Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No.

01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI


KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi Pada Kantor Kelurahan Kedungsari,
Magelang Utara)
Yuyun Purwati1, Joko Tri Nugraha2
1,2
Universitas Tidar; Jl. Kapten Suparman No. 39 Potrobangsan Magelang 56116, (0293) 364113
3
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIPOL UNTIDAR, Magelang
e-mail: *1yuyunpurwati95@gmail.com ,2jokotri.nugraha@gmail.com

ABSTRACT
Untuk mengetahui sejauh mana keberadaan peran dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai
keberhasilan organisasi, diperlukan pengukuran kinerja. Kinerja sumber daya manusia sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi. Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya
menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Kinerja dalam definisi pendapat yang berbeda
mengungkapkan kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja mengacu pada
prestasi pegawai yang diukur berdasarkan standar/kriteria yang ditetapkan oleh organisasi publik. Pengelolaan
untuk mencapai kinerja pegawai yang tinggi terutama dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja organisasi
publik secara keseluruhan. Manfaat pengukuran kinerja pegawai yaitu untuk menganalisa dan mendorong
efesiensi produksi untuk menentukan target atau sasaran yang nyata, untuk pertukaran informasi antar tenaga
kerja dan manajemen yang berhubungan terhadap masalah-masalah yang berkaitan. Kinerja pegawai di
organisasi publik dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah gaya kepemimpinan dan motivasi kerja.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel secara random. Hasil pengolahan
data menunjukkan: (1) Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja Pegawai di
Kantor Kelurahan Kedungsari Kecamatan Magelang Utara sebesar R = 0,985; (2) Ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Kelurahan Kedungsari
Kecamatan Magelang Utara; (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai di Kantor Kelurahan Kedungsari Kecamatan Magelang Utara; (4) Ada pengaruh positif dan
signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Kantor Kelurahan
Kedungsari Kecamatan Magelang Utara.

Katakunci: Gaya Kepemimpinan, Kinerja Pegawai dan Motivasi Kerja

1. PENDAHULUAN dalam organisasi berpengaruh dalam


Latar Belakang Masalah jalannya sebuah organisasi. Di dalam sebuah
Sumber Daya Manusia merupakan
organisasi tentu saja memiliki seorang
faktor yang sangat mempengaruhi dalam
pemimpin dan orang yang dipimpin. Kualitas
sebuah organisasi, sebagaimana
seorang pemimpin dianggap sebagai faktor
dikemukakan oleh [1] bahwa sumber daya
penting dalam keberhasilan atau kegagalan
manusia pada era sekarang ini semakin besar
organisasi [2] demikian juga keberhasilan
peranannya dalam mencapai sukses
atau kegagalan suatu organisasi baik yang
organisasi. Kualitas sumber daya manusia

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 84


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

berorientasi bisinis maupun publik, biasanya Menurut [7], manfaat kinerja pegawai
dipersepsikan sebagai keberhasilan atau yaitu untuk menganalisa dan mendorong
kegagalan seorang pemimpin. Schein, efesiensi produksi untuk menentukan target
Nahavandi & Malekzadeh dan Kouzes & atau sasaran yang nyata, untuk pertukaran
Posner dalam [3] menyatakan pemimpin informasi antar tenaga kerja dan manajemen
mempunyai pengaruh yang sangat besar yang berhubungan terhadap masalah-masalah
terhadap keberhasilan organisasi. Pemimpin yang berkaitan. Kinerja pegawai di
memegang peran kunci dalam organisasi publik dipengaruhi beberapa
memformulasikan dan mengimplementasikan faktor di antaranya adalah gaya
strategi organisasi [3]. kepemimpinan dan motivasi kerja.
[4] Menambahkan bahwa untuk Penelitian tentang faktor-faktor yang
mengetahui sejauh mana keberadaan peran mempengaruhi kinerja sebelumnya dilakukan
dan kontribusi sumber daya manusia dalam oleh [8], yang meneliti analisis faktor gaya
mencapai keberhasilan organisasi, tentu kepemimpinan dan faktor etos kerja terhadap
diperlukan pengukuran kinerja. Kinerja kinerja pegawai pada organisasi yang telah
sumber daya manusia sangat mempengaruhi menerapkan SNI 19-9001-2001. Hasil
keberhasilan suatu organisasi. Menurut [5] penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat
kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai pengaruh yang signifikan pada gaya
oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kepemimpinan dan etos kerja terhadap
kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu kinerja pegawai. Faktor gaya kepemimpinan
pekerjaan. Kinerja dalam definisi pendapat memberikan kontribusi yang relatif besar dan
yang berbeda mengungkapkan kinerja sangat signifikan terhadap peningkatan
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kinerja pegawai, sedangkan etos kerja
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai memberikan kontribusi yang relatif kecil
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan namun masih signifikan dijadikan sebagai
tanggung jawab yang diberikan kepadanya indikator yang mempengaruhi kinerja
[6]. Kinerja mengacu pada prestasi pegawai pegawai.
yang diukur berdasarkan standar/kriteria Penelitian terdahulu yang dilakukan
yang ditetapkan oleh organisasi publik. oleh [9], yang meneliti tentang pengaruh
Pengelolaan untuk mencapai kinerja pegawai budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
yang tinggi terutama dimaksudkan untuk terhadap kinerja pegawai bagian keuangan
meningkatkan kinerja organisasi publik organisasi sektor publik dengan morivasi
secara keseluruhan. kerja sebagai variabel intervening. Hasil
penelitiannya menemukan bahwa terdapat

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 85


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

pengaruh yang signifikan pada budaya motivasi kerja makan akan semakin tinggi
organisasi, gaya kepemimpinan dan motivasi pula kinerja pegawai, sebaliknya semakin
kerja terhadap kinerja pegawai, hal tersebut rendah motivasi kerja maka akan semakin
dapat dibuktikan dari hasil nilai probabilitas rendah pula tingkat kinerja pegawai. Artinya
lebih kecil dari 0,05. Artinya gaya motivasi kerja memiliki pengaruh yang
kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai sehingga
signifikan terhadap kinerja pegawai, akan diteliti kembali melalui penelitian ini.
sehingga variabel gaya kepemimpinan akan Wilayah kelurahan Kedungsari ±132,6
diuji kembali dalam penelitian ini. Ha/1.326.000 m2, terbagi atas 10 RW, 58 RT.
Kemudian penelitian sebelumnya Lokasi Kelurahan Kedungsari berada di Jl.
dilakukan oleh [10] yang meneliti tentang Ciliwung VII No. 2, Magelang Utara.
pengaruh motivasi kerja, kemampuan kerja Penataan struktur organisasi pada Kantor
dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja Kelurahan Kedungsari dituangkan dalam
karyawan pada badan kesatuan bangsa dan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Magelang
perlindungan masyarakat provinsi Jawa Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan,
Tengah. Hasil penelitiannya adalah adanya Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi
pengaruh yang signifikan pada motivasi Kecamatan dan Kelurahan. Kantor Kelurahan
kerja, kemampuan kerja dan gaya Kedungsari Kecamatan Magelang Utara Kota
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Magelang terdiri dari Kepala Kelurahan yang
yang dapat dibuktikan dengan hasil dibantu Kepala Seksi Tata Pemerintahan,
perhitingan Koefisien Konkordansi Kendall Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan
menunjukkan koefisien sebesar 0,497 dengan Kepala Seksi Pembangunan. Kepala
tingkat signifikasi sebesar 95. Kelurahan Kedungsari bernama Samsul
Dalam penelitian yang sebelumnya Hermansyah, Bc.HK.
dilakukan oleh [11] yang meneliti pengaruh Rumusan Masalah
motivasi kerja terhadap kinerja dengan Berdasarkan latar belakang di atas,
persepsi lingkungan kerja sebagai maka permasalahan dalam penelitian ini
pemoderasi (studi pada satuan polisi pamong dapat dirumuskan sebagai berikut:
praja kota Surakarta). Hasil penelitian 1. Seberapa besar pengaruh gaya
tersebut menyebutkan bahwa motivasi kerja kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
berpengaruh signifikan pada kinerja pegawai. di Kantor Kelurahan Kedungsari
Hal ini berarti bahwa motivasi kerja akan Kecamatan Magelang Utara?
berpengaruh secara positif pada kinerja, 2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja
sehingga menandakan semakin tinggi terhadap kinerja pegawai di Kantor

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 86


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

Kelurahan Kedungsari Kecamatan merupakan perilaku manusia dalam


Magelang Utara? memainkan peran yang mereka lakukan
Tinjauan Pustaka dalam suatu organisasi untuk memenuhi
Kinerja Pegawai standar perilaku yang telah ditetapkan agar
Kinerja merupakan hasil kerja secara membuahkan tindakan dan hasil yang
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh diinginkan.
seseorang dalam melaksanakan tugas yang Berdasarkan beberapa teori diatas dapat
diberikan kepadanya sesuai dengan standar disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil
atau kriteria yang telah ditetapkan. kerja yang dapat dicapai pegawai dalam
Sebagaimana dikemukakan oleh [6] bahwa suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
istilah kinerja berasal dari kata job dan tanggung jawab yang diberikan
performance atau actual performance organisasi dalam upaya mencapai visi, misi,
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya dan tujuan organisasi bersangkutan secara
yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai dengan moral maupun etika.
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan Dimensi atau indikator kinerja
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran
diberikan kepadanya. dalam menilai kinerja. Indikator untuk
Menurut [6] kinerja adalah hasil kerja mengukur kinerja karyawan secara individu
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai ada 6 Bernardin, dalam [6], yaitu:
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan a. Kualitas, kualitas kerja diukur dari
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang persepsi karyawan terhadap kualitas
diberikan kepadanya. Menurut [12] pekerjaan yang dihasilkan serta
mengemukakan definisi kinerja pegawai kesempurnaan tugas terhadap
sebagai ungkapan seperti output, efisiensi keterampilan dan kemampuan karyawan.
serta efektivitas sering dihubungkan dengan b. Kuantitas, merupakan jumlah yang
produktivitas. Sedangkan menurut [5] kinerja dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
konsep yang bersifat universal yang jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
merupakan efektivitas operasional suatu diselesaikan.
organisasi, bagian organisasi dan bagian c. Ketepatan waktu, merupakan tingkat
karyawannya berdasarkan standar dan aktivitas diselesaikan pada awal waktu
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, yang dinyatakan, dilihat dari sudut
karena organisasi pada dasarnya dijalankan koordinasi dengan hasil output serta
oleh manusia, maka kinerja sesungguhnya

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 87


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

memaksimalkan waktu yang tersedia dan motivasi. Persepsi, sikap, kepribadian


untuk aktivitas lain. dan belajar merupakan hal yang komplek
d. Efektivitas, merupakan tingkat dan sulit diukur serta kesempatan tentang
penggunaan sumber daya organisasi pengertiannya sukar dicapai, karena
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) seseorang individu masuk dan bergabung
dimaksimalkan dengan maksud kedalam suatu organisasi kerja pada usia,
menaikkan hasil dari setiap unit dalam etnis, latar belakang, budaya dan
penggunaan sumber daya. ketrampilan yang berbeda satu sama
e. Kemandirian, merupakan tingkat seorang lainnya.
karyawan yang nantinya akan dapat Gaya Kepemimpinan
menjalankan fungsi kerjanya tanpa Gaya kepemimpinan merupakan norma
meminta bantuan, bimbingan dari orang perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
lain atau pengawas. saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
f. Komitmen kerja, merupakan suatu tingkat perilaku orang lain seperti yang ia inginkan.
dimana karyawan mempunyai komitmen Kepemimpinan merupakan tulang punggung
kerja dengan instansi dan tanggung jawab pengembangan organisasi karena tanpa
karyawan terhadap kantor. kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai
Menurut [13] faktor-faktor yang tujuan organisasi. Jika seorang pemimpin
mempengaruhi kinerja sebagai berikut: berusaha untuk mempengaruhi perilaku
1. Faktor individu yang meliputi kemampuan orang lain, maka orang tersebut perlu
dan keterampilan, fisik maupun mental, memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya
latar belakang, pengalaman dan kepemimpinan adalah bagaimana seorang
demografi, umur dan jenis kelamin, asal pemimpin melaksanakan fungsi
usul dan sebagainya. Kemampuan dan kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat
ketrampilan merupakan faktor utama yang oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau
mempengaruhi kinerja individu, mereka yang mungkin sedang mengamati
sedangkan demografi mempunyai dari luar [14]. Gaya kepemimpinan adalah
hubungan tidak langsung pada perilaku perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi
dan kinerja. dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang
2. Faktor organisasi, yakni sumber daya, sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia
kepemimpinan, imbalan, struktur dan mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya
desain pekerjaan. [14].
3. Faktor psikologis, yakni persepsi, peran, Berdasarkan definisi gaya
sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja kepemimpinan di atas dapat disimpulkan

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 88


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

bahwa kepemimpinan adalah kemampuan e. Dalam tindakan penggeraknya sering


seseorang dalam mengarahkan, mempergunakan pendekatan yang
mempengaruhi, mendorong dan mengandung unsur paksaan dan puntif
mengendalikan orang lain atau bawahan (bersifat menghukum).
untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas 2. Tipe pemimpin yang militeristik. Perlu
kesadarannya dan sukarela dalam mencapai diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang
suatu tujuan tertentu. dimaksud seorang pemimpin tipe
Menurut Yeh, Quey Jen (1996) dalam militeristik berbeda dengan seorang
Fuad Mas’ud (2004), untuk mengukur pemimpin modern. Seorang pemimpin
variabel gaya kepemimpinan dapat diukur yang bertipe militeristik adalah seorang
melalui indikator sebagai berikut: pemimpin yang memiliki sifat:
1. Pengajuan tujuan yang akan dicapai. a. Dalam menggerakkan bawahannya
2. Penekanan atas pentingnya tugas. sistem perintah yang sering
3. Penekanan atas pentingnya efisiensi kerja. dipergunakan.
4. Menjalin hubungan baik dengan orang b. Dalam menggerakkan bawahannya
tertentu ketika melaksanakan tugas. senang bergantung pada pangkat dan
5. Pendiskusian tugas dengan fleksibel. jabatan.
6. Menjalin hubungan yang baik dengan c. Senang kepada formalitas yang
anak buah. berlebih-lebihan.
Terdapat lima gaya kepemimpinan d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
yang disesuaikan dengan situasi menurut dari bawahannya.
Siagian [14], yaitu: 3. Tipe pemimpin yang Paternalistik
1. Tipe pemimpin yang otokratik, Seorang a. Menganggap bahwa sebagai manusia
pemimpin yang otokratik adalah seorang yang tidak dewasa.
pemimpin yang: b. Bersikap terlalu melindungi.
a. Menganggap organisasi sebagai milik c. Jarang memberikan kesempatan kepada
pribadi. bawahannya untuk mengambil
b. Mengidentikan tujuan pribadi dengan keputusan.
tujuan organisasi. d. Jarang memberikan kesempatan kepada
c. Menganggap bahwa sebagai alat bawahan untuk mengambil inisiatif.
semata-mata. e. Jarang memberikan kesempatan kepada
d. Terlalu bergantung pada kekuasaan bawahan untuk mengembangkan daya
formalnya. kreasi dan fantasi.
f. Sering bersikap mau tahu.

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 89


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

4. Tipe pemimpin yang kharismatik, a. Ia senang menerima saran, pendapat dan


pemimpin karismatik adalah pemimpin bahkan kritikan dari bawahan.
yang mewujudkan atmosfir motivasi atas b. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama
dasar komitmen dan identitas emosional teamwork dalam usaha mencapai tujuan.
pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam c. Selalu berusaha menjadikan lebih sukses
diri bawahannya [14]. Pemimpin dari padanya.
kharismatik mampu memainkan peran d. Selalu berusaha mengembangkan
penting dalam menciptakan perubahan. kapasitas diri pribadinya sebagai
Individu yang menyandang kualitas- pemimpin.
kualitas pahlawan memiliki karisma. Sedangkan [5] mengidentifikasi empat
Sebagian yang lain memandang pemimpin jenis gaya kepemimpinan antara lain:
karismatik adalah pahlawan. House 1. Gaya kepemimpinan kharismatik, para
(1977) mengusulkan sebuah teori untuk pengikut terpacu kemampuan
menjelaskan kepemimpinan kharismatik kepemimpinan yang heroik atau yang luar
dalam hal sekumpulan usulan yang dapat biasa ketika mereka mengamati perilaku-
diuji melibatkan proses yang dapat perilaku tertentu pemimpin mereka.
diamati. Teori itu mengenai bagaimana Terdapat lima karakteristik pokok
para pemimpin karismatik berperilaku, pemimpin kharismatik:
ciri, dan keterampilan mereka, dan kondisi a. Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi
dimana mereka paling mungkin muncul. ditujukan dengan sasaran ideal yang
Sebuah keterbatasan teori awal adalah berharap masa depan lebih baik
ambiguitas tentang proses pengaruh. daripada status quo, dan mampu
Shamir, dkk (1993) telah merevisi dan mengklarifikasi pentingnya visi yang
memperluas teori itu dengan dapat dipahami orang lain.
menggabungkan perkembangan baru b. Rasio personal. Pemimpin kharismatik
dalam pemikiran tentang motivasi bersedia menempuh risiko personal
manusia dan gambaran yang lebih rinci tinggi, menanggung biaya besar, dan
tentang pengaruh pemimpin terhadap terlibat ke dalam pengorbanan diri
pengikut [14]. untuk meraih visi.
5. Tipe pemimpin yang Demokratik c. Peka terhadap lingkungan. Mereka
Pengetahuan tentang kepemimpinan mampu menilai secara realistis kendala
telah membuktikan bahwa tipe pemimpin lingkungan dan sumber daya yang
yang demokratislah yang paling tepat untuk dibutuhkan untuk membuat perubahan.
organisasi modern karena:

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 90


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

d. Kepekaan terhadap kebutuhan d. Laissez-Faire: melepas tanggung


pengikut. Pemimpin kharismatik jawab, menghindari pembuatan
perseptif (sangat pengertian) terhadap keputusan.
kemampuan orang lain dan responsive 3. Gaya kepemimpinan transformasional.
terhadap kebutuhan dan perasaan Pemimpin transformasional mencurahkan
mereka. perhatian pada hal-hal dan kebutuhan
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin pengembangan dari masing-masing
kharismatik terlibat dalam perilaku pengikut. Pemimpin transformasional
yang dianggap baru dan berlawanan mengubah kesadaran para pengikut akan
dengan norma persoalan-persoalan dengan membantu
2. Gaya kepemimpinan transaksional, mereka memandang masalah lama dengan
pemimpin transaksional merupakan cara-cara baru, dan mereka mampu
pemimpin yang memandu atau menggairahkan, membangkitkan, dan
memotivasi para pengikut mereka menuju mengilhami para pengikut untuk
sasaran yang ditetapkan dengan mengeluarkan upaya ekstra demi
memperjelas persyaratan peran dan tugas. mencapai sasaran kelompok. Terdapat
Gaya kepemimpinan transaksional lebih empat karakteristik pemimpin
berfokus pada hubungan pemimpin- transformasional yaitu:
bawahan tanpa adanya usaha untuk a. Kharisma: memberikan visi dan rasa
menciptakan perubahan bagi bawahannya. atas misi, menanamkan kebanggaan,
Terdapat empat karakteristik pemimpin meraih penghormatan dan kepercayaan.
transaksional: b. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan
a. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran tinggi, menggunakan simbol untuk
imbalan atas upaya yang dilakukan, memfokuskan pada usaha,
menjanjikan imbalan atas kinerja baik, menggambarkan maksud penting
mengakui pencapaian. secara sederhana. Stimulasi intelektual:
b. Manajemen berdasar pengecualian mendorong intelegensia, rasionalitas,
(aktif): melihat dan mencari dan pemecahan masalah secara hati-
penyimpangan dari aturan dan standar, hati.
menempuh tindakan perbaikan. c. Pertimbangan individual: memberikan
c. Manajemen berdasar pengecualian perhatian pribadi, melayani karyawan
(pasif): mengintervensi hanya jika secara pribadi, melatih dan menasehati.
standar tidak dipenuhi. 4. Gaya kepemimpinan visioner.
Kemampuan menciptakan dan

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 91


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

mengartikulasikan visi yang realistis, tindakan. Sedangkan [15] berpendapat bahwa


kredibel dan menarik mengenai masa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-
depan organisasi atau unit organisasi yang nilai yang mempengaruhi individu untuk
tengah tumbuh dan membaik dibanding mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
saat ini. Visi ini jika diseleksi dan tujuan individu. Motivasi adalah kesediaan
diimplementasikan secara tepat, melakukan usaha tingkat tinggi guna
mempunyai kekuatan besar sehingga bias mencapai sasaran organisasi yang
mengakibatkan terjadinya lompatan awal dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut
ke masa depan dengan membangkitkan memuaskan kebutuhan sejumlah individu [5].
keterampilan, bakat, dan sumber daya Menurut Riduwan (2002), bahwa
untuk mewujudkannya. motivasi kerja dapat diukur melalui indikator
Motivasi Kerja sebagai berikut :
[5] Mengemukakan bahwa motivasi 1. Upah/Gaji yang layak, yang dapat diukur
adalah keinginan untuk melakukan sebagai melalui gaji yang memadai dan besarnya
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya sesuai standar mutu hidup.
yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, 2. Pemberian insentif, yang diukur melalui
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya pemberian bonus sewaktu-waktu,
itu untuk memenuhi suatu kebutuhan rangsangan kerja, prestasi kerja.
individual. Sedangkan menurut [6] motivasi 3. Menempatkan pegawai pada tempat yang
berasal dari kata motif yang merupakan suatu sesuai, dalam hal ini diukur dengan
dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang seleksi sesuai kebutuhan, memperhatikan
perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat kemampuan, memperhatikan pendidikan,
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. memperhatikan pengalaman, memberikan
Jadi motivasi adalah kondisi yang pekerjaan sesuai kemampuan.
menggerakkan pegawai agar mampu 4. Menimbulkan rasa aman di masa depan,
mencapai tujuan dari motifnya. seperti indikator penyelenggaraan jaminan
Lebih lanjut dikatakan oleh [5] hari tua, pembayaran pensiun, pemberian
motivasi adalah suatu dorongan dalam diri perumahan.
seseorang untuk melakukan atau 5. Memperhatikan lingkungan tempat kerja,
mengerjakan suatu kegiatan atau tugas yang diukur melalui tempat kerja yang
dengan sebaik-baiknya agar mencapai nyaman, cukup cahaya, jauh dari polusi
prestasi. Menurut [1] motivasi merupakan dan berbahaya.
hasrat di dalam diri seseorang yang
menyebabkan orang tersebut melakukan

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 92


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

6. Memperhatikan kesempatan untuk maju, data bersifat kuantitatif/statistik dengan


yang diukur dengan memberikan upaya tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
pengembangan, kursus, diklat. ditetapkan [16].
Motivasi dimaksudkan untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
merangsang pegawai untuk lebih giat dan Pengujian hipotesis pertama dilakukan
bersemangat dalam menyelesaikan tugas- untuk mengetahui pengaruh gaya
tugasnya (Brahmasari dan Suprayetno, kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
2008). Dengan adanya motivasi tersebut Hasil analisis regresi menunjukkan nilai
diharapkan pegawai memiliki kemauan dan signifikan 0,000 < 0,05. Koefisien regresi
kemampuan yang lebih dalam bekerja sehari- sebesar + 0,761. Dari perhitungan statistik
hari, sehingga kinerja pegawai dapat diketahui t hitung sebesar 5,541 > t tabel
dikatakan meningkat (Wardono, 2012). 2,178. Artinya terdapat pengaruh positif dan
Menurut [5] terdapat 6 karakteristik signifikan antara gaya kepemimpinan
karyawan yang mempunyai motivasi terhadap kinerja pegawai di Kantor
berprestasi tinggi yaitu : Kelurahan Kedungsari.
a. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi Pengujian hipotesis kedua dilakukan
yang tinggi. untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja
b. Berani mengambil dan memikul resiko. terhadap kinerja pegawai. Hasil analisis
c. Memiliki tujuan yang realistik. regresi menunukkan nilai signifikan 0,713 >
d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh 0,05. Koefisien regresi sebesar + 0,94. Dari
dan berjuang untuk merealisasi tujuan. perhitungan statistik diketahui t hitung
e. Memanfaatkan umpan balik yang konkret sebesar 0,376 < t tabel 2,178. Artinya
dalam semua kegiatan yang dilakukan. terdapat pengaruh positif dan signifikan
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan antara motivasi kerja terhadap kinerja
rencana yang telah diprogramkan. pegawai di kantor Kelurahan Kedungsari.
2. METODE PENELITIAN Pengujian hipotesis ketiga dilakukan
Peneliti dalam melakukan penelitian ini dengan menggunakan uji F. Dari hasil
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan perhitungan statistik diketahui bahwa
metode survei. Metode penelitian kuantitatif ternyata nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05
menurut Sugiyono adalah metode penelitian sehingga dapat dikatakan hipotesis ketiga
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dalam penelitian ini diterima. Selain itu
digunakan untuk meneliti pada populasi atau bahwa nilai F hitung sebesar 18,055 > F tabel
sampel tertentu pengumpulan data 3,89. Artinya terdapat pengaruh positif dan
menggunakan instrumen penelitian analisis signifikan antara gaya kepemimpinan dan

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 93


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

motivasi kerja terhadap kinerja pergawai di DAFTAR PUSTAKA


Kantor Kelurahan Kedungsari. [1] Mathis, Robert L, and Jhon H. Jackson. Human
Resource Management 10th Edition, Thomson
4. SIMPULAN South-Western, United States. 2000.
[2] Menon, Maria E. “Perceptions of PreService
Kesimpulan and In-Service Teachers Regarding the
Effectiveness of Elementary School Leadership
1. Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja in Cyprus”, The International Journal of
memiliki pengaruh terhadap kinerja Educational Management, 16 February, pg. 91-
97. 2002.
pegawai di Kelurahan Kedungasari Kota [3] M. Su’ud. Persepsi Sosial Tentang Kredibilitas
Pemimpin, Jurnal Sinergi Kajian Bisnis dan
Magelang sebesar R = 0,866. Manajemen, 3(1), 51-65. 2000.
[4] Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan
2. Ada pengaruh yang positif dan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran
dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta:
signifikan antara gaya kepemimpinan Pustaka Pelajar. 2009.
terhadap kinerja pegawai di Kelurahan [5] Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi,
Konsep, Kontrovesi, Aplikasi. PT Prenhallindo,
Kedungsari Kota Magelang Jakarta. 2001.
[6] Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Manajemen
3. Ada pengaruh yang positif dan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2009.
signifikan antara motivasi kerja terhadap [7] Rita, S. Analisis Pengaruh Kepemimpinan,
Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan
kinerja pegawai di Kelurahan Terhadap Disiplin Kerja Serta Implikasinya
Kedungsari Kota Magelang Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor
Pertanahan Kota Semarang). Jurnal Ekonomi –
4. Ada pengaruh positif dan signifikan Manajemen – Akuntansi, No. 26, Th. XVI, 96-
116. 2009.
antara gaya kepemimpinan dan motivasi [8] Biatna, D.T. Analisis Faktor Gaya
Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja terhadap
kerja terhadap kinerja pegawai di Kinerja Pegawai pada Organisasi yang Telah
Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal
Kelurahan Kedungsari Kota Magelang. Standardisasi, 9 (3), 106-115. 2007.
Saran [9] Evi, W. Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai
1. Pada penelitian berikutnya dapat Bagian Keuangan Organisasi Sektor Publik
dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel
ditambahkan variabel lain yang Intervening. Jurnal Nominal, 4 (1), 96-112.
2015.
mempengaruhi kinerja , misalnya stress [10] Enny, R., Y. Warella, Zaenal, H. Pengaruh
Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja dan Gaya
kerja, budaya organisasi, atau pelatihan. Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada
2. Diharapkan pemimpin dapat mengayomi Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu
dan memberikan motivasi agar pegawai Adminstrasi dan Kebijakan Publik, 3(1), 89-97.
2006.
dapat melaksanakan tugas dengan baik [11] Ana, S.E. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
Kinerja dengan Persepsi Lingkungan Kerja
dan merasa nyaman pada pekerjaannya. sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Satua
Polisi Pamong Praja Kota Surakarta). Jurnal
3. Pemimpin memberikan motivasi kepada Ilmu-Ilmu Sosial, 4(1), 19-30. 2012.
pegawai agar tidak menunda-nunda [12] Gomes, Faustino Cardoso. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta. 2003.
pekerjaan dan menyelesaikan [13] Gibson, Ivanevich dan Donelly. Organisasi:
Perilaku, Struktur dan Proses, Binarupa, Jakarta.
pekerjaannya tepat waktu. 2004.

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 94


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei 2018 | e-ISSN: 2614-4220

[14] Mathis, Robert L, and Jhon H. Jackson. Human


Resource Management 10th Edition, Thomson
South-Western, United States. 2000.
[15] Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Cetakan Pertama.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2004.
[16] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2014.

Purwati - Pengaruh Gaya Kepemimpinan…. 95

Anda mungkin juga menyukai