DISUSUN OLEH:
1.DESY RISMAWATI (2102110419)\
2.RICI NOVIA (2102111127)
3.VIVIN ANDRIANI (2102111110)
BAB III
PEMBAHASAN
A.Proses pelatihan dan pengembangan
Dalam Pasal 1 ayat (9) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU No. 13-2003) pelatihan kerja adalah keseluruhan
kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkankompetensi, produktivitas,
disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Robert Mathis dan Jackson (2002) mengemukakan bahwa pelatihan adalah proses di mana orang-
orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.Beberapa pendapat
tentang pelatihan yang dikemukakan oleh
Menurut Simamora (2004 : 273) Pelatihan (training) mengandung maksud untuk menambah dan
meningkatkan pengetahuan/keterampilan serta merubah sikap/perilaku karyawan ke arah yang produktif.
Pengembangan (development) dapat diasosiasikan dengan kebutuhan masa depan karyawan dan
organisasi perusahaan. Pelatihan dan pengembangan mempunyai manfaat pada karier jangka panjang
karyawan, untuk menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang.) beliau
mengatakan Pelatihan dan pengembangan ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi
kerja para karyawan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini, sedangkan
pengembangan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini dan masa yang akan datang.
Pelatihan diarahkan untuk membantu karyawan melaksanakan pekerjaan saat ini secara lebih baik.
proses pelatihan mengacu kepada suatu perubahan yang harus terjadi pada peserta pelatihan.
Dalam proses pelatihan, kinerja yang kurang baik dibenahi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih baik.
Sehingga sekumpulan tugas-tugas yang telah menanti dapat dikerjakan dengan baik oleh pekerja yang
telah mengikuti pelatihan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi merupakan sebuah program dalam
rangka peningkatan kualitas diri karyawan. Pengembangan diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawabnya yang berbeda atau lebih di dalam organisasi. Pengembangan berpijak pada
fakta bahwa seorang karyawan akan membutuhkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang
berkembang supaya bekerja dengan baik dalam suksesi posisi yang dijalani selama karirnya. Persiapan
karir jangka panjang dari seorang karyawan untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksudkan dengan
pengembangan. Dengan demikian pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan umum jangka panjang
organisasi.
B. Identifikasi pelatihan dan pengembangan karyawan
sebelum pelatihan dan pengembangan dilakukan tahap awal yang harus dilakukan ialah mengidentifikasi
kompetensi atau perilaku dan keahlian karyawan yang harus dikembangkan atau dimodifikasi. Menurut
Dumais (2004) ada beberapa cara untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dalam organisasi ialah :
a.Mengamati dan mendengarkan manajer harus dekat dengan bawahannya, sehingga dapat mengamati
dan mendengarkan komentar mereka tentang metode kerja yang dilakukan. Pendekatan ini
memungkinkan manajer untuk memperoleh gambaran umum tentang situasi dan untuk mengidentifikasi
area di mana perbaikan diperlukan.
b. Wawancara individu
pertemuan ini bermanfaat
karena memungkinkan manajer untuk mengetahui
kebutuhan spesifik setiap individu dan untuk
memperbaiki perilaku kerja dalam organisasi.
c. Grup diskusi
dalam diskusi ini manajer mendorong
setiap anggota untuk memberikan pendapat mereka
terkait dengan pelatihan dan pengembangan yang
dibutuhkan.
d. Evaluasi kinerja
kegiatan ini digunakan dalam manajemen
sumber daya manusia yang memungkinkan
untuk identifikasi persyaratan pelatihan dan pengembangan
Pada aktivitas program pendidikan dan pelatihan tidak saja
C.Jenis jenis pelatihan karyawan
Menurut simamora ada 5 jenis :
1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering dalam
organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebukekuragan diidentifikasi rnelalui
penilaian yang jeli. Kriteria penilalan pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang
diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihberupaya
memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian ybutuhkan untuk menghadapi tuntutan
kerja yang berubah-ubah. Sepkerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan
mesin mungkin harus dilatih dengan mesin komputer atau akses internet.
3. Pelatihan Lintas Fungsional
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan karyawan untuk
melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya
pekerjan yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim
Pelatihan tim adalah bekerjasama terdiri dari sekelompok Individu untuk
menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas
D. manfaat dari penerapan pelatihan dan pengembangan menurut
Mahapatro (2010 yaitu:
a. Pelatihan karyawan dan inisiatif pengembangan dapat
mengubah organisasi tidak hanya meningkatkan
keselamatan dan produktivitas tetapi mengarah pada
kepuasan kerja yang lebih tinggi, yang memunculkan
kinerja perusahaan yang lebih baik.
b. Pelatihan yang tepat juga mencakup pelatihan situasional
yang memberi karyawan serangkaian keahlian
yang memungkinkan mereka membuat keputusan
yang tepat waktu dan berpengetahuan yang bermanfaat bagi pelanggan dan
perusahaan.
c. Peningkatan kepuasan kerja dan semangat kerja
karyawan, meningkatnya motivasi karyawan, peningkatan efisiensi untuk
menghasilkan keuntungan finansial organisasi.
d. Mengurangi turnover karyawan, peningkatan citra
perusahaan, misalnya melalui pelatihan etika dan
manajemen risiko, termasuk pelatihan tentang
pelecehan seksual, keragaman budaya dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia adalah salah satu bidang dari manajemen
umum yang meliputi segi segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian.proses ini terdapat dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran,
keuangan maupun kepegawaian. Tujuan manajemen sumber daya manusia meliputi
tujuan organisasional, fungsional, social,dan personal.
Program pelatihan dan pengembangan
secara tidak langsung sangat berkontribusi pada keberhasilan
perusahaan. Program ini memiliki tujuan untuk memberikan
keseragaman pemahaman di antara para karyawan yang memiliki latar belakang berbeda
serta membantu mempercepat
perkembangan perusahaan dan meningkatkan komitmen kerja. karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya sehingga
dapat meningkatkan keterampilan kinerja karyawan dan selanjutnya meningkatkan
karyawan yang bersangkutan.
Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya
manusia untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan menyikapi tugas
yang berikan meski sulit dan menantang untuk pencapaian tujuan organisasi.
3.2 saran
Dalam organisasi apapun sumber daya manusia (SDM) menempati kedudukan
yang sangat penting. Upaya upaya untuk merencanakan kebutuhan pegawai (SDM),
mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberikan penugasan secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Widyastuti, ami.(2016). manajemen sumber daya manusia. Pekanbaru: al mujtahadah press.
Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner's Approach. McGraw-Hill
Education.
Hani Handoko, (1998), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Suryani,kadek.(2019).manajemen sumber daya manusia. Bandung:NILACAKRA
LAMPIRAN