KAJIAN PUSTAKA
dalam perusahaan. Sumber daya manusia dapat juga disebut tenaga kerja,
2011:42).
daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
26
27
dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan
perusahaan.
efisien.
pemberhentian.
(2013:21) meliputi:
1. Perencanaan
kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
karyawan, agar mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam
4. Pengendalian
5. Pengadaan
6. Pengembangan
31
7. Kompensasi
(indirect), uang dan barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Kedisiplinan
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan kerena disiplin yang baik sulit
norma sosial.
11. Pemberhentian
32
dilihat dari individual tapi juga sebagai tim kerja yang memiliki hubungan
pribadi baik di dalam maupun luar perusahaan (Stewart 1997 dalam Totanan
suatu organisasi (Malhotra 2003 dan Bontis 2002 dalam Rachmawati dan
yaitu:
3) motivasi untuk berbagi informasi dan pengetahuan, yaitu semangat tim dan
orientasi tujuan.
dari pergeseran peran sumber daya manusia dalam organisasi dari sebagai
Human Capital lahir didasari oleh fenomena bahwa pada abad 21 ini kesadaran
ditentukan oleh capital yang berupa finansial, mesin, teknologi, dan modal
Human Capital sulit di evaluasi. Ciri Human Capital yang sangat penting bagi
(SDM) yang ditentukan oleh pengetahuan yang dimiliki yang digunakan untuk
menciptakan nilai bagi organisasi (Collin and Clark, 2003:61). Creating value
(Ingham:2007:34).
bisnis yang strategis. Lebih lanjut dikatakan orang semakin menyadari bahwa
sumber keunggulan bersaing bukan berasal dari desain produk atau layanan
manajemen keuangan yang paling cerdas, tetapi berasal dari adanya sistem
manusia.
36
sumber daya manusia. Human Capital muncul dari pemikiran bahwa manusia
bahwa memiliki orang yang skill dan motivasi tinggi dapat memberikan
d. Terjadi perubahan yang cepat yang ditandai adanya proses dan teknologi
yang baru tidak akan bertahan lama apabila pesaing mampu mengadopsi
tenaga kerja yang dimiliki industri harus memiliki skill dan kemampuan
nilai dan kontribusi manusia. Konsep utama dari Human Capital menurut
kegiatan investasi.
berinteraksi dengan bentuk capital lainnya, baik yang berwujud maupun yang
dan leadership”.
a) Individual Capability
ke junior.
5) The value and attitudes that influence actions, yaitu nilai dan
dan tegas.
b) Individual Motivation
memiliki sikap mental yang siap sedia secara psikofisik (siap secara
secara mental siap, fisik sehat, memahami situasi, dan kondisi serta
berikut:
keterampilan
tertentu
resiko.
bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.
41
C. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa
1
KBBI, 1991, 232
42
keberlanjutan (to lead forth). Maka dapat dikatakan secara arti etimologis
keturunannya.
dilaksanakan jauh dari masa kelahiran. Dimana sebelum dan sesudah lahir,
hanya dengan ilmulah derajat manusia akan dianggkat oleh Allah SWT.
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
2
Suparlan Suhartono, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 77.
43
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.
dengan definisi yang lain sering terjadi perbedaan. Berikut pendapat para
pakar ;
pendidik.
sudah mencakup pendidikan oleh diri sendiri, lingkungan dan orang lain.
Sedangkan kata “semua aspek”, sudah mencakup jasmani, akal, dan hati.
dengan istilah tarbiyah, dimana peserta didik bukan sekedar orang yang
mampu berfikir, tetapi juga orang yang belum mencapai kedewasaan. Oleh
istilah yaitu;
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosda Karya, 2005), 28.
6
M. Suyudi,.....55
45
eksistensinya.7
dan ta’dib sekaligus. Karena ta’dib adalah istilah yang paling tepat dan
7
Al-Raghib Al-Ashfahaniy, al-Mufradat Alfāz al-Qur’ān, (Beirut: ad-Dar asy-Syamiyah, tth.),336.
8
Muhammad Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam,( Bandung: Mizan, 1992),66
46
3. Ta`lim, Kata ta’lim berasal dari kata dasar “allama” yang berarti
diri manusia itu berada dalam suatu kondisi yang memungkinkan untuk
menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi “tidak
tahu” ke posisi “tahu” seperti yang digambarkan dalam surat An Nahl ayat
78.
9
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2006), 20-21.
10
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perpektif Islam ...., 3
11
Ridlwan Nasir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005),
4
47
mendorong dan mengajak manusia lebih maju dan kehidupan yang mulia,
salah satunya, sebab salah satu istilah itu sebenarnya mewakili istilah yang
lain. Atas dasar itu, dalam beberapa buku pendidikan Islam, semua istilah
12
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, ....10.
48
akademis umum, juga berbagai program khusus dan lembaga untuk latihan
penting sekali. Disamping setiap peserta didik atau anak didik itu
akan melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi atau untuk mencari
pekerjaan.
terpadu dan mempunyai aturan yang tetap dan ketat serta mempunyai
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
13
Ibid, 62
49
hubungan hierarkis.
d. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
14
Wens Tanlain, Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, Gramedia, 1989), 20 16
51
bagi masyarakat nantinya. Dan alangkah lebih baiknya jika sekolah itu
sebenarnya mempunyai banyak ragamnya, dan hal ini tergantung dari segi
mana melihatnya.
15
Hasbullah, Dasar –dasar Ilmu pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo persada, 1999), 52
52
Madrasah Aliyah
bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai
16
Ibid., 53
53
1. Masyarakat
dalam suatu ikatan sosial yaitu masyarakat. Ada beberapa unsur yang
dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup
penyempurnaan.17
17
R. Soekmono, 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Kanisius, Yogyakarta. Hlm. 11
56
masyarakat.
satu dengan yang lainnya. Di dalam suatu masyarakat itu juga warga
corak yang khas terutama terlihat oleh orang luar yang bukan warga
yang secara makro ialah tata pemerintah. Masyarakat dalam makna ini
berinteraksi dan saling tergantung satu sama lain atau disebut zoon
telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat
18
Abdul Syani, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Bandar Lampung: Pustaka Jaya, hlm.
84
58
tertentu dengan jangka waktu yang cukup lama. dan dapat berinteraksi
19
Abu Ahmadi, 1986. Antropologi Budaya. Surabaya: CV Pelangi, hlm. 56
20
Ibid
59
teratur.21
semua anggota kelompok dalam suasana trial and error. Dari uraian
arti yang luas dan dalam arti yang sempit. Dalam artian luas
21
Ibid
60
bersama.
61
(a) Malam kumpulan manusia harus ada ikatan perasaan dan kepentingan;
(b) Mempunyai tempat tinggal atas daerah yang sama dan atau mempunyai
22
Abdul Syani, op. cit, hlm. 47
62
(d) Dalam kehidupan bersama itu terdapat aturan-aturan atau hukum yang
bersama.
2. “Home Industry”
dengan ““Home Industry””) adalah rumah usaha produk barang atau juga
industri yang mempunyai aset tidak lebih dari Rp 600 juta. Kadin
maksimal Rp 250 juta, tenaga kerja paling banyak 300 orang dan nilai
Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, Kedua,
koperasi.24
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
24
Mudrajat Kuncoro, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan Kebajikan, Yogyakarta:
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000, h. 315. 55
64
dan usaha kecil (UK) di industri manufaktur, biasa disebut industri rumah
rakyat skala kecil dan mikro lainnya merupakan pusat kemiskinan, bukan
berbagai konteks dan lembaga yang menggunakannya, dan hal ini sering
jumlah tenaga kerja 1-4 orang sebagai industri kerajinan dan rumah
tangga, perusahaan dengan tenaga kerja 5-19 orang sebagai industri kecil,
25
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia Isu-isu Penting, Jakarta:
LP3ES, 2012, h. 11
26
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia Isu-isu Penting,,… h. 190.
65
sedang atau menengah, dan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari
b. Macam-macam Industri
1) Industri dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam kimia
dasar. Yang termasuk dalam industri mesin dan logam dasar; industri
kayu dan karet alam, industri pestisida, industri pupuk, industri batu
serta barang dari kulit), industri kimia dan bahan bangunan (industri
27
Sartini Pawe, “Peranan Industri Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di
Desa Roworena Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende”, Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah, Universitas Negeri Malang, 2007,
h. 12-13.
66
3) Industri hilir yaitu kelompok aneka industri yang meliputi antara lain
atau lebih.
orang.
tangga adalah yang paling penting.Sedangkan dari segi nilai tambah yang
4) Modal terbatas
2) Upah rendah.
besar.28 Berikut ini uraian karakteristik tentang industri kecil yang sering
ditemui masyarakat:
industri kecil memiliki dasar yang kuat maka sumber daya manusia
28
Sartini Pawe, “ Peranan Industri Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di
Desa Roworena Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende”…, h. 16
68
swasta.
Bila jumlah modal yang tersedia bagi perusahaan relatif besar keadaan ini
29
Ibid h. 17
69
perekonomian.30
30
Muhammad Teguh, EkonomiIndustri, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, h. 10-11.
70
usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang/ jenis usaha yang
3) Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat,
5) Kemitraan adalah kerja sama antara usaha kecil dengan usaha menengah
31
Sartini Pawe, “ Peranan Industri Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di
Desa Roworena Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende”…, h. 18
71
pasal 5 yaitu:
32
http//:www.//Co.id, Peraturan Ukm, UU Ukm,Oleh Arief Rahman, Tanggal 12 oktober 2016.
72
kemiskinan.33
tinggi, dan lamban, tidak ada lagi kreativitas, dan inovasi, yang ada
pengembangannya:
1) Teknik Pemasaran
33
Siti Susana, “Peranan “Home Industry” Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Menurut Perspektif Ekonomi Islam(Studi Kasus Desa Mengkirau Kecamatan Merbau)”…, h. 29-
32.
34
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013, h. 165
73
5) Kualitas
6) Kenyamanan
7) Inovasi
- Produk
- Harga
- Harga pesaing
- Kondisi keuangan
- Lokasi usaha
- Fluktuasi musiman
usaha.
meningkatkan penjualan
E. Desa
a. Pengertian Desa
deca yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari
35
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik,… h. 166
75
istimewa.
36
Pemerintahan Desa/Marga. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hlm. 3
37
R. Bintaro, Dalam Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1989).
38
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Medan: Bitra Indonesia, 2013. Hlm.2.
76
1,39 Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
2014 Pasal 1, Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut
Pemerintah Daerah Pasal 1, Desa adalah Desa dan adat atau yang
39
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, penjelasan mengenai Desa. 10
77
1, Desa adalah Desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain,
40
Candra Kusuma Putra, Ratih Nur Pratiwi, suwondo, Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa. Jurnal Administrasi
Publik , vol I, No. 6.
41
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
79
dengan kondisi dan sosial budaya setempat, maka posisi desa yang
pelayanan masyarakat.
42
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
80
Pemerintah Kabupaten/Kota.
berhak:
desa;
Desa berkewajiban;
desa;
desa yakni: pertama, faktor penduduk, minimal 2500 jiwa atau 500
pencaharian masyarakat.
atau yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu oleh
perangkat desa atau yang disebut dengan nama lain. Dalam ilmu
berwenang untuk:
desa;
Jika ada wewenang, tentu ada kewajiban, wewenang yang dimaksud diatas
diantaranya adalah:
kepentingan di desa;
lingkungan hidup;
desa. Hal ini tercantum pada Pasal 55 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
fungsi:43
Kepala Desa;
43
Lihat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
85
Desa berhak:
44
Lihat Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Undang-Undang Desa.
86
penggunaan dana desa tersebut agar tidak diselewengkan. Mari kita cermati
kepala desa dibantu oleh perangkat desa. Perangkat desa menurut Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terncantum dalam Pasal 48.
desa yang memenuhi persyaratan, karena tugas pemerintah desa begitu berat
45
Lihat Pasal 48 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
87
maka perangkat desa harus memiliki kemampuan yang memadai untuk bisa
desa yang ada saat ini perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dalam
pemerintah desa harus disesuikan dengan kewenangan dan beban tugas yang
3. Dana Desa
diperuntukkan bagi yang ditransfer melalui APBD kabupaten dan kota yang
46
Lihat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
88
diperoleh dari Bagi Hasil Pajak dan bagian dari Dana Perimbangan Kuangan
Pusat dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. Sumber pendapatan desa
Dengan demikian, pendapatan yang bersumber dari APBN juga digunakan untuk
tersebut namun, mengingat dana desa bersumber dari Belanja Pusat, untuk
47
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 241 Tahun 2014 pasal 1 tentang
Pelaksanaan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
89
tanggungjawab desa.
Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota yang bersumber dari bagian
APBDES adalah Rencana Keuangan Tahunan Desa yang dibahas dan disetujui
ditetapkan dengan Peraturan Desa dan Dana Alokasi Desa terdapat pada
sebagai berikut:
48
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa pada Pasal 18.
90
1) Asas Merata adalah besarnya bagian Anggaran Dana Desa (ADD) yang
sama untuk di setiap atau yang disebut dengan Alokasi Dana Desa
2) Asas Adil adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa (ADD) yang dibagi
dihitung dengan rumus dan variabel tertentu atau Alokasi Dana Desa
pada ayat (1) huruf d paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana
Dalam masa transisi, sebelum dana desa mencapai 10% anggaran dana
desa dipenuhi melalui realokasi dari Belanja Pusat dari desa“ program yang
tersebut yaitu terkait dengan 10% dana dari APBN untuk desa diseluruh
Indonesia, dimana setiap desa akan menerima dana kurang lebih besar 1
49
Lihat pasal 72 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
50
Pasal 4 yang dimaksud dengan program yang berbasis adalah program dalam rangka
melaksanakan kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala Desa
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan peraturan
pelaksanaannnya.
92
setempat.
Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
51
Lihat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.
93
Besaran Dana Desa setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Desa, dan tingkat kesulitan geografis.53 Jumlah penduduk Desa, luas wilayah
Desa, dan angka kemiskinan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Besaran Dana Desa setiap Desa
a) Dana Desa untuk suatu Desa = Pagu Dana Desa kabupaten/kota x [(30%
kabupaten/kota.
hak dan kewajiban desa tersebut. Keuangan desa berasal dari pendapatan
dimaksud dengan keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa
95
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik desa behubung dengan
a) Pendapatan Asli Desa yang terdiri dari hasil usaha desa, hasil
adalah bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan dana daerah
Alokasi Dana Desa dari APBN adalah berasal dari belanja pusat yang di
perdesaan (PNPM).
tetapi untuk sampai pada tahap identifikasi bahwa suatu dana program
56
Lihat Pasal 1 Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
98
57
Stoner, James A.F. (2006). Management. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall, Inc.hlm.43
58
Arif, Muhammad. 2007. Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa Dan Pengelolaan Kekayaan
Desa. Pekanbaru: ReD Post Press.hlm.32
59
Sumaryadi,I Nyoman.(2005).Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan
Masyarakat.Jakarta,Citra Utama. Hlm 24.
99
60
Hanif, Nurcholis. 2011. Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta Penerbit
Erlangga.hlm.82.
100
dengan 31 Desember.
6. Otonomi Desa
otonomi desa merupakan otonomi asli, bulat, dan utuh serta bukan
dalam mekmanai otonomi asli terdapat dua aliran pemikiran yaitu: (1)
aliran pemikiran pertama memakai kata otonomi asli sebagai adat atau
dekat dengan sosial budaya, (2) aliran pemikiran yang memaknai sebagai
61
Prof. Drs. Widjaja, HAW. 2003. Pemerintahan Desa/Marga. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hlm. 165.
62
Fakrullah, Zudan, dkk. 2004. Kebijakan Desentralisasi di Persimpangan. Jakarta. CV.
Cipruy.hlm.7
101
Kota. Otonomi yang dimiliki oleh desa adalah berdasarkan asal-usul dan
63
Juliantara, Dadang . 2003. Pembahuruan Desa, Bertumpu Pada Angka Terbawah. Yogyakarta.
Lappera Pustaka Utama.hlm.116.
64
Ibid. Prof. Drs. Widjaja, HAW. 2003. Hlm. 166.
102
sebagai berikut:65
desa ini harus diiringi kesadaran akan pemahaman spirit otonomi bagi
65
Ndraha, Taliziduhu. 1997. Peranan Administrasi Pemerintahan Desa Dalam Pembangunan Desa.
Yayasan Karya Dharma IIP. Jakarta. Hlm. 12.
103
masyarakat desa yang telah dijalankan oleh desa atau mampu dan efektif
dijalankan oleh desa, atau yang muncul karena perkembangan desa dan
66
Ibid.Prof. Drs. Widjaja, HAW. 2003. Hlm. 166.
104
prakasa masyarakat desa, antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat
terpadu, sanggar seni dan belajar, serta perpustakaan desa, rembung desa
sumber keuangan yang berasal dari negara dan pemerintah daerah untuk
supradesa.
Sterilisasi desa dari perangkat desa yang berasal dari pegawai negeri sipil
asal-usul yang telah ada dan kewenangan berskala lokal desa, semua
jelas.68
67
Fakrullah, Zudan, dkk. 2004.hlm. 12.
68
Ibid. Hlm. 13.
105
sumber keuangan desa secara umum berasal dari APBN, APBD, PAD
menggelontorkan setiap desa sebanyak 10% dari total APBN, plus ADD
Desa dan sumbangan lain yang sah, maka setiap desa kemungkinan akan
dimiliki untuk menjadikan semua urusan yang telah diakui dan dihormati
dengan modal yang dimilikinya. Sumber asli yang berasal dari desa dapat
tak maksimal. Kantor desa bahkan secara umum tak berfungsi kecuali
masyarakat di desa.69
69
Ibid. Dwipayana, Aridan Suntoro Eko. 2003. Hlm. 8.
107
desa adalah terbukanya kran alokasi negara secara langsung yang akan
batasan desa dalam pengertian umum (desa, desa adat dan atau nama
dan perangkat desa semata tanpa posisi BPD. Batasan tersebut berbeda
dimana pemerintahan desa terdiri dari kepala desa dan BPD. Pemisahan
tangganya sendiri tanpa pengawasan ketat BPD yang selama ini relatif
Bias dari kondisi semacam itu tak jarang membuat desa kurang
karena tak jelas darimana sumber penunjangnya. Alokasi dana desa yang
ditopang lewat aset desa, termasuk sumber keuangan desa dan Badan
Usaha Milik Desa (BUMD). Aset Desa dapat berupa tanah kas desa,
tanah ulayat, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa,
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik desa, mata air
milik desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik desa. Sumber
daerah dan pendapatan lain yang sah. Sedangkan BUM desa dapat
sehingga desa tak sekedar menjadi objek pembangunan semata. Selain itu
kemandirian desa, untuk itu desa tidak dikelola secara teknokratis tetapi
sistem nilai lokal yang mngendung tata aturan, nilai, norma, kaidah, dan
bagi desa untuk menggali inisiatif lokal (gagasan, kehendak dan kemauan
111
kebutuhan lokal;
pembangunan;
70
http://rajawaligarudapancasila.blogspot.com/2011/03/memahami-otonomi-desa-dari-
berbagai.html. Diunduh pada pukul 11:01 tanggal 10 April 2015.
112
partisipasi masyarakat.
71
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Desa.
72
Subroto, Agus. (2000). Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Program Studi Magister Sains
Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Hlm 22.
73
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Desa
113
Belanja Desa.
74
http://elkanagoro.blogspot.com/2013/07/pengelolaan-kebijakan-alokasi-dana-Desa.htmldiunduh
pada pukul 10:30 WIB 25 Maret 2015.
114
keberhasilannya.
partisipasi masyarakat.
b) Dasar-dasar pengelolaan
Daerah;
ADD;
atasan desa. Oleh karena itu, desa dibekali dengan pedoman dan
meliputi:75
masyarakat.
diperoleh masyarakat.
keuangan.
75
http://www.ireyogya.org/ire.php?about=booklet-15.htm diakses pada pukul 13:56 tanggal 27
Maret 2015.
116
Keuangan Desa memberikan landasan bagi otonomi desa secara praktis, bukan
desa.