11
12
Bohlander dan Snell (2010: 4), menyatakan manajemen sumber daya manusia
merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memberdayakan karyawan
dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk membuat pekerjaan, membentuk
kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang mempunyai kemampuan,
mengidentifikasikan suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja
karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas usahanya dalam bekerja.
Menurut Mathis dan Jackson (2006: 3), manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b. Peluang Eksternal
Peluang eksternal mengacu pada tersedianya alternatif, daya tarik
dan pencapaian dari pekerjaan di lingkungan. Interaksi antara
kekuatan penawaran dan permintaan ekonomi harus ditimbangkan
dalam mengukur peluang eksternal. Ketersediaan ini terutama
tentang seberapa banyak peluang di luar organisasi. Daya tarik yang
mengacu pada pay level dari peluang tersebut. Pencapaian
didenifisikan sebagai kepemilikan keahlian yang dibutuhkan di
dalam suatu pekerjaan.
c. Ukuran Perusahaan (Company Size)
Selama fase resesi di pertengahan tahun sembilan puluhan,
organisasi yang lebih kecil dihadapkan dengan tingkat turnover yang
lebih tinggi, sedangkan organisasi yang lebih besar mampu
mempertahankan karyawan mereka (Henneberger dan Sousa-Poza,
2002). Banyak orang beranggapan bahwa perusahaan-perusahaan
besar membayar gaji yang lebih tinggi, memiliki kesempatan
promosi yang lebih dan menawarkan keselamatan kerja yang lebih
tinggi daripada perusahaan kecil (Henneberger dan Sousa-Poza,
2007: 61).
3. Faktor Demografis
Faktor demografis yang sering disebut juga sebagai karakteristik personal,
yang terdiri dari:
a. Usia
Faktor usia berkorelasi negatif dengan turnover intention
(Henneberger dan Souza-Pouza, 2007: 61). Orang yang lebih muda
memiliki tahap percobaan pada kehidupan profesional mereka,
sehingga lebih sering berpindah kerja.
b. Masa Jabatan
Individu memiliki masa jabatan yang lebih lama kemudian
meniggalkan organisasi akan dianggap tidak proporsional.
2.3 Hipotesis
Dari kerangka pemikiran dan tinjauan di atas, dapat dirumuskan hipotesis atau
terhadap variable-variable penelitian yang digunakan sebagai berikut.
1. Hipotesis pertama:
Ho : Penilaian Kinerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Karyawan.
H1 : Penilaian Kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.
2. Hipotesis kedua:
Ho : Penilaian Kinerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Turnover Intention.
H1 : Penilaian Kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover
Intention.
3. Hipotesis ketiga:
Ho : Penilaian Kinerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Kepuasan Kerja.
H1 : Penilaian Kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan
Kerja.