Anda di halaman 1dari 14

JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989

E-ISSN 2614-1523

Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan


pada Bank BJB Cabang Tangerang

Ryani Dhyan Parashakti


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat
e-mail: ryani@mercubuana.ac.id

Dede Irfan Setiawan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat
e-mail: mbemdede05@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effect of leadership style and motivation on
employee performance. The object of this study are employees of Bank bjb Branch
Tangerang. This study was conducted on 64 respondents using quantitative
descriptive approach. Therefore, the analysis of the data used is the statistical
analysis in the form of multiple linear regression.The results of this study
addressed that in partial leadership style and motivation have a significant effect
on employee performance. This is evidenced from the results of the partial test (t
test) to address the significance of the two independent variables that support the
hypothesis. Therefore, the test results on this study can be accepted by the
statement that the influence of leadership style and motivation have a significant
effect on employee performance bjb Bank Branch Tangerang.

Keywords: Styles of Leadership, Motivation, Employee Performance

PENDAHULUAN memenuhi kebutuhan yang memberikan


Sumber daya manusia merupakan semangat dan doronganya bagi bawahan agar
komponen utama suatu organisasi yang menjadi lebih bergairah dalam melaksanakan
menjadi perencana dan pelaku aktif dalam pekerjaannya sesuai dengan tujuan yang
setiap aktivitas organisasi. Mereka memiliki diinginkan oleh perusahaan (Sudarmayanti,
pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar 2007; Fuad et al., 2017).
belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang Kepemimpinan adalah perilaku di mana
heterogen yang dibawa ke dalam suatu seseorang dapat memberikan motivasi kepada
organisasi sehingga tidak seperti mesin, uang orang lain agar mau bekerja keras untuk
dan material, yang sifatnya pasif dan dapat mencapai tujuan sebuah perusahaan atau
dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam upaya organisasi. Kepemimpinan merupakan jenis
mendukung tercapainya tujuan yang ingin kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
dicapai organisasi.(Sudarmayanti, 2007). dapat mempengaruhi orang lain agar mau
Faktor yang dinilai paling menentukan bekerja keras untuk mencapai tujuan tertentu.
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan Kepemimpinan merupakan kemampuan yang
adalah seorang pemimpin. Berhasil ataupun dimiliki seseorang untuk mempengaruhi
tidaknya seorang pemimpin memberikan orang lain agar mau bekerja mencapai tujuan
motivasi kepada sumber daya manusia (SDM) dan saran (Hasibuan, 2009; Sudjiman, 2009).
untuk meningkatkan efektivitas kinerja yang Kepemimpinan memainkan peranan
dicapai perusahaan bergantung pada besar yang dominan dan krusial dalam keseluruhan
kecilnya perhatian yang diberikan untuk upaya untuk meningkatkan kinerja baik pada

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 69
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

tingkat individu, kelompok dan organisasi. merupakan salah satu anggota kelompok yang
Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin paling berpengaruh terhadap aktivitas
yang mampu melaksanakan kepemimpinan kelompoknya dan memainkan peran penting
secara efektif untuk tercapainya tujuan dalam merumuskan ataupun mencapai tujuan-
organisasi. Seorang pemimpin mempunyai tujuan kelompoknya (Hasibuan, 2009;
peranan sangat penting dalam mempengaruhi Krisnadi & Tarigan, 2016).
sikap karyawan untuk rela melaksanakan Setiap organisasi tentu ingin mencapai
pekerjaan dan dapat memberikan dampak tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
positif maupun dampak negatif terhadap peranan manusia yang terlibat di dalamnya
kinerja karyawan. Kepemimpinan mempunyai sangat penting. Untuk menggerakkan manusia
fungsi sebagai penggerak dan koordinator dari agar sesuai dengan yang dikehendaki
sumber daya manusia (Hasibuan, 2009). organisasi selain pemimpin adalah motivasi,
Peranan seorang pemimpin memang maka haruslah dipahami motivasi manusia
sangatlah penting dalam usaha memotivasi yang bekerja di dalam organisasi tersebut,
bawahannya agar dapat meningkatkan efekti- karena motivasi inilah yang menentukan
vitas kerja perusahaan yang diinginkan. perilaku orang-orang untuk bekerja, atau
Seorang pemimpin di dalam usahanya dengan kata lain bahwa perilaku merupakan
meningkatkan motivasi kerja adalah dengan cerminan yang paling sederhana dari motivasi
cara mengatur orang lain untuk menjalankan (Robbins & Judge, 2007).
tugas-tugas yang memang diperlukan dan bisa Bank BJB memberikan motivasi kepada
bekerja dengan kelompok. Kepemimpinan karyawan dengan cara memberikan promosi
seseorang tidak hanya dituntut untuk tugas atau kenaikan grade yang dilakukan dalam
dan sigap dalam menghadapi setiap persoalan setahun untuk dua periode, sehingga
yang ada, melainkan juga harus mengerti akan karyawan bisa termotivasi dan bisa bekerja
keinginan ataupun kebutuhan dari setiap dengan baik yang selanjutnya akan bisa
karyawan. Hal ini dikarenakan pemimpin meningkatkan kinerja karyawan.
Tabel 1. Kehadiran Karyawan dari Tahun 2013 hingga September 2016
Tahun Persentase
2013 94,1
2014 93,5
2015 96,4
2016 93,8

Sumber: HRD PT. Bank BJB Cabang Tangerang, 2016


Tabel 1 menujukan bahwa kehadiran diterapkan dalam suatu organisasi dapat
karyawan pada Bank BJB Cabang Tangerang membantu memberikan dampak yang baik
berfluktuasi pada setiap tahunnya. Dari data terhadap karyawannya terutama dalam rangka
tersebut, terlihat bahwa sistem manajemen menciptakan kinerja yang optimal bagi
pada Bank bjb Cabang Tangerang mempunyai karyawan itu. Adanya gaya kepemimpinan
pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai situasi dan kondisi organisasi
yang baik, sehingga karyawan Bank bjb maka karyawan akan lebih semangat dalam
Cabang Tangerang termotivasi untuk bersedia menjalankan tugas serta kewajibannya dan
berkinerja dalam menyelesaikan tugas dan akan meningkatkan kemampuan karyawan
pekerjaannya. dalam bekerja. Sehingga kinerja karyawan
Kinerja karyawan berkaitan erat dengan tersebut dapat maksimal dan sesuai dengan
gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kompetensi yang ada dalam diri masing-
atasannya. Jenis gaya kepemimpinan yang masing karyawan (Wirawan, 2013).
Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 70
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Pimpinan yang dapat menerapkan gaya Gaya Kepemimpinan


kepemimpinan yang baik bisa meningkatkan Menurut Rivai (2008), gaya artinya
kinerja karyawannya. Hal ini sesuai penelitian sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok,
yang dikemukakan oleh (Arimbawa & Dewi, gerak-gerik yang bernilai bagus, kekuatan,
2013). Dalam kaitan dengan membentuk kesanggupan untuk berbuat baik. Anoraga
kinerja karyawan sesuai dengan apa yang (dalam Sutrisno, 2010) serta Hartanto (2016)
diharapkan oleh perusahaan, maka peran gaya mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah
seorang pemimpin merupakan hal yang sangat kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
perlu dipertimbangkan. melalui komunikasi baik langsung maupun
Selanjutnya agar karyawan dapat tidak langsung dengan maksud untuk
berkinerja dengan baik, maka selayaknya menggerakkan orang-orang agar dengan
pihak perusahaan secara terus-menerus dapat penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati
memberikan motivasi pada para karyawannya bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu.
demi keberlanjutan perusahaan untuk ke
depannya. Pernyataan ini didukung oleh hasil Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya
penelitian dari Abdilah dan Djastuti (2011) Kepemimpinan
yang menemukan bahwa motivasi dari Dalam upaya mempengaruhi individu
perusahaan kepada para karyawan merupakan atau sekelompok individu, Luthans (2009)
suatu hal yang berarti bagi karyawan untuk mengemukakan adanya empat faktor yang
menyemangatkan mereka dalam bekerja. mempengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu:
Secara langsung dan tidak langsung 1. Karisma: memberikan visi dan misi,
gaya kepemimpinan yang digunakan oleh memunculkan rasa bangga, mendapatkan
seorang pimpinan merupakan faktor yang respek dan kepercayaan.
perlu dipertimbangkan kepada bawahan untuk 2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan
meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk
sesuai dengan hasil penelitian dari Agustina memfokuskan usaha, mengekspresikan
(2015) yang menyatakan bahwa baik faktor ada tujuan penting dalam cara yang
gaya kepemimpinan maupun motivasi sederhana.
merupakan suatu hal yang sangat penting 3. Simulasi intelektual dapat: menunjukkan
dalam meningkatkan kinerja karyawan. intelegensi, rasional, pemecahan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang secara hati-hati.
tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan 4. Memerhatikan staf secara individu: bisa
pokok permasalahannya dengan mengajukan menunjukkan perhatian terhadap pribadi,
topic penelitian mengenai pengaruh gaya memperlakukan karyawan secara indivi-
kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja dual, melatih, menasehati.
karyawan pada Bank BJB Cabang Tangerang.
Dari pokok permasalahan, maka rumusan Dimensi dan Indikator dari Gaya
permasalahan penelitian ini yaitu: (1) Apakah Kepemimpinan
gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan 1. Kepemimpinan Otoriter.
terhadap kinerja karyawan?; dan, (2) Apakah Kepemimpinan otoriter adalah jika
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kekuasaan atau wewenang, sebagian besar
kinerja karyawan?. Sedangkan tujuan dalam mutlak tetap berada pada pemimpin atau
penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kalau pimpinan itu menganut sistem
mengenai derajat signifikansi pengaruh dari sentralisasi wewenang. Proses pengambi-
gaya kepemimpinan atas kinerja karyawan, lan keputusan dan kebijaksanaan hanya
dan untuk mengetahui derajat signifikan dari ditetapkan sendiri oleh sang pemimpin,
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. bawahan tidak diikutsertakan memberikan
saran, ide dan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 71
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

2. Kepemimpinan Delegatif Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kepemimpinan delegatif apabila Motivasi
seorang pemimpin melakukan delegasi Menurut Sutrisno (2010), motivasi
wewenang kepada bawahan dengan sebagai proses psikologi dalam diri seseorang
lengkap. Dengan demikian, bawahan bisa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
mengambil keputusan dan kebijaksanaan Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas
dengan bebas atau leluasa di dalam faktor internal dan eksternal yang berasal dari
melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin karyawan. Uraian dari masing-masing faktor
tidak peduli cara bawahan mengambil tersebut adalah sebagai berikut.
keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, 1. Faktor Internal.
sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. Faktor internal yang dinilai dapat
3. Kepemimpinan Partisipatif mempengaruhi pemberian motivasi pada
Kepemimpinan partisipatif adalah seseorang yaitu:
bila dalam kepemimpinannya dilakukan a. Keinginan untuk dapat hidup. Tipe
dengan cara persuasif, menciptakan kerja keinginan untuk bisa hidup merupakan
sama yang serasi, menumbuhkan rasa kebutuhan setiap manusia yang hidup
loyalitas, dan partisipatif para bawahan. di muka bumi ini. Kehidupan untuk
Pemimpin memotivasi bawahan agar dapat hidup meliputi kebutuhan untuk,
merasa ikut memiliki perusahaan. memperoleh kompensasi yang dinilai
memadai, kondisi kerja yang aman dan
Motivasi nyaman.
Sikap mental karyawan haruslah b. Keinginan untuk dapat memiliki. Tipe
memiliki sikap mental yang siap sedia secara keinginan untuk dapat memiliki benda
psikofisik (siap secara mental, fisik, situasi dapat mendorong seseorang untuk mau
dan tujuan). Artinya, karyawan dalam bekerja melakukan pekerjaan. Hal ini banyak
secara mental siap, fisik sehat, memahami kita alami dalam kehidupan kita sehari-
situasi dan kondisi serta berusaha keras hari, bahwa keinginan yang keras untuk
mencapai target kerja (tujuan utama dapat memiliki itu dapat mendorong
organisasi). orang untuk mau bekerja.
Menurut Terry G. (dalam Notoatmodjo, c. Keinginan memperoleh penghargaan.
2009), motivasi adalah keinginan yang Seseorang ingin bekerja disebabkan
terdapat pada diri seseorang individu yang adanya keinginan untuk diakui, di-
mendorongnya untuk melakukan perbuatan- hormati orang lain. Untuk memperoleh
perbuatan (perilaku). Menurut Stoner (dalam status sosial yang lebih tinggi, orang
Notoatmodjo, 2009), motivasi adalah sesuatu ingin mengeluarkan uangnya, untuk
hal yang menyebabkan dan yang mendukung memperoleh uang itu pun ia harus
tindakan atau perilaku seseorang. Sedangkan bekerja keras.
menurut Duncan (dalam Notoatmodjo, 2009) d. Keinginan untuk dapat memperoleh
mengemukakan bahwa motivasi adalah setiap pengakuan. Bila kita perinci, maka
usaha yang didasarkan untuk mempengaruhi keinginan memperoleh pengakuan itu
perilaku seseorang dalam meningkatkan dapat meliputi hal-hal:
tujuan organisasi semaksimal mungkin. Dari  Adanya penghargaan terhadap
definisi-definisi menurut pendapat para ahli prestasi.
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa  Adanya hubungan kerja yang
motivasi merupakan dorongan baik berasal harmonis dan kompak.
dari dalam diri seseorang maupun yang  Pimpinan yang adil dan bijaksana.
berasal dari luar yang menggerakkan sese-  Perusahaan tempat bekerja dihargai
orang melaksanakan pekerjaan untuk dapat oleh masyarakat.
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan
atau organisasi.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 72
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

2. Faktor Eksternal. f. Peraturan yang fleksibel. Bagi suatu


Faktor eksternal juga tidak kalah perusahaan besar, biasanya sudah
peranannya dalam melemahkan motivasi ditetapkan sistem dan prosedur kerja
kerja seseorang. Faktor-faktor eksternal itu yang harus dipatuhi oleh seluruh
adalah: karyawan. Sistem dan prosedur kerja
a. Kondisi lingkungan kerja merupakan ini dapat kita sebut dengan peraturan
keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang berlaku dan bersifat mengatur dan
yang ada di sekitar karyawan yang melindungi para karyawan.
sedang melakukan pekerjaan yang bisa
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Dimensi Motivasi
Lingkungan kerja ini, meliputi tempat Abraham H. Maslow dengan Teori
kerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, Hierarki merupakan teori motivasi yang
kebersihan, pencahayaan, ketenangan, dikembangkannya dengan mengemukakan
termasuk juga hubungan kerja antara bahwa kebutuhan manusia tersebut dapat
orang-orang yang ada di tempat diklasifikasikan ke dalam lima hierarki
tersebut. (Sutrisno, 2010). Kelima hiirarki .kebutuhan
b. Kompensasi yang dianggap memadai. tersebut yaitu:
Kompensasi merupakan salah satu 1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological
sumber penghasilan utama bagi para Needs). Tipe kebutuhan ini untuk
karyawan untuk menghidupi diri mempertahankan hidup dari kematian.
beserta keluarganya. Kompensasi yang Kebutuhan ini merupakan tingkat paling
memadai merupakan alat motivasi yang dasar yang diperkenalkan oleh Maslow.
paling ampuh bagi perusahaan untuk Kebutuhan ini berupa kebutuhan akan
mendorong para karyawan bekerja makan, minum, perumahan, pakaian, yang
dengan baik. harus dipenuhi oleh seseorang dalam
c. Supervisi yang baik. Fungsi supervisi upayanya untuk mempertahankan diri dari
dalam suatu pekerjaan adalah kelaparan, kehausan, kedinginan, kepana-
memberikan pengarahan, membimbing san, dan sebagainya.
kerja para karyawan, agar dapat 2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs).
melaksanakan kerja dengan baik tanpa Menurut Maslow, setelah kebutuhan
membuat kesalahan. Dengan demikian, tingkat dasar terpenuhi, maka seseorang
posisi supervisi sangat dekat dengan berusaha memenuhi kebutuhannya yang
para karyawan, dan selalu menghadapi lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan rasa
para karyawan dalam melaksanakan aman dan keselamatan.
tugas sehari-hari. 3. Kebutuhan Hubungan Sosial (Affiliation
d. Adanya jaminan pekerjaan. Setiap Needs). Kebutuhan ini merupakan
orang akan mau bekerja mati-matian kebutuhan tingkat ketiga dari Maslow.
mengorbankan apa yang ada pada Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
dirinya untuk perusahaan, kalau yang untuk hidup bersama dengan orang lain.
bersangkutan merasa ada jaminan Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi
karier yang jelas dalam melakukan bersama masyarakat, karena hanya orang
pekerjaan. lainlah yang dapat memenuhinya, bukan
e. Status dan tanggung jawab. Status atau diri sendiri.
kedudukan dalam jabatan tertentu 4. Kebutuhan Pengakuan (Esteem Needs).
merupakan dambaan setiap karyawan Setiap orang yang normal membutuhkan
dalam bekerja. Mereka bukan hanya adanya penghargaan diri dan penghargaan
mengharapkan kompensasi semata, tapi prestise diri dari lingkungannya. Semakin
pada satu masa mereka juga berharap tinggi status dan kedudukan seseorang
akan dapat kesempatan menduduki dalam perusahaan, maka semakin tinggi
jabatan dalam suatu perusahaan. kebutuhan prestise yang bersangkutan.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 73
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self 1. Faktor individual yang terdiri dari:


Actualization). Kebutuhan aktualisasi diri (a) Kemampuan dan keahlian; (b) Latar
merupakan tingkat kebutuhan yang paling belakang; dan, (c) Demografi.
tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan 2. Faktor psikologis yang terdiri dari:
puncak ini biasanya seseorang bertindak (a) Persepsi; (b) Sikap; (c) kepribadian;
bukan berdasarkan dorongan orang lain, (d) Pembelajaran; dan, (e) Motivasi.
tetapi karena kesadaran dan keinginan diri 3. Faktor organisasi yang terdiri dari:
sendiri. (a) Sumber daya; (b) Kepemimpinan;
(c) Penghargaan; (d) Struktur; dan (e) Job
Indikator Motivasi design.
Ada beberapa indikator yang digunakan
untuk mengukur motivasi dalam sebuah Dimensi dan Indikator Kinerja
organisasi (Sutrisno, 2010). Indikator- Wirawan (2013) mengelompokkan
indikator tersebut sebagai berikut: dimensi kinerja karyawan menjadi tiga jenis:
1. Pemberian gaji. hasil kerja, perilaku kerja sifat pribadi yang
2. Pemberian bonus. ada hubungannya dengan pekerjaan.
3. Fasilitas keamanan dan keselamatan kerja. Kelompok-kelompok tersebut adalah:
4. Diterima dalam kelompok. 1. Hasil Kerja.
5. Kebutuhan akan perasaan ikut serta. Kuantitas serta kualitas kerja dari
6. Kebutuhan akan penghargaan diri. karyawan dalam melaksanakan aktivitas
7. Pengakuan akan prestasi. pekerjaannya. Hasil kerja dalam bentuk
8. Kemampuan. barang dan jenis yang dapat diukur jumlah
9. Keterampilan. atau kuantitas dan kualitasnya. Indikator
yang digunakan adalah kecepatan dalam
Pengertian Kinerja Karyawan melaksanakan tugas dan efektivitas
Menurut Rivai dan Sagala (2010), melaksanakan tugas.
kinerja merupakan perilaku nyata yang 2. Perilaku kerja.
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi Ketika berada di tempat kerja dan
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai melaksanakan pekerjaannya, karyawan
dengan perannya dalam perusahaan. Menurut melakukan dua jenis perilaku kerja dan
Mangkunegara (2009), kinerja karyawan perilaku pribadinya. Indikator yang di-
merupakan istilah yang berasal dari Job gunakan adalah disiplin kerja, profesio-
Performance atau Actual Performance nalisme, dan kerja sama.
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai seseorang). Berdasarkan 3. Sifat pribadi yang ada hubungannya
pendapat para ahli tersebut, maka dapat dengan pekerjaan.
disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah Sifat ini adalah sifat pribadi yang
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik diperlukan oleh seorang karyawan dalam
kualitas maupun kuantitas yang dicapai melaksanakan pekerjaannya. Indikator
karyawan persatuan periode waktu dalam yang digunakan adalah keterampilan,
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan pengetahuan, dan kejujuran.
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Rerangka Pemikiran
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Karyawan
Kinerja Karyawan
Menurut Simamora yang dikemukakan Dalam suatu organisasi fungsi dan peran
kembali oleh Mangkunegara (2010), faktor- pemimpin dalam mendorong pembentukan
faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja organisasi yang diharapkan menjadi dominan.
adalah: Menurut Fahmi (2013) bahwa kepemimpinan
memiliki pengaruh besar dalam mendorong
peningkatan kinerja karyawannya. Menurut

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 74
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Fahmi (2013), karyawan adalah satu bentuk Dengan segala kebutuhan tersebut, seseorang
aset internal yang paling berharga dimiliki dituntut untuk lebih giat dan aktif dalam
oleh perusahaan. Artinya dengan kebijakan bekerja, untuk mencapai hal ini diperlukan
dan usaha kuat untuk selalu menjaga dan adanya motivasi dalam melakukan pekerjaan,
mempertahankan karyawan maka diharapkan karena dapat mendorong seseorang bekerja
akan mampu menghindari faktor-faktor yang dan selalu berkeinginan untuk melanjutkan
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan usahanya.
organisasi. Oleh karena itu, jika pegawai yang
Peningkatan kualitas kinerja dari mempunyai motivasi kerja yang tinggi
bawahan memiliki pada penciptaan kualitas biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula.
kerja sesuai dengan pengharapan. Artinya Mc Cleland et al. (dalam Mangkunegara,
para mitra bisnis dan konsumen akan 2010) menyimpulkan bahwa ada hubungan
menyukai hasil yang telah dihasilkan, dan ini yang positif antara motivasi dengan pen-
berdampak pada peningkatan perolehan capaian kinerja. Artinya, pimpinan, manajer
keuntungan perusahaan khususnya. Perolehan dan pegawai yang mempunyai motivasi
keuntungan artinya kinerja yang di hasilkan berprestasi tinggi akan mencapai kinerja
adalah telah tercapai sesuai harapan. tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerja-
nya rendah disebabkan karena motivasi
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja kerjanya rendah. Hal ini berarti bahwa setiap
Karyawan peningkatan motivasi kerja pegawai akan
Motivasi merupakan sebuah keahlian memberikan peningkatan yang sangat berarti
dalam mengarahkan karyawan pada tujuan bagi peningkatan kinerja karyawan dalam
organisasi agar mau bekerja dan berusaha melaksanakan pekerjaannya.
sehingga keinginan para karyawan dan tujuan
organisasi dapat tercapai. Motivasi seseorang Berdasarkan pada rumusan masalah,
melakukan suatu pekerjaan karena adanya tujuan penelitian, hubungan antar variabel,
suatu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. dan hasil penelitian terdahulu sebagai dasar
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan bukti empiris dalam penelitian ini, yang
ekonomis, yaitu untuk memperoleh uang, dijadikan sebagai pijakan oleh peneliti, maka
sedangkan kebutuhan non-ekonomis dapat dapat dinyatakan rerangka berpikir penelitian
diartikan sebagai kebutuhan memperoleh ini sebagaimana Gambar 1..
penghargaan dan keinginan untuk maju.

Gambar 1. Rerangka Pemikiran


Sumber: Diolah peneliti, 2018.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 75
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Hipotesis Dengan demikian, total jumlah sampel yang


Berdasarkan rumusan dan tujuan dari digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64
penelitian, maka hipotesis dalam penelitian orang. Selanjutnya, peneliti menggunakan
ini adalah: teknik covenience sampling dalam melakukan
H1: Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh pengumpulan data studi melalui instrumen
signifikan terhadap kinerja karyawan. kuesioner. Menurut Sugiyono (2012),
H2: Motivasi memiliki pengaruh signifikan convenience sampling merupakan teknik
terhadap kinerja karyawan. penentuan sampel dimana karyawan yang
dijadikan responden adalah karyawan yang
METODE PENELITIAN berada di lokasi penelitian pada saat proses
Populasi dan Sampel penyebaran kuesioner berjalan, dan bersedia
Populasi penelitian ini adalah semua menjadi responden.
karyawan Bank BJB Cabang Tangerang yang
berjumlah 180 orang. Definisi Operasional Variabel
Penentuan jumlah sampel di dalam Dalam penelitian ini digunakan dua
penelitian ini adalah menggunakan rumus variabel independen dan satu variabel
Slovin, yaitu: dependen. Variabel independen meliputi Gaya
n = 180/1 + [(180) (0,1)2] Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2);
n = 180/2,8 sementara variabel dependen adalah Kinerja
n = 64,285 Karyawan (Y). Uraian dari masing-masing
variabel itu dinyatakan pada Tabel 2, 3 dan 4.
Tabel 2. Definisi Operasional dari Gaya Kepemimpinan (X1)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kepemimpinan a. Wewenang mutlak terpusat
Otoriter pada pimpinan
b. Keputusan selalu dibuat
oleh pimpinan
c. Tidak ada kesempatan bagi
bawahan untuk memberikan
saran.
Kepemimpinan a. Pimpinan melimpahkan
Delegatif wewenang lebih banyak
Gaya kepada bawahan Ordinal
Kepemimpinan
b. Kebijaksanaan banyak
dibuat oleh para bawahan
c. Keputusan lebih banyak
dibuat oleh para bawahan
Kepemimpinan a. Menciptakan kerja sama
Partisipatif yang serasi
b. Menumbuhkan loyalitas
c. Pemimpin memotivasi
bawahan
Sumber: Hasibuan, 2009.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 76
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Tabel 3. Definisi Operasional dari Motivasi (X2)


Variabel Dimensi Indikator Skala
1. Kebutuhan a. Pemberian gaji
fisiologis b. Pemberian bonus
2. Kebutuhan rasa a. Fasilitas keamanan dan
aman keselamatan kerja
3. Kebutuhan a. Diterima dalam kelompok
hubungan sosial b. Kebutuhan akan perasaan
Motivasi Ordinal
ikut serta
4. Kebutuhan a. Kebutuhan akan
pengakuan penghargaan diri
b. Pengakuan akan prestasi
5. Kebutuhan a. Kemampuan
aktualisasi diri b. Keterampilan
Sumber: Maslow (dalam Sutrisno, 2010).

Tabel 4. Definisi Operasional dari Kinerja Karyawan (Y)


Variabel Dimensi Indikator Skala
1. Hasil kerja a. Ketepatan waktu
b. Baik dan benar
2. Perilaku kerja a. Disiplin kerja
Kinerja b. Profesionalisme
Ordinal
Karyawan c. Kerja sama
3. Sifat Pribadi a. Keterampilan
b. Pengetahuan
c. Kejujuran
Sumber: Wirawan, 2013.

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Gaya Kepemimpinan (X1) 0,688 Reliabel
Motivasi (X2) 0,679 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,635 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2018.

HASIL ANALISIS Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel


Hasil Uji Reliabiltas adalah ≥ 0,60. Dengan demikian, dapat
Uji ini dilakukan dengan menghitung disimpulkan dari masing-masing variabel
besarnya Cronbach’s Alpha untuk masing- dalam penelitian ini adalah reliabel.
masing instrumen kuesioner yang akan diuji.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas atas variabel- Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
variabel penelitian ini yang dirangkum dalam Analisis regresi linier berganda dilaku-
Tabel 5, menujukan bahwa semua nilai kan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 77
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

variabel independen terhadap variabel c. Koefisien variabel gaya kepemimpinan


dependen. Berdasarkan hasil analisis regresi lebih besar mempengaruhi variabel
linier berganda pada Tabel 6, diperoleh model motivasi dibandingkan dengan koefisien
persamaan matematis untuk penelitian ini: variabel kinerja karyawan, yaitu sebesar
0,429.
Y = 5,503 + 0,429X1 + 0,332X2
Berdasarkan atas persamaan matematis Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan)
regresi linier berganda tersebut maka dapat Uji F dilakukan untuk menguji apakah
diinterpretasikan sebagai berikut. semua variabel independen yang dimasukkan
a. Koefisien variabel gaya kepemimpinan ke dalam model mempunyai pengaruh secara
sebesar 0,429 memiliki arti bahwa gaya bersama-sama (simultan) terhadap variabel
kepemimpinan memiliki pengaruh positif dependen. Berdasarkan Tabel 7 dinyatakan
terhadap kinerja karyawan. hasil uji F sebesar 64,314 dengan tingkat
b. Koefisien variabel motivasi sebesar signifikansi 0,000 < α (0,05). Hasil ini
0,0331 berarti bahwa motivasi memiliki menyatakan arti bahwa secara simultan gaya
pengaruh positif atas kinerja karyawan. kepemimpinan dan motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tabel 6. Hasil Regresi Linier Berganda


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,503 2,784
Gaya_Kepemimpinan ,429 ,080 ,542
Motivasi ,331 ,095 ,350
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data primer diolah, 2018.

Tabel 7. Hasil Uji F (Uji Simultan)


Model F Sig.
1 Regression 64,314 ,000b
Residual
Total
Sumber: Data primer diolah, 2018.

Tabel 8. Hasil Uji t (Uji Parsial)


Model t Sig.
1 (Constant) 1,976 ,053
Gaya_Kepemimpinan 5,388 ,000
Motivasi 3,480 ,001
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data primer diolah, 2018.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 78
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Hasil Uji Statistik t (Parsial) kinerja karyawan. Hal ini juga sesuai dengan
Uji t dilakukan dengan tujuan untuk studi milik Omollo dan Oloko (2015),
mengukur seberapa jauh pengaruh dari setiap Christian et al. (2013) serta Ato’illah (2014),
variabel independen secara individual dalam yang menyatakan bahwa motivasi memiliki
menerangkan variabel dependen. Berdasarkan hubungan yang signifikan dengan kinerja
pada Tabel 8, hasil uji t menyatakan bahwa karyawan.
pengaruh secara parsial dari masing-masing
variabel adalah: KESIMPULAN
a. Pada variabel gaya kepemimpinan di- Berdasarkan hasil dan pembahasan
peroleh nilai thitung sebesar 5,388 dengan dalam penelitian ini, maka bisa disimpulkan
tingkat signifikansi 0,000; dimana thitung sebagai berikut:
5,388 > ttabel 1,296 dan tingkat signifikansi 1. Ada pengaruh signifikan antara gaya
sebesar 0,000 < 0,1. Artinya, secara kepemimpinan dengan kinerja karyawan
parsial gaya kepemimpinan berpengaruh Bank BJB Cabang Tangerang. Indikator
secara signifikan atas kinerja karyawan. pada gaya kepemimpinan yang memiliki
b. Pada variabel motivasi diperoleh nilai mean tertinggi terdapat pada pernyataan
thitung sebesar 3,480 dengan tingkat “tidak ada kesempatan bagi bawahan
signifikansi 0,001; dimana nilai thitung untuk memberikan saran”. Oleh karena
3,480 > ttabel 1,296 dan tingkat signifikansi itu, pemimpin yang dapat memotivasi
sebesar 0,001 < 0,1. Artinya, secara karyawan akan dapat membentuk kinerja
parsial motivasi berpengaruh signifikan karyawan menjadi lebih baik.
terhadap kinerja karyawan. 2. Ada pengaruh signifikan antara motivasi
terhadap kinerja karyawan Bank BJB
Pembahasan Cabang Tangerang. Indikator pada
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap motivasi yang mempunyai mean tertinggi
Kinerja Karyawan terdapat pada pernyataan “merasa puas
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial dengan gaji yang diberikan”. Dengan
(uji statistik t), maka hipotesis dalam demikian, indikator ini bisa meningkatkan
penelitian ini dapat diterima, yaitu bahwa kinerja karyawan Bank BJB menjadi lebih
“gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan baik.
terhadap kinerja karyawan”. Hasil penelitian 3. Indikator kinerja karyawan yang memiliki
ini didukung oleh Paracha et al. (2013) serta mean tertinggi ada pada pernyataan
Roscahyo (2013) bahwa gaya kepemimpinan “memiliki kedisiplinan dalam setiap
berpengaruh signifikan terhadap kinerja upaya melakukan pekerjaan”. Dengan
karyawan. Hal ini juga sesuai dengan studi demikian, karyawan Bank BJB yang
milik Amalia et al. (2016); Iqbal et al. (2015), memiliki kedisiplinan yang baik dalam
serta Babatunde dan Emem (2015), yang berkinerja.
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan
karyawan. yang telah diuraikan, ada beberapa saran
untuk Bank BJB Cabang Tangerang agar
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan
Karyawan untuk Akademisi, adalah:
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial 1. Indikator gaya kepemimpinan yang mem-
(uji statistik t), hipotesis dalam penelitian ini punyai nilai mean terkecil ada pada
dapat diterima, yaitu “motivasi berpengaruh pernyataan bahwa “pimpinan memberikan
signifikan terhadap kinerja karyawan”. Hasil kesempatan bagi bawahan dalam proses
penelitian ini didukung oleh Zameer et al. pengambilan keputusan”. Oleh karena itu,
(2014) serta Shahzadi et al. (2014) bahwa indikator ini perlu diperhatikan dan
motivasi berpengaruh signifikan terhadap dievaluasi oleh Bank BJB, karena
membuat kinerja karyawan akan menurun.

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 79
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Jika Bank BJB memberikan kesempatan hadap Motivasi Kerja dan Kinerja
karyawan untuk ikut berpartisipasi dalam Karyawan pada Karyawan Pabrik
pengambilan keputusan, maka akan Gula Kebon Agung Malang. Jurnal
meningkatkan kinerja karyawan sesuai Administrasi Bisnis. Vol. 36, No. 1,
dengan harapan masing-masing pemangku hal. 137-146.
kepentingan. Arimbawa, I.K.M. dan Dewi, A.A.K. 2013.
2. Indikator motivasi yang mempunyai nilai Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya
mean terkecil ada pada pernyataan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
“penghargaan diri menjadi kebutuhan terhadap Kinerja Karyawan pada
yang penting dalam bekerja”. Oleh karena Hotel Jimbaran Puri Bali. E-Jurnal
itu, indikator ini perlu diperhatikan dan Manajemen Universitas Udayana.
dievaluasi oleh Bank BJB, karena Vol. 2, No. 12, hal. 1693-1710..
membuat kinerja karyawan akan menurun. Ato’Illah, M. 2014. Analisis Pengaruh Gaya
Jika Bank BJB memberikan penghargaan Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
kepada karyawan yang mempunyai Kinerja Pegawai Kelurahan di
kinerja baik, maka akan membentuk Kecamatan Lumajang Kabupaten
sikap dan perilaku karyawan menjadi Lumajang. Jurnal WIGA. Vol. 4, No.
lebih baik dalam berkinerja. 1, hal. 1-18..
3. Indikator kinerja yang mempunyai nilai Babatunde, O. dan Emem, I. 2015. The
mean terkecil ada pada pernyataan “jujur Impact of Leadership Style on
dalam melaksanakan segala pekerjaan”. Employee’s Performance in an
Aspek ini dinilai sangat penting untuk Organization. Public Policy and
mendapatkan perhatian, karena akan Administration Research, Vol. 5,
membuat kinerja karyawan menjadi No. 1, hal. 193-205.
menurun. Dengan demikian, Bank BJB Bank BJB. 2016. Sekilas Bank BJB.
perlu melakukan pelatihan pembentukan http://www.bankbjb.co.id/id/corporate
sikap dan perilaku positif agar dapat -website/hubungan-investor/tentang-
berlaku jujur dan adil terhadap terhadap bank-bjb/sekilas-bank-bjb.html
semua pemangku kepentingan dan Fahmi, I. 2013. Pengantar Manajemen
karyawan pada saat mengemban tugas dan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
pekerjaannya. Fuad, M., Nurbaya, S. dan Amirullah. 2017.
Pengantar Bisnis. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multi-
Abdilah, R.H.I.D. 2011. Analisis Pengaruh variate dengan Program IBM SPSS
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi 19. Semarang: Badan Penerbit Univer-
Kerja terhadap Kinerja Karyawan sitas Diponegoro.
(Studi pada Pegawai Badan Kesatuan _______. 2013. Aplikasi Analisis
Bangsa Politik dan Perlindungan Multivariate dengan Program IBM
Masyarakat Provinsi Jawa Tengah. SPSS 21. Cetakan Ketujuh. Semarang:
Jawa Tengah). Skripsi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Diponegoro. Green, S.B. 1991. How Many Subjects does It
Agustina, D. 2015. Pengaruh Motivasi dan Take to Do a Regression Analysis?
Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Multivariate Behavioral Research,
Karyawan pada PDAM Tirta Benteng Vol. 26, No. 3, hal. 499-510.
Kota Tangerang. Skripsi. Jakarta: Hartanto, A. 2016. Analisis Gaya Kepemim-
Universitas Mercu Buana. pinan pada PT. Sinar Sarana Sukses.
Amalia, D.R., Swasto, B. dan Susilo, H. 2016. Agora. Vol. 4, No. 2, hal. 140-145.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan ter-

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 80
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Hasibuan, M.S.P. 2009. Manajemen Sumber Private School (Educator) in Pakistan


Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Global. Journal of Management and
Aksara. Business Research, Vol. 12, No. 4,
HRD Bank BJB Indonesia Cabang hal. 55-64.
Tangerang. 2016. Kehadiran Karya- Rivai, V. 2008. Kepemimpinan dan
wan dari Tahun 2013 hingga Perilaku Organisasi. Edisi Kedua.
September 2016. Tangerang. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Iqbal, N., Anwar S. dan Haider N. 2015. Rivai, V. dan Sagala, E.J. 2010. Manajemen
Effect of Leadership Style on Sumber Daya Manusia untuk
Employee Performance. Arabian Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Journal of Business and Manage- Grafindo Persada.
ment Review. Vol. 5, No. 5, hal. 1-6. Roscahyo, A. 2013. Pengaruh Gaya Kepe-
Kiruja, E.K. dan Mukur, E. 2013. Effect of mimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Motivation on Employee Performance Pada Rumah Sakit Siti Khodijah
in Public Middle Level Technical Sidoarjo. Jurnal Ilmu & Riset
Training Institutions in Kenya. Manajemen. Vol. 2, No. 12, hal. 1-
International Journal of Advances 16.
in Management and Economics, Sanusi, A. 2011. Metodologi Penelitian
Vol. 2, No. 4, hal. 73-82. Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Krisnadi, A. dan Tarigan, J.. 2016. Pengaruh Shahzadi, I., Javed, A., Pirzada, S.S.,
Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Nasreen, S. dan Khanam, F. 2014.
Keuangan melalui Perilaku Manajer Impact of Employee Motivation on
atas Isu Manajemen Lingkungan Employee Performance. European
sebagai Variabel Intervening. Journal of Business and Manage-
Business Accounting Review. Vol. 4, ment. Vol. 6, No. 23, hal. 159-166.
No. 1, hal. 169-180. Simanjuntak, P.J. 2005. Manajemen dan
Luthans, F. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi Evaluasi Kerja. Jakarta: Lembaga
Sepuluh. Yogyakarta: Andy Offset. Penerbit FEUI.
Mangkunegara, A.P. 2009. Evaluasi Kinerja Sudjiman, P.E.. 2009. Manajemen dan
SDM. Cetakan Keempat. Bandung: Kepemimpinan. Jurnal Sekretari.
PT. Refika Aditama. Vol. 1, No. 1, hal. 37-44.
_______. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Cetakan Kelima. Bandung: PT. Refika Bandung: CV. Alfabeta.
Aditama. Sutrisno, E. 2010. Manajemen Sumber
Notoadmodjo, S. 2009. Pengembangan Daya Manusia. Cetakan Kedua.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Jakarta: Prenada Media Group.
Rineka Cipta. _______. 2009. Manajemen Sumber Daya
Omollo, P.A. dan Oloko. 2015. Effect of Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta:
Motivation on Employee Performance Prenada Media Group.
of Commercial Banks in Kenya: A Thoha, M. 2005. Perilaku Organisasi. Edisi
Case Study of Kenya Commercial Pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Bank in Migori County. International Persada.
Journal of Human Resource Turang, R.C., Kindangen, P. dan Tumiwa, J.
Studies. Vol. 5, No. 2, hal. 87-103. 2013. Influence of Leadership Style,
Paracha, M.U., Qamar, A., Mirza, A., Hassan, Motivation, and Work Discipline on
I.U. dan Waqas, H. 2012. Impact of Employee Performance in PT. Dayana
Leadership Style (Transformational & Cipta. Jurnal Berkala Ilmiah
Transactional Leadership) on Efisiensi. Vol. 15, No. 4, hal. 505-
Employee Performance & Mediating 516..
Role of Job Satisfaction Study of

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 81
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 2019 P-ISSN 2089-1989
E-ISSN 2614-1523

Wirawan. 2013. Kepemimpinan: Teori, the Employee’s Performance in


Psikologi, Perilaku Organisasi, Beverage Industry of Pakistan.
Aplikasi dan Penelitian. Edisi International Journal of Academic
Pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Research in Accounting, Finance
Persada. and Management Sciences. Vol. 4,
Zameer, H., Ali, S., Nisar, W. dan Amir, M. No. 1, hal. 293-298.
2014. The Impact of the Motivation on

Ryani Dhyan Parashakti & Dede Irfan S : Gaya kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.......... 82

Anda mungkin juga menyukai