PENDAHULUAN
adalah bagaimana mengubah budaya organisasi lama yang sudah tidak sesuai
lagi dengan nilai-nilai budaya organisasi baru pada seluruh pegawai atas
keinginan secara sukarela dan partisipasi pegawai. Orang tidak akan berubah
dengan sendirinya hanya karena diperintah dan hanya akan berubah kalau dia
banyak para pemimpin dan aparatur negara bukan hanya sulit untuk berubah,
tapi juga sering mengabaikan nilai-nilai moral dan budaya organisasi aparatur
ekonomi global, beban kebutuhan hidup pegawai negeri sipil semakin tidak
terpuaskan dan hal ini berakibat menurunnya motivasi pegawai dalam
Pegawai
tertentu bagi daerah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Salah
pembangunan daerah.
yang luas kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai
daerah lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar
permasalahan, motivasi pegawai untuk berkerja dari pola lama menuju pola
motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di
motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Negeri Sipil di Lingkungan Dinas PUPR Prov. Sulawesi Barat ini memberikan
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang berhubungan dengan motivasi kerja, budaya organisasi dan kinerja telah
banyak dilakukan, dengan demikian penelitian tersebut memiliki variasi yang berbeda,
lokasi obyek penelitian berbeda dan tahun yang berbeda. Beberapa penelitian terdahulu
yang berhungan dengan motivasi kerja, budaya organisasi dan kinerja diantaranya :
yang maksimal. Mengingat kebutuhan orang yang satu dengan yang lain
yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, untuk itu dapat dikatakan
(Koesmono, 2005:169).
untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri
motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear dalam arti
dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja Pegawai akan
meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang
ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat
antara lain dari tingkat kehadiran Pegawai, tanggung jawab terhadap waktu
dengan lima kebutuhan, yaitu (1) Kebutuhan fisik (physiological needs), yaitu
keamanan (safety and security needs) adalah kebutuhan akan keamanan dari
needs) adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima
prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang
lain.
tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat pegawai
terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya akan
pegawai akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas terhadap hasil
(Hasibuan, 2007:97-98)
1. Tujuan
2. Mengetahui Kepentingan
dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pimpinan dan kantor
saja
3. Komunikasi Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif
dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu
diperolehnya.
4. Integrasi Tujuan
Dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan kantor dan tujuan
motivasi.
5. Fasilitas Pimpinan
6. Team Work
Manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bisa
mencapai tujuan kantor. Team work (kerja sama) ini penting karena dalam
insentif.
2007:102).
perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui
harus memahami nilainilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak
dikatakan sebagai aturan main yang ada di dalam perusahaan yang akan
nilai tersebut tercermin dalam perilaku dan sikap mereka sehari-hari selama
mereka berada dalam organisasi tersebut dan sewaktu mewakili organisasi
melayani orang, dsb.) yang dapat dilihat kasat mata dan dirasakan terutama
oleh orang diluar organisasi tersebut. Orang luar sebenarnya dapat mengenali
saja cara petugas menerima tamu, kondisi ruangan, pakaian seragam, cara
menerima telepon, dsb. Dapat juga dikatakan budaya organisasi adalah pola
2.4. Kinerja
secara alami (ada sejak lahir) atau dipelajari. Walaupun manusia mempunyai
potensi untuk berperilaku tertentu tetapi perilaku itu hanya diaktualisasi pada
saat-saat tertentu saja. Potensi untuk berperilaku tertentu itu disebut ability
mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang
(2008:67), kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan
(2008:129) ada lima faktor dalam penilaian kinerja yaitu (1) Kualitas
pemeliharaan .
Kerangka Pikir
1. Kualitas pekerjaan
2. Kuantitas pekerjaan
3. Supervisi
4. Kehadiran
5. Konservasi
METODE PENELITIAN
Barat yang akan dilaksanakan mulai bulan Januari 2021 sampai dengan
selesai.
pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Data yang digunakan berupa data
primer diperoleh dari Pegawai Dinas PUPR Prov. SulBar. Data tersebut
yang mana mendukung data primer yang diperoleh dari Dinas PUPR prov.
PUPR Prov. SulBar . Pegawai tersebut berjumlah 185 orang. Dari populasi
Prov. SulBar.
Hasibuan, 2007:105).
integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh
3.5.1 Survei
Survei ini dilakukan dengan dua cara yaitu: (a) wawancara, yaitu
score 1.
sebagai berikut :
Keterangan :
Rxy = koefisien korelasi X dan Y
∑X = jumlah skor dalam variabel X
∑Y = jumlah skor dalam variabel Y
∑X 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel X
∑Y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel Y
∑XY = jumlah skor variabel X dan variabel Y
N = jumlah responden
DAFTAR PUSTAKA