, tugas, dan tanggung jawab yang dilandasi oleh nilai, kode etik, dan moral. Pelayanan publik adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan (kepuasan) masyarakat sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Seiring dengan berlakunya otonomi daerah, maka tingkat pelayanan di tingkat lokal akan sangat benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Ini berarti bahwa SDM aparatur merupakan sebagian dari keseluruhan elemen sistem pelayanan publik yang begitu luas dan kompleks, karena tugas dan fungsi SDM aparatur yang begitu penting dan strategis. Dewasa ini, fungsi SDM aparatur menjadi lebih kompleks tidak sekedar fungsi pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian saja, akan tetapi lebih berorientasi pada fungsi pemberdayaan (empowering), kesempatan (enabling), keterbukaan (democratic), dan kemitraan(partnership) dalam pengambilan keputusan, pembuatan dan pelaksanaan kebijakan dalam upaya pelayanan publik. Tugas pokok dan fungsi dari SDM aparatur pada intinya adalah menjadi pelayan masyarakat yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat; menjadi stabilisator yaitu sebagai penyangga persatuan dan kesatuan bangsa; menjadi motivator yaitu memberdayakan masyarakat agar terlibat secara aktif dalam pembangunan;

menjadi innovator dan creator yaitu menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan masyarakat agar menghasilkan pelayanan yang baru, efektif dan efisien dan menjadi inisiator yaitu selalu bersemangat mengabdi dengan berorientasi pada fungsi pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat yang dilandasi dengan keikhlasan dan ketulusan.

2.3 Macam dan Klasifikasi Pegawai Sektor Publik 2.3.1 Macam-Macam Pegawai Sektor Publik Pegawai sektor publik dibedakan menjadi: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS) PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat dan diangkat oleh pejabat negara yang berwenang. b) Pegawai Honorer Pegawai honorer adalah pegawai sektor publik yang tidak tetap atau biasa disebut pegawai kontrak.

c) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) PPPK diangkat oleh pejabat negara yang berwenang, yang telah memenuhi syarat dengan perjanjian kerja dalam jangka waktu 12 bulan.

2.3.2 Klasifikasi Pegawai Sektor Publik Klasifikasi Pegawai Sektor Publik disini dikelompokkan berdasarkan bidang, ruang dan wilayah kerjanya, diantaranya: Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai Negeri Sipil dibedakan menjadi: a. Pegawai Negeri Sipil Pusat Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bekerja pada Departemen, Lembaga Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga tertinggi/Tinggi Negara, dan

kepaniteraan pengadilan.. b. Pegawai Negeri Sipil Daerah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di daerah otonom seperti daerah provinsi/kabupaten/kota dan gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dipekerjakan pada pemerintah daerah maupun dipekerjakan di luar instansi induknya. c. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan. d. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajemen sumberdaya manusia merupakan suatu proses rangkaian pekerjaan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. Adapun fungsi-fungsi dari manajemen sumber daya manusia antara lain melakukan suatu perencanaan, pengorganisasian, tindakan, serta monitoring dan evaluasi. Pada manajemen sumber daya manusia dibedakan menjadi dua yaitu publik dan privat. Manajemen sumber daya manusia pada sektor publik biasa disebut manajemen sumber daya aparatur (MSDA). Manajemen sumber daya aparatur (MSDA) dapat diartikan sebagai manajemen yang lebih berfokus pada kegiatan atau pekerjaan dengan berdasarkan pada suatu perencanaan sistematis kepegawaian dalam organisasi pemerintahan. Selain itu macam dan klasifikasi dari manajemen sumber daya aparatur (MSDA) diantaranya adalah Pegawai negeri sipil (PNS), Pegawai Honorer, dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

DAFTAR PUSTAKA

Diyanti.

2011.

Ruang

lingkup

Manajemen

Sumber

Daya.

Diakses

melalui

http://msdmonline.blogspot.com/2011/12/ruang-lingkup-manajemen-sumberdaya.html pada tanggal 22 September 2013.

Fitra, Ardan. 2012. Upaya Menciptakan Manajemen Sumber Daya. Diakses melalui http://ardanpraja.blogspot.com/2012/04/upaya-menciptakan-manajemen-sumberdaya.html pada tanggal 22 September 2013.

Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Nurul.

2012.

Manajemen

Sumber

Daya

Manusia.

Diakses

melalui

http://nurullmisssleep.blogspot.com/2012/05/manajemen-sumber-daya-manusiamsdm.html pada tanggal 22 September 2013.

Anda mungkin juga menyukai