Cintya, Putrti, Yuni, Nita, Nopi, Fifi, Indri, Rista, Monica, Gek Ary, Tut Asih, Arya, Sedana
Program Manajemen, Universitas Mahendratta
E-mail: arianinopi14@gmail.com
Abstrak – Penelitian Pengaruh Motivasi Kinerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan McDonal’s Kebo Iwa Denpasar Bali. Dimensi dari Kualitas Kerja yang digunakan
dalam penelitian ini adalah reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada 31 karyawab McDonald’s
Kebo Iwa Denpasar yang masih bekerja dalam 2 bulan
terakhir.;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia
memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk itulah eksistensi sumber
daya manusia dalam organisasi sangat kuat (Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, 2003). Manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan
penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun
alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya (Hasibuan,2003). Oleh karena itu keberhasilan suatu
perusahaan tidak hanya tergantung dengan teknologi perusahaan melainkan juga tergantung pada aspek sumber
daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia
yang potensial, baik pemimpin maupun karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik dan melaksanakan
tugas dengan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan (Mathis dan Jackson, 2002). Kinerja adalah hasil atau
tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai, 2005). Kinerja menurut Prabu (2006) bahwa kinerja
pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian, kinerja
merupakan hal yang penting bagi organisasi atau perusahaan serta dari pihak pegawai itu sendiri.
Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang
bertindak karena satu alasan yaitu untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur
oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan (Mathis dan Jackson, 2009). Sedangkan menurut Supardi dan
Anwar (2004) mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi kerja dalah sesuatu yang
menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja (Martoyo,1996).
Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi pekerjaannya sesuai standar atau melampui standar
karena apa yang menjadi motivasi dalam bekerja tidak terpenuhi.Pemberian motivasi sangat penting dalam
setiap perusahaan.
Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau
prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukan
tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi (Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, 2003).
Nitisemito (1991) mengemukakan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk
mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh karyawan
Bisnis food & beverage memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Dengan jumlah penduduk
pada tahun 2010 mencapai 259.940.857 jiwa yang tentunya setiap hari membutuhkan makan dan
minum ini maka Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi bisnis makanan dan minuman.
(Jumlah Penduduk Indonesia 259 Juta, 2011) Kebutuhan pasar bernilai ratusan triliun rupiah ini
tentunya terdiri dari berbagai karakteristik tipe pengguna jasa restoran. Salah satu jenis rumah makan
yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah restoran siap saji atau lebih dikenal
dengan sebutan fast food.
Gerai-gerai fast food ini mulai berkembang pada abad ke-19. Kemudian pada abad ke-20, bisnis
restoran fast food semakin menyebar hingga ke kawasan benua Eropa, Afrika, Australia dan Asia
seperti Indonesia melalui konsep waralaba atau franchise. Sebagai salah satu pelaku bisnis restoran
fast food McDonald’s sendiri berhasil mencapai pertumbuhan double digit sebagaimana diakui oleh
Dian H. Supolo, Director of Marketing and Communication McDonald’s Indonesia.
b. Indikator-Indikator Kedisiplinan
Menurut Maiayu S.P Hasibuan (2011:1941 banyak indikator yang
mempengaruhi kedisiplinan karyawan dalam suatu organisasi adalah sebagai
berikut:
1) Tujuan dan Kemampuan ikut mempengamhi tingkat kedisiplinan
karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan,
2) Teladan Pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
karyawan karena pempinan dijadikan teladan dan peiientu oleh para
bawahannya.
3) Balas Jasa (Gaji dan Kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan
karyawan karena balasjasa aka memberikan kepuasan dan kecintaan
karyawan terhadap pemsahaan atau pekerjaannya.
4) Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
perlakuan sama dengan manusia lainnya.
5) Waskat (pengawasan melekat) adalah tingkat yang nyata dan yang
paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan pemsahaan.
Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung niengawasi
perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya,
6) Sanksi Hukuman sangat beiperan penting dalam memeliiiara kedisiplinan
karyawan. Dengan sanksi hukuman yang berat maka karyawan akan
semakin lakut melanggar peraturan-peraturan perusahaan.
7) Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisiplinan karyawan terhadap pemsahaan.
8) Hubungan Keraaniisiaan yang harmonis diantara sesame karyawan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.
2.3 Kinerja
1. Kinerja Kaiyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Wibowo (2014;70) kinerja adalah suatu proses tentang
bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Menurut
Veithzai Rivai {2014 : 447) kinerja adalah suatu keadaan secara utuh
atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau
prestasi yang dipengaruhi oleii kegiatan operasional perusahaan dalam
memanfaatkan sumber-siimber daya yang dimiliki (halfert,1996) kinerja
merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian
atau seluruh tindakan aktifitas dari suatu organisasi pada suatu periode.
Menurut Payaman J. Simanjuntak (2011:1) mengatakan bahwa
kinerja adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewiijudkaii
tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan
yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,
termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di
perusahaan tersebut. Kinerja individu kinerja kelompok dan kinerja
perusahaan di pengaruhi oleh banyak faktor intern dan ekstern.
h. Hipotesis
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya, maka penelitian
ini pas untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunkan jenis penelitian ekspanatoris.
Dimana dalam penelitian ini hipotesis yang telah diajukan diuji dengan hubungan sebab akibat
terhadap objek yang diteliti.
Dalam buku Supranto mengemukakan “Metode Riset”. Eksplanatoris merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, yang selanjutnya diaalisis dan dapat
ditarik kesimpulan terutama yang berhubungan dengan kebenaran hipotesis yang terkandung
hubungan sesb akiat di dalamnya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei terhadap karyawan
McDonal’s yang dipilih dalam penelitian ini, dimana peneliti menentukan sejumlah objek tertentu
atau populasi atau dengan mengambil sejumlah sampel tertentu, dengan tujuan untuk mengumpulkan
data. Data yang telah terhimpun, kemudian digunakan peneliti untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan (Sugitono:20014).
Restoran McDonald’s pertama didirikan oleh dua bersaudara Richard dan Maurice
McDonald di tahun 1948. Tepatnya di San Bernardino, California, Amerika Serikat.
Restoran kecil tersebut menyajikan menu hamburger, kentang goreng, dan milkshake
dengan harga terjangkau. Satu hal yang spesial yakni McDonalds menggunakan
Speedee Service System, sistem self-service di mana pelanggan bisa mendapat
makanan dengan cepat. Harga hamburgernya pun murah, hanya 15 cent (setengah dari
harga hamburger di restoran saingan).
Terobosan baru tersebut membuat McDonald’s laris manis. Richard dan Maurice
membeli Multimixer (mesin pembuat milkshake) pada seorang pebisnis bernama Ray
Kroc. Kroc kala itu terkejut, bagaimana bisa restoran kecil memproduksi begitu
banyak milkshake setiap harinya. Di tahun 1954, Kroc mengunjungi McDonald
bersaudara dan segera menyadari bahwa bisnis mereka begitu menjanjikan. Kroc
lantas menawarkan program waralaba dan menjadi agen waralaba resmi McDonald’s.
4.1.1.4.2 Misi
1. Ordering sistem bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan
bahan bakuu baik berupa makanan, minuman, maupun dalam bentuk barang.
Sistem pemesanan tersebut dilakukan tiga kali dalam seminggu yaitu hari senin,
rabu, dan jumat.
6. Maintenance and repair system (M&R) bertangung jawab atas segala yang
berhubungan dengan peralatan ataupun fasilitas. Apabila terdapat kerusakan atau
kekurangan dalam dalam peralatan atau fasilitas, maka bagian ini harus mempu
mengatasinya.
Dalam menjalankan sebuah perusahaan baik itu kecil maupun besar, struktur oraganisasi
merupakan hal penting yang harus ada didalamnya. Struktur oragnisasi bertujuan agar seluruh pihak
yang ada didalam perusahaan mengetahui dan memahami fungsinya masing-masing. Dengan adanya
struktur organisasi, akan mempermudah dalam menjalankan perusahaan sehingga visi, misi dan tujuan
perusahaan dapat tercapai. Dengan adanya struktur organisasi dapat membatasi wewenang masing-
masing pihak sehingga tidak terdapat kekacauan dalam menjalankan tugas.
McDonald’s mempunyai struktur organisasi didalamnya sehingga visi,misi dan tujuan yang di
tetapkan bisa tercapai, McDonal’s merupakan restoran cepat saji yang telah tersebar diseluruh dunia.
Berikut merupakan struktur organisasi restoran McDonald’s:
4.1.2 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini memiliki satu karakteristik yang telah ditentukan yaitu berdasarkan
jabatan. Dimana dalam penelitian ini peneliti membagikan quisioner kepda 31 responden. Yaitu
terdiri dari Crew : 24 Guest Experience Leader : 3 Freelance : 2 Star : 1 Magang : 1 Gambaran
tentang jawaban dari responden dapat dilihat dalam keterangan gambar dibawah ini:
Gambar dibawah ini memberikan informasi mengenai pengaruh motivasi kerja dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan McDonald’s Kebo Iwa.
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa memiliki
motivasi kerja bagi siatia karyawan sangat penting, dimana hasil jumlah responden sangat setuju yaitu
96,8%.
4.1.2.1.2 Pentingnya Kesempatan peningkatan karir
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa setiap karyawan
mempunyai hak untuk perkembangan karirnya, dimana hasil jumlah responden sangat setuju yaitu
93,5%.
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa setiap karyawan harus
mampu berubah kualitas diri untuk karir, dimana hasil jumlah responden sangat setuju yaitu 90,3%.
4.1.2.1.3 Pentingnya pelatihan untuk menunjang karir
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa setiap karyawan berhat
mengikuti pelatihan untuk menunjang karir, dimana hasil jumlah responden sangat setuju yaitu
80,6%.
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa SOP perusahaan dapat
mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja, dimana hasil jumlah responden sangat setuju yaitu
70,4%.
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa setiap karywan harus
mempunyai strategi tersendi untuk menyelesain tugas dan tanggungjwabnya masing-masing, dimana
hasil jumlah responden sangat setuju yaitu 61,3% dan jumlah yang setuju 29%.
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju bahwa evaluasi mengenai
kinerja karyawan sangat pentik untuk perkembngan perusahaan, dimana hasil jumlah responden
sangat setuju yaitu 77,4%
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju mengenai pentingnya kerja
sama antar karyawan sangat penting untuk perkembngan perusahaan, dimana hasil jumlah responden
sangat setuju yaitu 87,1% .
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju mengenai meiliki wawasan
sangat penting untuk perkembngan perusahaan, dimana hasil jumlah responden sangat setuju yaitu
64,5% . dan setuju 25,8%
4.1.2.1.9 Pentingnya..........
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju mengenai usia dapat
mempengaruhi kinerja karyawan, dimana hasil jumlah responden sangat setuju 38,7%, setuju 19,4%,
kurang setuju 29%
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju mengenai
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju mengenai
Dalam gambar dibawah dapat dilihat jumlah responden sangat setuju mengenai